Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
muncul diantara percabangan primer sebaiknya di buang agar mempercepat
pertumbuhan tanaman serta pembentukan cabang primer lebih optimal.
cabang primer tersebut dipelihara dan tidak dipotong sampai pada
cabang primer tumbuh cabang cabang sekunder yang nantinya akan
menghasilkan bunga pertumbuhan panjang primer dan sekunder disebabkan
oleh kuncup daun yang terus tumbuh dan pertumbuhan ini di sebut simpodial.
1.2. Tujuan
Tujuan dilakukannya PKL yaitu:
1. Siswa mampu mengaplikasikan teori yang didapat disekolah ke lapangan
secara nyata.
2. Menambah keterampilan dan mengembangkan pengalaman belajar Siswa.
3. sisa
1.3. Manfaat
Manfaat PKL yaitu:
Meningkatkan wawasan dan pola pikir peserta didik tentang bagaimana
pemanfaatans
2
BAB II
PROSES DAN HASIL BELAJAR DI DUNIA USAHA DAN DUNIA
INDUSTRI DU/ DI
2.1. Pembahasan
2.1.1. Pengertian tanaman cabai
Cabai merupakan tanaman semusim (annual) yang tumbuhnya tegaka
dengan batang berkayu dan bercabang serta tergolong tumbuhan yang
menghasilkan biji (Spermatophyta) dalam dunia tumbuhan. Menurut rahman
(2010), tanaman cabi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
3
Sebenarnya tanaman cabai menyukai tanaman yanag gembur dan banyak
mengandung unsure hara. Cabai tumbuh optimal di tanah regosol dan andosol.
Penambahan bahan organic seperti pupuk kandang dan kompos saat pengolahan
tanah atu sebelum penanaman dapat diaplikasikan untuk memperbaiki struktur
tanah serta mengatasi tanah yang kurang subur atu miskin unsur hara. Sebaiknya,
pilih lahan penanaman yang agak miring untuk menghindari genangan air. Namun
tingkat kemiringan lahan tidak lebih dari 25%. Lahan yang terlalu miring
menyebabkan erosi dan hilangnya pupuk, karena tercuci oleh air hujan. Tanah
yang terlalu datar harus di buatkan saluran pembuangan air.
Kadar keasaman (pH) tanah yang cocok untuk penanaman cabai secara
intensif adalah 6-7. Tanah dengan pH rendah atu asam harus dinetralkan dulu
dengan menambahkan kapur pertanian. Sebaliknya tanah yang terlalu basah atau
pH nya tinggi bisa di netralkan dengan cara menebarkan belerang ke lahan
penanaman.
Curah hujan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan produk buah cabai.
Curah hujan yang ideal untuk bertanam cabai adalah 1.000 mm/tahun . curah
hujan yang rendah menyebabkan tanaman kekeringan dan membutuhkan air untuk
penyiraman. Sebaliknya curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan rusaknya
tanaman cabai serta membuat lahan penanaman becek dan kelembapan nya tinggi.
Kelembaban yang cocok untuk tanaman cabai berkisar antara 70-80%
terutamah saat pembentukan bungah dan buah. Kelembapan yang melebihi 80%
memacu pertumbuhan cendawan yang berpotensi menyerang dan merusak
tanaman. sebaliknya iklim yang iklim yang kurang dari 70% membuat cabi
keriting dan menggangu pertumbuhan generatifnya, terutama saat pembentuka
bunga, penyerbukan, dan pembentukan buah.
4
selanjut nya pembuatan lubang untuk tanaman cabai sebelum membuat lubang
untuk tanaman cabai perlu menentukan jarak tanam,setelah itu lubang tanaman
cabai di galling dengan kedalaman 8-10cm atau di sesuaikan dengan ukuran
polybag. pemberian pupuk dasar pun dilakukan setelah pembuatan lubang
tanaman. Pemberian pupuk dasar pun menggunakan pupuk kandang karna
pupuk kandang dapat merangsang aktivitas biologi tanah, menahan air dan
memperbaiki sifat fisik tanah (struktur tanah) selain itu juga pupuk kandang
mendukukung kehidupanh mikroorganisme yang ada dalam tanah agar semakin
berkembang.
2) Persemaian benih
Jenis variates tanaman cabai yang di gunakan yaitu cakra putih. Variates
cabai ini berwarna putih kekuningan yang berwarana merah saaat masak
Langkah pertama yang harus di lakukan dalam budidaya cabai adalah
pemimilihan benih dan pembibitan, kriteria benih yanga baik digunakan sebagai
bibita adalah benih yang berasal dari pohon yang sehat dalam artian, tanaman
induk yang akan di ambil buah nya sebagai bibit tidak terserang hama dan
penyakit. Selain itu benih yang di pakai harus benih yang berisi serta ukuran
benihnya seragam.
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan media semai berupa tanah dan
pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 dengan dan siapkan pot atau polybag
untuk tempat persemaian persemaian di lakukan dengan cara
Penyiapan media taman (tahan, pupuk kandang,dan pasir) dengan
perbandingan 1:1:1
Campur media yang sudah di siapakan hingga tercampur rata
Setelah media tercampur rata isi media tersebut ke dalam pot/polybag yang
suda di siapkan lalu siram media tersebut dengan air.
Rendam bibit cabai dalam air hangagt (suhu sekitar 50℃ ) selama 3 jam
Letakan benih cabai pada polybag dan tutup benig dengan tanah kira kira
1cm saja kedalamannya.
Benih di siram dan dan letakan benih cabai tersebut pada tempat naungan
Agar benih cepat bekecambah lakukan penyiraman secara rutin.
5
3) Penanaman
Penanaman bibit tanaman cabi sebaiknya dilakukan padah sore hari atau
pagihari. Karena jika dilakukan padah siang hari, tanaman akan layu karna bibit
masih lemah dan perlu penyesuaian dengan suhu panas secara bertahap. Bibit
yang di tanam sebaiknya bibit yang berumur 17-23 hari atau telah memiliki
jumblah daun 2-4 helai. Cara penanaman nya adalah dengan mengambil bibit
dari tempat persemaiam, atau dari polybag pengambilan bibit di lakukan secara
hati hati. Dengan mencongkel media semai dengan berhati hati agar akar
tanaman muda tidak rusak.
Gambar 1 penanaman
Pada waktu menanam usahakan akar tunggang tanaman jangan sampai patah
ataupun membengkok.setelah di tanam tanaman sebaiknya tanaman segerah di
siram.
4) Pemeliharaan
Pada fase awal pertumbuhan atau tanaman masi dalam tahap penyesuaian
diri dengan lingkunga baru. Penyiraman tanaman perlu dilakukan secara rutin
setiap hari sekali. Bila terdapat gulma perlu di lakukan penyiangan, agar tidak
menjadi pesaing bagi tanaman kelamaan tanaman akan menjadi kurus dan
kerdil.Salah satu penyebab gagl panen atu penurunan hasil panen adalah adanya
serangan hama dan penyakit,penyakit yang sering menyebabkan cabai rontok
adalah penyakit lalat buah atau busuk buah. Untuk itu perlu dilakukan perlu
dilakukan pengendalian pengendalian yang sering di gunakan yaitu
penyemprotan atau pengunaan pestisida agar tanaman dapat tumbuh dengan
maksimal dan dapat menghasilkan.
6
5) Penyiraman
Penyiraman adalah suatu proses pembekalan air atau pengaliran kepada
tanah untuk keperluan tumbuh besarnya tanaman dan dapat meninggikan
kualitas dan hasil tanam.
Penyiraman pun dilakukan untuk membantu penyerapan unsur hara
(makanan) dari dalam tanah oleh akar tanaman, juga membantu proses
fotosintesis, karana air merupakan salh satu sumber unsure hydrogen(H), dan
unsure hara oksigen (O) dua diantara unsur – unsur penting yan dibutuhkan
tanaman.
Gambar 2 penyiraman
6) Penyulaman
Penyulaman adalah menganti bibit tanaman yang mati atu pertumbuhan
nya kurang baik (lambat). Bibit penganti harus berasal bibit cadangan yang teleh
di siapkan sebelumnya agar pertumbuhan nya relatifm sama dengan tanaman
lain. Penyulaman dilakukan dengan cara Cabut bibit yang pertumbuhan nya
tidak sempurnah, dan Tanam bibit sehat kedalam lubang tanam, Penyulaman
dilakukan saat tanaman berumur 2 minggu setelah tanaman.
7
Gambar 3 pemangkasan daun
Pemangkasan dilakukan ketika umur tanaman cabai 1bulan setelah
tanam sehingga suda memiliki banyak daun antara 8-10 helai. Biasanya 2
minggu pemangkasan dilakukan dengan menggunakan gunting setelah
pemangkasan, bakal cabang mulai tumbuh menjadi cabang pada setiap ketiak
daun
8) Penyiangan
Penyianagan bertujuan untuk membersikan lahan tanaman cabai dari
serangan gulam (rumput-rumput liar pngangu tanaman). penyianagan juga
memiliki manfaat untuk mencegah perkembangan hama dan penyakit yang
sifatnya parasit bagi tanaman cabai. Karana sebagian besar hama dan penyakit
akan tinggal/bersarang di tanaman gulma,sehingga larva - larva hama akan
mudah muncul berkembang di lahan yang penuh dengan gulama.
Dalam melakukan kegiatan penyiangan di sertakan dengan
pengemburan pada tanaman, prngemburan pada tanaman dapat membantu
kesuburan tanah tetap terjaga
Gambar 4 penyiangan
8
Gambar 5 pengemburan
9) Pemupukan
Pemupukan adalah material yang ditambahkan pada media tanaman atau
tanah untuk mencukupi kebutuhan hara yang di perlukan tanaman shingga
mampu berproduksi dengan baik. Kegiatan pemupukan pada tanaman cabai
menjadi bagian yang sama pentingnya dengan pengolahan lahan atau
pengendalian hama dan penyakit bagaimana pun keadaanya, tanaman cabai pasti
akan membutuhkan asupan pupuk untuk membuat tanaman cabai kokoh dan
berbuah lebat .
Material pupuk dapat berupah bahan organik maupun non-organik pupuk
berbeda dari suplemen. Agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan subur dan
menghasilkan buah yang berkualitas perlu dilakukan pemupukan pada waktu
yang tepat serta dengan dosis yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.
sering kali masalah klasik yang muncul dalam kegiatan pemupukan adalah
tidak efektif atau kurang tepatnya aplikasi pupuk yang diberikan. Jika pupuk
yang di berikan sedikit, maka pertumbuhan tanaman akan menjadi lambat tetapi
jika terlampau berlebihan akan mengakibatkan pada gejala overdosis dan
pemborosan biaya Pada tanaman cabai kebutuhan pupuk akan bertambah seiring
dengan bertambahnya fase pertumbuhan.
Selain pupuk dasar tanaman juga membutuhkan pupuk susulan pemberian
pupuk susulan di maksudkan agar tanaman cabai tidak kekurangan nutrisi pada
saat pertumbuhan vegetatif hingga tanaman berbuah.
Pemupukan yang baik sesuai dengan jenis pupuknya, karena pupuk
merupakan nutrisi yang sanggat penting dalam pertumbuhan tanaman.
pemupukan pertama di lakukan ketika tanaman berusia satu minggu pertama
9
pemupukan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara pengocoran dan
dengan cara ditabur. Aplikasikan kedua cara tersebut disesuaikan dengan
kondisi. Jika musim kemarau pemupuka susulan lebuh efektif dengan cara
pengocoran, sedangkan jika musim hujan pemupukan susulan dilakukan dengan
cara di tabur.
Pengocoran dilakukan dengan membuat lubang di sisi tanaman dengan
jarak 15 cm dari batang tanaman sedangkan cara tabur dapat dilakukan dengan
menaburkan pupuk disekeliling tanaman dengan jarak 15 cm dari batang utamah
tanaman cabai.
Pemupuka susulan dilakukan saat tanaman cabai mulai memasuki umur 10
HST atau pada saat kondisi perakaran tanaman cabai telah dapat beradaptasi
atau tumbuh di lahan yang baru
Pemupuka susulan I
Jenis pupuk yang digukana adalah pupuk urea 1 kg dan pupuk
kandang diberika pada tanaman cabai dengan takaran 1/2 sdk makan pupuk
urea dan 2 gengan pupuk kandang sebagai penyeimbang. Pupuk urea adalah
Manfaat yang dapat di peroleh dengan pemberian pupuk urea adalah
membuat daun daun tanaman lebih hijau, rimbun, mempercepat
pertumbuhan tanaman dan memperbanyak produksi buah, seta menambah
kandungan protein dalam tanah. Dampak negatifnya Pemberian pupuk urea
dengan dosis yang tinggi atau kelebihan dosis dapat menyebabka keasaman
tanah sehingga pemberian pupuk urea pada taamn cabai harus sesuai dengan
takaran yag sesuai.
Pemupuka susulan II
Jenis pupuk yang digunakan adalah sekam padi 40 kg dengan
diberikan pada tanaman cabai. Perpohon tanaman cabai di berikan 2
gengaman sekam padi. sekam padi adalah limbah yang dihasilkan dari proses
pengilingan. Manfaat sekam padi untuk proses pengemburan tanah, untuk
meningkatkan unsur hara pada tanaman, sekam juga dapat memperbaiki
tingkat keasaman tanah, memacu pertumbuhan mikroorganisme yang
berguna bagi tanaman, tanah tetap lembab.
10
Pemupukan susulan III
Jenis pupuk yang di gunakan pupuk kandang 40 kg dengan diberikan
pada tanaman cabai. Perpohon tanaman cabai diberi 2 grngam pupuk
kandang.Pupuk kandang adalah pupuk dari kotoran hewan yang di
gunakan dalam pembudidayaan tanaman cabai. Karna pupuk kandang
sanggat baik untuk memperbaiki kondisi tanah seperti permeabilitas,
prositas, struktur hingga dayanya dalam menahan air. Pupuk kandang juga
memiliki unsure hara penting seperti Nitrogen, Phosphor, Klium,
Magnesium dan Kalsium.
11
Pengendalian hama tripis :
Sanitasi lahan dan membersikan gulma
Jauhkan tanaman cabai dengan tanaman cabai yang lebih tua
Tidak menanam pada lahan bekas tanaman cabai
Penyemprotan insektisida decis dengan mencampurkan 2-10 ML
cairan decis pada 1 liter air, Lalu di semprotkan ke daun yang
terserang hama.
2) Hama semut
Kehadiran semut juga mengakibatkan daun mengeriting , pohon
tanaman cabai penuh dengan telur semut. sehingga semut juga harus di
basmi karna dapat mengagangu proses pertumbuhan tanaman dan ada juga
beberapa penyebab mengapa tanaman cabai banyak semutnya : karna
popolasi, sisa kotoran dari hama lain dan kondisi cuaca. Pembasmian semut
dapat dilakukan dengan mengunakan Gunakan Furadan 3GR denan
menaburkan butiran-butiran furadan tersebut ke tanaman cabai yang
terserang hama semut dengan takarang atau dosis 1sdk makan.
12
Jika buah dibelah, aka ada larva lalt buah berukuran kecil seperti ulat
berwarna putih.
5) Panen
Panen merupakan kegiatan ahkir dari proses produksi di lapangan
dan faktor ketepatan panen cabai rawit akan menentukan kualitas buah.
Saat panen yang tepat tergantung tingkat kematangana buah cabai rawit.
Panen mudah tidak baik, terlalu masak juga kualitas tidak baik . buah
berwarna merah adalah saat yang paling baik. Hal ini dapat dilakukuan
dengan cara melihat penampakan secara visual, bentukfisik, umur tanaman
maupun secara kimia. Panen dilakukan sesuai konsumen pasar. Cabai rawit
dapat di panen hijau, kekuningan atau merah. Kualitas cabai yang baik bila
di panen apabilah sedah terjadi perubahan warna kuning atu kemerahan.
Panen muda tidak baik, terlalau masak juga kualitas tidak baik dan akan
mengurangi bobot. Tanaman yang rusak akan mengurangi produksi. Dalam
melakukan panene cabai hindari terjadi luka dan patah nya cabai dan
ranting, pisahkan segerah buah yang busuk untuk menghindari penularan
13
mikroba ke buah yang sehat, hindari penutupan karung plastic dan segerah
bawah ke tempat yang teduh.Panene cabai sanggat di pengaruhi oleh fakfor
jenis atau varietasnya, dan lingkunga tempat tanam. Di dataran rendah,
umumnya cabai mulai di panen pada umur 75-80 hari setelah tanam. Panen
berikut nya dilakukan selang 2-3 hari sekali. Sedangkan di dataran tinggi
(pegunungan), panen perdana dapt dimuali pada umur 90-100 hari setelah
tanam. Selanjutnya pemetikan buah dilakukan selang 6-10 hari sekali. Hasil
panene di masukan ke dalam wadah, kemudian di kumpulkan di tempat
penampungan.
14
2.2. Jadwal Pelaksanaan
BAB III
15
PENUTUPAN
1.1. Kesimpulan
Dari uraiyan pembahasan tentang cara budidaya cabai di atas dapat
disimpulkan bawah : cabai merupakan tanaman sayuran yang sanggat di
gemari oleh masyarakat sebagai tambahan dalam masakan, sehingga peluang
budidaya cabai sanggat berpotensi memperoleh keuntungan yang cukup
besar.
Agar memperoleh hasil yang maksimal dalam melakukan budidaya cabai,
perlu memperhatikan kondisi lahan dan harus mengetahui secara pasti
bagaimana cara budidaya cabai yang baik.
1.2. saran
1. Peru adanya penelitian lanjutan terhadap pengendalian hama dan penyakit
2. Perlu mengetahui dosis obat yang digunakan dalam pengendalian hama
dan penyakit
3. Perlu mengetahui jenis jenis pupuk yang digunakan dalam budidaya
tanaman cabai dan kegunaan nya.
DAFTAR PUSTAKA
16
Duriad, & Muhram. (2003). Pengenalan Penyakit Penting Pada Cabai Dan
Pengendalianya Berdasarkan Epidemologi Terapan. lembang,
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura.
LAMPIRAN
17
1. Kegiatan harian
18