Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM MANAJEMEN KOPERASI

PENGERTIAN & DASAR KOPERASI

Dosen Pengampu :
Muh Faturokhman, S.Pt
Kelompok 3 :
1. Asrisah Nurindra J0310211042
2. Muhammad Aryo Fachrezi J0310211262
3. Ayu lestari Saragih J0310211035
4. Fauziah Zumna Aqilah J03102111172
5.
6.

Sekolah Vokasi
Institut Pertanian Bogor
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Koperasi mempunyai peran penting dalam tercapainya kesejahteraan bagi


anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Koperasi dalam kegiatannya
memiliki dua karakter yang khas yaitu bersifat ekonomi dan berwatak sosial artinya
meskipun dalam pokok usahanya berprinsip ekonomi, koperasi tetap mementingkan
pendidikan pengkoperasian bagi anggota dan juga masyarakat (Anoraga 2002).
Koperasi menurut Undang Undang No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian
merupakan suatu badan usaha, sehingga koperasi tetap tunduk terhadap
kaidahkaidah perusahaan dan prinsip ekonomi yang berlaku. Karena itu, koperasi
harus dapat menghasilkan keuntungan dalam mengembangkan organisasi dan
usahanya Pembangunan koperasi yang merupakan perwujudan ke arah amanat
konstitusi bangsa Indonesia, yaitu pada Undang-Undang Dasar 1945 khususnya
pasal 33 ayat (1) yaitu perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama
berdasarkan atas asas kekeluargaan. Dan koperasi adalah bangunan usaha yang
sesuai dengan susunan perekonomian yang dimaksud. Oleh karena itu, koperasi
diharapkan memainkan peranan penting dalam perekonomian Indonesia, yaitu
koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia.
Koperasi lahir dengan dilatarbelakangi oleh bagaimana caranya agar masyarakat
yang berada dipapan bawah, seperti kaum buruh, petani, pengrajin dan sebagainya
tidak banyak dirugikan akibat diberlakukannya sistem kapitalisme. Oleh karena itu,
sejarah pemikiran tentang koperasi lebih banyak mengedepankan pentingnya
berusaha secara berkelompok daripada individu. Ide berdirinya koperasi dimulai
karena adanya kecemburuan dari beberapa buruh yang bekerja di suatu pabrik
terhadap sistem kapitalisme awal yang sangat menguntungkan satu pihak yaitu
pemilik modal. Akibatnya pemilik modal memperoleh keuntungan yang besar dan
tingkat kesejahteraan kaum buruh menjadi sangat rendah, artinya buruh dituntut
untuk bekerja dalam waktu yang panjang dengan tingkat upah yang kecil, sehingga
timbul jurang pemisah antara pengusaha atau para pemilik modal dengan kaum
buruh yang miskin. Suasana ini yang membuat beberapa orang mulai tergugah
untuk meningkatkan kesejahteraan secara bersama pula. Itulah cikal bakal lahirnya
ide atau gagasan untuk membentuk koperasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 dinyatakan bahwa koperasi sebagai badan


usaha sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas
kekeluargaan. Dari definisi tersebut, bahaslah pengertian koperasi sebagai badan
usaha dan koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat ?
2. Dari prinsip-prinsip koperasi Indonesia berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992,
menurut kelompok anda serta berdasarkan literatur dan atau hasil kunjungan ke
koperasi, prinsip mana yang sulit diterapkan oleh koperasi ? Selanjutnya
bahaslah kemungkinan permasalahan yang akan dihadapi dalam menerapkan
masing-masing prinsip tersebut dan bagaimana upaya untuk mengatasinya ?
3. Diskusikanlah, bagaimana dengan menerapkan prinsip-prinsip koperasi
berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992 koperasi dapat menghadapi perkembangan
ekonomi dewasa ini dan dapat bersaing dengan badan usaha swasta serta
menghadapi liberalisasi ? Menurut kelompok anda adakah prinsip yang perlu
diperbaharui atau ditambah ? Jelaskan

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat dirumuskan tujuan penulisan


laporan ini adalah untuk mengetahui tentang penegertian koperasi sebagai dua
peran, prinsip koperasi, dan perkembangan koperasi sesuai sistem ekonomi saat ini.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Koperasi sebagai badan usaha dan koperasi sebagai gerakan ekonomi
rakyat

Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang


Perkoperasian, pada Pasal 1 dijelaskan, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
atas asas kekeluargaan. Dalam perannya, koperasi kerap memberi bantuan,
seperti kredit atau pinjaman dana kepada anggota dalam hal finansial.
Pembentukan koperasi diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan sosial
masyarakat di Indonesia. Dalam Pasal 5 disebutkan, prinsip pelaksanaan
koperasi, sebagai berikut:
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan
besarnya jasa usaha masing-masing anggota
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian
Dalam mengembangkan koperasi, juga wajib menerapkan prinsip:
1. Pendidikan perkoperasian
2. Kerja sama antar koperasi.
Karena siapapun dapat bergabung menjadi anggota koperasi, maka pengelolaan
mengedepankan asas demokrasi. Dalam menetapkan keputusan segala hal
mengenai koperasi, dilakukan dengan cara musyawarah atau voting suara
terbanyak dari para anggotanya.
Wadah ekonomi yang sesuai dengan itu adalah koperasi yang memiliki nilai dan
prinsip-prnsip ekonomi kerakyatan, berkeadilan, demokrasi, anti neoliberalisme,
partisipatif, terbuka, tidak diskriminatif, tidak berorientasi kapital, jujur dan
kekeluargaan. Menurut UU No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian Indonesia,
koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Sedangkan tujuan koperasi menurut UU ini adalah memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju,
adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
Kelahiran koperasi yang awalnya didasari oleh ketidak adilan ekonomi akibat
sistim ekonomi yang kapitalistik dan kepetingan individu dalam menumpuk
kekayaan yang sebesar – besarnya. Bicara sistem ekonomi tak lepas dari perdebatan
sistim ekonomi sosialisme dan kapitalisme. Di Indonesia di kenal istilah sistim
Ekonomi Pancasila atau sistem ekonomi pasar dengan pengendalian pemerintah atau
“ekonomi pasar terkendali” yang mengadopsi kedua sistim ekonomi
sebelumnya,sebuah sistim ekonomi yang ibarat bandul jam yang bergerak seimbang
kekiri dan kekanan.

2.2 Kendala dan Upaya dalam Prinsip Koperasi

Prinsip-prinsip koperasi berdasarkan UU No. 25 Tahun 1992, meliputi :


1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota
4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
5. Kemandirian
6. Pendidikan perkoperasian
7. Kerja sama antarkoperasi
Menurut kelompok kami prinsip koperasi yang sulit diterapkan oleh koperasi,
ialah Pendidikan perkoperasian. Hal ini dikarenakan butuh kesadaran dan kemauan
oleh masing-masing anggota koperasi baik untuk pengurus, pengawas, maupun
anggota koperasi. Masing-masing diharapkan dapat meningkatkan kemampuan,
memperluas wawasan, dan memperkuat solidaritas dalam mewujudkan tujuan
koperasi. Selain itu, permasalahan yang dapat muncul dalam menerapkan prinsip-
prinsip koperasi, ialah :
a. Peran koperasi yang belum menguntungkan anggota sehingga anggota kemudian
menjadi apatis dan main mata dengan swasta untuk menyingkirkan koperasi dari
tataniaga yang ada.
b. Tidak ada lahir generasi-generasi baru gerakan koperasi. Bahkan kadang banyak
rumah koperasi tidakberisi orang-orang koperasi sehingga banyak usaha-usaha
yang berbaju koperasi tapi bukan koperasi.
c. Koperasi berdiri hanya apabila ada kepentingan bersama. menolong diri sendri
secara bersama-sama.
d. Persoalan SDM yang masih menjadi lemah, tidak konsisten, tidak jujur, tidak
memiliki kapabilitas.

Upaya-upaya dalam menghadapi permasalah di atas ialah :


a. Meningkatkan Kelembagaan, Kelembagaan adalah pintu utama, fundamen dalam
membangun koperasi. Sehingga kalau usaha kuat, sedangkan kelembagaan lemah
maka itu bukan koperasi tapi korporasi. Dengan begitu, diharapkan anggota bisa
lebih banyak diuntungkan lagi.
b. Bekerjasama hakekatnya bisa meningkatkan efisiensi. Kerjasama adalah pondasi
untuk melawan pasar bebas (washington consensus). Demokrasi kita berdasar rasa
bersama, sedangkan Barat adalah hak orang perorang.
c. Koperasi yang mandiri dapat memobilisir modal dari anggotanya dan mampu
menyediakan/menjawab kebutuhan anggota,secara swadaya. Dapat menghasilkan
pendapatan usaha yang dapat menutup segala biaya Organisasi dan Operasional,
serta mampu menghasilkan Surplus, usaha swakelola, mampu menjalankan fungsi
Pegawasan Internal.
d. Koperasi harus membuka akses anggota seluas-luasnya. (kesempatan terbuka bagi
masyarakat), Memenuhi Peningkatan Mutu Pelayanan Anggota, Mampu
Meningkatkan Transparansi & Akuntabilitas agar citra koperasi menjadi lebih
baik.

2.3 Perkembangan Koperasi diantara Badan Usaha Swasta

• Dengan menerapkan prisnip-prinsip koperasi berdasarkan UU No.25 tahun 1992


ini dapat membantu koperasi semakin berkembang dan jika dilakukan dengan
keinginan sendiri atau sukarela maka sesorang yang ikut andil dalam koperasi ini
akan bersungguh-sungguhmelaksanakan kegiatan di koperasi tanpa adanya
paksaan. Dengan adanya prisnip demokrasi maka semua orang bisa berpendapat
ini mampu membuat para anggota semakin bersemangat dan percaya bahwa
koperasi dapat membantu sesama,semua kegiatan dilakukan secara adil. Koperasi
juga tidak memandang umur atau apapun,hal ini sangat berpengaruh atau sangat
baik karna banyak anak muda yang bisa masuk ke dalam koperasi ini.

• Untuk menghadapi perkembangan yang ada,usaha swasta dan liberalisasi ini


dapat dilakukan dengan kita harus meningkatkan potensi pada prinsip yang ada
dengan menerima setiap perubahan dan ikut dalam perubahan tersebut, koperasi
perlu lebih membangun dirinya dan dibangun menjadi kuat dan mandiri
berdasarkan prinsip koperasi, sehingga mampu berperan sebagai soko guru
perekonomian nasional karena Koperasi adalah lembaga ekonomi yang
berpotensi besar untuk mengurangi tingkat kebergantungan ekonomi kita
terhadap ekonomi dunia. Prinsip ekonomi dalam UU No. 25 dapat bersaing
dengan badan swasta menghadapi liberalisasi Dalam tantangan globalisasi dan
liberalisasi ekonomi, koperasi harus mampu memberikan layanan dan manfaat
kepada anggota atas dasar persamaan. Dari persamaan tersebut akan timbul rasa
kebersamaan. Kebersamaan dalam berkoperasi sebagai modal sosial untuk
menciptakan rasa saling percaya, kerukunan, dan toleransi satu sama lain.
Kebersamaan juga merupakan modal yang sangat berharga bagi koperasi dalam
menghadapi tantangan globalisasi dan liberalisasi ekonomi.

• Tidak ada perubahan tetapi hanya menambahkan prinsip lebih terbuka dan
modren karena seiring dengan waktu zaman akan berubah,kita harus bisa
mengikuti perubahan yang ada dengan menerapkan prisnip-prisnip yang ada dan
mengembangkanya agar koperasi tidak akan kalah dengan usaha swasta atau pun
perkembangan zaman. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi makin menjauhkan
pemerintah dari permainan pasar sehingga koperasi tidak mungkin lagi untuk
banyak berharap kepada pemerintah untuk mengatasi kelemahannya. Sikap
pemerintah yang makin memberikan keleluasaan kepada liberalisasi ekonomi
yang menyebabkan berkurangnya insentif dan fasilitas kepada koperasi
hendaknya menjadi pelajaran berharga bagi koperasi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Koperasi lahir dengan dilatarbelakangi oleh bagaimana caranya agar


masyarakat yang berada dipapan bawah, seperti kaum buruh, petani, pengrajin
dan sebagainya tidak banyak dirugikan akibat diberlakukannya sistem
kapitalisme. Oleh karena itu, sejarah pemikiran tentang koperasi lebih banyak
mengedepankan pentingnya berusaha secara berkelompok daripada individu.
Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, pada Pasal 1 dijelaskan, koperasi adalah badan usaha yang
beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat atas asas kekeluargaan.

3.2 Saran

1. Dapat mewujudkan Koperasi sebagai central Ekonomi dengan menyediakan


bahan-bahan kebutuhan masyarakat melalui pembangunan usaha yang
skalanya lebih besar.
2. Berperan aktif sebagai pemberi bantuan dana dalam segala aktifitas Desa
yang tujuannya mensejahterakan ekonomi masyarakat.
3. Untuk menuju KUD yang sehat secara administrasi sebaiknya mendatangkan
auditor/akuntan publik untuk mendapatkan Sertifikat dari Akuntan
Independen.

Anda mungkin juga menyukai