Anda di halaman 1dari 6

Arimal fuadi, S.

Pd Peneraapan Rangkaian Elektronika

Storing dapat diakibatkan oleh beberapa hal berikut ini :

1. Sambungan antar kabel yang terlalu banyak dan tidak rapih.


Pada pemasangan kabel, usahakan untuk tidak menyambung kabel terlalu banyak!, ini
penting untuk mendeteksi tingkat kerusakan dikemudian hari. Gunakan solder untuk
memperkuat sambungan kabel dan gunakan insulator (isolasi) yang berkualitas.

2. Kabel Ground, setiap unit pada perangkat audio membutuhkan ground yang baik, pastikan
posisi groud merupakan tempat tidak terjangkau oleh panas, dan permukaannya tidak
berkarat.

3. Kebocoran pada kabel , memang jarang terjadi sehingga masih kurang perhatian, jalan
satu2nya adalah dengan mengganti kabel .

4. Ada sebagian Electronik Control Module yang mengeluarkan signal yang dapat
mengakibatkan stooring, biasanya signal tersebut disebut signal RF.

Surround
Dalam hal suara, surround merupakan sebuah konsep untuk memperluas jangkauan
pembentukkan audio dari bentuk standar satu dimensi (mono/stereo), menjadi bentuk 2D atau
3D. Dan, akan memberi kesan suara yang mengelilingi para pendengarnya.
 
Equalizer
Alat untuk memperbaiki kualitas frekuensi yang diterima suatu rangkaian transmisi. Alat ini
biasanya dirangkaikan bersama alat transmisi lain.

High Level Frequency


Frekuensi level tinggi pada audio, biasanya berkisar antara 3 KHz dan 16 KHz atau lebih
identik dengan sebutan treble.
Arimal fuadi, S.Pd Peneraapan Rangkaian Elektronika

 
Low Level Frequency
Frekuensi level rendah pada audio, biasanya berkisar antara 20 Hz dan 300 Hz atau lebih
sering disebut bass.
 
Mid Level Frequency
Frekuensi level menengah pada audio, biasanya berkisar antara 300 Hz dan 3 KHz

TOMBOL CONTROL AMPLIFIER AUDIO


1. Input Jack : unit ini dilengkapi dengan dua input jack. Hasil input yang tinggi
adalah lebih tinggi dari input yang lebih rendah. Sebuah contoh untuk
penggunaan input secara bersamaan harus menghubungkan input yang tinggi
pada bass dan input yang rendah pada drum mesin atau keyboard, agar
menciptakan keadaan yang sesuai.
2. Volume Control : mengontrol
frekuensi tinggi.
Menggerakkan tombol searah jarum volume amplifier
3. Treble Control : memotong atau menambah jam dari posisi nol ke posisi tengah
akan menambah frekuensi tinggi, menggerakkannya berlawanan arah jarum jam
akan memotong frekeunsi tinggi.
4. High-Mid Control : memotong atau menambah frekuensi tengah yang lebih tinggi
(the higher middle frequencies). Menggerakkan tombol searah jarum jam dari
posisi nol ke posisi tengah akan menambah the higher middle frequencies,
menggerakkannya berlawanan arah jarum jam akan memotong the higher middle
frequencies.
5. Los-Mid Control : memotong atau menambah frekuensi tengahyang lebih rendah
(the lower middle frequencies). Menggerakkan tombol searah jarum jam dari
posisi nol ke posisi tengah akan menambah the lower middle frequencies,
menggerakkannya berlawanan arah jarum jam akan memotong the lower middle
frequencies.
6. Bass Control : memotong atau menambah frekuensi bass (the bass frequencies).
Menggerakkan tombol searah jarum jam dari posisi nol ke posisi tengah akan
menambah the bass frequencies, menggerakkannya berlawanan arah jarum jam
akan memotong the bass frequencies.
7. Bassilator : ketika saklar ini diposisikan ON maka akan menciptakan nada bass
yang kaya atau kuat.
8. Headphone Jack : output untuk koneksi pada headphone. Ketika headphone
dihubungkan speaker distop sehingga suara hanya dapat didengar melalui
headphone.
9. Power Switch : ketika power switsh diposisikan ON, indicator LED akan menyala.
Arimal fuadi, S.Pd Peneraapan Rangkaian Elektronika

RANGKAIAN CATU DAYA ATAU POWER SUPPLY

TRAFO
Catu daya atau Power Supply adalah rangkaian yang berfungsi untuk
menyediakan daya pada peralatan elektronik. komponen utama rangkaian catu daya
yang akan kita bahas disini yaitu trafo step down, dioda silicon dan kondensator
elektrolit (elco). sedangkan untuk komponen sekundernya yaitu IC dan transistor
yang berfungsi sebagai regulator untuk membersihkan arus DC dari paku – paku
tegangan AC yang mana paku – paku ini biasanya memberikan efek bunyi dengung
dan desis (noise) pada peralatan audio.
Catu daya ada 2 jenis yaitu catu daya simetris dan catu daya tunggal.
Sedangkan dari bentuknya catu daya ada 2 bentuk yaitu catu daya gelombang
penuh dan setengah gelombang.
Keterangan Gambar dibawah:

 Gambar 01 adalah 2 jenis trafo step down


 Gambar 02 Catu daya simetris gelombang penuh. biasanya dipakai untuk
mensuplai daya pada power amplifier jenis OCL. 

Jika anda Membutuhkan sebuah catu daya simetris gelombang penuh sementara
anda hanya mempunyai sebuah trafo non CT, maka buatlah rangkaian seperti
gambar 08 yaitu menggunakan tegangan separuhnya sebagai CT. contoh: jika anda
mempunyai trafo non CT dengan tegangan keluaran 0,3,6,9,12 maka output yang
digunakan adalah 0 dan 12v dengan 6v sebagai CT. maka outputnya adalah sebesar 6
volt (Gb.08). atau anda bisa juga membeli sebuah trafo non CT yang sama dengan yang anda
punya kemudian buat rangkaian seperti gambar 07.

 Gambar 03 adalah catu daya tunggal gelombang penuh.


 Gambar 04 dan gambar 06 adalah catu daya setengah gelombang. catu daya
jenis ini tidaklah bagus untuk mensuplai tegangan untuk peralatan audio.
gunakan untuk menyalakan lampu led atau kipas pendingin saja. 
 Gambar 05 adalah rangkaian catu daya lengkap dengan regulator. disini saya
tidak menuliskan nilai pada C1,C2,C3 dan C4 karena angkanya tidaklah
mutlak, yang penting nilai voltnya diatas dari output trafo . untuk C1 semakin
besar semakin bagus misalnya 4700uF/50v. untuk C2,C3 juga tidak mutlak
harus ada. jika anda ingin memasangnya yaitu antara 100uF - 1000uF dan
untuk voltnya sesuaikan dengan IC regulator. jika menggunakan IC regulator
7812 maka C2 dan C3 adalah minimal 16v. untuk C4 minimal 100nF. 

Catatan: 
Arimal fuadi, S.Pd Peneraapan Rangkaian Elektronika

Agar bekerja maksimal, IC regulator 78xx membutuhkan tegangan 3v lebih


tinggi daripada tegangan yang dihasilkan. misalkan: IC regulator 7812 membutuhkan
tegangan kerja antara 15v - 27v

Gb.01

Gb.02

Gb.03
Arimal fuadi, S.Pd Peneraapan Rangkaian Elektronika

Gb.04

Gb.05 Catu Daya tunggal dengan regulator

Gb.06

Gb.07

Gb.08
Arimal fuadi, S.Pd Peneraapan Rangkaian Elektronika

Anda mungkin juga menyukai