Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk meningkatkan hasil produksi cabai rawit maka di butuhkan


pemupukan secara teratur, melakukan pengendalian hama dan penyakit missal
nya dengan sistem kultivar. Pupuk memeiliki peran yang penting yang
menunjang pertumbuhan, ataupun produktifitas tanaman .karna dapat
menyediakan zat hara bagi tanaman lebih cepat dan dengan konsentrasi yang
tinggiakan tetapi pengunaan pupuk kimia dalam jumblah yang banyak dan
pemakaian jangkau panjang akan merusak struktur tanah.
Salah satu kendala dalam budidaya tanaman cabai adalah adanya ganguan
pemyakit yang menyerang mulai dari tanaman di semai sampai tanaman
menghasilkan, gangguan penyakit pada tanaman cabai sanggat banyak jenis
nyan dan yang paling sering di temui adalah penyakit keriting, busuk buah.
dan penyakit antraknosa Penyakit penyakit tersebut di sebabkan oleh kondisi
cuaca yang tidak nenetu dan dapat menyebabkan kerugian yang cukup besar.
Salah satu penyakit yang sangat merugikan pada tanaman cabai adalah
penyakit antraknosa adalah jamur cloleteichum capsici. Biasanya penyakit ini
menyerang daun, namun dapat pulah menyerang buah. Salah satu uapayah
yang dapat di lakukan untuk mencegah serangan penyakit antraknosa pada
budidaya cabe adalah menggunakan varietas tanaman cabai yang tahan
terhadap serangan cendawan penyebab penyakit antraknosa.
Berdasarkan pertumbuhan akarnya cabai memiliki sistem perakaran
tunggang dengan pertummbuhan akar menyamping yang disebut akar serabut.
Batang tanaman cabai tumbuh tegak dengan diameter batang sekitar 2cm,
berwarna hijau kecoklatan dengan cabang menyebar. tunas aira atau biasa di
sebut tunas muda yang terdapat pada batang utama sampai bunga pertama

1
muncul diantara percabangan primer sebaiknya di buang agar mempercepat
pertumbuhan tanaman serta pembentukan cabang primer lebih optimal.
cabang primer tersebut dipelihara dan tidak dipotong sampai pada
cabang primer tumbuh cabang cabang sekunder yang nantinya akan
menghasilkan bunga pertumbuhan panjang primer dan sekunder disebabkan
oleh kuncup daun yang terus tumbuh dan pertumbuhan ini di sebut simpodial.

1.2. Tujuan
Tujuan dilakukannya PKL yaitu:
1. Siswa mampu mengaplikasikan teori yang didapat disekolah ke lapangan
secara nyata.
2. Menambah keterampilan dan mengembangkan pengalaman belajar Siswa.
3. sisa

1.3. Manfaat
Manfaat PKL yaitu:
Meningkatkan wawasan dan pola pikir peserta didik tentang bagaimana
pemanfaatans

2
BAB II
PROSES DAN HASIL BELAJAR DI DUNIA USAHA DAN DUNIA
INDUSTRI DU/ DI

2.1. Pembahasan
2.1.1. Pengertian tanaman cabai
Cabai merupakan tanaman semusim (annual) yang tumbuhnya tegaka
dengan batang berkayu dan bercabang serta tergolong tumbuhan yang
menghasilkan biji (Spermatophyta) dalam dunia tumbuhan. Menurut rahman
(2010), tanaman cabi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom Plantae (Tumbuhan)


Sub kingdom Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Devisi Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas Magnoliopasida (Berkrping dua)

Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin.


Diantaranya adalah kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, vitamin A B1, dan
vitamin C. cabai banyak dibududayakan masyarakat petani karna harga jualnya yang
tinggi, alasan lain banyak prtani yang membudidayakan cabai di Indonesia adalah
karna iklim Indonesia sanggat cocok untuk budidaya cabai, serta tanaman cabai dapat
mudah hidup baik dalam dataran tinggi maupun dataran rendah.Sebelum melakukan
budidaya tanaman cabai rawit kita peru mengetahui syarat tumbuh tanaman cabi
rawit.

A. Syarat Tumbuh Cabai


Syarat tumbuh tanaman cabai dalam budidaya tanamn cabai meliputi, dua hal
yaitu pertama curah hujan dan kelembaban. Kedua jenis tanah pH tanah dan
ketinggian. Pada umumnya tanaman cabai dapat ditanam di daerah dataran tinggi
maupun atara rendah, yaitu lebih dari 250 – 1200 m di atas permukaan laut.

3
Sebenarnya tanaman cabai menyukai tanaman yanag gembur dan banyak
mengandung unsure hara. Cabai tumbuh optimal di tanah regosol dan andosol.
Penambahan bahan organic seperti pupuk kandang dan kompos saat pengolahan
tanah atu sebelum penanaman dapat diaplikasikan untuk memperbaiki struktur
tanah serta mengatasi tanah yang kurang subur atu miskin unsur hara. Sebaiknya,
pilih lahan penanaman yang agak miring untuk menghindari genangan air. Namun
tingkat kemiringan lahan tidak lebih dari 25%. Lahan yang terlalu miring
menyebabkan erosi dan hilangnya pupuk, karena tercuci oleh air hujan. Tanah
yang terlalu datar harus di buatkan saluran pembuangan air.
Kadar keasaman (pH) tanah yang cocok untuk penanaman cabai secara
intensif adalah 6-7. Tanah dengan pH rendah atu asam harus dinetralkan dulu
dengan menambahkan kapur pertanian. Sebaliknya tanah yang terlalu basah atau
pH nya tinggi bisa di netralkan dengan cara menebarkan belerang ke lahan
penanaman.
Curah hujan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan produk buah cabai.
Curah hujan yang ideal untuk bertanam cabai adalah 1.000 mm/tahun . curah
hujan yang rendah menyebabkan tanaman kekeringan dan membutuhkan air untuk
penyiraman. Sebaliknya curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan rusaknya
tanaman cabai serta membuat lahan penanaman becek dan kelembapan nya tinggi.
Kelembaban yang cocok untuk tanaman cabai berkisar antara 70-80%
terutamah saat pembentukan bungah dan buah. Kelembapan yang melebihi 80%
memacu pertumbuhan cendawan yang berpotensi menyerang dan merusak
tanaman. sebaliknya iklim yang iklim yang kurang dari 70% membuat cabi
keriting dan menggangu pertumbuhan generatifnya, terutama saat pembentuka
bunga, penyerbukan, dan pembentukan buah.

2.1.2. Pengolahan lahan


1) pengolahan Tanah
Pengolahan tanah merupakan langkah awal mengolah lahan pertanaman
yaitu membersikan segala macam tanaman yang tumbuh di arenl yang akan di
tanamni, pengolahan tanah dapat leluasa mendapatkan sinar matahari sehingga
dapat terbebas dari ganguan hama dan penyakit krteria tanah yanga bagus untuk
tanaman cabai rawit adalah tanah yang gembur dan tidak berair atau becek.

4
selanjut nya pembuatan lubang untuk tanaman cabai sebelum membuat lubang
untuk tanaman cabai perlu menentukan jarak tanam,setelah itu lubang tanaman
cabai di galling dengan kedalaman 8-10cm atau di sesuaikan dengan ukuran
polybag. pemberian pupuk dasar pun dilakukan setelah pembuatan lubang
tanaman. Pemberian pupuk dasar pun menggunakan pupuk kandang karna
pupuk kandang dapat merangsang aktivitas biologi tanah, menahan air dan
memperbaiki sifat fisik tanah (struktur tanah) selain itu juga pupuk kandang
mendukukung kehidupanh mikroorganisme yang ada dalam tanah agar semakin
berkembang.

2) Persemaian benih
Jenis variates tanaman cabai yang di gunakan yaitu cakra putih. Variates
cabai ini berwarna putih kekuningan yang berwarana merah saaat masak
Langkah pertama yang harus di lakukan dalam budidaya cabai adalah
pemimilihan benih dan pembibitan, kriteria benih yanga baik digunakan sebagai
bibita adalah benih yang berasal dari pohon yang sehat dalam artian, tanaman
induk yang akan di ambil buah nya sebagai bibit tidak terserang hama dan
penyakit. Selain itu benih yang di pakai harus benih yang berisi serta ukuran
benihnya seragam.
Langkah selanjutnya adalah menyiapkan media semai berupa tanah dan
pupuk kandang dengan perbandingan 1:1 dengan dan siapkan pot atau polybag
untuk tempat persemaian persemaian di lakukan dengan cara
 Penyiapan media taman (tahan, pupuk kandang,dan pasir) dengan
perbandingan 1:1:1
 Campur media yang sudah di siapakan hingga tercampur rata
 Setelah media tercampur rata isi media tersebut ke dalam pot/polybag yang
suda di siapkan lalu siram media tersebut dengan air.
 Rendam bibit cabai dalam air hangagt (suhu sekitar 50℃ ) selama 3 jam
 Letakan benih cabai pada polybag dan tutup benig dengan tanah kira kira
1cm saja kedalamannya.
 Benih di siram dan dan letakan benih cabai tersebut pada tempat naungan
 Agar benih cepat bekecambah lakukan penyiraman secara rutin.

5
3) Penanaman
Penanaman bibit tanaman cabi sebaiknya dilakukan padah sore hari atau
pagihari. Karena jika dilakukan padah siang hari, tanaman akan layu karna bibit
masih lemah dan perlu penyesuaian dengan suhu panas secara bertahap. Bibit
yang di tanam sebaiknya bibit yang berumur 17-23 hari atau telah memiliki
jumblah daun 2-4 helai. Cara penanaman nya adalah dengan mengambil bibit
dari tempat persemaiam, atau dari polybag pengambilan bibit di lakukan secara
hati hati. Dengan mencongkel media semai dengan berhati hati agar akar
tanaman muda tidak rusak.

Gambar 1 penanaman
Pada waktu menanam usahakan akar tunggang tanaman jangan sampai patah
ataupun membengkok.setelah di tanam tanaman sebaiknya tanaman segerah di
siram.
4) Pemeliharaan
Pada fase awal pertumbuhan atau tanaman masi dalam tahap penyesuaian
diri dengan lingkunga baru. Penyiraman tanaman perlu dilakukan secara rutin
setiap hari sekali. Bila terdapat gulma perlu di lakukan penyiangan, agar tidak
menjadi pesaing bagi tanaman kelamaan tanaman akan menjadi kurus dan
kerdil.Salah satu penyebab gagl panen atu penurunan hasil panen adalah adanya
serangan hama dan penyakit,penyakit yang sering menyebabkan cabai rontok
adalah penyakit lalat buah atau busuk buah. Untuk itu perlu dilakukan perlu
dilakukan pengendalian pengendalian yang sering di gunakan yaitu
penyemprotan atau pengunaan pestisida agar tanaman dapat tumbuh dengan
maksimal dan dapat menghasilkan.

6
5) Penyiraman
Penyiraman adalah suatu proses pembekalan air atau pengaliran kepada
tanah untuk keperluan tumbuh besarnya tanaman dan dapat meninggikan
kualitas dan hasil tanam.
Penyiraman pun dilakukan untuk membantu penyerapan unsur hara
(makanan) dari dalam tanah oleh akar tanaman, juga membantu proses
fotosintesis, karana air merupakan salh satu sumber unsure hydrogen(H), dan
unsure hara oksigen (O) dua diantara unsur – unsur penting yan dibutuhkan
tanaman.

Gambar 2 penyiraman
6) Penyulaman
Penyulaman adalah menganti bibit tanaman yang mati atu pertumbuhan
nya kurang baik (lambat). Bibit penganti harus berasal bibit cadangan yang teleh
di siapkan sebelumnya agar pertumbuhan nya relatifm sama dengan tanaman
lain. Penyulaman dilakukan dengan cara Cabut bibit yang pertumbuhan nya
tidak sempurnah, dan Tanam bibit sehat kedalam lubang tanam, Penyulaman
dilakukan saat tanaman berumur 2 minggu setelah tanaman.

7) Pemangkasan tunas air dan daun tanaman cabai


Perlu dilakukan pembuangan tunas air,pembuangan tunas air bertujuan
untuk mengurangi pertumbuhan vegetatif agar tanaman tidak terlalu rimbun,
serta menghambat pertumbuhan tinggi tanaman agar mempermudah dalam
perawatan serta pemanena. Pembuangan tunas air juga bertujuan untuk
mengurangi kelembaban di sekitar tanaman, dengan begitu pertumbuhan
cendawan akan berkurang serta meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai.

7
Gambar 3 pemangkasan daun
Pemangkasan dilakukan ketika umur tanaman cabai 1bulan setelah
tanam sehingga suda memiliki banyak daun antara 8-10 helai. Biasanya 2
minggu pemangkasan dilakukan dengan menggunakan gunting setelah
pemangkasan, bakal cabang mulai tumbuh menjadi cabang pada setiap ketiak
daun
8) Penyiangan
Penyianagan bertujuan untuk membersikan lahan tanaman cabai dari
serangan gulam (rumput-rumput liar pngangu tanaman). penyianagan juga
memiliki manfaat untuk mencegah perkembangan hama dan penyakit yang
sifatnya parasit bagi tanaman cabai. Karana sebagian besar hama dan penyakit
akan tinggal/bersarang di tanaman gulma,sehingga larva - larva hama akan
mudah muncul berkembang di lahan yang penuh dengan gulama.
Dalam melakukan kegiatan penyiangan di sertakan dengan
pengemburan pada tanaman, prngemburan pada tanaman dapat membantu
kesuburan tanah tetap terjaga

Gambar 4 penyiangan

8
Gambar 5 pengemburan

9) Pemupukan
Pemupukan adalah material yang ditambahkan pada media tanaman atau
tanah untuk mencukupi kebutuhan hara yang di perlukan tanaman shingga
mampu berproduksi dengan baik. Kegiatan pemupukan pada tanaman cabai
menjadi bagian yang sama pentingnya dengan pengolahan lahan atau
pengendalian hama dan penyakit bagaimana pun keadaanya, tanaman cabai pasti
akan membutuhkan asupan pupuk untuk membuat tanaman cabai kokoh dan
berbuah lebat .
Material pupuk dapat berupah bahan organik maupun non-organik pupuk
berbeda dari suplemen. Agar tanaman cabai dapat tumbuh dengan subur dan
menghasilkan buah yang berkualitas perlu dilakukan pemupukan pada waktu
yang tepat serta dengan dosis yang sesuai dengan kebutuhan tanaman.
sering kali masalah klasik yang muncul dalam kegiatan pemupukan adalah
tidak efektif atau kurang tepatnya aplikasi pupuk yang diberikan. Jika pupuk
yang di berikan sedikit, maka pertumbuhan tanaman akan menjadi lambat tetapi
jika terlampau berlebihan akan mengakibatkan pada gejala overdosis dan
pemborosan biaya Pada tanaman cabai kebutuhan pupuk akan bertambah seiring
dengan bertambahnya fase pertumbuhan.
Selain pupuk dasar tanaman juga membutuhkan pupuk susulan pemberian
pupuk susulan di maksudkan agar tanaman cabai tidak kekurangan nutrisi pada
saat pertumbuhan vegetatif hingga tanaman berbuah.
Pemupukan yang baik sesuai dengan jenis pupuknya, karena pupuk
merupakan nutrisi yang sanggat penting dalam pertumbuhan tanaman.
pemupukan pertama di lakukan ketika tanaman berusia satu minggu pertama

9
pemupukan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara pengocoran dan
dengan cara ditabur. Aplikasikan kedua cara tersebut disesuaikan dengan
kondisi. Jika musim kemarau pemupuka susulan lebuh efektif dengan cara
pengocoran, sedangkan jika musim hujan pemupukan susulan dilakukan dengan
cara di tabur.
Pengocoran dilakukan dengan membuat lubang di sisi tanaman dengan
jarak 15 cm dari batang tanaman sedangkan cara tabur dapat dilakukan dengan
menaburkan pupuk disekeliling tanaman dengan jarak 15 cm dari batang utamah
tanaman cabai.
Pemupuka susulan dilakukan saat tanaman cabai mulai memasuki umur 10
HST atau pada saat kondisi perakaran tanaman cabai telah dapat beradaptasi
atau tumbuh di lahan yang baru

 Pemupuka susulan I
Jenis pupuk yang digukana adalah pupuk urea 1 kg dan pupuk
kandang diberika pada tanaman cabai dengan takaran 1/2 sdk makan pupuk
urea dan 2 gengan pupuk kandang sebagai penyeimbang. Pupuk urea adalah
Manfaat yang dapat di peroleh dengan pemberian pupuk urea adalah
membuat daun daun tanaman lebih hijau, rimbun, mempercepat
pertumbuhan tanaman dan memperbanyak produksi buah, seta menambah
kandungan protein dalam tanah. Dampak negatifnya Pemberian pupuk urea
dengan dosis yang tinggi atau kelebihan dosis dapat menyebabka keasaman
tanah sehingga pemberian pupuk urea pada taamn cabai harus sesuai dengan
takaran yag sesuai.

 Pemupuka susulan II
Jenis pupuk yang digunakan adalah sekam padi 40 kg dengan
diberikan pada tanaman cabai. Perpohon tanaman cabai di berikan 2
gengaman sekam padi. sekam padi adalah limbah yang dihasilkan dari proses
pengilingan. Manfaat sekam padi untuk proses pengemburan tanah, untuk
meningkatkan unsur hara pada tanaman, sekam juga dapat memperbaiki
tingkat keasaman tanah, memacu pertumbuhan mikroorganisme yang
berguna bagi tanaman, tanah tetap lembab.

10
 Pemupukan susulan III
Jenis pupuk yang di gunakan pupuk kandang 40 kg dengan diberikan
pada tanaman cabai. Perpohon tanaman cabai diberi 2 grngam pupuk
kandang.Pupuk kandang adalah pupuk dari kotoran hewan yang di
gunakan dalam pembudidayaan tanaman cabai. Karna pupuk kandang
sanggat baik untuk memperbaiki kondisi tanah seperti permeabilitas,
prositas, struktur hingga dayanya dalam menahan air. Pupuk kandang juga
memiliki unsure hara penting seperti Nitrogen, Phosphor, Klium,
Magnesium dan Kalsium.

2.1.3. Hama yang menyerang tanaman cabai


1) Hama (Thrips parvispinus karny)
Jenis hama yang menyerang tanaman cabai yaitu: Thrips(Thrips
parvispinus karny). Hama ini menyerang tanaman dengan menghisap cairan
permukaan bawah daun (terutama daun-daun muda). Serangan di tandai
dengan adanya tanda bercak keperak-perakan. Daun yang terserang berubah
warna menjadi coklat tembaga, mengeriting, melengkung ke atas serangan
hama thrips juga mengakibatkan kerontokan bunga cabai dan mengakibatkan
menurunnya produktifitas dan ahkirnya mati. tunas atu pucuk mengulung ke
dalam pertumbuhan tanaman terhambat dan kerdil bahkan pucuk tanaman
menjadi mati.

Gambar 6 tanaman yang terserang


hama dan jenis hama (Thrips parvrspinus)

11
Pengendalian hama tripis :
 Sanitasi lahan dan membersikan gulma
 Jauhkan tanaman cabai dengan tanaman cabai yang lebih tua
 Tidak menanam pada lahan bekas tanaman cabai
 Penyemprotan insektisida decis dengan mencampurkan 2-10 ML
cairan decis pada 1 liter air, Lalu di semprotkan ke daun yang
terserang hama.

2) Hama semut
Kehadiran semut juga mengakibatkan daun mengeriting , pohon
tanaman cabai penuh dengan telur semut. sehingga semut juga harus di
basmi karna dapat mengagangu proses pertumbuhan tanaman dan ada juga
beberapa penyebab mengapa tanaman cabai banyak semutnya : karna
popolasi, sisa kotoran dari hama lain dan kondisi cuaca. Pembasmian semut
dapat dilakukan dengan mengunakan Gunakan Furadan 3GR denan
menaburkan butiran-butiran furadan tersebut ke tanaman cabai yang
terserang hama semut dengan takarang atau dosis 1sdk makan.

3) Hama lalat buah (Drosophila melanogaster)


Hama ini menjadi sering menyerang berbagai jenis tanaman buah-
buahan salah stunya pada tanamana cabai. Hama lalat buah bisa
menyebabakan buah cabai menjadi busuk dan memiliki kualitas buah yang
berguguran. Jika cabai sudah terserang hama lalat buah, maka bisa
menyebabkan kerugian.
Gejala srangan hama lalat buah :
 Biasanya seranggan lalat buah akan terlihat di bagian buah,ujung buah
dan tengah buah yang masi mudah.
 Pada tangkai buah cabai akan menguning dan buah cabai akan gugur
jika serangan lalat buah menyerang pangkal buah.
 Perhatikan padah buah cabai yang terserang lalat buah akan terdapat
titik hitambekas tusukan ovipositor lalat buah betina.

12
 Jika buah dibelah, aka ada larva lalt buah berukuran kecil seperti ulat
berwarna putih.

4) Mengatasi hama lalat buah pada tanaman cabai


 Lakukan sanitasi lahan dengan mengumpulkan dan membuang semuah
buah yang busuk akibat larva lalat buah, bisa dibakar atu di kubur di
tanah.
 Gunakan bibit cabai yang tahan terhadap beberapa hama, terutama
hama lalat buah.
 Tanam cabai dilahan yang steril untuk mencegah serangan lalat buah
karena lahan bekas inang seperti timun, gambas atau pare memeiliki
kemungkinan besar regenerasi lalat buah.
 Gunakan lem perangkap seperti metilat lem, sainindo 10 vp untuk
membasmi lalat buah pada cabai.
 Musnakan lalat buah dengan cara manual yaitu dengan memetik buah
yang terserang lalat buah dan langsung memusnakannya dengan cara
di kubur atau di bakar.

5) Panen
Panen merupakan kegiatan ahkir dari proses produksi di lapangan
dan faktor ketepatan panen cabai rawit akan menentukan kualitas buah.
Saat panen yang tepat tergantung tingkat kematangana buah cabai rawit.
Panen mudah tidak baik, terlalu masak juga kualitas tidak baik . buah
berwarna merah adalah saat yang paling baik. Hal ini dapat dilakukuan
dengan cara melihat penampakan secara visual, bentukfisik, umur tanaman
maupun secara kimia. Panen dilakukan sesuai konsumen pasar. Cabai rawit
dapat di panen hijau, kekuningan atau merah. Kualitas cabai yang baik bila
di panen apabilah sedah terjadi perubahan warna kuning atu kemerahan.
Panen muda tidak baik, terlalau masak juga kualitas tidak baik dan akan
mengurangi bobot. Tanaman yang rusak akan mengurangi produksi. Dalam
melakukan panene cabai hindari terjadi luka dan patah nya cabai dan
ranting, pisahkan segerah buah yang busuk untuk menghindari penularan

13
mikroba ke buah yang sehat, hindari penutupan karung plastic dan segerah
bawah ke tempat yang teduh.Panene cabai sanggat di pengaruhi oleh fakfor
jenis atau varietasnya, dan lingkunga tempat tanam. Di dataran rendah,
umumnya cabai mulai di panen pada umur 75-80 hari setelah tanam. Panen
berikut nya dilakukan selang 2-3 hari sekali. Sedangkan di dataran tinggi
(pegunungan), panen perdana dapt dimuali pada umur 90-100 hari setelah
tanam. Selanjutnya pemetikan buah dilakukan selang 6-10 hari sekali. Hasil
panene di masukan ke dalam wadah, kemudian di kumpulkan di tempat
penampungan.

Mentukan waktu panen yang tepat, yaitu menetukan kematangan


yang tempat saat panen yang sesuai, dapat dilakukan dengan berbagai cara
yaitu :
a) Menentukan waktu panene yang tepat
1) Cara visual / penampakan : missal denganmelihat warna kulit,
bentuk buah, ukuran, perubahan daun tanaman seperti daun
mongering dan lain-lain
2) cara komputasi, yaitu menghitung umur tanaman sejak tanaman
atau umur buah mulai bunga mekar.
3) Cara kimia yaitu drngan melakukan pengukuran analisiskandungan
zat atu senyawa yang ada dalam komoditas, seperti kadar gula,
kadar tepung , kadar asam, aroma, dan lain-lain.
4) Melakukan penaganan panen yang baik. menekan kerusakan buah
cabiai yang terjadih. disesuaikan dengan kecepatan atau waktu
yang di perlukan dan dengan biaya menentukan waktu panen yang
sesuai dan mengetahui bagian tanaman yang akan di panen.

14
2.2. Jadwal Pelaksanaan

NO Kegiatan sesuai KI Juli Agustus


KD
I II III IV I II III IV
1. Bimbingan dasar identifikasi
Objek PKL dan pengambilan data
budidaya tanaman cabai.
1. Rutinitas perawatan tanaman
cabai(penyiraman, penyiagan)
2. Rutinitas perawatan tanaman cabai
(pemberian pupuk urea,
penyulaman, penyiraman tanaman
cabai)
4. Rutinitas perawatan tanaman cabai
(pemangkasan daun pada tanaman
cabai, penggemburan, penyiraman)
5. Rutinitas perawatan tanamn cabai
(pemberian pupuk kandang,
penyiraman)
6. Rutinitas perawatan tanaman
cabai(pembasmian hama,
penggemburan, penyiraman)
7. Rutinitas perawatan tanaman cabai
(penyiraman, penyiangan)
8. Rutinitas perawatan tanaman cabai
(penyiraman tanaman cabai,
pemupukan tanaman cabai)

BAB III

15
PENUTUPAN

1.1. Kesimpulan
Dari uraiyan pembahasan tentang cara budidaya cabai di atas dapat
disimpulkan bawah : cabai merupakan tanaman sayuran yang sanggat di
gemari oleh masyarakat sebagai tambahan dalam masakan, sehingga peluang
budidaya cabai sanggat berpotensi memperoleh keuntungan yang cukup
besar.
Agar memperoleh hasil yang maksimal dalam melakukan budidaya cabai,
perlu memperhatikan kondisi lahan dan harus mengetahui secara pasti
bagaimana cara budidaya cabai yang baik.

1.2. saran
1. Peru adanya penelitian lanjutan terhadap pengendalian hama dan penyakit
2. Perlu mengetahui dosis obat yang digunakan dalam pengendalian hama
dan penyakit
3. Perlu mengetahui jenis jenis pupuk yang digunakan dalam budidaya
tanaman cabai dan kegunaan nya.

DAFTAR PUSTAKA

16
Duriad, & Muhram. (2003). Pengenalan Penyakit Penting Pada Cabai Dan
Pengendalianya Berdasarkan Epidemologi Terapan. lembang,
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura.

Martoredjo. (2009). Ilmu Penyakit Pasca Panen. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Pracaya. (1993). Budidaya Tanaman Lombok. Yogyakarta: Kasinus.

Prajanata, F. (2008). Agribisnis Cabai Hibrida. Jakarta: Penebar Swadaya.

Rukmana, R. (1994). Budidaya Cabai Hibrida Sistem Mulsa


Plastik. Yogyakarta: PenebarSwadaya.

Santika, A. (2008). Agribisnis Cabai. Jakarta: Penebar swadaya.

Setiadi. (2006). Jenis Dan BudidayaCabai Keriting. Jakarta: Penebar


Swadaya.

Taniwiryono, D. I. (2008). Pupuk Kimia Buatan, Pupuk Organik,Pupuk


Hayati. jakarta: Balai Penelitian Bioteknologi.

Tjahjadi, N. (1991). Bertanam Cabai. Yogyakarta: Kasinus.

Warsino, & Dhana. (2010). Peluang UUsaha Dan Budidaya Cabai. Jakarta:


Gramedia.

LAMPIRAN

17
1. Kegiatan harian

NO Har/Tanggal Jenis Kegiatan


1 Senin 06 juli Identifikasi Objek PKL
2020
2 Selasa 07sd Melakukan perawatan tanaman cabai
31 juli 2020 penyulaman tanaman cabai dan penyiraman
rutin pagi dan sore hari.
3 06 agustus monitoring dan konsultasi laporan bab 1
2020
4 08 sd10 pemupukan pada tanaman cabai, penyiraman.
agustus 2020
5 11 agustus Melakukan penyiangan dan penggemburan
2020 pada tanaman cabai.
6 22 agustus Pemberian pupuk kandang pada tanaman
2020 cabai.
7 23 sd 27 Pembasmian hama pada tanaman cabai.
agustus 2020
8 28 sd 31 Perbaikan laporan.
agustus 2020

18

Anda mungkin juga menyukai