NIM : 2020132057
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/90470/Pepaya-
Sebagai-Tanaman-Herbal/
http://repository.unika.ac.id/21544/2/15.I1.0136%20FRISKA
%20HANNY%20DANISA%20WARDHANI%20-%20BAB%20I.pdf
http://repository.um-surabaya.ac.id/3316/3/BAB_II.pdf
9 Keanekaragaman Terdapat beberapa varietas tanaman pepaya yang ada di
(sebutkan pustaka) Indonesia, antara lain pepaya jingga, pepaya Bangkok, pepaya
calina / California, pepaya Orange Lady, dan pepaya hawai.
http://repository.unika.ac.id/21544/2/15.I1.0136%20FRISKA
%20HANNY%20DANISA%20WARDHANI%20-%20BAB%20I.pdf
10 Ekologi dan Pepaya (Carica papaya L.) merupakan tanaman yang berasal
persebaran dari Meksiko bagian Selatan dan bagian utara dari Amerika
(sebutkan pustaka) Selatan. Saat ini tanaman pepaya telah menyebar luas dan
banyak ditanam di seluruh daerah tropis untuk diambil
buahnya. Di Indonesia tanaman pepaya memiliki beberapa
nama lokal, antara lain “kates” (Jawa) dan “gedang” (Sunda)
(Tjay, 2002). Pohon berbatang basah, tumbuh tegak, silindris
umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, dalam
rongga seperti spon dan berongga, luar dengan bekas-bekas
daun. Pohon dengan daun tunggal yang tersebar, tumbuh
hingga setinggi 5-10 meter. Daun-daun majemuk atau berbagi
menjari tanpa daun penumpu. Jenis buah pepaya adalah buah
buni (Tjitrosoepomo, 2010). Tanaman pepaya ini sangat
mudah tumbuh diberbagai cuaca. Menurut Tjay (2002),
tanaman pepaya merupakan herba menahun dan termasuk
semak yang berbentuk pohon. Batang, daun, dan buah pepaya
mengandung getah berwarna putih. Getah ini mengandung
suatu enzim pemecah protein atau enzim proteolitik yang
disebut papain, pepaya dapat hidup pada ketinggian tempat 1
m-1.000 m dari permukaan laut dan pada kisaran suhu 22°C-
26°C. Tanaman ini dapat berbuah sepanjang tahun dimulai
pada umur 6-7 bulan dan mulai berkurang setelah berumur 4
tahun (Seigler, 2002).
11 Budidaya (sebutkan Teknik Budidaya Tanaman Pepaya meliputi :
pustaka) 1. Penyemaian Bibit
Tanaman papaya diperbanyak secara generative
menggunakan biji yang dapat diusahakan sendiri dengan
mengambil biji dari buah yang masak pohon dan sehat.
Caranya dengan memotong 1/3 bagian buah pangkal dan
mengambil biji dari 2/3 buah di bagian ujung untuk dijadikan
benih.
2. Persiapan dan Pengolahan Lahan
Persiapan dan pengolahan lahan adalah mempersiapkan lahan
agar kondisi lahan sesuai untuk pertumbuhan tanaman
papaya. Kegiatan yang dilakukan dalam penyiapan lahan
adalah membersihkan lahan dari bebatuan, gulma, dan sisa-
sisa tanaman lainnya serta drainase yang baik.
Lahan dibersihkan dari gulma dan sisa-sisa tanaman lain.
Lakukan pengolahan tanah dengan mencangkul dan
meratakan tanah kemudian dicampur dengan abu bekas
bakaran kayu sawmill. Selanjutnya buat lubang tanam dimana
tanah bagian atas diletakkan di sisi kanan dan tanah bagian
bawah pada sisi kiri. Pada saat penanaman, timbunan tanah
bagian bawah digunakan untuk menimbun terlebih dahulu
diikuti dengan timbunan tanah bagian atas. Lubang tanam
dibiarkan dan diangin-anginkan selama ± 1 – 2 minggu untuk
mengurangi kemasaman dan kandungan air. Lubang tanam
dibuat dengan ukuran 60 x 60 x 50 cm, jarak lubang
disesuaikan dengan jarak tanam 2,5 x 2,5 m atau 2,5 x 2,75 m.
Populasi tanaman per hektar 1.200 pohon.
3. Pembuatan Bedengan/Galangan
Bedengan/galangan dibuat dengan panjang disesuaikan
kondisi lahan, lebar 1-1,5 m, tinggi pada tahun pertama 30-40
cm dan jarak antar bedeng 1 m dengan arah bedengan
disesuaikan dengan arah aliran air, ditengah bedengan dibuat
lubang tanam yang ukurannya disesuaikan dengan ukuran
bibit dengan jarak antar lubang 2,5-2,75 m dalam barisan.
4. Penanaman
Penanaman papaya California dilakukan dengan dua cara yaitu
dengan menggunakan benih yang langsung ditanam dan
dengan menggunakan bibit. Jika menggunakan benih langsung
ditanam sebanyak 2 – 3 biji per lubang tanam. Apabila
penanaman menggunakan bibit, maka dilakukan dengan
memindahkan bibit dari polybag yang telah berumur antara 1
– 1,5 bulan ke lubang tanam yang telah disiapkan sebelumnya.
Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari (Pukul 15.00
WIB). Untuk penanaman di beberapa lubang tanam
dianjurkan ditanami 2 bibit sekaligus untuk cadangan sulam
apabila bibit mati atau untuk mengganti bibit yang
menyimpang sifatnya.
5. Pemupukan
Pupuk dasar yang digunakan adalah abu bekas bakaran kayu
sawmill (Abu Bakar) sebanyak 20 Kg per lubang tanam. Tanah
diaduk dengan abu secara merata. Pupuk dasar ini diberikan 3
– 4 hari sebelum tanam. Pupuk susulan yang diberikan berupa
pupuk NPK 15-15-15 sebanyak 100 Kg/ha untuk satu musim
tanam. Penambahan abu setiap 3 bulan sekali masing-masing
sebanyak 20 Kg per tanaman.
6. Pemeliharaan
Penyiangan meliputi : penyiangan gulma, dilakukan sebelum
pemberian pupuk susulan (pupuk organik) atau sesuai dengan
kondisi gulma, penyiangan dilakukan secara manual dengan
menggunakan tangan. Penyulaman dilakukan setelah
tanaman berumur 1 bulan dengan menggunakan benih
dengan umur yang sama. Pembumbunan dilakukan
bersamaan dengan penyiangan gulma. Tujuan pembumbunan
untuk mengubur batang yang telah tinggi agar tidak mudah
rebah serta merangsang pertumbuhan akar baru.
7. Panen dan Pasca Panen
Tanaman papaya California dapat dipanen pertama setelah
berumur antara 8 – 9 bulan. Buah papaya dipanen pada waktu
buah telah memberikan tanda-tanda kematangan, yaitu
terdapat semburat warna kuning kemerahan 25% pada kulit
buah bagian ujung. Untuk jarak angkut jauh buah papaya
dipetik setelah semburat warna hujau kekuningan kurang dari
25% pada kulit buah bagian ujung. Panen buah sebaiknya
dilakukan dengan cara memotong tangkai buah dengan
menggunakan pisau tajam atau gunting pangkas, hindari buah
luka dan bonyok, usahakan buah tersebut tidak sampai jatuh.
Jika pohon mulai meninggi, pemetikan buah dilakukan dengan
bantuan tangga.
Pasca panen, buah papaya California yang telah dipanen
diletakan di dalam keranjang kemudian di bawa ke tempat
penyortiran. Buah yang cacat dan terdapat tanda bercak
jamur diletakkan pada tempat terpisah, buah yang baik
dilakukan pengkelasan/pengelompokkan sesuai ukuran,
bentuk, tingkat kemasakan buah dan keseragaman warna.
Setelah di sortir kemudian buah dikemas dalam peti
kayu/keranjang yang dilapisi kertas dengan berat masing-
masing 25 – 30 Kg berisikan 12 sampai dengan 20 buah.
Angkut kemasan dengan hati-hati agar tidak terjadi gesekan
yang dapat menimbulkan perlukaan pada buah. Apabila buah
papaya yang telah dikemas di dalam peti kayu/keranjang
belum diangkut ke pasar sebaiknya disimpan pada ruang
penyimpanan yang mempunyai sirkulasi udara yang baik
dengan suhu tetap kering. Susun peti kayu/keranjang secara
baik (tidak tumpang tindih) bila menumpuk sebaiknya tidak
lebih dari 3 – 4 tumpukan.
https://pertanian.pontianakkota.go.id/produk-unggulan-
detil/5-pepaya-california.html
12 Cara penyiapan Tahapan Pembuatan simplisia Daun Pepaya :
simplisia 1. Pengumpulan bahan Pengambilan daun pepaya dipilih
dengan daun yang masih berwarna hijau dari bawah pucuk.
2. Sortasi basah Tujuannya untuk memisahkan kotoran/ bahan
asing serta bagian tanaman lain yang tidak diinginkan dari
daun simplisia.
3. Pencucian Pencucian harus menggunakan air bersih yang
mengalir agar kotoran yang terlepas tidak menempel kembali
dan tidak mengurangi zat aktif yang ada pada tanaman
simplisia daun pepaya tersebut.
4. Perajangan Perajangan bertujuan untuk mempermudah
pengeringan dengan memotong kecil bagian daun pepaya
tersebut.
5. Pengeringan Setelah itu daun pepaya dikeringkan di bawah
sinar matahari langsung dengan penutup kain/kasa hitam
untuk menyerap sinar ultraviolet yang bersifat merusak
kandungan senyawa bahan. Pengeringan juga bisa
menggunakan oven dengan suhu 40ºC selama kurang lebih 1
hari
6. Sortasi kering Tujuannya untuk memisahkan kotoran/ bahan
asing yang tidak diinginkan dan masih tertinggal pada
simplisia daun pepaya.
7. Penyerbukan & Penyimpanan Daun pepaya yang telah
kering kemudian dihaluskan menggunakan blender hingga
kecil menjadi serbuk simplisia dan diayak kemudian simpan
dalam wadah yang bersih dan tertutup rapat
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/100484/Praktik-
Pembuatan-Simplisia-Daun-Pepaya-Di-Kwt-Gangga-Landasan-
Ulin-Tengah/
13 a.Kandungan kimia Daun : mengandung enzim papain, alkaloid karpain, pseudo-
dan tuliskan struktur karpaina, glikosid, karposid, saponin, sakarosa, dektrosa, dan
levulosa.
b. senyawa identitas Papain Papain adalah suatu zat (enzim) yang
dan struktur dapat diperoleh dari getah tanaman pepaya
(sebutkan pustaka) dan buah pepaya muda. Getah pepaya tersebut
terdapat hampir di semua bagian tanaman
pepaya, kecuali bagian akar dan biji. Kandungan
papain paling banyak terdapat dalam buah
pepaya yang masih muda. Getah pepaya
(papain) cukup banyak mengandung enzim
yang bersifat proteolitik (pengurai protein)
(Warisno, 2003). Getah pepaya mengandung
sebanyak 10% papain, 45% kimopapain dan
lisozim sebesar 20% (Winarno, 1993). Papain
adalah enzim protease yang dapat merombak
struktur primer protein, yaitu ikatan antar asam
amino pada rantai polimer asam amino. Enzim
ini tergolong protease sufhidril dan
mengandung unsur yang cukup besar (1,2%) 10
asam-asam amino penyusun papain adalah:
lisin, arginine, asam aspartate, asparagine,
asam glutamate, glutamin, teonin, serin, prolin,
alanine, valin, iseleosin, leusin, tirosin, fenil
alanine, triptofan, sistein dan sistin
(Wirahadikusumah, 1989). Papain termasuk
kedalam golongan protease sulfihidril yang
aktivitasnya sangat dipengaruhi oleh adanya
satu atau lebih gugus S-Hpada sisi aktifnya.
Gugus sulfihidril ini berperan dalam reaksi
hidrolisis substrat menyangkut pembentukan
ikatan kovalen tiol eter antara gugus karboksil
dan sulfihidril protein papain. Papain dapat
menghidrolisis amida pada residu asam amino
arginin, lisin, glutamin, histidin, glisin, dan
tirosin (Leung, 1996).
https://www.orami.co.id/magazine/manfaat-daun-pepaya
15 Khasiat berdasarkan Daun pepaya secara empiris digunakan sebagai obat
penelitian (gunakan tradisional untuk penambah nafsu makan dan memeperlancar
jurnal hasil ASI. Banyak penelitian mengenai aktivitas farmakologi daun
penelitian/tesis/dise pepaya antara lain, dapat menyebabkan kematian larva
rtasi bukan makalah nyamuk Aedes aegypti (insektisida) (Adnyani dkk., 2016),
dalam menurunkan kadar AST dan ALT (Astuti, 2009), menghambat
blog/wikipedia) adhesi bakteri Porphyromonas gingivalis pada neutrofil
(Pratiwi dkk., 2015), memberikan aktivitas penurunan rasa
nyeri (Afrianti dkk., 2014), memperlancar ASI (Turlina dan
Wijayanti, 2015), memiliki aktivitas antelmintik cacing gelang
(Mahatriny dkk.,2014) serta memiliki aktivitas antioksidan
(Amaliawati, 2015), Insektisida (Adnyani 2016), antimalaria
(Rehena, 2010).
http://eprints.unwahas.ac.id/1470/2/BAB%20I.pdf
http://eprints.unwahas.ac.id/1470/2/BAB%20I.pdf
DAFTAR PUSTAKA (Tuliskan seperti penulisan pustaka untuk jurnal)
Anonim, 1985, Tanaman Obat Indonesia, Jilid I, 19, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2000a , Acuan Sediaan Herbal, Edisi I, 2-3, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Direktur Jenderal POM,
Anonim, 2000b , Pedoman Pelaksanaan Uji Klinik Obat Tradisional, Direktorat Jenderal
Depatemen Kesehatan RI. 2001. Info Jamu Tradisional. Jakarta: Depkes RI.
Saifudin. 2011. Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Winarto. 2007. Tanaman Obat Indonesia untuk Pengobat Herbal. Jakarta: Karyasari Herba
Media.
https://www.orami.co.id/magazine/manfaat-daun-pepaya
http://eprints.unwahas.ac.id/1470/2/BAB%20I.pdf
http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/100484/Praktik-Pembuatan-Simplisia-
Daun-Pepaya-Di-Kwt-Gangga-Landasan-Ulin-Tengah/
https://pertanian.pontianakkota.go.id/produk-unggulan-detil/5-pepaya-
california.html
http://repository.unika.ac.id/21544/2/15.I1.0136%20FRISKA%
http://repository.um-surabaya.ac.id/3316/3/BAB_II.pdf
http://repository.unika.ac.id/21544/2/15.I1.0136%20FRISKA%20HANNY%20DANISA
%20WARDHANI%20-%20BAB%20I.pdf