Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh:
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang definisi sistem pengaman listrik
2. Untuk mengetahui tentang macam-macam pengaman listrik
3. Untuk mengetahui tentang Gangguan listrik
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Proteksi adalah susunan peralatan yang direncanakan untuk dapat merasakan
atau mengukur adanya gangguan atau mulai merasakan adanya ketidak normalan
pada pearalatan atau bagian sistem tenaga listrik dan segara secara otomatis
memberi perintah untuk membuka pemutus tenaga untuk memisahkan peralatan
atau bagian dari sistem yang tergantung dan memberi isyarat berupa lampu dan
bel.
4
4. ELCB (EARTH LEAKAGE CIRCUIT BREAKER)
Earth Leakage Circuit Breaker atau ELCB merupakan alat pengaman
yang dipakai untuk mengamankan terjadinya kebocoran arus listrik
maupun tegangan listrik pada suatu rangkaian instalasi listrik. ELCB
dipakai sebagai pengaman manusia dari tegangan sentuh dan arus listrik
yang bocor atau sengatan listrik di suatu rangkaian instalasi listrik.
5. OCB (OIL CIRCUIT BEARKER)
Oil Circuit Bearker atau OCB ialah alat pengaman suatu rangkaian listrik
yang bekerja memakai bahan utama berupa minyak guna memadamkan
busur api yang timbul. Apabila terjadi busur api dalam minyak, maka
minyak akan berubah menjadi uap minyak dan memadamkan busur api
akan dikelilingi oleh busur api sehingga busur api akan padam.
6. ACB (AIR CIRCUIT BREAKER)
Air Circuit Breaker atau ACB ialah alat pengaman instalasi listrik yang
bertegangan rendah maupun tinggi yang memiliki tugas meredam busur
api dari hubungan singkat dengan memanfaatkan tekanan udara yang ada
di atmosfer bumi.
7. VCB (VACUM CIRCUIT BREAKER)
Vacum Circuit Breaker atau VCB merupakan pengaman listrik yang
memiliki fungsi sebagai pengaman busur api. Letak Perbedan dari OCB
dan ACB ialah pada VCB terdapat ruang hampa udara untuk
mengamankan busur api, pada saat terbuka, sehingga bisa mengisolir
hubungan setelah bunga api terjadi.
8. SF6 CB (SULFUR HEXAFLUORIDE CIRCUIT BREAKER)
Sulfur Hexafluoride Circuit Breaker atau SF6 CB ialah pemutus
rangkaian yang memakai gas SF6 sebagai sarana pemadam busur api. Gas
SF6 merupakan gas berat yang memiliki sifat dielektrik yang bisa
memadamkan busur api yang baik sekali.
5
9. THERMAL OVERLOAD RELAY
Thermal Overload Relay ialah suatu alat pengaman instalasi listrik yang
memiliki tugas memutus arus listrik yang sedang mengalir saat suhu suatu
rangkaian naik atau meningkat. Sebelum suatu rangkaian mengeluarkan
percikan api, maka alat ini akan terlebih dulu memutus arus yang
mengalir.
10. Alat Pengaman Celah Batang (rod gap)
Alat pengaman celah batang (rod gap) merupakan alat pengaman paling
sederhana, yang terdiri dari dua batang logam dengan penampang
tertentu. Batang logam bagian atas diletakkan di puncak isolator jenis pos
(post type insulator) dihubungkan dengan kawat penghantar jaringan
distribusi, sedangkan batang logam bagian bawah diletakkan pada bagian
dasar isolator jenis pos yang langsung berhubungan dengan ground.
11. Alat Pengaman Lightning Arrester
Lightning arrester adalah suatu alat pengaman yang melindungi jaringan
dan peralatannya terhadap tegangan lebih abnormal yang terjadi karena
sambaran petir (flash over) dan karena surja hubung (switching surge) di
suatu jaringan. Lightning arrester ini memberi kesempatan yang lebih
besar terhadap tegangan lebih abnormal untuk dilewatkan ke tanah
sebelum alat pengaman ini merusak peralatan jaringan seperti
tansformator dan isolator. Oleh karena itu lightning arrester merupakan
alat yang peka terhadap tegangan, maka pemakaiannya harus disesuaikan
dengan tegangan sistem.
6
12. Fuse Cut Out
Fuse cut out (sekring) adalah suatu alat pengaman yang melindungi
jaringan terhadap arus beban lebih (over load current) yang mengalir
melebihi dari batas maksimum, yang disebabkan karena hubung singkat
(short circuit) atau beban lebih (over load). Konstruksi dari fuse cut out
ini jauh lebih sederhana bila dibandingkan dengan pemutus beban (circuit
breaker) yang terdapat di Gardu Induk (sub-station). Akan tetapi fuse cut
out ini mempunyai kemampuan yang sama dengan pemutus beban tadi.
Fuse cut out ini hanya dapat memutuskan satu saluran kawat jaringan di
dalam satu alat. Apabila diperlukan pemutus saluran tiga fasa maka
dibutuhkan fuse cut out sebanyak tiga buah.
7
maupun karena sentuhan pohon ini sifatnya temporer (sementara), oleh karena itu
penggunaan penutup balik otomatis (recloser) akan mengurangi waktu pemutusan
penyediaan daya (supply interupting time). Perlindungan sistem distribusi
meliputi :
1. Gangguan hubung singkat
a. Gangguan hubung singkat dapat terjadi antar fase (3 fase atau 2 fase)
atau 1 fase ketanah dan sifatnya bisa temporer atau permanen.
b. Gangguan permanen : Hubung singkat pada kabel, belitan trafo,
generator, (tembusnya isolasi).
c. Gangguan temporer : Flashover karena sambaran petir, flashover
dengan pohon, tertiup angin.
2. Gangguan beban lebih
Gangguan beban lebih terjadi karena pembebanan sistem distribusi yang
melebihi kapasitas sistem terpasang. Gangguan ini sebenarnya bukan
gangguan murni, tetapi bila dibiarkan terus-menerus berlangsung dapat
merusak peralatan.
3. Gangguan tegangan lebih
Gangguan tegangan lebih termasuk gangguan yang sering terjadi pada
saluran distribusi. Berdasarkan penyebabnya maka gangguan tegangan lebih
ini dapat dikelompokkan atas dua hal, yaitu :
a. Tegangan lebih power frekwensi.
Pada sistem distribusi hal ini biasanya disebabkan oleh kesalahan pada
AVR atau pengatur tap pada trafo distribusi.
b. Tegangan lebih surja
Gangguan ini biasanya disebabkan oleh surja hubung atau surja petir.
Dari ketiga jenis gangguan tersebut, gangguan yang lebih sering terjadi dan
berdampak sangat besar bagi sistem distribusi adalah gangguan hubung singkat.
Sehingga istilah gangguan pada sistem distribusi lazim mengacu kepada gangguan
hubung singkat dan peralatan proteksi yang dipasang cenderung mengatasi
gangguan hubung singkat ini.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan :
a) Sistem pengaman listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan-
peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik, seperti generator,
bus bar, transformator, saluran udara tegangan tinggi, saluran kabel
bawah tanah, dan lain sebagainya terhadap kondisiabnormal operasi
sistem tenaga listrik tersebut.
b) Macam-macam pengaman listrik yaitu miniature circuit breaker
(mcb), sekring, mccb ( moulded case circuit breaker), elcb (earth
leakage circuit breaker), ocb (oil circuit bearker), acb (air circuit
breaker), vcb (vacum circuit breaker), sf6 cb (sulfur hexafluoride
circuit breaker), thermal overload relay, alat pengaman celah batang
(rod gap), alat pengaman lightning arrester, fuse cut out
c) Gangguan Pada Jaringan Distribusi Jaringan distribusi merupakan
bagian dari sistem tenaga lsitrik yang paling dekat dengan pelanggan/
konsumen. Ditinjau dari volume fisiknya jaringan dis-tribusi pada
umumnya lebih panjang dibandingkan dengan jaringan transmisi dan
jumlah gangguannya (sekian kali per 100 km pertahun) juga paling
tinggi dibandingkan jumlah gangguan pada saluran-saluran transmisi.
9
DAFTAR PUSTAKA
Setiono, I., & Prasetyo, D. (2016). Sistem Pengamanan Penyaluran Energi Listrik
Satu Fasa Tegangan Rendah Dengan Menggunakan Fuse Cut Out.
Daman Suswanto. (2010). Alat Pengaman Jaringan Distribusi, diakses melalui
https://www.kompasiana.com/kikik/550123a9a33311ac0a511854/pengaman-
listrik.
Pdadmin. (2018). Pengertian Dari Gangguan Sistem Tenaga Listrik, Beserta
Pembagiannya, diakses mealui
https://pdsahabat.com/2018/10/05/pengertian-dari-gangguan-sistem-tenaga-
listrik-beserta-pembagiannya/
Alkonusa. (2016). Mengenal Berbagai Jenis Pengaman Rangkaian Listrik,
diakses mealui http://www.alkonusa.com/news/mengenal-berbagai-jenis-
pengaman-rangkaian-listrik/
10