ABSTRAK
ABSTRACT
This social service conducted in Guwang village, Sukawati District, Gianyar Regency. Based
on the analysis of situation and problems faced by the partner, Social serving team gave
solution to evolve the opportunity for the freelance guides in the targeted place increasing the
competence of public speaking. The solution offered was to evolve the partners ‘speaking
ability in the public speaking training. The results achieved were (1) Positive respons and
enthusiasm of the training participants, (2) The increasing of the participants’ ability in
doing public speaking as a guide, (3) The Self – confidence and the willing of taking a risk
when participating with tourists were developed, (4) Vocabulary, grammar, were improved,
(5) the participants of this training have developed their ability in communicating
interactively monolog or with partners, (6) The participants were able to build up dynamic
and fun situations with their partners, (7) there are fun learning media.
Key words: communication, public speaking, guide
alam dan budaya bali. Generasi muda di pada terjun langsung ke dunia kerja
Bali banyak yang tergiur dengan peluang- dengan persiapan yang minimalis,
peluang kerja yang dapat dimanfaatkan menyebabkan kurangnya kualitas mitra di
untuk mendapatkan penghasilan. Banyak dunia kerja yang mereka geluti.
pemuda dan pemudi Bali yang Pengabdian masyarakat ini melibatkan
memberanikan diri untuk terjun menjadi anggota komunitas pemandu wisata
pekerja freelance yang bekerja paruh freelance yaitu dengan melatih dan
waktu dan tidak terikat dengan instansi memberikan pendampingan agar dapat
kepegawaian manapun. Berawal dengan meningkatkan keterampilan public
memberikan jasa pelayanan sebagai speaking dan berbahasa baik bahasa
pemandu wisata di daerah masing-masing Indonesia dan Inggris lisan. Dengan
kemudian beralih ke pemandu wisata memiliki keterampilan ini, kesejahteraan
untuk Group Tour Bali. Mereka membuat mereka menjadi lebih baik dan
perkumpulan komunitas tour guide untuk meningkatkan pengetahuan mereka untuk
membantu dan menjadi jasa pemandu menjadi pemandu wisata yang professional
wisata di Bali bagi wisatawan domestik sebagai salah satu pemenuhan kebutuhan
ataupun mancanegara. financial.
Kegiatan ini merupakan kegiatan
positif yang perlu didukung oleh seluruh RUMUSAN MASALAH
pihak, namun banyak kendala yang didapat Dari hasil wawancara dan berdiskusi
untuk memberikan pelayanan yang dengan para tokoh masyarakat dan mitra,
maksimal. Kebanyakan dari mereka tidak juga melakukan observasi, didapat
memiliki cukup keahlian untuk menjadi beberapa permasalahan sebagai berikut:
seorang public speaker. Dengan modal (1) Minimnya kemampuan berbicara di
pendidikan yang minim (belum sarjana) depan umum dan nilai tambah yang
mereka memilih untuk terjun langsung menjual ketika masuk dalam dunia kerja
kelapangan, tanpa memikirkan dampak sebagai pemandu wisata (2) Rendahnya
dampak yang akan terjadi kedepannya. kesadaran dan kemauan untuk
Lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) meningkatkan keterampilan dan kemahiran
terkadang dirasa cukup, dan mereka khusus (berbahasa Indonesia dan bahasa
didorong untuk langsung terjun ke dunia Inggris). (3) Terbatasnya kesempatan dan
kerja secara instan mendapatkan sarana pendukung untuk mengasah
penghasilan. Hal ini bertolak belakang keterampilan berbicara di depan umum
dengan tuntutan dunia kerja, dimana dan keterampilan khusus bahasa Inggris,
persyaratan penerimaan pegawai baru dalam bentuk pelatihan. (4) Terbatasnya
sebagian besar dengan syarat adalah contoh dan model bagi masyarakat untuk
lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) meningkatkan kemampuan berbicara di
bahkan sarjana dengan tambahan depan umum. (5) Terbatasnya materi
keterampilan seperti berbahasa Inggris. pembelajaran seperti pembelajaran bahasa
Konsekuensi yang dapat terjadi Indonesia dan bahasa Inggris sopan dalam
dengan kondisi ini adalah, kurangnya memberikan pelayanan kepada wisatawan.
keterampilan mitra dalam memberikan Solusi yang ditawarkan Setelah
pelayanan kepada wisatawan. Hal ini akan dilakukan analisa situasi dan kebutuhan
mengurangi kesempatan untuk guna membantu mengatasi permasalahan
memenangkan kompetisi dalam dunia mitra adalah membekali para anggota
kerja. Bahkan, dapat terlewatkan komunitas pemandu wisata agar terampil
kesempatan emas untuk dapat dan mahir dalam berbahasa Indonesia
memperbaiki taraf penghidupan mereka ke maupun berbahasa Inggris lisan dalam
tingkat lebih tinggi. Dengan kondisi penyampaian materi sebagai public
masyarakat di lingkungan yang terfokus speaker. Bentuk nyata yang diberikan
penyampaian materi guiding dengan baik bicara, rasa percaya diri yang sangat
dan benar, self introduction, dan greetings kurang juga memberikan dampak
dalam bahasa Inggris). Sesi 2 pengabdi signifikan terhadap kualitas bicara
memberikan model dan seseorang. Sehingga mereka merasa sulit
mendemonstrasikan cara berkomunikasi untuk menjadi pemandu wisata yang baik
yang baik di depan umum, memberikan bagi wisatawan. Setelah kegiatan
model cara penyampaian materi guiding dilaksanakan, peserta dapat meningkatkan
agar tidak membosankan dan monotone. rasa percaya diri dan menjadikan suasana
Sesi 3, pengabdi melatih peserta untuk menjadi lebih baik. Pelatihan public
menyampaikan materi guiding secara speaking bagi pemandu wisata pemula
mandiri dan menghilangkan rasa kurang sangat bermanfaat untuk meningkatkan
percaya diri dengan penyampaian materi kemampuan berbicara peserta pelatihan.
yang menyenangkan. Sesi 4, peserta Menjadikan peserta pelatihan lebih
mempraktekan secara individu profesional dalam melayani wisawatan
penyampaian materi guiding di depan yang datang ke Bali. Selain itu, peserta
umum, dan dilanjutkan dengan evaluasi pelatihan dapat meningkatkan kemampuan
secara keseluruhan. Sesi 5, pengabdi dan berbicara dan kosakata bahasa Ingrris yang
peserta bersama sama mereview kegiatan disisipi ketika kegiatan pelatihan
yang sudah dilaksanakan. Praktek individu berlangsung, sehingga peserta merasa
dilakukan secara mandiri dan terus bahwa pelatihan ini sangat dibutuhkan
menerus untuk melatih kemampuan bagi mereka yang minim dalam
peserta dalam menjadi public speaker yang pendidikan. Sardiman (2004) mengatakan
baik dan manyenangkan. bahwa motivasi belajar adalah faktor
psikis yang bersifat non intelektual. Perlu
ditumbuhkan gairah, merasa senang dan
bersemangat untuk belajar. Pembelajaran
yang menyenangkan sangat dibutuhkan
dalam mentransfer teknologi kepada para
peserta pelatihan. Penguasaan kosakata,
tatabahasa, pengucapan dan membantu
mengasah keterampilan berbahasa didepan
khalayak ramai merupakan hal yang paling
penting dikuasai oleh seorang pemandu
wisata. Berikut adalah hasil angket dari
peserta pelatihan: