Anda di halaman 1dari 2

Analisis Bad Practice

Pada kasus oknum PNS yang melakukan korupsi, menunjukan perilaku yang
bertentangan dengan nilai-nilai dasar serta peran ASN. ASN berperan sebagai perencana,
pelaksana dan pengawas penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan public yang professional, bebas dari intervensi
politik serta bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Oknum ASN tersebut melakukan
praktik korupsi bantuan pangan non tunai yang sangat bertentangan dengan semangat dan nilai
anti korupsi serta merugikan negara. Praktik korupsi juga bertentangan dengan konsep
management ASN dimana pengelolaan ASN seharusnya dilakukan agar dapat menghasilkan
pegawai ASN yang professional, memiliki nilai dasar, bebas dari praktik KKN sebagaimana
dijelaskan dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Dampak korupsi juga menimbulkan kerugian bagi negara dan rakyat. Oknum ASN
tersebut juga tidak menjalankan kewajiban pegawai ASN dimana pegawai tersebut tidak
menunjukkan sikap integritas dan keteladanan sebagai atasan, kejujuran dan tanggung jawab
dalam melaksanakan tugas serta tidak setia kepada UUD 1945. Pada Alinea ke 4 UUD 1945,
cita-cita bangsa Indonesia salah satunya dengan memajukan kesejahteraan umum yang tentunya
merupakan cita-cita yang harus dicapai oleh pegawai ASN. Oknum ASN yang melakukan
korupsi malah melakukan tindakan korupsi yang bertentangan dengan cita-cita bangsa Indonesia.

Selain itu, oknum ASN tersebut juga melanggar kode etik ASN dimana seharusnya
seorang ASN dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat harus menempatkan
kepentingan public diatas kepentingan umum, bukan malah sebaliknya seperti yang dilakukan
oknum ASN tersebut dengan memperkaya diri dan merebut hak bantuan pangan yang seharusnya
disalurkan kepada rakyat,

Dampak korupsi tidak hanya sekedar menimbulkan kerugian negara namun dapat
merusak kehidupan yang tidak hanya bersifat jangka pendek tetapi dapat pula jangka Panjang.
Pencegahan memberantas korupsi harusnya dilakukan secara bersama-sama dan membutuhkan
komitmen nyata dari semua elemen yang terlibat. Serta diperlukan kesadaran antikorupsi secara
menyeluruh yang dimulai dari diri setiap ASN dengan cara memperkuat dan memegang teguh
nilai-nilai dasar ASN yang Ber-AKHLAK.
Analisis Best Practice

Sampai saat sekarang ini masalah pelayanan publik menjadi perhatian bersama,
dibutuhkan sebuah formula dalam bentuk inovasi agar pelayanan publik menjadi lebih baik lagi.
Inovasi pelayanan publik saat ini sudah menjadi tuntutan yang harus dijalankan oleh
penyedia layanan. Ajeng Arum Sari merupakan contoh ASN yang mau terus berinovasi dalam
bidangnya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Beliau terus
mengembangkan ilmunya seiring perkembangan zaman dengan menggunakan system teknologi
berbasis sains yang dapat mempermudah dan memecahkan masalah dalam lingkungan
masyarakat.

Berkat inovasi yang diciptakan oleh pegawai ASN berprestasi tersebut, beliau
mendapatkan penghargaan pada ajang Asia Innovation Award 2020. Dimana membuat Indonesia
bangga akan pencapaian yang baik dari kinerja ASN tersebut. Selain itu, beliau memiliki

pengelolaan managemen ASN yang sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan terpilihnya sebagai
Top 10 PNS Kategori The Future Leader dalam ajang Anugerah ASN 2020 yang diselenggarakan

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Beliau juga
merupakan seorang leader dalam tim nya yang senantiasa berkomitmen untuk selalu mengajak

civitasnya tumbuh bersama dan berkolaborasi dengan banyak pihak. Sikap yang ditunjukan
Ajeng Arum Sari merupakan sikap dan perilaku SMART ASN yang ditunjukkan dengan

kompetensi, kinerja, serta profesionalisme yang tinggi sehingga mampu beradaptasi, berinovasi
dan semakin responsif terhadap perubahan dan perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai