Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR ISI

PERMASALAHAN SUNGAI YANG


TERCEMAR........................................................................................
BAB I...................................................................................................
PENDAHULUAN................................................................................
1.1 LATAR BELAKANG....................................................................
1.2 RUANG LINGKUP PERMASALAHAN.....................................
1.3 TUJUAN........................................................................................
1.4 MANFAAT....................................................................................
1.5 METODE PENELITIAN...............................................................
BAB I PENDAHULUAN :..................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN :............................................
BAB II..................................................................................................
PENCEMARAN SUNGAI CITARUM...............................................
2.1 Sejarah Kerusakan Sungai Citarum................................................
2.2 UPAYA PENCEMARAN PENCEGAHAN
LINGKUNGAN...................................................................................
BAB III.................................................................................................
PENUTUP............................................................................................
KESIMPULAN....................................................................................
3.2 SARAN..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................
PERMASALAHAN SUNGAI YANG
TERCEMAR

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sungai merupakan jalan air alami yang mengalir
menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai
yang lain. Pada beberapa kasus, sebuah sungai
secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah
sebelum menemukan badan air lainnya.
Dengan melalui sungai merupakan cara yang biasa
bagi air hujan yang turun di daratan untuk mengalir
ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau.
Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari
mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa
anak sungai akan bergabung untuk membentuk
sungai utama.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus
hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul
dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air,
limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara
tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es /
salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen
dan polutan.
Di Indonesia terdapat banyak sungai yang bisa
dibilang panjang dan besar. Karena indonesia
adalah negara kepulauan yang memiliki pulau –
pulau yang banyak, maka pengalirnya pun (sungai)
juga banyak. Semakin lama sungai mulai tidak
dipelihara dan mulai mengalami pencamaran
contohnya seperti sungai citarum.
Citarum adalah sungai terpanjang dan terbesar di
Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sungai ini memiliki
nilai sejarah, ekonomi, dan sosial yang penting.
Jutaan orang tergantung langsung hidupnya dari
sungai ini, sekitar 500 pabrik berdiri di sekitar
alirannya, tiga waduk PLTA dibangun di alirannya,
dan penggundulan hutan berlangsung pesat di
wilayah hulu. Panjang aliran sungai ini sekitar 300
km.
1.2 RUANG LINGKUP PERMASALAHAN
 Bagaimana sejarah perkembangan sungai Citatum
dari dahulu sampai dengan sekarang
 Apa penyebab tercemarnya sungai Citarum
 Apa akibat pencemaran sungai Citarum
 Bagaimana cara menanggulangi pencemaran di
sungai Citarum

1.3 TUJUAN
 Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan mata
pelajaran bahasa
Indonesia pada semester IV
 Mengetahui tentang pentingnya sungai bagi
kehidupan
 Memperoleh ilmu bagaimana memelihara dan
menjaga sungai agar
terjaga keasriannya
 Memahami dampak negatif bila sungai tidak dijaga
dan dipelihara

1.4 MANFAAT
 Menambah wawasan tentang pentingnya sungai
bagi kehidupan
 manusia.
 Menimbulkan rasa peduli untuk menjaga dan
melestarikan sungai.
 Memberikan informasi tentang cara menanggulangi
dan menjaga
Sungai
1.5 METODE PENELITIAN

Dalam makalah ini data yang diperoleh bersumber


dari internet.
Teknik pengumpulan data menggunakan metode
studi di internet dan diskusi
sebagai berikut :
Mencari informasi dan referensi mengenai sungai
Citarum di internet

Sistematika Penulisan Makalah ini akan membahas


lebih lanjut tentang :

BAB I PENDAHULUAN :
Bagian ini merupakan permulaan yang akan
membahas mengenai latar belakang sungai Citarum,
ruang lingkup masalah sungai Citarum, tujuan dan
manfaat dari makalah sungai Citarum, metode
penelitian dan sistematika penulisan makalah sungai
Citarum

BAB II PEMBAHASAN
Membahas tentang sejarah sungai Citarum dari
dahulu hingga sekarang, penyebab pencemaran di
sungai Citarum, akibat dari pencemaran sungai
Citarum, upaya pencegahan pencemaran dan cara
penanggulangan pencemaran sungai Citarum

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN :


Menjelaskan tentang kesimpulan dan saran terhadap
sungai Citarum.

BAB II
PENCEMARAN SUNGAI CITARUM
2.1 Sejarah Kerusakan Sungai Citarum
Sejak 2007 sungai ini menjadi salah satu dari sungai
dengan tingkat ketercemaran tertinggi di dunia.
Keadaan lingkungan sekitar Citarum telah banyak
berubah sejak paruh kedua dasawarsa 1980-an.
Industrialisasi yang pesat di kawasan sekitar sungai
ini sejak akhir 1980an telah menyebabkan
menumpuknya sampah buangan pabrik-pabrik di
sungai ini.

Setiap musim hujan di sepanjang Citarum di


wilayah Bandung Selatan selalu dilanda banjir.
Setelah Banjir besar yang melanda daerah tersebut
pada tahun 1986, pemerintah membuat proyek
normalisasi sungai Citarum dengan mengeruk dan
melebarkan sungai bahkan meluruskan alur sungai
yang berkelok. Tetapi hasil proyek itu sia-sia karena
tidak ada sosialisasi terhadap masyarakat sekitar,
sehingga sungai tetap menjadi tempat pembuangan
sampah bahkan limbah pabrik pun mengalir ke
sungai Citarum. Sehingga sekarang keadaan sungai
menjadi sempit dan dangkal, sampah dimana mana,
warna airpun hitam pekat, akhirnya sampai kini
setiap tahun di musim hujan wilayah Bandung
Selatan selalu dilanda banjir, bahkan setiap tahun
ketinggian banjir selalu bertambah.
Meskipun sungai Citarum pada masa lalu sangat
terjaga keasrian dan kelestariannya, namun ternyata
sejarah mencatat bahwa Citarum sudah mengalami
banjir di beberapa daerah sejak dahulu kala. Oleh
karena itu pada tahun 1810, Bupati Bandung saat
itu, R.A Wiranatakusuma II memindahkan ibu kota
Bandung dari daerah Krapyak (Dayeuh Kolot) ke
daerah Bandung tengah yang bertahan hingga saat
ini. Hingga saat ini, banjir sungai Citarum masih
rutin terjadi setiap musim penghujan datang. Daerah
Dayeuh Kolot dan sekitarnya pun seringkali
terendam banjir. Namun demikian, masalah yang
ditimbulkan saat ini jauh lebih kompleks.

Pesatnya pertumbuhan penduduk yang memberikan


beban berlebihan terhadap daya dukung lingkungan,
semakin diperparah dengan kurang bijaknya
perilaku manusia di dalam mengelola sumber daya
alam seperti penggundulan hutan, pembuangan
limbah rumah tangga, peternakan, industri, serta
penyalahgunaan tata ruang. Jika tempo dulu sejarah
mencatat keluhan masyarakat pada saat banjir hanya
berupa penyakit pilek dan diare, maka kini
permasalahannya jauh lebih kompleks.

Selain gatal-gatal dan penyakit kulit, gangguan


pernapasan juga sering timbul akibat
bencana banjir, bahkan tak jarang harta bahkan jiwa
juga menjadi korban dikarenakan daya rusak banjir
yang jauh lebih besar

Air yang mengalir melalui Citarum telah tercemari


oleh berbagai limbah, yang paling berbahaya adalah
limbah kimia beracun dan berbahaya dari industri.
Saat ini di daerah hulu Citarum, sekitar 500 pabrik
berdiri dan hanya sekitar 20% saja yang mengolah
limbah mereka, sementara sisanya membuang
langsung limbah mereka secara tidak bertanggung
jawab ke anak sungai Citarum atau ke Citarum
secara langsung tanpa pengawasan dan tindakan
dari pihak yang berwenang (pemerintah).

Masyarakat memiliki hak untuk tahu apa saja yang


terkandung di sumber air
mereka saat ini. sehingga mereka dapat menghindari
penyakit atau memulai
langkah hidup sehat dan bersahabat dengan
Citarum.
2.2 UPAYA PENCEMARAN PENCEGAHAN
LINGKUNGAN

Pencegahan pencemaran lingkungan, yaitu:


1. Secara Administratif
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara
administratif adalah pencegahan pencemaran
lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan
cara mengeluarkan kebijakan atau peraturan yang
berhubungan dengan lingkungan hidup
Contohnya adalah dengan keluarnya undang- ndang
tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup
yang dikeluarkan oleh presiden Republik Indonesia
pada tanggal 11 Maret 1982. Dengan adanya
AMDAL sebelum adanya proyek pembangunan
pabrik dan proyek yang lainnya

2. Secara Teknologis
Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk
memiliki unit
pengolahan limbah sendiri.
Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan,
pabrik wajib mengolah limbah tersebut terlebih
dahulu sehingga menjadi
zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan.

3. Secara Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan
terhadap
masyarakat akan pentingnya lingkungan dan betapa
bahayanya pencemaran
lingkungan. Selain itu, dapat dilakukan melalui jalur
pendidikan-pendidikan
formal atau sekolah.

BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN

Sungai merupakan aspek penting dalam kehidupan


manusia, karena sungai adalah pengalir utama air
kesetiap daerah, semua hal yang berkaitan
kebutuhan manusia ada di dalam sungai seperti
kebutuhan air untuk mandi dan mencuci pakaian.
Kualitas sungai menentukan kualitas air yang kita
dapat, jika sungai baik maka air nya pun baik, tetapi
jika sungai buruk (tercemar) maka air pun buruk.
Sungai dapat tercemar oleh bahan – bahan
pencemar seperti pencemar bahan buangan organic,
bahan buangan anorganic, bahan buangan kimia.
Upaya pencegahan & penaggulangan pencemaran
air ini dan pada dasarnya ada tiga hal pokok yang
perlu di perhatikan dalam pencegahan pencemaran
air, yakni :
1. Penanggulangan secara administrative
2. Teknologi
3. Edukatif
3.2 SARAN
1. Untuk menjaga kualitas sungai maka kita selaku
makhluk yang sangat rentan
melakukan pencemaran terhadap air maka kita harus
sadar akan lingkungan,
artinya bahwa kita lah yang menjaga lingkungan ini
agar tetap baik. Mari
bersama kita jaga lingkungan ini agar tetap dapat
kita nikmati dan demi anak
cucu kita di hari kemudian.
2. Pemerintah harus lebih tegas dalam membuat
keputusan dalam
penanggulangan sungai di Indonesia terutama di
sungai Citarum. Karena
peran pemerintah sangat berperan dalam
menyelesaikan masalah pencemaran
yang telah terjadi.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.bing.com/ck/a?!
&&p=0a3d787a0e191366JmltdHM9MTY1OTY2Nj
g0MyZpZ3VpZD01Mzg3NDU3NS02YjE3LTQ1O
TYtODI2ZC03ZGEwYmZiNWFjZjQmaW5zaWQ9
NTE3Mw&ptn=3&hsh=3&fclid=11dccccd-1467-
11ed-9e9c
43f2f833e5af&u=a1aHR0cHM6Ly9pZG9jLnB1Yi9
kb2N1bWVudHMvbWFrYWxhaC1wZW5jZW1hc
mFuLXN1bmdhaS1jaXRhcnVtLWQ0cHE2eW0zaj
ZucA&ntb=1

Anda mungkin juga menyukai