Anda di halaman 1dari 9

Buletin KKNDik, Vol. 1 No.

1 Juli 2019 doi: xxx xxxx xxx

PENGEMBANGAN LITERASI SEBELUM


PEMBELAJARAN GUNA MENINGKATKAN MINAT
BACA SISWA DI MIM WATUBONANG

M. Anis Toha1, Eltanin Ridho S2, Eka Yuni L3, Syulaa Nahaya P H4, Lina Khusnun K5,
Saanchiya Nada P U6, Nurul Ayu R7 , Intan Jamila8

1,2,3,4,5,6
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhamamdiyah Surakarta,
Indonesia

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Histori Artikel: Literasi yang telah di terapkan di MIM Watubonang


Submit : masih perlu di kembangkan karena kurangnya minat para
Direvisi : siswa dalam membaca. Peneitian ini bertujuan untu
Diterima :
meningkatkan minat baca siswa MIM Watubonang secara
Publikasi :
berkepanjangan. Metode yang di gunakan adalah deskriptif
Kata Kunci:
kualitatif, guna mengetahui dan mendeskripsikan secara rinci
3-5 kata ditulis dengan jenis huruf
dan mendalam tentang minat baca siswa di Madrasah
Bodoni Bk BT 10 pt urut abjad
Ibtidaiyah Muhammadiyah Watubonang. Dengan

Correspondent Author: menganalisis berbagai hasil wawancara, tulisan atau catatan


Penulis 1 yang mengandung informasi tentang minat baca siswa.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode
Pendidikan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Minat baca siswa
Universitas Muhammadiyah Surakarta, Madrasah Ibtiyah Muhammadiyah Watubonang masih rendah.
Indonesia
Dilihat dari tingkat kunjungan siswa ke perpustakaan yang
Email: tulis email
jarang dilakukan. Para siswa lebih memilih di kelas, bercerita
dengan teman, dibandingkan dengan membaca buku ke
perpustakaan.langkah yang dilakukan adalah dengan cara
memberi motivasi, perhatian secara terus menerus kepada

p-ISSN: xxxx xxxx | e-ISSN: xxxx xxxx 35


doi: xxx xxxx xxx Buletin KKNDik, Vol. 1 No. 1 Juli 2019

siswa Madrasah Ibtiyah Muhammadiyah Watubonang. Dan


perhatian untuk meningkatkan minat baca. Oleh karena itu,
mahasiswa KKN-Dik UMS mengadakan suatu program kerja
(proker) yaitu mendatangkan Perpustakaan Berjalan
(PerpusJal) Sukoharjo .Dengan adanya proker tersebut dapat
meningkatkan daya minat siswa dalam membaca.
Perpustakaan berjalan (PerpusJal) adalah suatu komunitas
anak muda yang peduli pada pentingnya mengembangkan
literasi pada era milenial. Komunitas ini sudah berjalan
kurang lebih dua tahun. Visi dari perpustakaan berjalan ini
adalah untuk memberikan pengetahuan lewat buku-buku yang
mereka pinjamkan

Pendahuluan Adapun tujuan literasi adalah : 1.


Membantu meningkatkan pengetahuan
siswa dengan cara membaca berbagai
Literasi adalah istilah umum yang
informasi bermanfaat ; 2. Membantu
merujuk kepada seperangkat
meningkatkan tingkat pemahaman
kemampuan dan ketrampilan individu
siswa dalam mengambil kesimpulan
dalam membaca, menulis, berbicara,
dari hasil buku bacaan yang dibaca. ; 3.
menghitung dan memecahkan masalah
Membantu menumbuhkan dan
pada tingkat keahlian tertentu yang
mengembangkan budi pekerti yang
diperlukan dalam kehidupan sehari-
baik pada diri siswa. ; 4. Meningkatkan
hari.Literasi membaca adalah
nilai kepribadian siswa melalui
pengetahuan dan kecakapan untuk
kegiatan membaca dan menulis.
membaca, mencari menelusuri,
memahami, dan mengolah informasi
Membaca merupakan pondasi
untuk menganalisis, menanggapi, dan
dasar kemampuan siswa. Siswa yang
menggunakan teks tertulis untuk
kemampuan membacanya minim akan
mencapai tujuan, mengembangkan
berdampak pada hasil belajarnya. Di
pemahaman dan potensi serta untuk
samping itu kemampuan membaca
berpartisipasi di lingkungan sosial.

36 p-ISSN: xxxx xxxx | e-ISSN: xxxx xxxx


Buletin KKNDik, Vol. 1 No. 1 Juli 2019 doi: xxx xxxx xxx

juga berkaitan erat dengan kemampuan Membaca merupakan keterampilan


menulis. Semakin banyak bacaan yang yang sangat dihargai di dunia berbasis
dibaca, maka semakin luas teknologi saat ini. Abidin . (2015:133)
pengetahuan atau informasi yang menyatakan dalam tinjauan proses,
diperoleh. Artinya, semakin banyak membaca dapat didefinisikan sebagai
pula gagasan yang dapat dituangkan proses pengolahan informasi yang
dalam bentuk tulisan. Sedangkan minat kompleks. Sejalan dengan pendapat
baca adalah keinginan yang kuat yang tersebut Linse (2005:69)
disertai dengan usaha seseorang untuk mengemukakan bahwa membaca
membaca. Orang yang mepunyai minat merupakan seperangkat keterampilan
baca yang besar bersedia untuk berpikir untuk menggali makna yang
mendapatkan bahan bacaan dan terkandung dalam bacaan.
kemudian membacanya atas keinginan
sendiri. Orang yang minat bacanya Minat baca adalah keingginan atau
tinggi akan menjadikan membaca kecenderungan hati yang tinggi
sebagai kebiasaan sekaligus (gairah) untuk membaca (Siregar,
kebutuhan. 2004). Definisi itu sejalan dengan
pendapat Darmono yang menyatakan
Membaca merupakan kegiatan bahwa minat baca merupakan
yang mudah dilakukan namun sulit kecenderungan jiwa yang mendorong
untuk menjadikan suatu kebiasaan. seseorang berbuat sesuatu terhadap
Kebiasaan membaca belum membaca. Minat baca tumbuh dari
membudaya pada masyarakat, pribadi maing-masing seseorang,
khususnya di kalangan siswa. sehingga untuk meningkatkan minat
Kegemaran membaca bukanlah factor baca perlu kesadaran setiap
keturunan. Kegemaran atau kebiasaan individu.Meningkatnya minat baca
membaca dapat diperoleh melalui akan menningkatkan kualitas sumber
pembiasaan dan latihan yang daya manusia. Guru dan pustakawan
berkelanjutan. merupakan ujung tombak dalam
meningkatkan minat baca masyarakat.

p-ISSN: xxxx xxxx | e-ISSN: xxxx xxxx 37


doi: xxx xxxx xxx Buletin KKNDik, Vol. 1 No. 1 Juli 2019

Rahim (2008:28) menyebutkan Kurangnya minat baca pada siswa


bahwa orang yang mempunyai minat dikarenakan mereka belum merasakan
baca yang kuat akan diwujudkannya kegiatan membaca sebagai suatu
dalam kesediannya untuk mendapat kebutuhan. Mereka masih beranggapan
bahan bacaan yang dibaca meliputi bahwa membaca sebagai sebuah
surat kabar, majalah, buku pelajaran, kewajiban. Sebagian besar siswa mau
buku pengetahuan di luar buku membaca apabila ada perintah dari
pelajaran, dan buku cerita. guru atau jika akan ada ulangan.
Sedikit sekali siswa yang
Salah satu sekolah dengan minat memanfaatkan waktu luangnya untuk
membaca rendah adalah Madrasah membaca di perpustakaan.
Ibtiyah Muhammadiyah Watubonang.
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Berdasarkan penjelasan yang telah
Watubonang merupakan sekolah dijabarkan di atas, diketahui bahwa
berjenjang Sekolah Dasar dan berstatus minat membaca siswa MIM
swasta yang terletak di Watulumbung Watubonang masih sangat rendah,
Rt 01/IX kecamatan Tawang Sari karena dipengaruhi oleh beberapa
Sukoharjo. Saat ini MIM Watubonang faktor antara lain: kurangnya buku
menampung kurang lebih 142 siswa. bacaan yang kurang memadai dan daya
tarik siswa dalam membaca masih
Siwa-siswa Madrasah Ibtidaiyah rendah. Oleh karena itu, mahasiswa
Muhammadiyah Watubonang ini rata- KKN-Dik UMS mengadakan suatu
rata siswanya berasal dari keluarga program kerja (proker) yaitu
kelompok sosial ekoniminya rendah. mendatangkan Perpustakaan Berjalan
Anak dari kelompok sosial ekonomi (PerpusJal) Sukoharjo .Dengan adanya
yang lebih rendah lebih sedikit proker tersebut dapat meningkatkan
membaca dibandingkan dengan anak daya minat siswa dalam membaca.
dari kelompok ekonomi menegah dan
keatas (Hurlock, 2006:161). Perpustakaan berjalan (PerpusJal)
adalah suatu komunitas anak muda
yang peduli pada pentingnya

38 p-ISSN: xxxx xxxx | e-ISSN: xxxx xxxx


Buletin KKNDik, Vol. 1 No. 1 Juli 2019 doi: xxx xxxx xxx

mengembangkan literasi pada era catatan yang mengandung informasi


milenial. Komunitas ini sudah berjalan tentang minat baca siswa.
kurang lebih dua tahun. Visi dari
perpustakaan berjalan ini adalah untuk Penelitian ini dilaksanakan di
memberikan pengetahuan lewat buku- Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
buku yang mereka pinjamkan. Watubonang yang terletak di
Watulumbung Rt 01/IX kecamatan
Untuk meningkatkan minat baca Tawang Sari Sukoharjo. Status
siswa mahasiswa KKN-Dik UMS akreditasi Madrasah Ibtidaiyah
mendatangkan Perpustakaan Berjalan. Muhammadiyah Watubonang yaitu B.
Siswa – siswa MIM Watubonang Pene;itian ini dilaksanakn pada saat
sangat antusias dengan datangnya kegiatan KKN-dik UMS.
Perpustakaan Berjalan. Mereka bisa
meminjam buku dan membacanya Sugoyono (2013:308) menyatakan
bersama-sama. Dengan mendatangkan penelitian deskriptif kualitatif,
Perpustakaan Berjalan (PerpusJal) pengumpulan data dilakukan pada
diharapkan dapat meningkatkan minat kondisi alamiah (natural setting).
baca siswa-siswa MIM Watubonang. Berdasarkan pernyataan di atas maka
teknik pengumpulan data yang
Metode Pelaksanaan digunakan dalam Pengembangan
Literasi Sebelum Pembelajaran Guna
Pada penelitian ini, peneliti Meningkatkan Minat Baca Siswa di
menggunakan metode penelitian MIM Watubonang menggunakan
deskriptif dengan pendekatan teknik observasi, wawancara dan
kualitatif. Penelitian ini bertujuan dokumentasi.
untuk mengetahui dan
mendeskripsikan secara rinci dan 1. Observasi
mendalam tentang minat baca siswa di
Nasution (Sugiyono, 2013:
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah
310) menyatakan bahwa observasi
Watubonang. Dengan menganalisis
merupakan dasar semua ilmu
berbagai hasil wawancara, tulisan atau
pengetahuan. Teknik pengumpulan

p-ISSN: xxxx xxxx | e-ISSN: xxxx xxxx 39


doi: xxx xxxx xxx Buletin KKNDik, Vol. 1 No. 1 Juli 2019

data yang digunakan adalah teknik pembicaraan mengacu kepada tujuan


observasi partisipatif pasif, yaitu yang telah ditetapkan dengan
melakukan pengamatan langsung mengedepankan kepercaan sebagai
terhadap subjek dimana sehari-hari landasan utama dalam proses
mereka berada dan biasa melakukan memahami.
aktivitasnya, tetapi peneliti tidak ikut
Wawancara akan dilakukan
terlibat dalam kegiatan tersebut.
kepada subjek yang telah ditetapkan
Observasi dilakukan oleh yaitu kepala sekolah Madrasah
peneliti dengan cara mengamati dan Ibtidaiyah Muhammadiyah
mencatat mengenai minat baca siswa Watubonang, guru Madrasah
di Madrasah Ibtidaiyah Ibtidaiyah Muhammadiyah
Muhammadiyah Watubonang, baik Watubonang, dan siswa Madrasah
kondisi fisik maupun yang menjadi Ibtidaiyah Muhammadiyah
minat baca siswa Madrasah Ibtidaiyah Watubonang. Wawncara dilakukan
Muhammadiyah Watubonang. untuk memperoleh informasi secara
mendalam tentang apa yang menjadi
a. Wawancara
minat baca siswa Madrasah Ibtidaiyah
Menurut Lexy J. Moleong Muhammadiyah Watubonang.
(dalam Herdiansyah, 2015:29)
b. Dokumentasi
wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu yang dilakukan oleh Dalam penelitian ini, dokemtasi
dua pihak, yaitu pewawancara merupakan metode bantu dalam
(interviewer) yang memberikan memperoleh data penelitian di
jawaban atas pertanyaan itu. lapangan. Dokumentasi diambil dalam
Herdiansyah (2015:31) menyatakan proses kegiatan Perpustakaan Berjalan
bahwa wawancara dalam konteks di Madrasah Ibtidaiyah
penelitian kualitatif adalah sebuah Muhammadiyah Watubonang.
proses interaksi komunikasi yang
Pengumpulan dalam penelitian ini
dilakukan oleh setidaknya dua orang,
dilakukan secara bertahap sesuai dengan
atas dasar ketersediaan dan dalam
kebutuhan peneliti. Data penelitian ini bersifat
kondisi yang alamiah, dimana arah
deskritif berupa dokumen pribadi, catatan

40 p-ISSN: xxxx xxxx | e-ISSN: xxxx xxxx


Buletin KKNDik, Vol. 1 No. 1 Juli 2019 doi: xxx xxxx xxx

harian, catatan lapangan, ataupun ucapan usaha-usaha seseorang untuk membaca yang
responden dari hasil wawancara. Teknik yang kuat akan diwujudkan untuk mendapat bahan
digunakan adalah observasi, wawancara, dan bacaan sesuai keinginannya. Pembahasan
dokumentasi. tersebut diperkuat oleh Rahim (2008) yang
menjelaskan bahwa minat baca ialah
Miles dan Huberman (sugiyono,
keinginan yang kuat disertai usaha usaha
2011:246) mengemukakan bahawa aktivitas
seseorang untuk membaca.
dalam analisi data kualitatif dilakukan scara
Minat baca siswa-siswa Madrasah
interaktif dan berlangsung secara teus menerus
Ibtidaiyah Muhammadiyah Watubonang
sampai tuntas, sehingga diperoleh data akhir.
masih rendah. Dilihat dari tingkat kunjungan
Teknik analisis yang digunakan dalam
siswa ke perpustakaan yang jarang dilakukan.
penelitian ini melalui teknik dan prosedur.
Para siswa lebih memilih di kelas, bercerita
Langkah-langkah tersebut adalah
dengan teman, dibandingkan dengan membaca
mengumpulkan data dengan melalui observasi,
buku ke perpustakaan. Rendahnya minat baca
wawancara, dan dokumentasi, serta mereduksi
siswa disebabkan siswa kurang memiliki
data yang diperoleh dari lapangan, membuat
perasaan, perhatian terhadap buku dan
sajian data berdasarkan pola-pola hubungan
membaca. Kondisi ini dapat terdapat pada
satu data dengan data yang lain, dan menarik
siswa-siswa Madrasah Ibtidaiyah
kesimpulan.
Muhammadiyah Watubonang.
Sedangkan faktor-faktor yang
Hasil Pelaksanaan dan Pembahasan mempengaruhi minat baca siswa Madrasah
Hasil penelitian wawancara dengan Ibtidaiyah Muhammadiyah Watubonang
pihak sekolah, yaitu kepala sekolah, guru dan selama ini dipengaruhi oleh bebrapa faktor
siswa-siswa Madrasah Ibtidaiyah yaitu: faktor internal (perasaan , perhatian dan
Muhammadiyah Watubonang. Ditemukan motivasi), sedangan faktor yang
minat baca yang masih rendah, rendahnya memepengaruhi dari luar terdiri dari peranan
minat baca disebabkan karena dorongan dari guru, lingkungan, keluarga dan fasilitas.
diri sendiri yang masih kurang. Factor-faktor yang mempengaruhi tersebut
Berdasarkan hasil penelitian melaui dapat djelaskan sesuai dengan teori yang
observasi dan wawancara diperoleh bahwa mengatakan bahwa minat baca siswa yaitu
minat baca adalah keinginan yang disertai dipengaruhi oleh faktor dari dalam diri siswa

p-ISSN: xxxx xxxx | e-ISSN: xxxx xxxx 41


doi: xxx xxxx xxx Buletin KKNDik, Vol. 1 No. 1 Juli 2019

(internal) yang meliputi perhatian, perasaaan, Perpustakaan Berjalan (PerpusJal) yang


dan motivasi, kemudian factor dariluar diri menjadi salah satu program kerja (proker)
siswa (eksternal) yang meliputi peranan guru, mahasiwa KKN-dik UMS.
lingkungan, keluarga, dan fasilitas dan factor Mahasiswa KKN-Dik UMS
lingkungan sekolah. mendatangkan Perpustakaan Jalanan di MIM
Peran guru merupakan factor yang Watubonang guna meningkatkan semangat
mempengaruhi minat baca siswa. Guru membaca para siswa. Berdasarkan
merupakan orang tua kedua bagi siswa. Guru pengamatan yang di lakukan oleh Mahasiswa
dapat membantu siswanya mengembangkan KKN-Dik UMS, minat membaca siswa cukup
ilmupengetahuan untuk masa depannya. Salah meningkat karena terdapat banyak buku yang
satu peran guru dalam proses pembelajaran di pinjam oleh para siswa. Siswa Siswi MIM
adalah sebagai motivator. Peran guru tersebut Watubonang sangat antusias dalam
yaitu pemberian motivasi agar mau membaca. menyambut Perpusjal tersebut, para
Peranan guru sebgai motivator ini penting Mahasiswa juga membantu dalam
artinya dalam meningkatkan pengembangan mengintepretasikan sebagian buku yang
kegiatan membaca siswa. Factor guru yang mereka pinjam khususnya siswa siswi kelas
berupa kemampuan mengelola kegiatan dan satu dan dua. Siswa dapat meminjam buku
interaksi belajar mengajar, khusunya dalam yang mereka kehendaki. Setelah kegiatan usai,
program pengajaran membaca. Guru yang antusias para siswa MIM Watubonang masih
baik harus mengetahui karakteristik dan minat terasa, walau tak seantusias ketika PerpusJal
anak. Guru bisa menyajikan bahan bacaan dating. Hal ini dikarenakan kurangnya buku
yang menarik teori Dawsondan Bamman bacaan yang memadai di perpustakaan
(dalam Santoso, 2005). Guru harus dapat sekolah. Namun, para guru masih tetap
merangsang dan memberikan dorongan untuk menjalankan kegiatan rutin untuk membaca
memunculkan potensi sisiwa dalam hal iqra’ dan Al Quran sebelum pelajaran di
membaca. Salah satu cara untuk memotvasi mulai. Hal ini membuktikan bahwa kegiatan
siswa dalam belajar adlah membangkitkan literasi di MIM Watubonang masih berjalan.
minat siswa. Karena itu upaya peningkatan
minat dan kebiasaan membaca juga diadakan Simpulan
di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Berdasarkan hasil observasi, minat
Watubonang dengan mendatangkan baca siswa Madrasah Ibtiyah Muhammadiyah

42 p-ISSN: xxxx xxxx | e-ISSN: xxxx xxxx


Buletin KKNDik, Vol. 1 No. 1 Juli 2019 doi: xxx xxxx xxx

Watubonang masih rendah. Dilihat dari yang mereka pinjamkan. Para siswa sangat
tingkat kunjungan siswa ke perpustakaan yang antusias dalam membaca buku ketika
jarang dilakukan. Para siswa lebih memilih di PerpusJal ini memberikan kesempatan
kelas, bercerita dengan teman, dibandingkan membaca berbagai macam buku untuk para
dengan membaca buku ke siswa.
perpustakaan.langkah yang dilakukan adalah
dengan cara memberi motivasi, perhatian Daftar Pustaka
secara terus menerus kepada siswa Madrasah Kasiyun Suharmono. 2005. Upaya
Ibtiyah Muhammadiyah Watubonang dan Meningkatkan Minat Baca Sebagai
perhatian untuk meningkatkan minat baca. Sarana Untuk Mencerdaskan Bangsa.
Oleh karena itu, mahasiswa KKN-Dik UMS Jurnal Pena Indonesia (JPI). Vol 1 No
mengadakan suatu program kerja (proker) 1 Maret 2015.
yaitu mendatangkan Perpustakaan Berjalan Triatma Nur Ilham. 2016. Minat baca pada
(PerpusJal) Sukoharjo .Dengan adanya proker siswa kelas VI sekolah dasar negeri
tersebut dapat meningkatkan daya minat siswa delegan 2 Prambanan Sleman
dalam membaca. Perpustakaan berjalan Yogjakarta. E-Jurnal Skripsi Program
(PerpusJal) adalah suatu komunitas anak muda Studi Teknologi Pendidikan 5(6), 166-
yang peduli pada pentingnya mengembangkan 178,2016.
literasi pada era milenial. Komunitas ini sudah
berjalan kurang lebih dua tahun. Visi dari
perpustakaan berjalan ini adalah untuk
memberikan pengetahuan lewat buku-buku

p-ISSN: xxxx xxxx | e-ISSN: xxxx xxxx 43

Anda mungkin juga menyukai