Anda di halaman 1dari 84

SISTEM MANAJEMEN

KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Oleh:
Mindalena (mindalena@survival-systems.com)
Opening Session

• Perkenalan singkat
• Safety Induction
• Penjelasan waktu pelatihan
• Tata tertib HP
• Aturan menanggapi pertanyaan
PENGENALAN INSTRUKTUR

Profil Instruktur:

Nama: Mindalena, SKM


Pendidikan: Sarjana Keselamatan
dan Kesehatan Kerja FKM UI
Alamat: Jl.Dana Prasetya, Pasar Rebo
Jakarta Timur
Facebook : Mindalena Na
HP : 08128850714
Email : mindalena@survival-
systems.com
Sasaran Pelatihan

• Peserta diharapkan memahami Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang
berlaku di Indonesia

• Peserta diharapkan mampu memperkenalkan


komponen pendukung SMK3 di tempat kerja

• Peserta diharapkan mengetahui tentang kegiatan


audit SMK3
Topik

• Pengertian pelaksanaan K3
• Pengertian SMK3
• Tujuan dan sasaran SMK3
• Fungsi SMK3
• Manfaat SMK3
• Pedoman penerapan SMK3
• Elemen-elemen SMK3
Beda SMK3 vs OHSAS 18001?
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 3
VS
Occupational Health Safety Assesment Series 18001

SMK3 OHSAS 18001

• Berlaku nasional hanya • Berlaku secara


di Indonesia internasional
• SMK3 merupakan • OHSAS diterapkan
suatu KEHARUSAN secara sukarela
dengan syarat
mempekerjakan > 100
orang atau kurang
tetapi mempunyai risiko
yang tinggi
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
VS
Occupational Health Safety Assesment Series 18001

SMK3 OHSAS 18001

• Implementasi: tingkat • Implementasi: tidak


penerapan sesuai ada pengecualian
besar kecilnya • Memiliki 20 klausal
perusahaan • Hasil audit:
• Memiliki 12 elemen; Conformance dan Non
166 sub elemen Conformance, hanya
• Hasil audit: dalam akan diberikan
persentase dan akan sertifikat
diberikan sertifikat
beserta bendera
Dasar Hukum SMK3

• Permen No.5 Tahun 1996 : tentang


Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (digantikan oleh PP
No.50 Tahun 2012)

• UU No.13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan Pasal 87 ayat 1 dan 2

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan


sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi
dengan sistem manajemen perusahaan
Dasar Hukum SMK3

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem


manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Pemerintah

• PP No.50 Tahun 2012 tentang penerapan


Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Pengertian Pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Upaya untuk :

 menciptakan lingkungan kerja


yang aman, sehat dan
sejahtera, bebas dari
kecelakaan dan penyakit
akibat kerja;

 mengendalikan atau meniadakan


potensi bahaya untuk mencapai
tingkat risiko yang dapat diterima dan
sesuai dengan standard yang
ditetapkan.
Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja

OPERASIONAL
PERUSAHAAN

Proses mengintegrasikan prinsip-prinsip K3 ke


dalam operasional perusahaan
Prinsip - Prinsip K3

1. Safety is an ethical responsibility


2. Safety is culture not a program
3. Management is responsible
4. Employees must be trained to work safely
5. Safety is condition of employment
6. All injuries are preventable
7. Safety programs must be site specific
8. Safety is good business

(International Association of Safety Professional)


Good Safety = Good Business
Perkembangan Pelaksanaan K3
Keberhasilan Program
Pencegahan Kecelakaan Kerja

Tergantung kepada :

1. Kepemimpinan perusahaan

2. Kondisi tempat kerja yang aman


dan sehat

3. Praktek kerja yang aman oleh


semua karyawan
Occupational Health and Safety
Management System

 A system for managing OHS at the workplaces;


 A goal that generates continuous improvement through:

 policy
 planning
 implementation
 measurement
 review
 continuous improvement
(Primary Standard: AS/NZ 4801 OHSMS)
Characteristics & Compenents
OHSMS

Involve Everyone

Depend on
Integrated Management
system support &
commitment
Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3)

“Bagian dari sistem manajemen perusahaan secara


keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif“

(PP No.50 Tahun 2012)


Pengaruh Struktur Sistem

Struktur Sistem

Pola Perilaku

Kejadian
OHS Integrated Management
System
Integrated into aspect of BUSSINESS
OPERATION
Integrated to ORGANIZATIONAL
OBJECTIVES
Integrated to QUALITY MANAGEMENT
SYSTEM
Integrated to DESIGN, EQUIPMENT and
PRODUCTIVE PROCESS
Integrated to EMPLOYEE BEHAVIOR or to
CORPORATE CULTURE

(Gallagher)
Manfaat SMK3 Terintegrasi Dengan
Sistem Manajemen Perusahaan

1. Meningkatkan fokus bisnis


2. Pendekatan yang lebih
menyeluruh untuk mengatur
risiko bisnis
3. Berkurangnya konflik antar
sistem
4. Mengurangi duplikasi dan
birokrasi
5. Audit internal dan eksternal
menjadi lebih efektif dan efisien
Pendekatan Sistem

INPUT PROCESS OUTPUT

FEED BACK
Sistem Manajemen K3

PROCESS OUTPUT
INPUT  Pengembangan
 Struktur organisasi  Penerapan Tempat kerja
 Perencanaan  Pencapaian aman,
 Tanggung jawab  Pengkajian sehat,
 Pelaksanaan  Pemeliharaan efisien,
 Prosedur kebijakan K3 produktif
 Sumber daya

FEED BACK
Continous Improvement
What is a Management System

The leadership and


structure that ensure work
is done in a consistent
manner over time to
include organizational
strategy for the use of
information, for the
purpose of managing
specific potential loss
issues through the
Deming P-D-C-A
management cycle.
P-D-C-A

Plan : establish the objectives and processes necessary to


deliver results in accordance with the organization’s
OHS policy.

Do : implement the processes.

Check : monitor and measure processes against OHS policy,


objectives, legal and other requirements and report
the results.

Act : take actions to continually improve OHS performance.


Posisi Penerapan SMK3 Dalam
Peningkatan Pelaksanaan K3

P D Konsep
PDCA

C A

2008
P = Plan : Write what you do C = Check : Check the result
D = Do : Do what you write A = Action : Act on the different
Tujuan dan Sasaran SMK3
a. Meningkatkan efektifitas
perlindungan K3 yang terencana,
terukur, terstruktur, dan terintegrasi;

b. Mencegah dan mengurangi


kecelakaan kerja dan penyakit akibat
kerja dengan melibatkan unsur
manajemen, pekerja/buruh, dan/atau
serikat pekerja/serikat buruh; serta

c. Menciptakan tempat kerja yang


aman, nyaman, dan efisien
untuk mendorong produktivitas
Fungsi SMK3

1. Pendekatan Sistematik untuk mengatur penerapan K3


2. Proaktif bukan reaktif
3. Manajemen Risiko SMK3 berfokus pada:

 identifikasi bahaya
 penilaian risiko
 pengendalian risiko
 monitoring dan peninjauan ulang
pengendalian

4. Konsultasi dan Pelatihan


Kenapa Dibutuhkan Sistem Manajemen

 Utk mengikuti KECENDERUNGAN GLOBAL dan mempraktekkan


dalam mengelola isu-isu yg berpotensi menimbulkan LOSS, spt. :
mutu, lingkungan, K3 dsb.;

 Utk mempertahankan KONSISTENSI dalam melaksanakan K3 dan


mengendalikan POTENSI BAHAYA;

 Utk mendapatkan MANFAAT dan KESEMPATAN dari upaya


INISIATIF yg dilakukan melalui perbaikan yang berkelanjutan;

 Utk mengintegrasikan beberapa isu kedalam SISTEM TUNGGAL yg


mencakup mutu, lingkungan, K3 dsb
Manfaat Penerapan SMK3 (I)
1. Mencegah 4. Menciptakan tempat
kecelakaan kerja, kerja yang aman dan
melalui eliminasi sehat, tenaga kerja
potensi bahaya; merasa dilindungi
sehingga dapat bekerja
2. Meningkatkan tingkat tanpa cemas dan ragu;
kesadaran thd
pelaksanaan K3, 5. Mendapat pengakuan
melalui perbaikan sebagai perusahaan
yang berkelanjutan; yang bebas dari
kecelakaan kerja;
3. Melaksanakan K3
lebih efektif, melalui 6. Mengurangi gangguan
klarifikasi peran dan dan kerugian yang
tanggungjawab, tidak perlu akibat
prosedur dan kecelakaan kerja;
dokumentasi;
Manfaat Penerapan SMK3 (II)
7. Membantu perusahaan menciptakan
lingkungan kerja yang aman dan sehat;

8. Membantu perusahaan menurunkan


tingkat kejadian kecelakaan kerja;

9. Meningkatkan peluang bisnis


(profit/people/planet);

10. Menyediakan sistem yang dapat diukur


dan kinerja K3 yang dapat diverifikasi;

11. Menunjukkan bahwa perusahaan telah


memenuhi dan mentaati Peraturan
PerUU. K3;

12. Meningkatkan reputasi perusahaan.


No System vs Basic System
Keuntungan SMK3
Penerapan SMK3

Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3, apabila :


 Mempekerjakan tenaga kerja paling sedikit 100 orang
 Mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi

SMK3 wajib dilaksanakan oleh :


 Pengurus
 Pengusaha
 Seluruh tenaga kerja sebagai satu kesatuan.

PP No.50 Tahun 2012


K3 Tanggung Jawab Bersama

Owner’s
Bertanggung jawab Management’s
memfasilitasi dan Bertanggung
menyediakan fasilitas jawab
yang aman dan sehat mengimplementa
sikan
syarat-syarat K3

Worker’s
Bertanggung jawab
mematuhi dan mentaati
syarat-syarat K3
Pedoman Penerapan SMK3

Penetapan
Kebijakan K3

Peninjauan
dan Perencanaan
Peningkatan K3
Kinerja SMK3

Pemantauan Pelaksanaan
dan Evaluasi Rencana K3
Kinerja K3
Penetapan Kebijakan K3

 Dilaksanakan oleh  Tinjauan Awal Kondisi


pengusaha K3
Penetapan Kebijakan K3

 Memperhatikan  Proses konsultasi antara


peningkatan kinerja pengurus dan wakil
manajemen K3 secara pekerja/buruh
terus-menerus
Penetapan Kebijakan:
Penelaahan Awal

Tujuan:

Untuk mengetahui posisi


/kondisi/tingkat pelaksanaan
K3 di perusahaan terhadap
penerapan peraturan
perundangan K3
Penetapan Kebijakan:
Penelaahan Awal
1. Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian
risiko
2. Perbandingan penerapan K3 dengan perusahaan dan
sektor lain yang lebih baik
3. Peninjauan sebab akibat kejadian yang membahayakan
4. Kompensasi dan gangguan serta hasil penilaian
sebelumnya yang berkaitan dengan keselamatan
5. Penilaian efisiensi dan efektifitas sumber daya yang
disediakan
Penetapan Kebijakan K3:
Komitmen K3

a. Menempatkan organisasi K3 pada posisi yang dapat


menentukan keputusan perusahaan
b. Menyediakan anggaran, tenaga kerja yang berkualitas dan
sarana-sarana lain yang diperlukan di bidang K3
c. Menetapkan personil yang mempunyai tanggung jawab,
wewenang dan kewajiban yang jelas dalam penanganan K3
d. Membuat perencanaan K3 yang terkoordinasi
e. Melakukan penilaian kinerja dan tindak lanjut pelaksanaan K3
Penetapan Kebijakan K3:
Kebijakan K3
Memuat:

 Visi

 Tujuan perusahaan

 Komitmen dan tekad melaksanakan kebijakan

 Kerangka dan program kerja yang mencakup


kegiatan perusahaan secara menyeluruh yang
bersifat umum dan/atau operasional
Penetapan Kebijakan K3:
Kebijakan K3
 Disahkan oleh pucuk pimpinan perusahaan
 Tertulis, tertanggal dan ditandatangani
 Secara jelas menyatakan tujuan dan sasaran K3
 Dijelaskan dan disebarluaskan kepada seluruh
pekerja/buruh, tamu, kontraktor, pemasok, dan
pelanggan
 Terdokumentasi dan terpelihara dengan baik
 Bersifat dinamik
 Ditinjau ulang secara berkala
Contoh Kebijakan K3
Occupational Health and Safety Policy
The management of ABC Pty Ltd are committed to providing a safe working culture amongst
our employees. We recognise the importance of maintaining a safe and healthy work
environment for our staff, our contractors, subcontractors and for those around us.
To achieve this, our management team shall:
 comply with all relevant occupational health and safety laws and regulations, industry
Acts, Regulations and Codes of Practice, and client requirements;
 consult with employees and their representatives in matters relating to workplace safety;
 communicate and inform employees, contractors and subcontractors in matters relating to
workplace safety;
 provide and maintain a safe working and community environment;
 implement mechanisms that allow all staff to participate in the development of a safe
working environment that is as risk-free as possible;
 identify hazards, assess risk, eliminate risk and initiate risk control measures;
 develop and maintain safe working practices;
 provide relevant training to ensure staff are competent to carry out their job;
 provide adequate resources to ensure the health and safety of staff, contractors,
subcontractors and those around us;
 provide appropriate supervision to ensure work is carried out in a safe and healthy
manner;
 regularly review all health and safety systems to maintain their effectiveness.
The management of ABC Pty Ltd shall ensure that regulatory requirements pertaining to
safety matters under the OH&S Act are complied with, communicated with staff and that
appropriate training is provided as required.
Ultimately we strive to ensure that our employees are provided with a work environment that
is safe and healthy and protects our staff from potential injuries and illnesses.
Signed: ____________ Managing Director ____________________ Date: ____________
Perencanaan K3

 Rencana K3 disusun dan ditetapkan oleh pengusaha


dengan mengacu pada kebijakan K3 yang telah ditetapkan

 Pengusaha harus melibatkan ahli K3, panitia pembina K3,


wakil pekerja/buruh, dan pihak lain yang terkait di
perusahaan
Perencanaan K3

Mempertimbangkan:

 Penyusunan berdasarkan hasil penelaahan awal

 Identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian


risiko

 Peraturan perundangan dan persyaratan lainnya

 Sumber daya yang dimiliki


Perencanaan K3

Rencana K3 paling sedikit memuat:

 Tujuan dan sasaran K3


 Mempertimbangkan skala prioritas
 Upaya pengendalian bahaya
 Penetapan sumber daya
 Penetapan jangka waktu pelaksanaan
 Penetapan indikator pencapaian
 Sistem pertanggungjawaban
Pelaksanaan Rencana K3

I.Penyediaan Sumber Daya II.Menyediakan Prasarana &


Manusia Yang Mempunyai Sarana Yang Memadai
Kualifikasi
1. Prosedur Pengadaan 1. Organisasi/unit yang
Sumber Daya Manusia bertanggungjawab di bidang
2. Konsultasi, Motivasi dan K3
Kesadaran 2. Anggaran
3. Tanggung jawab dan 3. Prosedur operasi/kerja,
tanggung gugat informasi dan pelaporan
4. Pelatihan dan serta pendokumentasian
Kompetensi Kerja 4. Instruksi kerja
Pelaksanaan Rencana K3:
I.Penyediaan Sumber Daya Manusia

1. Prosedur Pengadaan SDM :

a. Pengadaan SDM harus memiliki :

• Kompetensi kerja yang dibuktikan dengan


sertifikat

• Kewenangan dibidang K3 yang dibuktikan


dengan surat izin kerja/operasi dan/atau surat
penunjukkan dari instansi berwenang
Pelaksanaan Rencana K3:
I.Penyediaan Sumber Daya Manusia

1. Prosedur Pengadaan SDM :

b. Identifikasi kompetensi kerja dan menyelenggarakan


pelatihan yang dibutuhkan

c. Ketentuan komunikasi informasi K3 secara efektif

d. Peraturan untuk memperoleh pendapat dan saran para ahli

e. Peraturan pelaksanaan konsultasi dan keterlibatan


pekerja/buruh secara aktif
Pelaksanaan Rencana K3:
I.Penyediaan Sumber Daya Manusia

2. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran:

a. Melibatkan pekerja/buruh maupun pihak lain yang terkait

b. Memberi pemahaman kepada tenaga kerja atau pekerja/buruh


tentang bahaya yang ada untuk mengenali dan dan mencegah
tindakan yang mengarah terjadinya insiden
Pelaksanaan Rencana K3:
I.Penyediaan Sumber Daya Manusia

3. Tanggung jawab dan tanggung gugat:

a. Menunjuk, mendokumentasikan dan mengkomunikasikan


tanggung jawab dan tanggung gugat di bidang K3

b. Menunjuk SDM yang berwenang untuk bertindak

c. Mempunyai prosedur untuk memantau dan


mengkomunikasikan setiap perubahan tanggung jawab dan
tanggung gugat

d. Memberikan reaksi cepat terhadap penyimpangan


Pelaksanaan Rencana K3:
I.Penyediaan Sumber Daya Manusia

4. Pelatihan dan Kompetensi Kerja:

a. Menggunakan standar
kompetensi kerja yang ada

b. Memeriksa uraian tugas/jabatan

c. Menganalisis tugas/pekerjaan

d. Menganalisis hasil inspeksi/audit

e. Meninjau ulang laporan insiden


Pelaksanaan Rencana K3:
II.Menyediakan Sarana dan Prasarana Yang
Memadai

 Sarana dan Prasarana, meliputi:

1. Organisasi/Unit yang bertanggungjawab di bidang K3:

a. Wajib membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (P2K3), terdiri dari: Ketua, Sekretaris,
anggota
b. P2K3 sebagai wadah kerjasama antara pengusaha dan
tenaga kerja atau pekerja/buruh
c. P2K3 bertugas memberi saran K3 kepada pengusaha,
baik diminta maupun tidak
Pelaksanaan Rencana K3:
II.Menyediakan Sarana dan Prasarana Yang
Memadai
2. Anggaran:

a. Keberlangsungan organisasi K3
b. Pelatihan SDM dalam mewujudkan
kompetensi kerja
c. Prasarana dan sarana K3: alat evakuasi,
peralatan pengendalian, alat pelindung diri

3. Prosedur operasi/kerja yang


dibuat berdasarkan Job Safety Analysis ,
informasi dan pelaporan serta pendokumentasian

4. Instruksi kerja
Pelaksanaan Rencana K3:
II.Menyediakan Sarana dan Prasarana Yang
Memadai
 Kegiatan dalam pelaksanaan rencana K3:
Identifikasi bahaya, penilaian &

1. Tindakan pengendalian
2. Perancangan dan rekayasa
pengendalian risiko

3. Prosedur dan instruksi kerja


4. Penyerahan sebagian pelaksanaan pekerjaan (CSMS)
5. Pembelian/pengadaan barang dan jasa

Potensi bahaya, investigasi


6. Produk akhir

& analisa kecelakaan


7. Upaya menghadapi keadaan darurat kecelakaan
dan bencana industri
8. Rencana dan pemulihan keadaan darurat
Pemantauan dan Evaluasi Kinerja

Tujuan :

1. Mengetahui keberhasilan penerapan K3


2. Mengidentifikasi tindakan perbaikan
3. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja K3
Pemantauan dan Evaluasi Kinerja

1. Pemeriksaan, Pengujian dan Pengukuran:

 Personil yang memiliki keahlian

 Catatan pemeriksaan, pengujian dan pengukuran harus dipelihara

 Peralatan dan metode pengujian memadai

 Tindakan perbaikan dilakukan segera

 Penyelidikan yang memadai untuk insiden

 Hasil temuan dianalisis dan ditinjau ulang


Pemantauan dan Evaluasi Kinerja

2. Audit Internal SMK3:

 Berkala  Sistematik

 Hasilnya digunakan
 Independen
dalam proses
tinjauan ulang
manajemen

Hasil temuan didokumentasikan & digunakan


untuk tindakan perbaikan dan pencegahan
Peninjauan dan Peningkatan
Kinerja SMK3

Tinjauan ulang penerapan K3 meliputi:

1. Evaluasi terhadap kebijakan K3

2. Tujuan, sasaran dan kinerja K3

3. Hasil temuan audit SMK3

4. Evaluasi efektifitas penerapan SMK3 dan kebutuhan untuk


pengembangan SMK3
Peninjauan dan Peningkatan
Kinerja SMK3

Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan


pertimbangan:

1. Perubahan peraturan perundang-undangan


2. Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar
3. Perubahan produk dan kegiatan perusahaan
4. Perubahan struktur organisasi perusahaan
5. Perkembangan IPTEK, temasuk epidemologi
6. Hasil kajian kecelakaan dan PAK
7. Adanya pelaporan
8. Adanya saran dari pekerja/buruh
1. Pembangunan dan 7. Standar
pemeliharaan pemantauan
komitmen 8. Pelaporan dan
Elemen- 2. Pembuatan dan perbaikan
pendokumentasian kekurangan
elemen rencana K3 9. Pengelolaan
Pengendalian material dan
SMK3 3.
perancangan dan perpindahannya
(12 4.
peninjauan kontrak
Pengendalian
10. Pengumpulan dan
penggunaan data
elemen) dokumen 11. Pemeriksaan SMK3
5. Pembelian dan 12. Pengembangan
pengendalian keterampilan dan
produk kemampuan
6. Keamanan bekerja
berdasarkan SMK3
Prinsip dan Elemen SMK3
No Prinsip Elemen

1. KEBIJAKAN DAN 1. Pembangunan dan Pemeliharaan Komitmen


KOMITMEN

2. PERENCANAAN 2. Pembuatan dan Pendokumentasian Rencana


K3
3. Pengendalian Perancangan dan Peninjauan
Kontrak
3. PENERAPAN 4. Pengendalian Dokumen
5. Pembelian dan Pengendalian Produk
6. Keamanan Bekerja berdasarkan SMK3
7. Pengelolaan Material dan Perpindahannya
Prinsip dan Elemen SMK3

No Prinsip Elemen
4. PEMANTAUAN 8. Standar Pemantauan
DAN EVALUASI 9. Pengumpulan dan Penggunaan Data
10. Pemeriksaan SMK3

5 PENINJAUAN 11. Pelaporan dan Perbaikan Kekurangan


DAN 12. Pengembangan Keterampilan dan
PENINGKATAN Kemampuan.
KINERJA SMK3
Elemen dan Sub Elemen SMK3:
166 kriteria
NO ELEMEN SUB ELEMEN

1. Pembangunan dan 1.1 Kebijakan K3 (5)


pemeliharaan komitmen 1.2 Tanggungjawab dan wewenang utk
bertindak (7)
1.3 Tinjauan dan evaluasi (3)
1.4 Keterlibatan dan konsultasi dgn
tenaga kerja (11)
2. Pembuatan dan 2.1 Rencana Strategi K3 (6)
Pendokumentasian Rencana 2.2 Manual SMK3 (3)
K3 2.3 Peraturan perundangan dan persyaratan lain di
bidang K3 (4)
2.4 Informasi K3 (1)
3. Pengendalian Perancangan 3.1 Pengendalian Perancangan (4)
dan Peninjauan Kontrak 3.2 Peninjauan Kontrak (4)

4. Pengendalian Dokumen 4.1 Persetujuan, pengeluaran dan pengendalian


dokumen (4)
4.2 Perubahan dan modifikasi dokumen (3)
Elemen dan Sub Elemen SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN

5. Pembelian dan Pengendalian 5.1 Spesifikasi pembelian barang dan jasa (5)
Produk 5.2 Sistem verifikasi barang dan jasa yang telah dibeli
(1)
5.3 Pengendalian barang dan jasa yang dipasok
pelanggan (1)
5.4 Kemampuan telusur produk (2)
6. Keamanan Bekerja 6.1 Sistem Kerja (8)
Berdasarkan SMK3 6.2 Pengawasan (5)
6.3 Seleksi dan penempatan personil (2)
6.4 Area terbatas (4)
6.5 Pemeliharaan, perbaikan dan perubahan sarana
produksi (10)
6.6 Pelayanan (2)
6.7 Kesiapan untuk menangani keadaan darurat (7)
6.8 Pertolongan pertama pada kecelakaan (2)
6.9 Rencana dan pemulihan keadaan darurat (1)
Elemen dan Sub Elemen SMK3
NO ELEMEN SUB ELEMEN

7. Standar Pemantauan 7.1 Pemeriksaan bahaya ( 7)


7.2 Pemantauan/pengukuran lingkungan kerja (3)
7.3 Peralatan pemeriksaan/inspeksi, pengukuran dan
pengujian (2)
7.4 Pemantauan kesehatan tenaga kerja (5)

8. Pelaporan dan Perbaikan 8.1 Pelaporan bahaya (1)


Kekurangan 8.2 Pelaporan kecelakaan (1)
8.3 Pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan (6)
8.4 Penanganan masalah K3 (1)
9. Pengelolaan Material dan 9.1 Penanganan secara manual dan mekanis (4)
Perpindahannya 9.2 Sistem pengangkutan, penyimpanan dan
pembuangan (3)
9.3 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB) (5)
10. Pengumpulan dan 10.1 Catatan K3 (4)
Penggunaan Data 10.2 Data dan laporan K3 (2)
Elemen dan Sub Elemen SMK3

NO ELEMEN SUB ELEMEN

11. Pemeriksaan SMK3 11.1 Audit internal SMK3 (3)

12. Pengembangan Keterampilan 12.1 Strategi pelatihan (7)


dan Kemampuan 12.2 Pelatihan bagi manajemen dan penyelia (2)
12.3 Pelatihan bagi tenaga kerja (3)
12.4 Pelatihan pengenalan dan pelatihan untuk
pengunjung dan kontraktor (1)
12.5 Pelatihan keahlian khusus (1)
Sasaran Penerapan SMK3

1. Sumber Daya Manusia

2. Sistem dan Prosedur

3. Sarana dan Fasilitas

4. Lingkungan Internal dan


Eksternal

5. Organisasi
Audit SMK3

 Untuk pembuktian penerapan SMK3 dapat dilakukan Audit


melalui Badan Audit yg ditunjuk

 Audit meliputi elemen-elemen SMK3

 Direktur berwenang menetapkan perusahaan yang dinilai


wajib untuk diaudit berdasarkan pertimbangan tingkat
risiko bahaya
Kriteria Audit

 Seperangkat :

1. Kebijakan
2. Prosedur
3. Persyaratan

 Biaya pelaksanaan Audit SMK3 dibebankan kepada


perusahaan yang diaudit.
Tujuan Penetapan Kriteria

 Sebagai pembanding

 Untuk Estimasi/perkiraan (forecast)

 Untuk analisis trend

 Mengevaluasi efektivitas program K3

 Identifikasi permasalahan K3 yang ada

 Mengoptimalkan alokasi sumberdaya utk meningkatkan


pelaksanaan K3
Mekanisme Audit SMK3
1. Audit SMK3 dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali
dalam 3 tahun

2. Untuk pelaksanaan audit, Badan Audit harus :

• Membuat rencana tahunan audit

• Mengadakan koordinasi

• Menyampaikan rencana tahunan audit kepada :

 Menteri/ Pejabat yang ditunjuk


 Pengurus tempat kerja yang akan diaudit
 Dinas Tenaga Kerja setempat
Mekanisme Audit SMK3

Mengadakan koordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja setempat

3. Perusahaan yang akan diaudit wajib menyediakan dokumen


yang diperlukan
Kriteria Audit SMK3

Tingkatan Penerapan SMK3 dibagi menjadi 3


penilaian:

1. Penilaian Tingkat Awal:


Perusahaan yang memenuhi 64 kriteria

2. Penilaian Tingkat Transisi:


Perusahaan yang memenuhi 122 kriteria

3. Penilaian Tingkat Lanjutan:


Perusahaan yang memenuhi 166 kriteria
Kriteria Penilaian Tingkat
Penerapan Audit SMK3
1. Penilaian Tingkat Penerapan Audit SMK3

Kategori Tingkat Pencapaian Penerapan


Perusahaan
0-59% 60-84% 85-100%

Kategori tingkat Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian


awal (64 kriteria) Penerapan Penerapan Baik Penerapan
Kurang Memuaskan
Kategori tingkat Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian
transisi (122 Penerapan Penerapan Baik Penerapan
kriteria) Kurang Memuaskan
Kategori tingkat Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian Tingkat Penilaian
lanjutan (166 Penerapan Penerapan Baik Penerapan
kriteria) Kurang Memuaskan
Kriteria Penilaian Tingkat
Penerapan Audit SMK3
2. Penilaian Kategori:

 Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan fatality/kematian

 Kategori Mayor
a. Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan
b. Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3
c. Terdapat temuan minor untuk satu kriteria audit di beberapa
lokasi

 Kategori Minor
Ketidakkonsistenan dalam pemenuhan persyaratan peraturan
perundang-undangan, standar, pedoman dan acuan lainnya
Jika termasuk kategori kritikal atau mayor, maka
dinilai belum berhasil menerapkan SMK3 dan
penilaian tingkat penerapan SMK3 tidak mengacu
pada tabel penilaian
Tindak Lanjut Hasil Audit SMK3

 BADAN AUDIT wajib menyampaikan laporan audit kepada


Direktur, dgn tembusan perusahaan yang diaudit

 Setelah menerima Laporan Audit SMK3, direktur melakukan


evaluasi dan penilaian

 Berdasarkan hasil evaluasi, dilakukan :

 Pemberian sertifikat dan bendera penghargaan


 Menginstruksikan untuk mengambil tindakan apabila
ditemukan pelanggaran peraturan perundang-
undangan.
Tingkat Keberhasilan Penerapan
SMK3

0 – 59 % dari total kriteria : tindakan hukum

60 – 84 % dari total kriteria : bendera perak &


sertifikat

85 – 100 % dari total krireria : bendera emas &


sertifikat
Sertifikat SMK3

Ditandatangani oleh Menteri


Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Berlaku untuk jangka waktu 3


tahun
Pembinaan dan Pengawasan

Pembinaan dan Pengawasan thd penerapan SMK3


dilakukan oleh :

• Menteri atau
• Pejabat yang ditunjuk.
Peran K3 Dalam Perusahaan

Sebagai LOSS CONTROL untuk mengendalikan kerugian


atau inefisiensi

Sebagai COMPLIANCE AGENT untuk meyakinkan


terpenuhinya norma-norma dan peraturan K3 dalam
perusahaan

Sebagai ADVISORY BODY terhadap unit usaha/karyawan


dalam penerapan K3

Sebagai MANAGEMENT TOOLS dalam menjalankan tugas


kontrolnya dalam aspek K3
What Question Do You
Have??

Anda mungkin juga menyukai