Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MENIMBANG : 1. Bahwa pelayanan anestesi rumah sakit merupakan salah satu bagian d
kesehatan yang saat ini peranannya berkembang dengan cepat;
2. Bahwa pelayanan anestesi untuk memenuhi kebutuhan pasien harus mem
rumah sakit dan standar nasional;
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan
ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit;
KESATU : Surat Keputusan Direktur Rsia Pramaliesa tentang Kebijakan Pelayanan Anastesi D
Rsia Pramaliesa .
20. Proses asesmen untuk gawat darurat dilakukan sesegera mungki, untuk pasien yang
langsung dilayani dokter bedah. Asesmen pra bedah menggunakan asesmen awal rawat
inap.
21. Didalam asesmen pra bedah tersebut dokter bedah harus mencatat diagnose pra operasi,
pasca operasi dan nama tindakan operasi.
22. Pelayanan instalasi kamar bedah berdasarkan pada kerjasama antar disiplin ilmu, secara
rinci diatur dalam buku Pedoman Pelayanan Kamar Bedah
23. Pelayanan kamar operasi dibedakan menjadi dua pelayanan yaitu elektif dan emergency.
24. Dokter bedah dan anestesi bekerja sesuai hak dan kewajibannya sesuai dengan kebijakan
direktur tentang hak dan kewajiban dokter bedah dan anestesi
25. Pada setiap pasien yang akan dilakukan tindakan operasi prinsip pencegahan dan
pengendalian infeksi selalu dijalankan
26. Pasien sewaktu dikamar operasi dilakukan identifikasi meliputi :
Identitas Pasien
Prosedur operasi
Lokasi yang akan dioperasi
Informed consent
27. Bila terjadi kecelakaan / kegagalan dari tindak operasi yang dimaksud, hal tersebut
dilaporkan kepada manager pelayanan untuk tindak lanjut
28. Perhitungan kasa dilakukan sebelum penutupan lapisan peritorium bila terdapat ketidak
sesuaian penghitungsn kasa dan atau alat sebelum dan sesudah operasi maka dilakukan
penghitungan ulang sebelum sayatan operasi ditutup
29. Dokter bedah yang bekerja di kamar bedah harus melalui proses kredensieling dan
memiliki SIP sesuai aturan yang berlaku.
30. Bukti pemasangan implant dilakukan dengan penempelan stiker alat implant pada
laporan operasi.
31. Dokter bedah wajib melengkapi laporan tertulis operasi sebelum pasien meninggalkan
lokasi pemulihan pasca anestesi.
32. Pembersihan dan sterilisasi kamar operasi harus terjamin sesuai dengan standart mutu
kamar bedah.
33. Pemeliharaan peralatan dilakukan oleh staf kamar bedah sesuai dengan SPO yang ada.
34. Pelayanan instalasi kamar bedah dilegkapi dengan Depo Farmasi di kamar operasi untuk
memenuhi kebutuhan obat-obatan maupun bahan habis pakai yang diperlukan dalam
rangka pembedahan di kamar operasi.
35. Setiap petugas atau staf kamar bedah wajib mengikuti pelatihan yang sudah
diprogramkan oleh Diklat.