Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah

kesehatan masyarakat yang penting di Indonesia dan sering menimbulkan suatu

kejadian luar biasa dengan kematian yang besar. Di Indonesia nyamuk menular

penyakit DBD yang penting adalah Aedes aegypti. Tempat potensial untuk perindukan

nyamuk Aedes aegypti adalah tempat penampungan air (TPA) yang digunakan sehari-

hari yaitu drum, bak mandi, bak pada kakus, gentong, ember dan lain-lain. Tempat

perindukan lainnya yang non TPA adalah vas bunga, ban bekas, botol bekas, tempat

minum burung, tempat sampah dan sejenisnya. Adanya kontainer di tempat ibadah,

pasar, dan saluran air hujan yang tidak lancar disekitar rumah juga merupakan tempat

perkembangbiakan yang baik (Soegijanto,2004).

Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD biasanya terjadi di daerah endemik dan

berkaitan dengan datangnya musim hujan. Dengan curah hujan yang tinggi maka akan

menyebabkan banyak genangan-genangan air terutama pada tempat-tempat yang bisa

menjadi penampungan air saat hujan turun, sehingga terjadi peningkatan

perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti sebagai vektor penyakit ini. Penularan

penyakit DBD disebut the most mosquito transmitted disease.

Pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat tentang pencegahan pada umumnya

masih kurang. Menurut pengertian dasar, perilaku masyarakat bisa dijelaskan

merupakan suatu respon seseorang terhadap stimulus atau rangsangan yang berkaitan

dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan.

Respon atau reaksi manusia baik bersifat pasif (pengetahuan, persepsi, dan sikap),

maupun bersifat aktif atau tindakan yang nyata atau praktis (Ginanjar, 2007).
Faktor mobilitas penduduk, kepadatan penduduk maupun perilaku masyarakat

yang berhubungan dengan pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ) juga berpotensi

menimbulkan kejadian luar biasa/wabah. Kondisi diatas merupakan alasan utama

dijadikannya desa di Wilayah Kerja Puskesmas Buduran sidoarjo sebagai tempat

penelitian kami.

Penyakit demam berdarah dengue (DBD) telah menjadi penyakit yang mematikan

sejak tahun 2013. Penyakit ini telah tersebar di 436 kabupaten/kota pada 33 provinsi di

Indonesia. Jumlah kematian akibat DBD tahun 2015 sebanyak 1071 orang dengan total

penderita yang dilaporkan sebanyak 129.650 orang. Nilai Incidens Rate (IR) di

Indonesia tahun 2015 sebesar 50,75% dan Case Fatality Rate (CFR) 0,83%. Jumlah

kasus tercatat tahun 2014 sebanyak 100.347 orang dengan IR sebesar 39,80% dan CFR

sebesar 0,90% (Kemenkes RI, 2016).

Dengan tingginya prevalensi Demam Berdarah Dengue tersebut maka kami,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Wilayah kerja Puskesmas Urangagung

dengan Judul “Hubungan upaya pemberantasan sarang nyamuk sebagai faktor risiko

dengan kejadian DBD di Wilayah kerja Puskesmas Urangagung Kabupaten Sidoarjo

Tahun 2019.

B. Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan antara faktor risiko upaya pemberantasan sarang nyamuk

(PSN) dengan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas

Urangagung Kabupaten Sidoarjo tahun 2019?


C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengidentifikasi hubungan fator risiko upaya PSN dengan kejadian DBD di

Wilayah kerja Puskesmas Urangagung, Kabupaten Sidoarjo tahun 2019.

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi upaya PSN di Wilayah kerja Puskesmas Urangagung Kabupaten

Sidoarjo tahun 2019.

b. Mengidentifikasi kejadian DBD di Wilayah kerja Puskesmas Urangagung

Kabupaten Sidoarjo tahun 2019.

c. Menganalisis hubungan antara faktor risiko upaya PSN dengan kejadian DBD di

Wilayah kerja Puskesmas Urangagung, Kabupaten Sidoarjo tahun 2019.

D. Manfaat Hasil Penelitian

1. Bagi peneliti

Sebagai bahan informasi yang dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman

peneliti tentang upaya PSN sebagai faktor risiko kejadi DBD di Wilayah kerja

Puskesmas Urangagung Kabupaten Sidoarjo tahun 2019 sebagai data dasar untuk

penelitian lebih lanjut.

2. Bagi masyarakat

a. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat mengenai Pengaruh Perilaku

Pemberantasan Sarang Nyamuk yang berada di wilayah tersebut.

b. Untuk meningkatkan motivasi masyarakat Wilayah kerja Puskesmas Urangagung

mengenai pentingnya upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk


3. Bagi Puskesmas

Sebagai bahan informasi dalam menentukan strategi pencegahan dan

penanggulangan terhadap penyakit DBD di Wilayah kerja Puskesmas Urangagung

Kabupaten Sidoarjo.
Dapus

Soegijanto, S. 2006. Demam Berdarah Dengue. Edisi 2. Jakarta, Airlangga University Press

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Modul Pengendalian Demam Berdarah


Dengue. Jakarta : Kemenkes RI.

Ginanjar, Genis. 2007. Demam Berdarah A Survival Guide. Yogyakarta. Mizan Group.

Anda mungkin juga menyukai