Waktu : 1 x 30 menit
A. Latar Belakang
Gizi sangat dibutuhkan bagi usia lanjut untuk mempertahankan kualitas hidupnya. Bagi
lanjut usia yang mengalami gangguan gizi diperlukan untuk penyembuhan dan mencegah
agar tidak terjadi komplikasi pada penyakit yang dideritanya.Gizi merupakan unsur penting
bagi kesehatan tubuh dan gizi yang baik
B. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruhpendidikan kesehatan terhadap pengetahuan keluarga tentang
gizi lanjut usia.
C. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan keluarga tentang gizi yang baik untuk
lansia sebelum diberi pendidikan kesehatan tentang gizi pada lanjut
usia.
b. Untuk mengetahui pengeahuan keluarga tentang gizi yang baik untuk
lanjut usia setelah diberi pendidikan kesehatan tentang gizi pada lanjut usia.
D. Materi
E. Metode
1. Penyuluhan
F. Media
G. Sumber/Kepustakaan
H. Kegiatan
diberikan.
▪ Menanyakan kelompok
▪ Mendengarkan dan
2 Isi 15 menit masyarakat tentang materi
dari penyuluh
No Tahapan Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Keluarga
d. Dampak dan cara
pada lansia
▪ Menganjurkan kelompok
pada lansia.
atas kesediaan
kelompok/audience atas
kerjasamanya.
3 Penutup 10 menit
▪ Sebelum mengakhiri
belum mengerti.
▪ Memberi salam
J. Metode
- Tanya jawab
- Ceramah
K. Materi
Makanan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Makanan berguna untuk tubuh karena didalam
makanan terkandung berbagai macam nutrisi penting. Dewasa ini banyak sekali jenis makanan yang
beredar di pasaran. Meskipun demikian, kita perlu memperhatikan dan memilih makanan yang tepat untuk
dikonsumsi. Tubuh memerlukan asupan gizi seimbang yang dapat diperoleh melalui makanan yang tepat.
Makanan dengan gizi seimbang akan lebih menyehatkan tubuh, karena zat-zat penting yang diperlukan oleh
tubuh akan terpenuhi. Makanan bergizi seimbang akan mensuplai tubuh manusia dengan zat tenaga, zat
pembangun, dan zat pengatur yang sesuai dengan kebutuhan.
Kebutuhan gizi lansia perlu dipenuhi untuk menjaga kesehatan mereka. Salah satu gizi yang penting
bagi kesehatan mereka adalah protein. Meskipun lansia mengalami penurunan massa otot, kebutuhan
akan protein tidak berkurang malah harus lebih tinggi bila dibandingkan orang dewasa. Protein
memiliki peranan penting bagi lansia karena dapat mempengaruhi otak, massa tulang dan otot, sistem
kekebalan tubuh, metabolisme, serta kesehatan rambut, kulit, dan kuku.
Sebagai contoh, karena massa otot berkurang saat usia lanjut, maka untuk memperbaikinya
diperlukan asupan protein dari luar. Kebutuhan gizi lansia yang berasal dari protein perlu
ditingkatkan sebanyak 12 – 14% dari kebutuhan protein orang dewasa. Sumber protein ini bisa
didapatkan dari telur, daging sapi, ikan, susu, seafood, dan kacang-kacangan.
Lemak menjadi kebutuhan gizi lansia yang perlu dipenuhi, tapi dengan batasan
tertentu. Lansia dianjurkan untuk mengonsumsi 20 – 30% dari total kalori yang
dibutuhkan. 20% konsumsi lemak sebaiknya berasal dari asam lemak tak jenuh
atau polyunsaturated fatty acid (PUFA). Minyak nabati seperti minyak zaitun,
minyak jagung, dan minyak bunga matahari menjadi sumber lemak tidak jenuh
yang bisa dikonsumsi oleh lansia, sedangkan lemak hewani biasanya lebih banyak
mengandung asam lemak jenuh. Hindari konsumsi lemak total yang terlalu
tinggi, lebih dari 40%, untuk mencegah penyakit atherosclerosis.
C. Kebutuhan karbohidrat dan serat pangan
Kebutuhan gizi lansia yang perlu dipenuhi adalah karbohidrat. Tetapi, pilihlah
karbohidrat kompleks yang berasal dari biji-bijian, umbi-umbian, kentang, roti
gandum, dan kacang-kacangan. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat kompleks
juga menjadi sumber serat yang baik untuk sistem pencernaan lansia.
Serat sendiri menjadi kebutuhan nutrisi pada lansia yang perlu dipenuhi karena dapat
menurunkan risiko penyakit yang umumnya diderita saat usia lanjut seperti diabetes
dan penyakit jantung. Serat pangan bisa didapat melalui biji-bijian utuh, buah-
buahan, dan sayuran.
Vitamin dan mineral merupakan kebutuhan nutrisi pada lansia yang perlu dipenuhi.
Dengan mendapatkan asupan vitamin dan mineral, tubuh akan terjaga kesehatannya.
Misalnya, beberapa vitamin dapat menjaga kesehatan saraf, mencegah infeksi,
meningkatkan kesehatan saraf. Secara umum, berikut ini kebutuhan vitamin dan mineral
lansia yang perlu dipenuhi berdasarkan data Angka Kecukupan Gizi (AKG) dalam
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 28 Tahun 2019:l
Masalah gizi adalah masalah yang mungkin terjadi pada lansia yang erat kaitannya dengan
masukan makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-faktor yang memengaruhinya. Hal
ini disebabkan oleh terjadinya proses degradasi yang berlangsung sangat cepat yang
mengakibatkan terjadinya perubahan status gizi.
Menurut ahli gerontologi dan geriatri diperkirakan 30-50% faktor gizi berperan
penting dalam mencapai dan mempertahankan kesehatan lansia yang optimal. Kebutuhan
unsur gizi tertentu pada lansia mengalami peningkatan, hal ini disebabkan oleh terjadinya
proses degradasi (perusakan) yang berlangsung sangat cepat. Lansia merupakan salah satu
kelompok yang rawan menderita kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Kekurangan gizi
disebabkan oleh penurunan selera makan, penurunan sensitivitas indra perasa dan
penciuman akibat meningkatnya usia. Sedangkan kelebihan gizi disebabkan oleh perubahan
gaya hidup dan lansia mempunyai lemak lebih banyak.