Anda di halaman 1dari 31

Modul Ajar

BESARAN DAN PENGUKURAN


MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X

Disusun oleh

1. Biqom Helda Zia ( SMA N 8 Tambun Selatan)


2. Aji Pancer Agung Rino (SMA N 9 Tambun Selatan)
3. Imas Nur’aida (SMA N 1 Cikarang Timur)

MGMP FISIKA
KAB.BEKASI
Pengukuran merupakan dasar pengetahuan dan
keterampilan dari segala kegiatan ilmiah pada
berbagai bidang keilmuan, khususnya IPA, sehingga
topik ini menjadi topik pembuka pada rumpun mata
pelajaran IPA kelas X.
Setelah mempelajari materi pengukuran peserta didik
dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilan
mengukur untuk kegiatan ilmiah pada materi-materi
selanjutnya di mata pelajaran fisika, kimia, dan
biologi. Materi pada topik pengukuran disusun
berjenjang berdasarkan pengetahuan prasyaratnya,
misalnya peserta didik perlu memahami hakikat ilmu
sains dan metode ilmiah yang sudah dipelajari
Setelah mempelajari materi tentang pengukuran
dalam kegiatan kerja ilmiah, peserta didik diharapkan
dapat
a. mengklasifikasikan macam-macam alat ukur berdasarkan besaran
yang
diukur,
b. mengukur dengan menggunakan alat ukur yang sesuai,
c. melakukan pengolahan data hasil pengukuran
dengan menggunakan aturan angka penting,
d. menuliskan hasil pengukuran dengan
menggunakan aturan penulisan notasi ilmiah,
e. menentukan nilai ketidakpastian pada pengukuran berulang, dan
Daftar Isi

Modul Ajar.......................................................................................................................................

Daftar Isi......................................................................................................................................

1. Identitas Umum....................................................................................................................

2. Tujuan Pembelajaran............................................................................................................

3. Profil Pelajar Pancasila.........................................................................................................

4. Kompetensi awal (prasyarat)................................................................................................

5. Sarana Prasarana...................................................................................................................

6. Target Peserta Didik.............................................................................................................

7. Kegiatan Pembelajaran.........................................................................................................

8. Asesmen................................................................................................................................

9. Pengayaan dan Remedial......................................................................................................

10. Lampiran...........................................................................................................................

a. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)...................................................................................

b. Rubrik Penilaian...................................................................................................................

c. Bahan Ajar............................................................................................................................
1. Identitas Umum
1. Nama Penulis : TIM PENGUKURAN
Asal Instansi : SMA
Tahun Penyusunan : 2022
Fase :E
2. Jenjang : SMA
3. Kelas :X
4. Kode Perangkat : (mapel.kode TP c: FISIKA.E.10.1)
5. Moda Pembelajaraan : Tatap Muka
6. Alokasi Waktu : 9 JP
7. Jumlah Pertemuan : 3 X Pertemuan

2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Indikator Tujuan Pembelajaran
a. Mengklasifikasikan macam-macam alat
Mengidentifikasi prinsip-prinsip ukur berdasarkan besaran yang diukur,
pengukuran besaran fisis, ketepatan, b. Mengukur dengan menggunakan alat
ketelitian, dan angka penting,serta notasi ukur yang sesuai,
ilmiah,dan menyajikan hasil pengukuran
berikut ketelitiannya c. Melakukan pengolahan data hasil
pengukuran dengan menggunakan
aturan angka penting,
d. Menuliskan hasil pengukuran dengan
menggunakan aturan penulisan notasi
ilmiah,
e. Menentukan nilai ketidakpastian pada
pengukuran berulang
f. Merancang percobaan untuk
menyelidiki suatu kasus terkait
pengukuran

3. Profil Pelajar Pancasila


Melalui pengembangan sejumlah pengetahuan dan keterampilan, pelajar menjadi pribadi
yang memiliki profil pelajar Pancasila
 Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia,
 Bernalar kritis : sering bertanya terkait materi yang dibahas, memiliki pengetahuan
luas terkait berbagai jenis alat ukur yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari
 Mandiri : siswa diminta dapat membaca alat ukur panjang berupa jangka sorong dan
mikrometer skrup secara mandiri
 kreatif : dapat menetukan angka penting, notasi ilimah dan ketidakpastian
pengukuran
 Bergotong-royong : bekerja sama dan berkolaborasi dengan teman dalam kelompok
dalam melakukan pengukuran dan menetukan angka penting, notasi ilimah dan
penetuan ketidakpastian pengukuran

4. Kompetensi awal (prasyarat)


Pengetahuan dan/atau keterampilan yang perlu dimiliki peserta didik sebelum
mempelajari topik ini adalah sebagai berikut :
 peserta didik perlu memahami hakikat ilmu sains dan metode
ilmiah yang sudah dipelajari

5. Sarana Prasarana
Sarana Prasarana Media

1. Laptop/Komputer Video
2. HP Power Point
3. Buku sumber

6. Target Peserta Didik


Secara umum, modul ajar ini dikembangkan untuk :
Peserta didik regular/tipikal Ya
Peserta didik dengan kesulitan belajar -
Peserta didik berpencapaian tinggi -
Peserta didik dengan ketunaan -
7. Kegiatan Pembelajaran

Pembelajaran 1

Topik Macam-macam Alat Ukur, Besaran, Satuan, dan Dimensi

Indikator 1. Menyebutkan macam-macam alat ukur.


Keberhasilan 2. Mengelompokkan alat ukur berdasarkan besaran-besaran
fisis terkait.
3. Membedakan alat ukur yang memiliki besaran yang sama.
4. Menentukan dimensi dari suatu besaran turunan.

Pemahaman Mengukur merupakan suatu perbandingan sebuah kuantitas


Bermakna yang tidak diketahui nilainya dengan suatu nilai standar (dalam
satuan tertentu) satuan yang digunakan merupakan satuan baku
sehingga kegiatan pengukuran menghasilkan nilai yang sama

Pertanyaan Pemantik 1. Mengapa satuan baku sudah tidak digunakan lagi di zaman
sekarang?
2. Mengapa pengukuran dengan menggunakan satuan tidak
baku hasilnya berbeda?
3. Satuan apa yang digunakan di zaman sekarang?

Model Pembelajaran Direct Instruction ( DI )

Bahan Ajar LKPD 01 (Terlampir)


Asesmen A 01. (Terlampir)

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-1

A. Kegiatan Pendahuluan ( 15 menit)


 Guru menyapa dan mengabsen siswa setelah berdoa bersama

 Peserta didik dapat mengamati kasus pembuka yang


tersedia di halaman awal modul siswa terkait perbedaan
pengukurang dengan pengukuran tak baku
 Berikan kesempatan pada peserta didik untuk
menyampaikan informasi apa yang didapatkan dari berita
tersebut atau bertanya mengenai berita tersebut secara
tertulis pada buku latihan peserta didik masing-masing
maupun secara lisan.
 Ajaklah peserta didik untuk berpikir dalam konteks kasus
tersebut dengan pertanyaan berikut.
a. Mengapa satuan baku sudah tidak digunakan lagi di zaman
sekarang?
b. Mengapa pengukuran dengan menggunakan satuan tidak baku
hasilnya berbeda?
c. Satuan apa yang digunakan di zaman sekarang?

B. Kegiatan Inti ( 90 menit)

 Peserta didik diminta untuk mengamati beberapa


contoh alat-alat ukur yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari. Berikan penjelasan bahwa masih banyak
alat-alat ukur lainnya yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
 Peserta DIdik diminta untuk menyebutkan macam-
macam alat ukur yang digunakan dalam kehidupan
sehari-hari beserta fungsinya
 Arahkan peserta didik untuk mengkritisi hal-hal apa
saja yang membedakan alat-alat ukur tersebut dan
menyampaikan jawabannya secara lisan.
 Peserta didik untuk melakukan aktivitas kecil tentang
komponen pengukuran yang tersedia pada Besaran,
Satuan, dan Dimensi, Berilah kesempatan pada peserta
didik untuk membaca Besaran, Satuan, dan Dimensi.
 Ulang kembali pertanyaan tentang hal-hal apa saja
yang membedakan alat-alat ukur tersebut.
 Guru guru mengkonfirmasi bahwa tiap alat ukur
memiliki besaran, satuan, dan dimensi yang berbeda.
 Peserta didik diminta untuk mengerjakan aktifiktas
membuat dan mengisi table bersama dalam kelompok
 arahkan peserta didik untuk menemukan alat ukur
yang mengukur besaran dengan dimensi yang sama.
 Mintalah perwakilan peserta didik untuk membacakan
apa yang telah dipelajari pada pertemuan hari ini

C. Kegiatan Penutup (30 menit)


 Guru melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran dengan materi yang
telah diberikan
 Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu melakukan
pembelajaran dengan baik
 Berikanlah umpan balik kepada peserta didik.
a. Terdapat dua komponen hasil pengukuran, yaitu besaran dan satuan.
Besaran merupakan apa yang sedang diukur, sedangkan satuan
merupakan ukuran yang menjadi acuan pengukuran
b. Pada bidang fisika istilah besaran yang serumpun apabila dilihat
dari satuannya, contohnya panjang, lebar, tinggi, diameter, jarak,
perpindahan, dan sejenisnya termasuk dalam kategori satuan
panjang. Agar dimudahkan, besaran-besaran serumpun tersebut
dinyatakan dalam suatu kode yang disebut dimensi. Untuk
besaran-besaran yang disebutkan di atas dikodekan dengan
dimensi panjang, yaitu [L].
c. Dengan menggunakan menggunakan sistem dimensi, dapat
diketahui bagaimana suatu besaran turunan disusun dari besaran
pokoknya.
d. Terdapat beberapa alat ukur yang mengukur besaran dengan dimensi
yang sama.
 Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan doa

Pembelajaran 2
Topik Pengukuran dengan alat ukur panjang
Indikator
1. Menjelaskan cara mengukur menggunakan alat ukur
Keberhasilan panjang.
2. Melakukan pengukuran dengan alat ukur panjang
3. Melakukan pengolahan data hasil
pengukuran dengan menggunakan
aturan angka penting.
4. Menuliskan hasil pengukuran dengan
menggunakan aturan penulisan notasi
ilmiah.
5.
Pemahaman Setelah mempelajari materi ini peserta didik dapat mnggunakan
Bermakna alat ukur jangka sorong dan micrometer dalam kehidupan
sehari-hari
Pertanyaan Pemantik 1. Alat ukur apa yang akan kamu gunakan jika diminta
mengukur diamneter sebuah cincin/ ketebalan sebuah koin
2. Menurutmu alat ukur apa yang paling cocok digunakan
mengukur baut dan mur?
Model Pembelajaran Direct Instruction (DI)
Bahan Ajar LKPD 02(Terlampir)
Asesmen A 02. (Terlampir)

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-2

A. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)


 Guru menyapa dan mengabsen siswa setelah berdoa bersama
 Guru mengingatkan kembali siswa tentang pembahasan sebelumnya
bahwa terdapat beberapa alat ukur yang mengukur besaran dengan
dimensi.
 Arahkan peserta didik untuk membaca terkait pengukuran panjang
 Ajaklah peserta didik untuk berpikir dalam konteks kasus dengan
pertanyaan berikut.
o Terdapat beberapa alat ukur panjang yang tersedia, alat
ukur apa yang paling cocok digunakan mengukur baut dan
mur?
o Bagaimana cara mengukurnya?
 Minta peserta didik menuliskan hasil sebuah perhitungan kalkulator
tanpa melakukan pembulatan hasil hitungan. Ajaklah peserta didik untuk
berpikir dalam konteks kasus tersebut dengan pertanyaan berikut.
o Bagaimana aturan pembulatan angka hasil pengolahan data
ini?
o Mengapa harus ada aturan pembulatan angka hasil
pengolahan data?

B. Kegiatan Inti (105 Menit)

 Arahkan peserta didik bahwa sebelum memilih alat ukur mana yang
cocok digunakan mengukur baut dan mur, peserta didik perlu
memahami terlebih dahulu informasi mengenai alat ukurnya; komponen-
komponennya dan cara menggunakannya.
 Arahkan peserta didik untuk mengerjakan aktifitas dalam kelompok.
 Bagilah siswa dalam beberapa kelompok (menyesuaikan jumlah jangka
sorong dan mikrometer sekrup yang dimiliki).
 Arahkan peserta didik untuk mengerjakan Aktivitas LKPD (Terlampir).
Berikan batasan waktu pengerjaan yang disesuaikan dengan kondisi
peserta didik di kelas tersebut.
 Minta salah satu kelompok untuk mempresentasikan pengalaman yang
didapatkan dari pengerjaan Aktivitas LKPD s sementara kelompok
lainnya diminta untuk memberi tanggapan.
 Beri konfirmasi bahwa ukuran dan bentuk dari objek yang diukur
menjadi dasar pertimbangan alat ukur mana yang akan digunakan.

C. Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Guru melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran dengan materi yang
telah diberikan
 Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu melakukan
pembelajaran dengan baik
 Berikanlah umpan balik kepada peserta didik :
o Komponen-komponen dari jangka sorong dan mikrometer sekrup.
o Cara membaca jangka sorong dan mikrometer sekrup
o Membedakan angka penting dan bukan angka penting.
o Setiap hasil pengukuran memiliki angka pasti dan satu angka
taksiran.
o Aturan penjumlahan dan pengurangan angka penting, serta
aturan perkalian dan pembagian angka penting.
 Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan doa

Pembelajaran 3

Topik Angak penting, notasi ilimah dan ketidak pastian pengukuran


Indikator 1. Menentukan nilai ketidakpastian pada pengukuran
Keberhasilan berulang.
2. Merancang percobaan untuk menyelidiki suatu kasus
terkait pengukuran.
Pemahaman 1. Setelah mempelajari materi ini peserta didik dapat
Bermakna menuliskan hasil pengukuran sesuai aturan
penulisannya
2. Merancang suatu percobaan untuk menyelidiki
suatu kasus terkait pengukuran
Pertanyaan Pemantik 1. Bagaimana cara meminimalisir ketidakpastian
pengukuran?
2. Bagaimana cara menentukan nilai ketidakpastian
pada pengukuran yang dilakukan berulang kali?
Model Pembelajaran Direct Instruction (DI)
Bahan Ajar LKPD 02(Terlampir)
Asesmen A 02. (Terlampir)

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-3

A. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)


 Guru menyapa dan mengabsen siswa setelah berdoa bersama
 Peserta didik telah ditugaskan untuk mengerjakan Aktivitas LKPD
(terlampir) sebagai pekerjaan rumah sebelumnya.
 Minta peserta didik untuk mempresentasikan atau membacakan tugas
yang telah dikerjakan pada teman-temannya, sementara teman-temannya
yang lain diminta untuk menanggapi presentasi.
 Ajaklah peserta didik untuk berpikir dalam konteks kasus tersebut
dengan pertanyaan berikut.
o Bagaimana cara meminimalisir ketidakpastian
pengukuran?
o Bagaimana cara menentukan nilai ketidakpastian pada
pengukuran yang dilakukan berulang kali?

B. Kegiatan isi (105 Menit)

 Arahkan peserta didik untuk membaca materi yang dibeirkan guru


terlebih dahulu.
 Tekankan bahwa pengukuran yang dilakukan berulang kali atau
menghasilkan banyak data menjadi salah satu cara untuk meminimalisir
nilai ketidakpastian.
 Minta peserta didik untuk mencermati langkah-langkah pengolahan
data pada kegiatan pengukuran berulang.
 Tuntun peserta didik untuk mengerjakan Aktivitas LKPD (Terlampir)
dalam beberapa kelompok. Jumlah anggota dan jumlah kelompok
menyesuaikan kondisi ketersediaan alat praktikum di laboratorium
sekolah. Berikan batasan waktu pengerjaan yang disesuaikan dengan
kondisi peserta didik di kelas tersebut.
 Demonstrasikan cara pengambilan data: volume baut dapat diukur
dengan menggunakan gelas berukuran yang diisi air, ketika baut
dimasukkan terdapat kenaikan permukaan air, perubahan volume
tersebut merupakan volume baut; dan cara mengukur massa baut.
Setelah itu, peserta didik mengisi pertanyaan-pertanyaan yang tersedia.
 Berikan arahan pada peserta didik dalam membuat laporan praktikum.

D. Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Guru melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran dengan materi yang
telah diberikan
 Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang mampu melakukan
pembelajaran dengan baik
 Berikanlah umpan balik kepada peserta didik :
o Langkah-langkah metode ilmiah yang dijalani selama Aktivitas
LKPD
o Penggunaan aturan angka penting.
o Pengolahan data praktikum.
o Mendapatkan nilai ketidakpastian untuk pengukuran berulang.
o Menentukan nilai ketidakpastian relatif untuk
keperluan pembulatan hasil pengolahan data.
 Guru bersama siswa menutup pembelajaran dengan doa

8. Asesmen
a. Asesmen diagnostik

NO PERNYATAAN STS TS S SS
1 Suasana hati saat ini sedang
bersemangat mengikuti kegiatan
belajar
2 Saya sudah memahami bagaimana
cara belajar dengan strategi ini
3 Saya sangat termotivasi mengikuti
proses pembelajaran dengan metode
ini
4 LMS yang digunakan mudah diakses
dan dikerjakan
5 Saya sudah mempunyai rencana
belajar dengan startegi ini
6 Guru sudah memberi gambaran
bagaimana belajar dalam strategi ini
SARAN:

b. Asesmen formatif dilakukan selama proses pembelajaran melalui ……


(Instrumen terlampir)
1) Asesmen Formatif Tertulis
2) Asesmen Formatif Tidak Tertulis
c. Asesmen sumatif dilakukan setelah proses pembelajaran melalui ………
(Instrumen terlampir).

9. Refleksi Guru
a. Apakah kegiatan membuka pelajaran dapat mengarahkan dan mempersiapkan peserta didik
mengikuti pelajaran dengan baik?
b. Apakah peserta didik merespon setiap pertanyaan dengan antusias?
c. Apakah peserta didik dapat menyelesaikan tugas tepat waktu?
d. Apakah urutan pembelajaran yang dirancang dapat mencapai capaian pembelajaran (CP)
pada meteri terpilih sebagaimana mestinya?
e. Apa hal-hal yang perlu diperbaiki dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran sehingga
mampu mencapai tujuan pembelajaran?

10. Refleksi Peserta Didik


a. Bagaimana dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
b. Apakah saya sudah dapat memahami materi pelajaran hari ini?
c. Apa saja bagian-bagian (materi) yang belum dipahami atau masih memerlukan penjelasan?
d. Apa yang akan dilakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
e. Kepada siapa meminta tolong jika mengalami kesulitan belajar?

11. Pengayaan dan Remedial


Bagi peserta didik yang berpencapaian tinggi diberikan pengayaan mengenai cara
meminimalisir dal dan dapat dijadikan sebagai mentor bagi peserta didik lain yang memiliki
kesulitan belajar. Sedangkan untuk kegiatan remedial dilakukan untuk peserta didik yang
kesulitan dalam belajar melalui pembelajaran tambahan dan mentoring sesama peserta.

Kegiatan Pengayaan
1. Bagi siswa Mengorganisasikan peserta didik menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5
orang
2. Setiap kelompok melakukan
3. Bagi siswa yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan
sebagai berikut:
a. Siswa yang mencapai nilai ketuntasan < n < maksimum diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
b. Siswa yang mencapai nilai n > maksimum diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

Kegiatan Remedial
1. Mengorganisasikan peserta didik menjadi beberapa kelompok terdiri dari 4-5 orang
2. Setiap kelompok memiliki seorang tutor dari rekan sekelasnya yang sudah memahami
materi, kemudian berdiskusi mengenai materi yang kurang dan atau belum dipahami
3. Setelah diskusi dalam tutor sebaya, tes akan dilakukan sebanyak 2 kali. Jika sudah 2 kali
mengikuti tes remedial namun siswa belum mencapai ketuntasan maka remedial akan
dilakukan dengan memberikan tugas mandiri kepada siswa tanpa tes tulis kembali
Bagi peserta didik yang berpencapaian tinggi diberikan pengayaan mengenai materi vektor dan
dapat dijadikan sebagai mentor bagi peserta didik lain yang memiliki kesulitan belajar.
Sedangkan untuk kegiatan remedial dilakukan untuk peserta didik yang kesulitan dalam belajar
melalui pembelajaran tambahan dan mentoring sesama peserta.

12. Lampiran

a. Bahan Ajar dan LKPD

1.1. Macam-macam Alat Ukur


Coba Kalian amati Gambar. Tentu Kalian tidak asing bukan dengan
aktivitas tersebut? Apapun bidang pekerjaannya, aktivitas yang dilakukan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tidak lepas dari kegiatan
pengukuran, sehingga penting bagi Kalian untuk dapat memahami tentang
prinsip-prinsip pengukuran.

Kalian pernah melakukan pengukuran dan mengamati orang lain di sekitar Kalian
melakukan pengukuran setiap hari, namun pahamkah Kalian, apa itu pengukuran?
Ketika Kalian sedang mengukur suatu benda yang ukurannya tidak diketahui dengan
menggunakan alat ukur, berarti Kalian sedang membandingkan ukuran suatu benda
yang belum diketahui ukurannya dengan alat yang dianggap sebagai ukuran standar.

Terdapat banyak sekali alat ukur yang dapat Kalian jumpai dalam kehidupan sehari-
hari. Alat ukur yang tersebut digunakan bergantung dengan apa yang diukur dari
benda yang ingin diketahui ukurannya. Seberapa luas wawasan Kalian mengenai alat
ukur dan penggunaannya? Mari uji wawasan Kalian dengan Aktivitas 1
Ayo Amati
Coba Kalian perhatikan Gambar

(b) (c)
(a)

(e) (f)
(d)

(h) (i)
(g)

(k) (l)
(j)

Setelah Kalian mengamati Gambar buatlah dan isilah tabel pada


buku latihan Kalian seperti tabel berikut ini.
No Nama Alat Ukur Penggunaan dalam Kehidupan Sehari-hari
(a)
(b)
(c)
.
(l)
1.2. Besaran, Satuan, dan Dimensi
Tentu Kalian sudah terbiasa melakukan
pengukuran dengan menggunakan
penggaris dalam aktivitas belajar yang
Kalian lakukan.

Bacalah hasil pengukuran pada


ilustrasi Gambar. Tuliskanlah hasil
pengukurannya!

Berdasarkan hasil pengukuran tersebut,


tuliskanlah dua komponen dari hasil
pengukurannya!
Gambar Pengukuran panjang
kertas menggunakan penggaris.

Berikut ini merupakan ulasan mengenai komponen hasil pengukuran.

1.2.1. Besaran
“Besar” yang didapatkan dari pengukuran kaitannya adalah dengan besaran.
Pada gambar sesuatu yang diukur itu adalah panjang. Besaran
merupakan sesuatu yang akan diukur.
Besaran terdiri atas dua kelompok besaran, yaitu besaran pokok dan
besaran turunan. Besaran pokok merupakan besaran dasar yang satuannya
sudah ditetapkan. Besaran turunan merupakan besaran yang satuannya
tersusun dari beberapa satuan besaran pokok.

1.2.2. Sistem Satuan


Satuan merupakan ukuran yang menjadi acuan dari suatu besaran.
Terdapat beberapa sistem satuan yang digunakan di dunia, seperti sistem
FPS (feet, pound, sekon), CGS (centimeter, gram, sekon), dan MKS (meter,
kilogram, sekon). Beberapa negara memiliki kebiasaannya masing-masing
dalam penggunaan sistem satuan. Oleh karena itu, masyarakat ilmiah
bersama-sama membuat kesepakatan tentang satu sistem satuan baku
yang resmi digunakan secara universal. Satuan tersebut adalah Satuan
Internasional, dalam bahasa aslinya Systeme International D’ Unites, atau
biasa disingkat dengan SI. Kalian dapat melihat beberapa contoh satuan SI
dari besaran pokok pada Tabel 1.1 dan besaran turunan pada Tabel 1.2.
Tabel 1.1. Besaran, Satuan SI, dan Dimensi dari Besaran-Besaran Pokok

No. Nama Besaran Lambang Satuan SI Dimensi


Besaran
1. Panjang l Meter (m) [L]
2. Massa m Kilogram (Kg) [M]
3. Waktu t Sekon (s) [T]
4. Kuat arus listrik i Ampere (A) [I]
5. Suhu mutlak T Kelvin (K) [q]

6. Intensitas cahaya I Candela (Cd) [J]


7. Jumlah zat n Mol (mol) [N]

Tabel 1.2. Besaran, Satuan SI, dan Dimensi dari Beberapa Besaran Turunan

Lambang
Nama
No. Besaran dan Satuan SI Dimensi
Besaran
Rumusnya

1. Luas A = p× l m2 [L]× [L] = [L]2

2. Volume V = p× l× t m3 [L]× [L]× [L] = [L]3

m [M]
= [M][L]–3
_V

3. Massa Jenis ρ= kg/m3


[L]3
v =_∆s [L]
4. Kecepatan ∆t m/s = [L][T]–1
[T]
a =∆v_ [L]
5. Percepatan ∆t m/s2 = [L][T]–2
2
[T]
Newto [M][L]
6. Gaya F = ma = [M][L][T]–2
n [T] 2

(N)
Joul [M][L]2
7. Usaha W = F∆s = [M][L]2[T]–2
e [T]2
(J)
[M][L]2
8. Daya P= Wat (W) = [M][L]2[T]–3
[T]3
t
1.2.3. Dimensi
Dimensi merupakan cara suatu besaran turunan disusun berdasarkan
besaran pokoknya. Suatu besaran turunan dapat dinyatakan dalam susunan
beberapa besaran pokok yang dapat diketahui dengan cara melakukan
analisis dimensi. Dimensi dari besaran pokok berupa lambang yang ditulis
dengan kurung siku dan huruf kapital tertentu seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 1.1.

Bagaimana pengetahuan mengenai konsep besaran, satuan, dan dimensi ini


digunakan? Mari kerjakan

Ayo Identifikasi
1. Kalian sudah mendapatkan pengetahuan mengenai besaran, satuan,
dan dimensi. Perhatikan kembali Gambar diatas, kemudian, isilah
tabel berikut ini.

Nama Besaran Jenis Satuan Satuan


No Dimensi
Alat Ukur yang Diukur Besaran* pada Alat dalam SI

(a)
(b)
(c)
.
(l)
*Isilah dengan pilihan: Besaran Pokok atau Besaran Turunan.
2. Perhatikanlah dua gambar paling atas. Alat ukur pada kedua
gambar tersebut mengukur besaran yang sama. Lihat pula tabel
pada soal nomor 1, terdapat alat ukur yang memiliki dimensi yang
sama. Jelaskan pendapatmu, mengapa harus ada kedua alat ukur
yang berbeda untuk besaran yang sama?
Pertemuan 2

Baut dan mur berfungsi untuk


menyatukan dua komponen alat
secara tidak permanen, sehingga
ketika dua komponen alat perlu
dipisahkan, kedua komponen tersebut
dapat dipisahkan dengan mudah tanpa
mengalami kerusakan. Biasanya,
sebelum dipasangkan pada komponen
alat, baut dan mur ini diukur terlebih dahulu dipastikan ukurannya sesuai
dengan komponen-komponen alatnya agar komponen alat tidak mengalami
kerusakan saat digunakan. Alat ukur apa yang dapat digunakan mengukur baut
dan mur? Bagaimana cara mengukurnya? Mari telusuri bersama pada
pembelajaran kali ini

Untuk memilih alat ukur apa yang digunakan dalam kegiatan pengukuran,
Kalian perlu mempertimbangkan besaran apa yang diukur. Pada kasus ini,
Kalian harus memilih alat ukur panjang apa yang cocok digunakan untuk
mengukur diameter baut. Sebelum mempertimbangkannya, Kalian perlu
mengetahui cara mengukur menggunakan alat ukur panjang berikut.

A. Jangka Sorong
Carilah informasi mengenai:
1. Komponen-komponen pada jangka sorong

Gambar Jangka Sorong

Tuliskanlah nama komponen-komponen jangka sorong beserta


fungsinya!
2. Nilai skala terkecil pada alat ukur
Perhatikan kembali Gambar , pada alat ukur jangka sorong terdapat
dua skala. Skala yang letaknya di atas (komponen nomor 4) disebut
skala utama. Skala utama merupakan skala yang bernilai cm pada alat
ukur tersebut. Sementara skala yang letaknya di bawah (komponen
nomor 6) disebut skala nonius. Skala nonius merupakan skala mm.
Kalian sudah mengetahui perbedaan skala utama dan skala nonius,
amatilah jangka sorong pada Gambar , kemudian tentukanlah nilai
skala terkecil dari skala utama dan skala nonius
Skala Utama
Skala Nonius

3. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran


Karena adanya kemungkinan terjadinya ketidaktelitian, maka terdapat
nilai yang menyatakan kemungkinan error dari pengukuran, yaitu nilai
ketidakpastian. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran dapat
ditentukan dengan cara:
1 × nilai skala terkecil
∆x = 2 (1.1)

Untuk alat ukur yang memiliki skala nonius, ketidakpastiannya adalah


skala terkecil noniusnya.
Tentukanlah nilai ketidakpastian untuk pengukuran tunggal
menggunakan jangka sorong.
4. Cara mengukur menggunakan jangka sorong
Tuliskanlah langkah-langkah untuk mengukur benda dan cara
membaca hasil pengukuran jangka sorong.
5. Membaca pengukuran
Perhatikan Gambar di samping.
Diameter sebuah benda diukur dengan
menggunakan jangka sorong.
Skala Utama = ...
Skala Nonius = ... × 0,01
= ...
Gambar Membaca jangka sorong
Hasil Pengukuran = ...
6. Menuliskan hasil pengukuran
Cara penulisan hasil pengukuran beserta nilai ketidakpastian dari
sebuah pengukuran adalah sebagai berikut.
x ± ∆x (1.2)
Tuliskanlah hasil pengukuran jangka sorong sesuai dengan aturan cara
penulisan hasil pengukuran di atas.

B. Mikrometer Sekrup
Carilah informasi mengenai:
1.
Komponen-komponen yang ada
pada mikrometer sekrup (lihat
Gambar).
Tuliskanlah nama komponen
komponen mikrometer sekrup Gambar Mikrometer Sekrup
beserta fungsinya!
2. Nilai skala terkecil pada alat ukur.
Perhatikan kembali Gambar, pada alat ukur mikrometer sekrup
terdapat dua skala. Skala yang letaknya di kiri dan arah pembacaan
skalanya horizontal (komponen nomor 5) disebut skala utama. Skala
utama merupakan skala yang bernilai 1 mm pada alat ukur tersebut.
Sementara di kanan dan arah pembacaan skalanya vertikal (komponen
nomor 6) disebut skala nonius. Skala nonius merupakan skala yang
bernilai 0,01 mm.

Kalian sudah mengetahui perbedaan skala utama dan skala nonius,


amatilah jangka sorong pada Gambar jangka sorong, kemudian
tentukanlah nilai skala terkecil dari skala utama dan skala nonius

Skala Utama
Skala Nonius

3. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran


Karena adanya kemungkinan terjadinya ketidaktelitian, maka terdapat
nilai yang menyatakan kemungkinan error dari pengukuran, yaitu nilai
ketidakpastian. Nilai ketidakpastian untuk sekali pengukuran dapat
ditentukan sama seperti jangka sorong.
Tentukanlah nilai ketidakpastian untuk pengukuran tunggal
menggunakan mikrometer sekrup.

4. Cara mengukur menggunakan mikrometer sekrup.


Tuliskanlah langkah-langkah untuk mengukur benda dan cara
membaca hasil pengukuran mikrometer sekrup.

5. Membaca pengukuran.
Diameter benda diukur dengan menggunakan mikrometer sekrup.

Gambar Membaca alat ukur.

Skala Utama = ...


Skala Nonius = ... × 0,01
= ...
Hasil Pengukuran = ...

6. Menuliskan hasil pengukuran.


Cara penulisan hasil pengukuran beserta nilai ketidakpastian dari
sebuah pengukuran ditunjukkan pada persamaan 1.2.
Tuliskanlah hasil pengukuran mikrometer sekrup sesuai dengan aturan
cara penulisan hasil pengukuran di atas.

Kalian dapat mencoba untuk membandingkan penggunaan alat ukur


panjang untuk mengukur panjang dari beberapa benda yang ada di sekitar
Kalian, misalnya botol dan buku tulis.
Ayo Bandingkan
1. Kalian akan mengukur satu benda yang sama, dengan menggunakan
tiga alat ukur yang berbeda. Menurut pendapat Kalian, apakah hasil
pengukurannya akan sama atau berbeda? Jelaskanlah alasannya.
2. Salinlah dan isi tabel dengan hasil pengukuran ketiga alat tersebut
pada buku latihan Kalian.

Besaran Mikrometer Jangka


No Benda yang Sekrup Sorong Penggaris
Diukur
Diameter Dalam
1. Tutup Botol
Diameter Luar
2. Tutup Botol
3. Panjang Botol
4. Tebal Buku Tulis
5. Lebar Buku Tulis
6. Panjang Buku Tulis

3. Berdasarkan aktivitas yang dilakukan, adakah besaran yang diukur


dengan alat ukur yang tidak sesuai? Besaran apa saja yang diukur
dengan alat ukur yang tidak sesuai? Jelaskan mengapa alat
ukurnya tidak sesuai?
4. Berdasarkan hasil perbandingan hasil pengukuran yang Kalian
dapatkan, alat ukur apa yang cocok dan tidak cocok untuk
mengukur diameter baut? Seberapa teliti pengukurannya? Jelaskan
alasannya.

1.3. Aturan Angka Penting dan Notasi Ilmiah


Kalian sudah melakukan pengukuran diameter luar tutup botol pada
aktifitas diatas, Coba tentukanlah luas permukaan botol dengan
menggunakan data diameter luarnya dan nyatakan hasilnya dalam
satuan SI. Kalian diperbolehkan menggunakan kalkulator untuk
menghitung luas permukaan botol. Hasil yang tertera pada kalkulator
harus ditulis ulang, dan hasil tersebut tidak boleh dibulatkan.
Tentukanlah luas permukaan tutup botol yang telah diukur pada
aktifitas sebelumnya! (jawaban tidak boleh dibulatkan)

Jika hasil pengukuran diolah dalam persamaan misal contohnya adalah


persamaan luas permukaan baut, maka dihasilkan nilai desimal yang
begitu panjang. Untuk itu, terdapat beberapa aturan pembulatan dan cara
penulisan hasil pengolahan data yang disepakati untuk membulatkan hasil
pengolahan, yaitu aturan angka penting. Contoh kasusnya adalah sebagai
berikut. Misalnya mencari luas permukaan tutup botol berdiameter 3,12
cm diukur dengan jangka sorong.

Luas permukaan tutup botol dapat dicari dengan cara:


Luas =
4πd
2
1 (3,14) (3,12)2
Luas =
Luas = 7,641404 cm2

Kemudian, tentukan jumlah angka penting dari hasil pengukuran diameter


tutup botol.

Menentukan jumlah angka penting dari hasil


pengukuran diameter tutup botol:
Diameter tutup botol adalah 3,12 cm, maka jumlah
angka pentingnya adalahtiga angka penting.

Setelah itu, lakukan pembulatan nilai luas permukaan tutup botol sampai
sejumlah angka penting, yaitutiga angka penting.

Luas = 7,641404 cm2


Hasil pembulatan nilai luas permukaan tutup botol :
Luas = 7,64 cm2
Jumlah angka penting hasil pembulatan luas
permukaan tutup botol adalah tiga angka.

Coba lakukan kembali aturan pembulatan tersebut yang serupa pada


luas permukaan tutup yang telah Kalian hitung sebelumnya. Tuliskan
langkah-langkahnya pada buku latihan Kalian.
Catatan: Nilai luas tersebut
sudah harus dibulatkan sampai
Luas = 7,64 cm2 sejumlah angka pentingnya.
Luas = 0,000764 m2

Untuk memudahkan Kalian dalam menuliskan hasil pengolahan data yang angkanya
sangat kecil atau sangat besar, digunakanlah aturan penulisan notasi ilmiah. Contoh
kasusnya adalah sebagai berikut. Nilai luas permukaan tutup botol yang diukur pada contoh
sebelumnya dikonversikan dalam satuan m2, sehingga nilainya dinyatakan

Hasil tersebut dituliskan dalam aturan notasi ilmiah.

Luas = 0,000764 m2

Luas = 7,64× 10–4 m2

Lakukan konversi satuan luas permukaan tutup yang telah Kalian hitung sebelumnya
menjadi m2. Setelah itu, tuliskan dalam bentuk aturan notasi ilmiah. Tuliskan langkah-
langkahnya pada buku latihan Kalian.

Kalian sudah mengetahui bahwa untuk membulatkan hasil pengolahan data tidak boleh
dilakukan secara sembarangan. Kalian juga sudah mengetahui contoh sederhananya. Untuk
uraian aturan lebih terperinci, lakukanlah Aktivitas 1.5 untuk mengetahui aturan mengolah
data dalam kegiatan ilmiah.

Ayo Cari

1. Terdapat aturan yang disebut sebagai aturan angka penting. Carilah informasi
mengenai apa saja yang dapat dikatakan sebagai angka penting dan yang bukan angka
penting, beserta contohnya.
2. Mengapa jumlah angka penting dari hasil pengukuran perlu diketahui?
3. Dalam pengolahan data, Kalian tentu akan melibatkan operasi matematika seperti
perkalian dan pembagian, serta penjumlahan dan pengurangan. Cobalah untuk
mencari contoh bagaimana perkalian dan pembagian angka penting, serta penjumlahan
dan pengurangan angka penting dioperasikan dalam proses pengolahan data.
4. Jika nilai yang Kalian dapatkan dari hasil pengolahan data sangat kecil atau sangat

X 1
besar, bagaimana cara Kalian menuliskannya

1.4. Nilai Ketidakpastian pada Pengukuran Berulang


Pada setiap aktivitas pengukuran, kesalahan pengukuran
tidak dapat dihindarkan, apalagi jika pengukuran hanya
dilakukan sekali, peluang ketidaksesuaian antara hasil
pengukuran dengan kondisi sebenarnya semakin besar.
Banyak faktor kesalahan yang dapat menyebabkan hasil
pengukuran tidak sesuai dengan kondisi aslinya.

Ayo Cari
Kalian telah mengetahui bahwa pada setiap
pengukuran tentu ada faktor kesalahan. Mari bersama-
sama mencari apa saja faktor kesalahan tersebut?
Carilah informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan kesalahan pengukuran.

Untuk mengurangi faktor kesalahan pengukuran


tersebut, Kalian dapat mengatasinya dengan cara
melakukan pengukuran secara berulang. Pengambilan data
untuk pengukuran berulang minimal dilakukan sebanyak
lima kali. Bagaimana cara mengetahui nilai
ketidakpastian pengukuran berulang? Untuk mendapatkan
nilai ketidakpastian pengukuran berulang, Kalian dapat
menggunakan persamaan standar deviasi yang dinyatakan
sebagai berikut.

(1.3)

dengan
N = banyaknya data
xi = data ke-i
xi2 = data ke-i dikuadratkan
Σxi = penjumlahan seluruh kuadrat data ke-
2 i = penjumlahan seluruh data ke-i
Σxi 2
(Σxi ) = kuadrat penjumlahan seluruh data ke-i

X 2
B. Rublik penilaian

a. Penilaian Presentasi
NAM
Sistematik Kejelasan
N A Penggunaa Komunikati Kebenara
a Penyampaia
O SISW n Bahasa f n Konsep
Presentasi n
A
1
2

N Indikator Kriteria Penilaian


O Penilaian Kurang Cukup Baik Sangat Baik
1 Sistematika Materi Materi Materi Materi
presentasi presentasi presentasi presentasi presentasi
diajukan diajukan diajukan diajukan
secara secara secara secara
tidak runtut kurang runtut runtut tetapi runtut dan
dan tidak dan tidak kurang sistematis
sistematis sistematis sistematis
2 Penggunaa Menggunaka Menggunaka Menggunaka Menggunaka
n bahasa n n n n Bahasa
bahasa yang bahasa yang bahasa yang yang baik,
baik, kurang baik, kurang baik, baku, baku dan
baku, dan baku, dan tetapi kurang terstruktur
tidak terstrukutur terstrukutur
terstrukutur

b. Rubrik Penilaian Proyek dan Produk


Lembar Penilaian Proyek dan Produk
Kelompok:
Anggota:
Kriteria Penilaian
No. Indikator Penilaian
Kurang Cukup Baik Sangat Baik
A Perencanaan
1 Persiapan alat dan bahan
2 Rancangan: Gambar rancangan
Alur kerja dan deskripsi

X 3
penggunaan alat
B Hasil Akhir (produk)
3 Bentuk fisik
4 Inovasi alat
C Laporan
5 Laporan dibuat dengan kriteria:
Kebermanfaatan laporan
Sistematika laporan
Penulisan kesimpulan
Keterangan: * berilah tkalian check (√) pada kolom yang sesuai.
Rubrik Penilaian Proyek dan Produk
Kriteria
Indikator
No. penialaian
Penilaian
Kurang Cukup Baik Sangat baik
A Perencanaan
1 Persiapan alat Hanya Alat dan Alat dan Alat dan
dan bahan menuliskan bahan bahan bahan
rancangan lengkap lengkap
Tetapi sesuai
Dengan
Alat dan Kurang Tidak sesuai Gambar
bahan, tetapi lengkap dengan rancangan
tidak Gambar
Menyiapkan Rancangan
Alatnya
2 Rancangan: Hanya terapat Hanya Terdapat Terdapat
Gambar Satu dari tiga terdapat gambar Gambar
rancangan alur Hal yang Dua dari rancangan, Rancangan,
kerja dan Dinilai. tiga hal alur kerja alur
deskripsi yang dan cara Kerja dan
penggunaan Dinilai. penggunaan cara
alat alat tetapi Penggunaan.
kurang
Sesuai
Hasil Akhir
B
(Produk)
3 Bentuk fisik Alat tidak Alat sesuai Alat kurang Alat sesuai
sesuai rancangan sesuai rancangan

X 4
rancangan dan dan tidak rancangan dan dapat
tidak dapat dapat tetapi dapat digunakan
digunakan digunakan digunakan
4 Inovasi alat Alat dib uat Alat dibuat Alat dibuat Alat dibuat
dari bahan dari bahan dari bahan dari bahan
yang ada di yang ada di yang ada di yang ada di
lingkungan lingkungan lingkungan lingkungan
sekitar tetapi sekitar sekitar dan sekitar,
desain tidak tetapi menarik desain
menarik desain menarik dan
kurang lain daripada
menarik yang lain
(desain baru)
C LAPORAN
5 Laporan dibuat Menyusun Sistematika Sistematika Sistematika
dengan kriteria: laporan, laporan laporan laporan
Kebermanfaata tetapi tidak sesuai sesuai sesuai
n Ada kriteria dengan dengan dengan
laporan Yang kriteria, isi kriteria, isi kriteria, isi
Sistematika terpenuhi laporan laporan laporan
laporan kurang kurang bermanfaat
Penulisan bermanfaat bermanfaat dan
kesimpulan dan dan kesimpulan
kesimpulan kesimpulan sesuai
tidak sesuai
sesuai

X 5

Anda mungkin juga menyukai