Anda di halaman 1dari 16

Nama : Kartika Lisnawati

NIM : 2020132057

TEMPLATE TUGAS OBAT TRADISIONAL


Mencari satu tanaman obat tradisional yang ada disekitar kita. Kemudian mengali info
sesuai lembar kerja terlampir. Satu mahasiswa 1 tanaman, tidak boleh sama. sertakan
dokumen gambar bila ada.
Tugas dikumpulkan pada saat UTS. Dikirim lewat Edmodo.
Aspek Hasil
1 Nama Indonesia DAUN PEPAYA

2 Nama latin CARICA PAPAYA

3 Nama-nama daerah 1. gedang (Sunda);


(sebutkan pustaka) 2. kates (Jawa);
3. peute, betik, ralempaya, punti kayu (Sumatera);
4. pisang malaka, bandas, manjan (Kalimantan);
5. kalujawa, padu (Nusa Tenggara);
6. kapalay, kaliki, dan unti jawa (Sulawesi).

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/90470/Pepaya-
Sebagai-Tanaman-Herbal/

4 Nama asing (Nama papaya (Inggris) dan fan mu gua (Cina).


Inggris dan nama http://repository.unisba.ac.id/bitstream/handle/123456789
yang popular di Asia /5141/05bab1_taufiq_10060311157_skr_2015.pdf?
Tenggara, sebutkan sequence=5&isAllowed=y
pustaka)
5 Sistematika Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub-divisi :
(sebutkan pustaka) Angiosperma Kelas : Dicotyledon Ordo : Caricales Famili :
Caricaceae Spesies : Carica papaya L.

http://repository.unika.ac.id/21544/2/15.I1.0136%20FRISKA
%20HANNY%20DANISA%20WARDHANI%20-%20BAB%20I.pdf

6 Bagian tumbuhan Pepaya (Carica papaya) merupakan tanaman yang mudah


yang digunakan ditemukan di Indonesia khususnya di
pedesaan. Bagian tanaman pepaya yang dapat dimanfaatkan
sebagai antihelmintik adalah daun pepaya, biji pepaya, getah
pepaya, dan akar pepaya.

7 Nama simplisia Caricae Folium


8 Morfologi tumbuhan 1. Batang Pada umumnya batang pepaya (Carica papaya
(sebutkan pustaka) L.) memiliki batang yang bulat lurus, berbuku-buku
(beruas-ruas). Di bagian tengahnya berongga atau
berlubang, tidak berkayu, dan berwarna hijau. Ruas-
ruas batang merupakan tempat melekatnya tangkai
daun. Biasanya tanaman ini berbatang satu, dan baru
bercabang bila dipotong pucuknya. Mengandung
banyak getah dan air, getah ini terdapat pada semua
bagian tanaman kecuali pada akar dan biji. Tinggi
tanaman mencapai 10 m. 2. Akar Akar tidak berkayu,
oleh karena itu membutuhkan tanah yang gembur,
serta cukup air pada musim kemarau dan sedikit air
pada musim hujan (air tidak menggenang). 8 3. Buah
Buah berkulit tipis, tidak mudah dilepas dari daging
buah. Daging buah tebal, bijinya banyak. Kulit buah
berwarna hijau kalau buah masih muda dengan biji
berwarna putih. Kulit buah berubah warna menjadi
kuning, merah orange sampai orange bila buah sudah
masak atau rasanya sedikit manis sampai manis sekali
dengan biji-biji berwarna hitam. 4. Daun Daun pepaya
merupakan daun tunggal dan bertulang jari-jari
bentuknya hampir seperti jari tangan melebar. Selain
itu, daun pepaya memiliki warna yang lebih muda agak
keputihan (Djatmiko, 1984). Menurut Kartasapoetra
(2006) uraian tentang daun pepaya dapat dijelaskan
sebagai berikut: 1. Garis luar helaian daunnya bulat
dengan tulang-tulang yang menjari. 2. Tepi daun
runcing, pangkal daun berbentuk jantung dengan
cuping-cuping daun yang berlekukan tidak berarturan.
3. Helai-helai daunnya bergaris tengah sekitar 25-75
cm. Daun pepaya adalah salah satu dari organ
tanaman pepaya yang mempunyai manfaat beragam.
Daun pepaya selain dapat digunakan sebagai bahan
berbagai sayuran bisa digunakan sebagai lalapan
dengan merebusnya terlebih dahulu untuk
menghilangkan rasa pahitnya.

http://repository.um-surabaya.ac.id/3316/3/BAB_II.pdf
9 Keanekaragaman Terdapat beberapa varietas tanaman pepaya yang ada di
(sebutkan pustaka) Indonesia, antara lain pepaya jingga, pepaya Bangkok, pepaya
calina / California, pepaya Orange Lady, dan pepaya hawai.

http://repository.unika.ac.id/21544/2/15.I1.0136%20FRISKA
%20HANNY%20DANISA%20WARDHANI%20-%20BAB%20I.pdf

10 Ekologi dan Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal
persebaran dari Meksiko bagian Selatan dan bagian utara dari Amerika
(sebutkan pustaka) Selatan. Saat ini tanaman pepaya telah menyebar luas dan
banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil
buahnya. Di Indonesia tanaman pepaya memiliki beberapa
nama lokal, antara lain “kates” (Jawa) dan “gedang” (Sunda)
(Tjay, 2002). Pohon berbatang basah, tumbuh tegak, silindris
umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, dalam
rongga seperti spon dan berongga, luar dengan bekas-bekas
daun. Pohon dengan daun tunggal yang tersebar, tumbuh
hingga setinggi 5-10 meter. Daun-daun majemuk atau berbagi
menjari tanpa daun penumpu. Jenis buah pepaya adalah buah
buni (Tjitrosoepomo, 2010). Tanaman pepaya ini sangat
mudah tumbuh diberbagai cuaca. Menurut Tjay (2002),
tanaman pepaya merupakan herba menahun dan termasuk
semak yang berbentuk pohon. Batang, daun, dan buah pepaya
mengandung getah berwarna putih. Getah ini mengandung
suatu enzim pemecah protein atau enzim proteolitik yang
disebut papain, pepaya dapat hidup pada ketinggian tempat 1
m-1.000 m dari permukaan laut dan pada kisaran suhu 22°C-
26°C. Tanaman ini dapat berbuah sepanjang tahun dimulai
pada umur 6-7 bulan dan mulai berkurang setelah berumur 4
tahun (Seigler, 2002).
11 Budidaya (sebutkan Teknik Budidaya Tanaman Pepaya meliputi :
pustaka) 1. Penyemaian Bibit
Tanaman papaya diperbanyak secara generative
menggunakan biji yang dapat diusahakan sendiri dengan
mengambil biji dari buah yang masak pohon dan sehat.
Caranya dengan memotong 1/3 bagian buah pangkal dan
mengambil biji dari 2/3 buah di bagian ujung untuk dijadikan
benih.
2. Persiapan dan Pengolahan Lahan
Persiapan dan pengolahan lahan adalah mempersiapkan lahan
agar kondisi lahan sesuai untuk pertumbuhan tanaman
papaya. Kegiatan yang dilakukan dalam penyiapan lahan
adalah membersihkan lahan dari bebatuan, gulma, dan sisa-
sisa tanaman lainnya serta drainase yang baik.
Lahan dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa tanaman lain.
Lakukan pengolahan tanah dengan mencangkul dan
meratakan tanah kemudian dicampur dengan abu bekas
bakaran kayu sawmill. Selanjutnya buat lubang tanam dimana
tanah bagian atas diletakkan di sisi kanan dan tanah bagian
bawah pada sisi kiri. Pada saat penanaman, timbunan tanah
bagian bawah digunakan untuk menimbun terlebih dahulu
diikuti dengan timbunan tanah bagian atas. Lubang tanam
dibiarkan dan diangin-anginkan selama ± 1 – 2 minggu untuk
mengurangi kemasaman dan kandungan air. Lubang tanam
dibuat dengan ukuran 60 x 60 x 50 cm, jarak lubang
disesuaikan dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m atau 2,5 x 2,75 m.
Populasi tanaman per hektar 1.200 pohon.
3. Pembuatan Bedengan/Galangan
Bedengan/galangan dibuat dengan panjang disesuaikan
kondisi lahan, lebar 1-1,5 m, tinggi pada tahun pertama 30-40
cm dan jarak antar bedeng 1 m dengan arah bedengan
disesuaikan dengan arah aliran air, ditengah bedengan dibuat
lubang tanam yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran
bibit dengan jarak antar lubang 2,5-2,75 m dalam barisan.
4. Penanaman
Penanaman papaya California dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan menggunakan benih yang langsung ditanam dan
dengan menggunakan bibit. Jika menggunakan benih langsung
ditanam sebanyak 2 – 3 biji per lubang tanam. Apabila
penanaman menggunakan bibit, maka dilakukan dengan
memindahkan bibit dari polybag yang telah berumur antara 1
– 1,5 bulan ke lubang tanam yang telah disiapkan sebelumnya.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari (Pukul 15.00
WIB). Untuk penanaman di beberapa lubang tanam
dianjurkan ditanami 2 bibit sekaligus untuk cadangan sulam
apabila bibit mati atau untuk mengganti bibit yang
menyimpang sifatnya.
5. Pemupukan
Pupuk dasar yang digunakan adalah abu bekas bakaran kayu
sawmill (Abu Bakar) sebanyak 20 Kg per lubang tanam. Tanah
diaduk dengan abu  secara merata. Pupuk dasar ini diberikan 3
– 4 hari sebelum tanam. Pupuk susulan yang diberikan berupa
pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 100 Kg/ha untuk satu musim
tanam. Penambahan abu setiap 3 bulan sekali masing-masing
sebanyak 20 Kg per tanaman.
6. Pemeliharaan
Penyiangan meliputi : penyiangan gulma, dilakukan sebelum
pemberian pupuk susulan (pupuk organik) atau sesuai dengan
kondisi gulma, penyiangan dilakukan secara manual dengan
menggunakan  tangan. Penyulaman dilakukan setelah
tanaman berumur 1 bulan dengan menggunakan benih
dengan umur yang sama. Pembumbunan dilakukan
bersamaan dengan penyiangan gulma. Tujuan pembumbunan
untuk mengubur batang yang telah tinggi agar tidak mudah
rebah serta merangsang pertumbuhan akar baru.
7. Panen dan Pasca Panen
Tanaman papaya California dapat dipanen pertama setelah
berumur antara 8 – 9 bulan. Buah papaya dipanen pada waktu
buah telah memberikan tanda-tanda kematangan, yaitu
terdapat semburat warna kuning kemerahan 25% pada kulit
buah bagian ujung. Untuk jarak angkut jauh buah papaya
dipetik setelah semburat warna hujau kekuningan kurang dari
25% pada kulit buah bagian ujung. Panen buah sebaiknya
dilakukan dengan cara memotong tangkai buah dengan
menggunakan pisau tajam atau gunting pangkas, hindari buah
luka dan bonyok, usahakan buah tersebut tidak sampai jatuh.
Jika pohon mulai meninggi, pemetikan buah dilakukan dengan
bantuan tangga.   
Pasca panen, buah papaya California yang telah dipanen
diletakan di dalam keranjang kemudian di bawa ke tempat
penyortiran. Buah yang cacat dan terdapat tanda bercak
jamur diletakkan pada tempat terpisah, buah yang baik
dilakukan pengkelasan/pengelompokkan sesuai ukuran,
bentuk, tingkat kemasakan buah dan keseragaman warna.
Setelah di sortir kemudian buah dikemas dalam peti
kayu/keranjang yang dilapisi kertas dengan berat masing-
masing 25 – 30 Kg berisikan 12 sampai dengan 20 buah.
Angkut kemasan dengan hati-hati agar tidak terjadi gesekan
yang dapat menimbulkan perlukaan pada buah. Apabila buah
papaya yang telah dikemas di dalam peti kayu/keranjang
belum diangkut ke pasar sebaiknya disimpan pada ruang
penyimpanan yang mempunyai sirkulasi udara yang baik
dengan suhu tetap kering. Susun peti kayu/keranjang secara
baik (tidak tumpang tindih) bila menumpuk sebaiknya tidak
lebih dari 3 – 4 tumpukan. 

https://pertanian.pontianakkota.go.id/produk-unggulan-
detil/5-pepaya-california.html
12 Cara penyiapan Tahapan Pembuatan simplisia Daun Pepaya :  
simplisia 1. Pengumpulan bahan Pengambilan daun pepaya dipilih
dengan daun yang masih berwarna hijau dari bawah pucuk.
2. Sortasi basah Tujuannya untuk memisahkan kotoran/ bahan
asing serta bagian tanaman lain yang tidak diinginkan dari
daun simplisia.
3. Pencucian Pencucian harus menggunakan air bersih yang
mengalir agar kotoran yang terlepas tidak menempel kembali
dan tidak mengurangi zat aktif yang ada pada tanaman
simplisia daun pepaya tersebut.
4. Perajangan Perajangan bertujuan untuk mempermudah
pengeringan dengan memotong kecil bagian daun pepaya
tersebut.
5. Pengeringan Setelah itu daun pepaya dikeringkan di bawah
sinar matahari langsung dengan penutup kain/kasa hitam
untuk menyerap sinar ultraviolet yang bersifat merusak
kandungan senyawa bahan. Pengeringan juga bisa
menggunakan oven dengan suhu 40ºC selama kurang lebih 1
hari
6. Sortasi kering Tujuannya untuk memisahkan kotoran/ bahan
asing yang tidak diinginkan dan masih tertinggal pada
simplisia daun pepaya.
7. Penyerbukan & Penyimpanan Daun pepaya yang telah
kering kemudian dihaluskan menggunakan blender hingga
kecil menjadi serbuk simplisia dan diayak kemudian simpan
dalam wadah yang bersih dan tertutup rapat 

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/100484/Praktik-
Pembuatan-Simplisia-Daun-Pepaya-Di-Kwt-Gangga-Landasan-
Ulin-Tengah/
13 a.Kandungan kimia Daun : mengandung enzim papain, alkaloid karpain, pseudo-
dan tuliskan struktur karpaina, glikosid, karposid, saponin, sakarosa, dektrosa, dan
levulosa.
b. senyawa identitas  Papain Papain adalah suatu zat (enzim) yang
dan struktur dapat diperoleh dari getah tanaman pepaya
(sebutkan pustaka) dan buah pepaya muda. Getah pepaya tersebut
terdapat hampir di semua bagian tanaman
pepaya, kecuali bagian akar dan biji. Kandungan
papain paling banyak terdapat dalam buah
pepaya yang masih muda. Getah pepaya
(papain) cukup banyak mengandung enzim
yang bersifat proteolitik (pengurai protein)
(Warisno, 2003). Getah pepaya mengandung
sebanyak 10% papain, 45% kimopapain dan
lisozim sebesar 20% (Winarno, 1993). Papain
adalah enzim protease yang dapat merombak
struktur primer protein, yaitu ikatan antar asam
amino pada rantai polimer asam amino. Enzim
ini tergolong protease sufhidril dan
mengandung unsur yang cukup besar (1,2%) 10
asam-asam amino penyusun papain adalah:
lisin, arginine, asam aspartate, asparagine,
asam glutamate, glutamin, teonin, serin, prolin,
alanine, valin, iseleosin, leusin, tirosin, fenil
alanine, triptofan, sistein dan sistin
(Wirahadikusumah, 1989). Papain termasuk
kedalam golongan protease sulfihidril yang
aktivitasnya sangat dipengaruhi oleh adanya
satu atau lebih gugus S-Hpada sisi aktifnya.
Gugus sulfihidril ini berperan dalam reaksi
hidrolisis substrat menyangkut pembentukan
ikatan kovalen tiol eter antara gugus karboksil
dan sulfihidril protein papain. Papain dapat
menghidrolisis amida pada residu asam amino
arginin, lisin, glutamin, histidin, glisin, dan
tirosin (Leung, 1996).

 Alkaloid Alkaloid merupakan golongan


senyawa aktif dalam tumbuhan yang
mengandung atom nitrogen berupa senyawa
nitrogen heteresiklik (Fessenden, 1982).
Penggolongan alkaloid dilakukan berdasarkan
sistem cincinnya, misalnya piridina, piperidina,
indol, isokuinolina dan tropana (Robinson,
1995). Senyawa alkaloid merupakan golongan
senyawa aktif tumbuhan terbesar. Robinson
(1998) menyatakan bahwa alkaloid dapat
mengganggu terbentuknya komponen
penyusun peptidoglikan pada sel bakteri,
sehingga lapisan dinding sel tidak terbentuk
secara utuh dan menyebabkan kematian pada
bakteri.

 Flavonoid Flavonoid merupakan kandungan


khas tumbuhan hijau dengan mengecualikan
alga dan hornwort. Flavonoid sebenarnya
terdapat pada semua bagian tumbuhan
termasuk daun, akar, kayu, kulit, tepung sari,
nektar, bunga, buah buni, dan biji (Markham,
1988). Flavonoid merupakan senyawa polifenol.
11 Senyawa fenol bersifat dapat mendenaturasi
ikatan protein pada membran sel, sehingga
membran sel menjadi lisis dan kemungkinan
fenol menembus kedalam inti sel sehingga
terjadi perubahan permeabilitas sel yang dapat
mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan sel
atau matinya sel (Peleczar dan Chan, 1986).
Fenol berikatan dengan protein melalui ikatan
hidrogen sehingga mengakibatkan struktur
protein menjadi rusak (Umar et al. 2012).
Dinding sel bakteri tersusun dari peptidoglikan
atau mukopeptida, lipopolisakarida, dan
lipoprotein. Hal ini menyebabkan sel bakteri
rentan bereaksi dengan flavonoid. Kerusakan
membran sel menyebabkan terganggunya
transpor nutrisi melalui membran sel sehingga
sel mikroba mengalami kekurangan nutrisi yang
diperlukan bagi pertumbuhannya (Peleczar dan
Chan, 1986). Golongan flavonoid dapat
digambarkan sebagai deretan senyawa C6-C3-
C6 artinya kerangka karbonnya terdiri atas dua
gugus C6 (cincin benzena tersubstitusi)
disambungkan oleh rantai alifatik tiga-karbon.
Pengelompokan flavonoid dibedakan
berdasarkan cincin heterosiklik-oksigen
tumbuhan dan gugus hidroksil yang tersebar
menurut pola yang berlainan pada rantai C3.
Struktur flavonoid.

 Steroid Steroid merupakan golongan lipid yang


diturunkan dari senyawa jenuh yang
dinamakan siklopentanoperhidrofenantrena,
yang memiliki inti dengan empat cincin. Steroid
antara lain asam-asam empedu, hormon seks
(androgen dan estrogen) dan hormon
kortikosteroid. Steroid yang ditemukan dalam
jaringan tumbuhan disebut fitosterol,
sedangkan yang ditemukan dalam jaringan
hewan disebut kolesterol (Robinson, 1995).
 Tanin Tanin adalah kelas utama dari metabolit
sekunder yang tersebar luas pada tanaman.
Tanin merupakan polifenol yang larut dalam air
dengan berat molekul biasanya berkisar 1000-
3000. Tanin mampu menjadi pengompleks dan
kemudian mempercepat pengendapan protein
serta dapat mengikat makromolekul lainnya.
Tanin merupakan campuran senyawa polifenol
yang jika semakin banyak jumlah gugus fenolik
maka semakin besar ukuran molekul tanin.
Secara kimia tanin dibagi menjadi dua golongan
yaitu tanin terkondensasi atau tanin katekin
dan tanin terhidrolisis atau tanin galat
(Robinson, 1995).

 Saponin Saponin merupakan senyawa dalam


bentuk glikosida yang tersebar luas pada
tumbuhan tingkat tinggi. Saponin membentuk
larutan koloidal dalam air dan membentuk
busa yang mantap jika dikocok dan tidak hilang
dengan penambahan asam (Harbrone, 1987).
Beberapa saponin bekerja sebagai antimikroba,
dikenal juga jenis saponin yaitu glikosida
triterpenoid dan glikosida struktur steroid
tertentu yang mempunyai rantai spirotekal.
Kedua saponin ini larut dalam air dan etanol,
tetapi tidak larut dalam eter (Robinson,1995).

14 Penggunaan secara Adapun manfaat daun pepaya untuk pengobatan penyakit,


tradisional (sebutkan antara lain:
pustaka) 1. Obat Demam Berdarah
Demam berdarah adalah salah satu jenis penyakit yang masih
ada di sekitar kita hingga saat ini.
Melansir World Health Organization, demam berdarah
disebabkan oleh nyamuk Aedes yang terinfeksi, yang
menularkan penyakit ke dalam darah kita
Manfaat daun pepaya kali ini adalah dapat membantu
meningkatkan jumlah trobomsit dalam darah. Sebab, penyakit
ini pemicu tromobosit dalam darah berkurang.
Penurunan kadar trombosit yang parah dapat meningkatkan
risiko perdarahan dan berpotensi fatal jika tidak cepat
ditangani.
Ahli gizi yang berbasis di Bangalore, Dr. Sheela Krishnaswamy
mengatakan, "Sebuah studi telah membuktikan bahwa jus
daun pepaya berkontribusi secara signifikan dalam produksi
trombosit dan meningkatkan jumlah trombosit."
2. Menurunkan Gula Darah
Manfaat daun pepaya juga ditemukan dalam pengobatan
tradisional untuk penderita diabetes dan mengatur kontrol
gula darah.
Studi pada hewan dengan diabetes telah menemukan ekstrak
daun pepaya memiliki efek antioksidan dan mampu
menurunkan gula darah yang kuat.
Dalam National Library of Medicine, ini dikaitkan dengan
kemampuan manfaat daun pepaya untuk melindungi sel
penghasil insulin di pankreas dari kerusakan dan risiko
kematian dini.
3. Melancarkan Pencernaan
Pepaya mengandung enzim papain dan chymonpapain.
Manfaat daun pepaya pada enzim tersebut, telah terbukti
membantu pencernaan, mencegah sembelit, dan
membersihkan usus besar.
Papain juga membantu dalam penyembuhan dan pencegahan
tukak lambung. Ia bekerja dengan membunuh bakteri H.
pylori karena sifat antimikroba yang dimilikinya.
Manfaat faun pepaya juga kaya akan protease dan amilase.
Enzim ini membantu memecah protein, karbohidrat dan
mineral yang melancarkan pencernaan.
Sifat anti inflamasinya yang tinggi juga mengurangi radang
lambung dan usus besar.
4. Pereda Nyeri Haid
Moms salah satu yang suka sakit perut selama menstruasi?
Tenang, manfaat daun pepaya kali ini bisa membantu.
Studi dalam Research Gate menemukan, manfaat daun
pepaya bekerja sangat baik untuk memperlancar aliran
menstruasi dan mengurangi rasa sakit.
Sifat anti inflamasi pada daun pepaya manjur
menyeimbangkan hormon, dan mengatur siklus menstruasi.
Moms bisa mengolahnya sebagai jus segar untuk mengurangi
rasa sakit pinggang, atau kram karena PMS.
Ambil satu daun pepaya, sejumput garam dan asam jawa,
campur semuanya dalam segelas air dan didihkan. Jus daun
pepaya ini akan sangat membantu rasa sakit yang Moms
alami.
5. Mengatasi Jerawat dan Bintik Hitam

Manfaat daun pepaya lainnya yakni memiliki kandungan


vitamin C dan A yang dapat meningkatkan kesehatan kulit,
Moms!
Ia memiliki senyawa antioksidan dalam menangkal radikal
bebas pada kulit.
Kehadiran senyawa karpain juga mencegah pertumbuhan
mikro-organisme berlebih, yakni salah satu pemicu jerawat.
Dengan meminum jus pepaya secara teratur, ini akan
memberikan perlindungan terhadap masalah kulit sepertii
bintik-bintik hitam, jerawat aktif serta warna kulit tidak
merata.
Manfaat daun pepaya ini memberikan kulit yang lebih sehat
dan bercahaya.
6. Merangsang Pertumbuhan Rambut
Studi yang diterbitkan dalamNational Library of Medicine,
manfaat ekstrak daun pepaya dikatakan dapat meningkatkan
pertumbuhan rambut, mencegah kebotakan dan penipisan
rambut.
Dalam daun pepaya, terdapat senyawa yang digunakan dalam
sampo anti ketombe. Komponen alkaloid juga efektif
menghilangkan kotoran dan minyak dari kulit kepala.
Manfaat daun pepaya juga bisa berfungsi sebagai kondisioner
alami dan mengembalikan kilau yang hilang pada rambut.
7. Mencegah Sel Kanker
Daun pepaya telah digunakan dalam praktek pengobatan
tradisional untuk mencegah dan mengobati jenis kanker
tertentu, namun penelitian modern masih dibutuhkan lebih
banyak.
Dalam studi yang diterbitkanfrontiers in Pharmacology, tak
ada salahnya mencoba manfaat daun pepaya ini untuk
menghambat pertumbuhan sel kanker prostat dan payudara.
Selain itu, perlu diimbangi dengan asupan makanan yang
tinggi antioksidan dalam menangkal radikal bebas dan
pertumbuhan sel kanker.
8. Menjaga Fungsi Liver
Tingkatkan fungsi hati dengan manfaat daun pepaya
selanjutnya.
Penyakit hati atau liver, ditandai dengan kulit atau mata
menguning. Tak jarang, banyak orang mengalami perut terasa
nyeri dan bengkak.
Nah, Moms bisa mencoba manfaat daun pepaya dari olahan
jus.
Ini dapat mencegah dan mengobati seseorang dari penyakit
hati kronis, seperti ikterus, sirosis, dan kanker liver.
Manfaat daun pepaya secara alami mendetoksifikasi hati, dan
membersihkan racun dari hati.
9. Mengatasi Malaria
Melansir Mayo Clinic, malaria adalah penyakit yang
disebabkan oleh parasit.
Parasit tersebut menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk
yang terinfeksi. Orang yang menderita malaria biasanya
merasa demam tinggi, nyeri di sekujur tubuh dan menggigil.
Manfaat daun pepaya tak hanya untuk demam berdarah,
melainkan juga malaria.
Sari pada daun pepaya memiliki senyawa acetogonin yang
bekerja efektif untuk mengobati penyakit malaria. Sifat
plasmodiastasisnya secara tidak langsung mengatasi demam
malaria.
10. Menambah Napsu Makan
Selain orang dewasa, daun pepaya juga bisa dikonsumsi anak-
anak.
Manfaat daun pepaya untuk anak-anak adalah dapat
meningkatkan napsu makannya. Cocok untuk Si Kecil yang
sulit makan, Moms.
Pilihkah daun pepaya segar, lalu tambahkan sedikit garam dan
setengah cangkir air hangat. Campur lalu saring airnya. Meski
terasa sedikit pahit, air rebusan ini dapat digunakan untuk
menambah nafsu makan Si Kecil.
Selamat Mencoba, Moms!
11. Menambah Stamina Tubuh
Salah satu manfaat daun pepaya yang tidak kalah penting
adalah sumber energi dan stamina untuk tubuh.
Pepaya adalah sumber serat makanan, vitamin C, vitamin A,
vitamin E, dan asam folat yang sangat baik.
Ia sekaligus kaya akan antioksidan, flavonoid, dan karoten
untuk meningkatkan imunitas.
Manfaat daun pepaya juga mengandung enzim papain dan
chymopapain, yang merupakan bahan penting untuk tubuh
yang sehat.
Seluruh enzim dalam pepaya ini berperan aktif dalam
mengontrol semua fungsi mental dan fisik manusia.
12. Meningkatkan Suplai ASI
Moms sedang masa menyusui Si Kecil? Perbanyak konsumsi
daun pepaya mulai sekarang yuk.
Studi yang diterbitkan dalam Elsevier, manfaat daun pepaya
selanjutnya adalah dapat meningkatkan suplai ASI pada ibu
menyusui.
Daun pepaya merupakan salah satu sumber yang
mengandung quercetin yang dapat mengaktifkan hormon
prolaktin dan membantu meningkatkan produksi ASI.
13. Menjaga Kesehatan Mata
Zeaxanthin, antioksidan yang ditemukan dalam manfaat daun
pepaya, dapat menyaring sinar cahaya biru yang berbahaya.
Cahaya biru adalah pancaran yang dihasilkan dari gadget atau
peralatan elektronik.
Studi dalam National Library of Medicine menemukan,
manfaat daun pepaya memainkan peran pelindung dalam
kesehatan mata, dan dapat menangkal degenerasi makula.
Ini adalah satu penyakit mata yang menyebabkan kehilangan
penglihatan.
Biasanya, perkembangan degenerasi makula ini dipicu dari
faktor usia.
14. Melancarkan Pernapasan
Menurut pengobatan tradisional Asia Tenggara, bubuk biji
pepaya dan daunnya dapat mengurangi gangguan pernafasan
kronis seperti asma dan bronkitis.
Risiko terkena asma lebih rendah pada orang yang
mengonsumsi nutrisi tertentu dalam jumlah tinggi.
Salah satu nutrisi tersebut adalah betakaroten, yang
terkandung dalam manfaat daun pepaya.
Selain daun pepaya, buah-buahan seperti aprikot, brokoli,
melon, labu, dan wortel juga jadi alternatif lainnya.
15. Memperkuat Tulang
Asupan vitamin K yang rendah telah dikaitkan dengan risiko
patah tulang yang lebih tinggi.
Konsumsi vitamin K yang cukup penting, salah satunya dalam
manfaat daun pepaya.
Vitamin K berperan penting dalam meningkatkan penyerapan
kalsium dan dapat mengurangi ekskresi kalsium melalui urin,
yang berarti ada lebih banyak kalsium dalam tubuh untuk
memperkuat dan membangun kembali tulang.
Maka dari itu mulai dari kecil, buah hati biasakan makan daun
pepaya ya, Moms.
16. Mencegah Penyakit Kardiovaskular
Studi Cytotechnology menemukan manfaat daun pepaya
dalam mencegah berbagai penyakit kronis atau kardiovaskular.
Kandungan serat, potasium, dan vitamin dalam pepaya
membantu menangkal penyakit jantung.
Peningkatan asupan kalium bersamaan dengan penurunan
asupan natrium adalah perubahan pola makan terpenting
yang dapat dilakukan seseorang untuk mengurangi risiko
penyakit kardiovaskular.
17. Penyembuhan Eksim Kulit
Manfaat daun pepaya juga bisa digunakan secara topikal,
yakni pepaya tumbuk. Ini tampaknya bermanfaat untuk
mempercepat penyembuhan luka dan mencegah infeksi pada
area kulit yang gatal.
Para peneliti percaya bahwa enzim proteolitik chymopapain
dan papain dalam pepaya bertanggung jawab dalam
mengatasi eksim kulit.
Salep yang mengandung enzim papain juga telah digunakan
untuk mengobati berbagai luka pada kulit.
Orang dengan alergi lateks mungkin juga alergi terhadap
pepaya karena pepaya mengandung enzim yang disebut
chitanase.
Mereka dapat menyebabkan reaksi alergi antara lateks dan
makanan yang mengandungnya.
Bagi sebagian orang, pepaya matang bisa memiliki bau yang
tidak sedap.
Moms bisa meminimalkan bau ini dengan mencampurkan
buah yang dipotong dengan air jeruk nipis.
Selain manfaat daun pepaya, biji pepaya, meski rasanya tidak
enak bagi sebagian orang, juga sangat aman dikonsumsi.

https://www.orami.co.id/magazine/manfaat-daun-pepaya
15 Khasiat berdasarkan Daun pepaya secara empiris digunakan sebagai obat
penelitian (gunakan tradisional untuk penambah nafsu makan dan memeperlancar
jurnal hasil ASI. Banyak penelitian mengenai aktivitas farmakologi daun
penelitian/tesis/dise pepaya antara lain, dapat menyebabkan kematian larva
rtasi bukan makalah nyamuk Aedes aegypti (insektisida) (Adnyani dkk., 2016),
dalam menurunkan kadar AST dan ALT (Astuti, 2009), menghambat
blog/wikipedia) adhesi bakteri Porphyromonas gingivalis pada neutrofil
(Pratiwi dkk., 2015), memberikan aktivitas penurunan rasa
nyeri (Afrianti dkk., 2014), memperlancar ASI (Turlina dan
Wijayanti, 2015), memiliki aktivitas antelmintik cacing gelang
(Mahatriny dkk.,2014) serta memiliki aktivitas antioksidan
(Amaliawati, 2015), Insektisida (Adnyani 2016), antimalaria
(Rehena, 2010).

http://eprints.unwahas.ac.id/1470/2/BAB%20I.pdf

16 Keamanan, sebutkan Standarisasi secara normatif diperlukan untuk memberikan


parameter- efikasi yang terukur secara farmakologis dan menjamin
parameternya keamanan konsumen.
(lengkapi dengan Standarisasi parameter spesifik pada ekstrak etanol daun
pustaka) pepaya (Carica papayaL.) sehingga dapat menetapkan
keamanan dan mutu bahan-bahan baku ekstrak yang
digunakan dalam menunjang kesehatan (Saifudin dkk., 2011)
serta meningkatkan kepercayaan terhadap manfaat bahan
obat alam (Haryati, 2005).
Parameter spesifik ekstrak menurut buku “Parameter Standar
Umum Ekstrak Tumbuhan Obat” (Depkes RI, 2000), meliputi:
a. Identitas (parameter, identitas ekstrak) meliputi: deskripsi
tata nama, nama ekstrak (generik, dagang, paten), nama lain
tumbuhan (sistematika botani), bagian tumbuhan yang
digunakan (rimpang, daun dan sebagainya) dan nama
Indonesia tumbuhan.
b. Organoleptis: Parameter organoleptik ekstrak meliputi
penggunaan panca indera mendeskripsikan bentuk,
warna,bau, rasa guna pengenalan awal yang sederhana se-
objektif mungkin.
c. Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu: melarutkan
ekstrak dengan pelarut (alkohol/air) untuk ditentukan jumlah
larutan yang identik dengan jumlah senyawa kandungan
secara gravimetrik. Dalam hal tertentu dapat diukur senyawa
terlarut dalam pelarutlainmisalnya heksana, diklorometan,
metanol. Tujuannya untuk memberikan gambaran awal
senyawa yang terkandung.
Identifikasi kandungan kimia ekstrak: bertujuan untuk
memberikan gambaran awal komposisi kandungan kimia
(Depkes RI, 2000).
d. Penetapan kadar total flavonoid : bertujuan untuk
memberikan kadar kandungan kimia tertentu (flavonoid)
sebagai senyawa identitas atau senyawa yang diduga
bertanggung jawab pada efek farmakologi (Depkes RI, 2000).

http://eprints.unwahas.ac.id/1470/2/BAB%20I.pdf
DAFTAR PUSTAKA (Tuliskan seperti penulisan pustaka untuk jurnal)

Anonim, 1985, Tanaman Obat Indonesia, Jilid I, 19, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2000a , Acuan Sediaan Herbal, Edisi I, 2-3, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Direktur Jenderal POM,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2000b , Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional, Direktorat Jenderal

Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Depatemen Kesehatan RI. 2001. Info Jamu Tradisional. Jakarta: Depkes RI.

Rasy, V. 2013. 30 Tanaman Herbal Untuk Pengobatan Tradisional. Yogyakarta : Sakti.

Saifudin. 2011. Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. Jakarta: Agromedia Pustaka.

Winarto. 2007. Tanaman Obat Indonesia untuk Pengobat Herbal. Jakarta: Karyasari Herba

Media.
https://www.orami.co.id/magazine/manfaat-daun-pepaya

http://eprints.unwahas.ac.id/1470/2/BAB%20I.pdf

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/100484/Praktik-Pembuatan-Simplisia-

Daun-Pepaya-Di-Kwt-Gangga-Landasan-Ulin-Tengah/

https://pertanian.pontianakkota.go.id/produk-unggulan-detil/5-pepaya-

california.html

http://repository.unika.ac.id/21544/2/15.I1.0136%20FRISKA%

http://repository.um-surabaya.ac.id/3316/3/BAB_II.pdf

http://repository.unika.ac.id/21544/2/15.I1.0136%20FRISKA%20HANNY%20DANISA
%20WARDHANI%20-%20BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai