Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A. Teori
1. Definisi Good Corporate Govenance (GCG)
GCG atau Tata Kelola Perusahaan yang Baik, menurut Forum for
Corporate Governance in Indonesia (FCGI) tahun 2001 mendefinisikan Good
Corporate Governance sebagai seperangkat peraturan yang mengatur tiga
hubungan antara pemegang saham, pengurus perusahaan, pihak kreditur,
pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan
eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau
dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan, dengan tujuan
menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan.
Beberapa sumber tulisan yang membahas mengenai hal positif yang dapat
diharapkan dari penerapan GCG dalam jangka panjang terhadap Perusahaan
adalah:
Memberikan kerangka acuan yang memungkinkan pengawasan
perusahaan berjalan efektif.
Mengurangi biaya modal (cost of capital), yaitu sebagai dampak dari
pengelolaan perusahaan yang baik.
Meningkatkan nilai saham perusahaan sekaligus dapat meningkatkan
citra perusahaan di mata publik dalam jangka panjang.
Menciptakan dukungan para stakeholders (para pemangku kepentingan)
dalam lingkungan perusahaan tersebut terhadap keberadaan perusahaan
dan berbagai strategi dan kebijakan yang ditempuh perusahaan.
Seperti yang telah disebutkan diatas maka dapat disimpulkan bahwa suatu
perusahaan dapat dikatakan sudah melakukan Good Corporate Governance
apabila telah menerapkan prinsip- prinsip Good Corporate Governance dengan
baik. Terdapat lima komponen utama Good Corporate Governance yaitu:
1. Transparansi (Tansparency)
Transparansi (Tansparency) mewajibkan adanya suatu informasi yang
terbuka, tepat waktu, serta jelas dan dapat diperbandingkan yang
menyangkut keadaan keuangan, pengelolaan perusahaan, kinerja
operasional, dan kepemilikan perusahaan.
2. Akuntabilitas (Accountability)
Akuntabilitas (Accountability) dimaksudkan sebagai prinsip yang
mengatur peran dan tanggung jawab manajemen agar dalam mengelola
perusahaan dapat mempertanggungjawabkan serta mendukung usaha
untuk menjamin penyeimbang kepentingan manajemen dan pemegang
saham, sebagai yang diawasi oleh dewan komisaris. Dewan komisaris
dalam hal ini memberikan pengawasan terhadap manajemen mengenai
kinerja dan pencapaian target yang telah ditetapkan bagi pemegang
saham. Supaya prinsip akuntabilitas ini efektif, maka harus dijaga
independensinya dari pengaruh manajemen.
3. Responsibilitas (Responsibility)
Perusahaan memastikan pengelolaan perusahaan dengan mematuhi
peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku sebagai
cermin tanggung jawab korporasi sebagai warga korporasi yang baik.
Perusahaan selalu mengupayakan kemitraan dengan semua pemangku
kepentingan dalam batas-batas peraturan perundang-undangan dan etika
bisnis yang sehat.
4. Independensi (Independency)
Perusahaan meyakini bahwa kemandirian merupakan keharusan agar
organ perusahaan dapat bertugas dengan baik serta mampu membuat
keputusan yang baik bagi perusahaan. Setiap organ perusahaan akan
melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku dan prinsip-prinsip GCG. Selain organ perusahaan tidak
boleh ada pihak-pihak yang dapat mencampuri pengurusan perusahaan.
5. Kewajaran dan kesetaraan (Fairness)
Kesetaraan mengandung makna bahwa terdapat perlakuan yang sama
terhadap semua pemegang saham, termasuk investor asing dan pemegang
saham minoritas, yaitu semua pemegang saham dengan kelas yang sama
harus mendapat perlakuan yang sama pula.
1. Transparansi
2. Akuntabilitas
a. Perusahaan harus menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab
masing-masing organ perusahaan dan semua karyawan secara jelas
dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai perusahaan (corporate value),
dan strategi perusahaan.
b. Perusahaan harus meyakini bahwa semua organ perusahaan dan
semua karyawan mempunyai kemampuan sesuai dengan tugas,
tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG.
c. Perusahaan harus memastikan adanya sistem pengendalian internal
yang efektif dalam pengelolaan perusahaan.
d. Perusahaan harus memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran
perusahaan yang konsisten dengan sasaran usaha perusahaan, serta
memiliki sistem penghargaan dan sanksi (reward and punishment
system).
e. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ
perusahaan dan semua karyawan harus berpegang pada etika bisnis
dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah disepakati.
3. Responsibilitas
a. Organ perusahaan harus berpegang pada prinsip kehati-hatian dan
memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,
anggaran dasar dan peraturan perusahaan (by-laws)
b. Perusahaan harus melaksanakan tanggung jawab sosial dengan antara
lain peduli terhadap masyarakat dan kelestarian lingkungan terutama
di sekitar perusahaan dengan membuat perencanaan dan pelaksanaan
yang memadai.
4. Independensi
B. Pembahasan
1. Penerapan Good Corporate Governance (GCG)
Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang baik pada
BumDes Maju Jaya adalah sebagai berikut:
a. Transparrency (Keterbukaan Informasi)
BUMdes “Maju Jaya” Sepande secara jelas dan tepat waktu melaporkan
seluruh informasi yang dapat diakses oleh seluruh Pihak Internal dan
terkait sesuai dengan kewenangannya dengan tetap memperhatikan hak -
hak pribadi berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan.
BUMdes “Maju Jaya” Sepande melaksanakan transparansi kondisi
keuangan kepada pihak internal dengan mengikuti ketentuan
pengungkapan (keterbukaan informasi).
b. Accountability (Akuntabilitas)
BUMdes “Maju Jaya” Sepande menerapkan prinsip tanggung-jawab
dalam pihak intenal yang jelas sesuai dengan visi, misi, dan tujuan
target.
BUMdes “Maju Jaya” Sepande belum menerapkan prinsip Akuntabilitas
ini dengan memperhatikan aspek-aspek sebagai berikut:
a) Kelengkapan struktur tata Kelola, termasuk sistem manajemen risiko,
sistem pengendalian intern, sistem pengawasan intern, mekanisme
pelaporan atas dugaan penyimpangan (whistle blowing system), tata
kelola teknologi informasi dan pedoman perilaku etika (code of
conduct).
b) Kejelasan tugas dan tanggung jawab masing- masing dalam pihak
internal.
c) Penetapan rencana korporasi dan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (“RKAP”) yang diturunkan sampai ke tingkat unit
organisasi serta mengadakan evaluasi terhadap pencapaian hasil secara
berkala.
c. Responsibility (Pertanggung jawaban)
BUMdes “Maju Jaya” Sepande memiliki komitmen untuk menerapkan
praktik kehati-hatian dan memastikan kepatuhan terhada peraturan
perundang- undangan yang berlaku.
BUMdes “Maju Jaya” Sepande memiliki tanggung jawab dan komitmen
pada upaya kepedulian sosial dan upaya pelestarian lingkungan alam.
BUMdes “Maju Jaya” Sepande selalu berusaha memastikan pemenuhan
terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
d. Indepedency (Kemandirian)
BUMdes “Maju Jaya” Sepande dalam melakukan setiap kegiatan dan
pengambilan keputusan dilakukan dengan keputusan direktur berdasarkan
pertimbangan seluruh perangkat secara profesional yang bebas dari
pengaruh atau tekanan dari pihak manapun.
BUMdes “Maju Jaya” Sepande menghindari terjadinya dominasi oleh pihak
manapun, tidak terpengaruh kepentingan tertentu dan menghindari benturan
kepentingan baik dari internal maupun eksternal.
BUMdes “Maju Jaya” Sepande dalam pengambilan keputusan memastikan
tidak terjadi benturan kepentingan dalam pihak internal
e. Fairness (Kesetaraan dan Kewajaran)
UMKM Batik Tulis Namiroh menerapkan prinsip keadilan dan kesetaraan
dalam memenuhi setiap perjanjian yang ada.
UMKM Batik Tulis Namiroh memberikan kesempatan kepada pihak
internal untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat untuk
meningkatkan kontribusi dan kualitas layanannya serta membuka akses
terhadap informasi sesuai dengan prinsip transparansi.
UMKM Batik Tulis Namiroh memberikan perlakuan yang wajar kepada
pihak internal sesuai dengan manfaat dan kontribusi.
UMKM Batik Tulis Namiroh memberikan perlakuan yang setara kepada
pegawai untuk berkarir dan melaksanakan tugasnya secara profesional
tanpa diskriminasi berdasarkan jender, agama, suku atau kekurangan fisik.
C. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan wawancara kepada BumDes Maju Jaya telah
menerapkan prinsip-prinsip Good corporate governance (GCG) yaitu transparency
(Keterbukaan Informasi), akuntabilitas, responsibility, independency, kesetaraan dan
kewajaran dalam lingkup pihak internal yaitu pemilik dengan karyawan. BumDes Maju
Jaya dan Pemdes Sepande juga telah menerapkan etika bisnis diantaranya yaitu
kejujuran, tanggung jawab, bersaing secara sehat, ramah, peduli dengan pelanggan,
responsif, dan dedikasi yang tinggi.
D. Dokumentasi