2. Kesimpulan Percobaan
Pada tahun 1958 Matthew Meselson dan Franklin Stahl berhasil menunjukkan secara empiris
bahwa replikasi DNA berlangsung dengan mekanisme secara semikonservatif. Mereka
menempatkan DNA dalam tabung yang berisi larutan CsCL, kemudian menggunakan suatu alat
yang akan menaikkan densitas dari cairan dalam tabung tersebut sehingga DNA yang berada
dalam tabung tersebut bergabung sesuai jenisnya. Setelah tergabung, diberlakukanlah berbagai
reaksi terhadap tabung tersebut yang hasilnya membuktikan bahwa DNA bereplikasi secara semi
konservatif.
Arthun Kornberg menyimpulkan bahwa DNA Polymerase I (atau Pol I) adalah enzim yang
berpartisipasi dalam proses replikasi DNA.
3. Enzim
DNA helicase: melepaskan heliks ganda DNA untuk membentuk garpu replikasi
topoisomerase: membantu meregangkan rantai DNA saat akan dibuka oleh DNA helicase
RNA Primase: membentuk Primer RNA
DNA polimerase: membacar rantai DNA utuh dan menggunakanya untuk membentuk
segmen salinan
DNA ligase: menggabungkan segmen salina (fragmen Okazaki
1) Topoisomerase:
bertanggung jawab dalam proses dimulainya pembukaan double heliks DNA. Tegangan ikat
pada struktur gulungan double heliks DNA dapat dipatahkan dengan penorehan (nicking)
salah satu untai DNA tunggal (topoisomerase I). Topisomerase II menoreh untai DNA dua-
duanya. Topoisomerases I dan II tetap berikatan dengan DNA setelah nicking.
2) Helicase:
Menyempurnakan proses membukanya double heliks, setelah gulungan supercoil
dihilangkan oleh topoisomerase. Dua untai DNA ini secara alami ingin berikatan satu sama
lain karena adanya afinitas ikatan hidrogen, dengan demikian, aktivitas helikase memerlukan
energi dalam bentuk ATP untuk memisahkan menjadi dua untai DNA.
3) DNA polymerase:
–mengkatalisis pembentukan ikatan hidrogen antara nukleotida baru yang akan membentuk
untai baru dengan nukleotida pada untai DNA lama yang berfungsi sebagai pencetak
(template strand).
–mengkatalisis reaksi antara 5' phosphate pada nukleotida baru dan 3' OH bebas pada
polinukleotida yang sedang dibentuk (ikatan phosphodiester). Sebagai hasilnya, untai baru
DNA hanya dapat bertambah panjang pada arah dari 5' ke 3‘.
4) Primase, adalah bagian dari agregat protein yang disebut primeosome. Enzim ini berfungsi
menempelkan primer RNA pendek ke untai tunggal/ single-stranded DNA untuk bertindak
sebagai pengganti 3'OH bagi DNA polymerase sebagai tempat darimana memulai sintesis.
Primer RNA ini pada akhirnya akan dibuang oleh RNase, dan gap/ tempat lowong ini akan
diisi oleh kerja DNA polymerase I.
5) Ligase:
mengkatalisis pembentukan ikatan phosphodiester antara 3'OH dan 5'phosphate yang
berdekatan. Enzim ini dapat menyambung gap yang tidak tersambungketika RNA primer
dibuang dan kemudian digantikan.