Nim : 042841029
Tugas 1 Audit SDM
𝙎𝙤𝙖𝙡 :
1. Sebut dan jelaskan secara lengkap :
a. Pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan audit.
b. Tujuan strategis audit dan tujuan operasional audit
2. Apakah audit SDM dapat menghindarkan perusahaan/organisasi dari dampak
negatif keputusan di bidang SDM yang tidak tepat?
Secara konseptual, berikan tanggapan Saudara, dengan disertai contoh dan
sumber referensinya.
3. Dalam melaksanakan audit SDM, bagaimana seharusnya auditor menjaga
hubungannya dengan pihak stakeholder yang diaudit? Berikan pernyataan
Saudara disertai dengan contoh dan sumber referensinya.
𝙅𝙖𝙬𝙖𝙗𝙖𝙣 :
1. a. Pihak-Pihak yang terkait di dalam pelaksanaan audit :
Pihak-pihak yang terlibat dalam audit ini yaitu Auditor,Auditee dan
Stakeholder
berikut penjelasan dari Ketiga pihak dalam audit tersebut :
1) Auditor
Auditor adalah orang atau pihak yang memiliki kompetensi untuk
melakukan audit. Dalam melakukan audit, auditor harus objektif dan
independen.
2) Auditee
Auditee adalah orang atau pihak yang menjadi objek audit. Objek audit
ini sangat beragam, bisa berupa laporan, proses, hasil kerja, dan
sebagainya. Meskipun demikian, apa pun objek yang diaudit tentu ada
pihak atau orang yang bertanggung jawab terhadap objek audit
tersebut.
3) Stakeholder
Stakeholder adalah pihak yang berkepentingan terhadap hasil audit.
Stakeholder ini bisa berasal dari internal organisasi, misalnya
manajemen puncak atau bisa juga berasal dari eksternal, seperti
pemegang saham atau pemerintah.
Setiap audit pasti memiliki tujuan yang berbeda-beda tergantung dari jenis
audit yang dilakukan. Namun demikian, secara umum audit memiliki tujuan
untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan sebagai rekomendasi
pengambilan keputusan dalam mencapai tujuan organisasi.
Terkait dengan tujuan audit, The Coso of Sponsoring Organizations of the
Tradeway Comission (COSO) membagi tujuan audit menjadi tujuan strategis
dan tujuan operasional (Kagermann, et at, 2008).
Saat seorang auditor mengikuti norma audit yang ditentukan maka saat
dilakukan pengauditan sebuat perusahaan yang di audit atau auditee akan
mendapatkan beberapa temuan guna memperbaiki sistem di perusahaan
tersebut agar berjalan dengan baik dan tidak mengalami kemunduran atau
kerugian bagi perusahaan ataupun stakeholder yang berkepentingan. Audit SDM
berguna untuk peningkatan kualitas di perusahaan tersebut agar lebih maju dan
tercapainya tujuan perusahaan /organisasi dapat terealisasikan secara efektif
dan efisien contoh kasusnya :
Audit atas Pelatihan Karyawan di PT INDOJEWEL
Singkat cerita, Dari audit pendahuluan, auditor menemukan beberapa informasi umum penting
yang berkaitan dengan objek audit sebagai berikut:
1. PT. Indojewel bergerak di bidang produksi perhiasan berbahan dasar mutiara dan emas.
Mutiara yang digunakan adalah hasil pembudidayaan sendiri yang terintegrasi dalam
rencana bisnis perusahaan, sedangkan emas diperoleh dari pasar dalam negeri. Desain
produk sudah cukup dikenal di pasar, merupakan hasil pengembangan dari bagian
litbang perusahaan yang dipimpin oleh tenaga ahli dibidangnya.
2. Perusahaan mempekerjakan 1.500 karyawan tetap dak sekitar 750 karyawan kontrak
yang dipekerjakan terutama sebagai staf produksi di divisi budidaya mutiara dan cleaning
service di seluruh divisi perusahaan, dengan penghasilan rata-rata sebesar 25090 dari
UMK yang ditetapkan pemerintah.
3. Perusahaan menerapkan teknologi maju dalam produksi perhiasan dengan investasi
sebesar Rp. 1,75 triliun untuk membeli peranti keras dan Rp. 500 miliar untuk membeli
peranti lunak termasuk sistem informasi, yang mengintegrasikan seluruh divisi ke dalam
satu rangkaian operasi dan sistem pelaporan.
4. Pelatihan karyawan bersifat situasional, sesuai dengan permintaan manajer lini dan
sesuai dengan anggaran yang terscdia.
Dari hasil audit pendahuluan ini auditor merumuskan beberapa tujuan audit sementara sebagai
berikut:
Hasil audit yang dilakukan menemukan beberapa kelemahan yang harus menjadi perhatian
manajemen di masa yang akan datang. Kelemahan ini dapat dikclompokkan menjadi 2 ,yaitu:
Atas kescluruhan kelemahan yang terjadi, maka diberikan rekomendasi sebagai koreksi atas
langkah perbaikan yang bisa diambil manajemen untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Rekomendasi:
Keputusan untuk melakukan perbaikan atas kelemahan ini sepenuhnya ada pada
manajemen, tetapi jika kelemahan ini tidak segera diperbaiki kami mengkhawatirkan terjadi
akibat yang lebih buruk pada perusahaan di masa yang akan datang.