MAKALAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam bahasan “Agama Sebagai Sumber Moral
Dan Akhlak Mulia Dalam Kehidupan”.
Harapan kami ialah, semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
agar kedepannya dapat menciptakan makalah yang lebih baik.
Kami akui masih banyak kekurangan yang ada dalam makalah ini karena pengalaman yang
kami miliki masih sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan, kritik maupun saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................................3
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................5
D. Manfaat Penulisan...................................................................................................5
BAB II Pembahasan............................................................................................................6
A. Koping Stress..........................................................................................................6
5. Proses Koping……………………………………………………………12
B. Bentuk Stress.........................................................................................................16
1. Pengertian Stress…………………………………………………………16
3. Sumber-Sumber Stress……………………………………………………18
4. Bentuk Stress……………………………………………………………...22
A. Kesimpulan..............................................................................................................26
Daftar Pustaka..........................................................................................................27
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia yang kemudian disebut sebagai individu adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha
Kuasa yang dibekali kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, terutama
lingkungan yang baru ditempatinya. Proses penyesuaian diri ini terkait dengan semua kepentingan
individu untuk keberlangsungan hidupnya dalam lingkungannya, baik kepentingan fisik, psikologis,
maupun kepentingan untuk berperilaku. Proses penyesuaian diri diperlukan untuk menyelaraskan
antara tuntutan lingkungan yang baru, dengan hajat individu yang mendiami lingkungan tersebut.
Persoalan yang muncul kemudian adalah bahwa proses penyesuaian yang dilakukan oleh individu
seringkali tidak berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan oleh individu. Terhambatnya proses
penyesuaian diri dapat menyebabkan terjadinya stress pada individu.
Setiap individu memiliki tuntutan dalam kehidupan baik secara pribadi dan sosial. Mahasiswa,
sebagai salah satu generasi muda memiliki cukup banyak tekanan dalam hidup yang dapat memicu
stres. Tekanan tersebut dapat berasal dari diri sendiri, keluarga, pendidikan, teman, dan lingkungan
sosial lainnya. Secara akademik mahasiswa dituntut mendapatkan pemahaman yang mendalam dan
komprehensif terkait bidang keilmuanannya. Ia juga memiliki tugas perkembangan untuk
melakukan interaksi sosial dengan orang lain. Banyaknya tuntutan untuk menjalankan tugas
perkembangan tersebut membuatnya harus berusaha dan berjuang dengan keras. Kondisi tersebut
akan membuat mahasiswa menjadi individu yang tertekan. Kondisi yang menekan tersebut dapat
menimbulkan stres.
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian koping stress dan stress
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk koping dan stress
3. Untuk mengetahui faktor dan gejala koping dan stress
4. Untuk mengetahui hubungan antara koping stress dan bentuk stress
D. Manfaat Penulisan
1. Kita dapat mengetahui pengertian koping dan stress
2. Kita dapat mengetahui bentuk-bentuk koping stress dan stress
3. Kita dapat mengetahui faktor dan gejala koping dan stress
4. Kita dapat mengetahui hubungan antarakoping stress dan bentuk stress
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. KOPING STRES
kendali pribadi, emosi positif, dan sumber daya personal (Folkman &
sebagai penuh stres, efek stres dapat bervariasi tergantung pada bagaimana
mengelola jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan (baik itu tuntutan yang
lain.
dengan perilaku positif seperti olahraga, berpaling pada orang lain untuk
pemahaman terhadap masalah stres yang di hadapi (Bart Smet, 1994: 143-
145).
Taylor mengembagkan teori koping dari Folkman dan Lazarus (Bart Smet,
terselesaikan.
dirinya.
sekitar.
9
masalah.
sesuatunya.
stres yang berpusat pada pemecahan masalah dan berpusat pada emosi.
koping stres yang berpusat pada masalah (problem focused coping), yaitu:
melakukan sesuatu.
yaitu:
3. Macam-macam Koping
a. Koping psikologis
b. Koping psiko-sosial
11
pribadinya.
c. Kompromi
stres, atau ancaman, dan jika dilakukan dalam waktu sesaat maka
fisik.
5. Proses Koping
Proses koping menurut Lazarus dan Folkman dapat dilihat pada bagan
Stressor
Respon-respon koping
dan strategi untuk
Faktor Eksternal Faktor Internal
pemecahan masalah
dan regulasi emosi
Faktor
Dukungan sosial
kepribadian
Kegiatan koping:
melawan stres. Pada awal tanggapan terhadap bahaya itu, untuk sesaat
naik. Darah mengalir lebih cepat, jantung berdetak lebih cepat, pernafasan
lebih cepat, keringat banyak keluar. Hal ini terjadi misalnya waktu kita
mau menyeberang jalan. Pada tahap ini, biasanya orang berjuang mengatasi
stres dengan melawan (fight) atau lari (flight) dari sumber stres. Reaksi
tubuh terhadap stres yang tinggi ini tak mungkin bertahan lama. Maka bila
stres terlalu keras dan tak terhindarkan, serta reaksi tubuh yang intens tetap
tak berkurang, organisme tubuh dapat hancur dalam beberapa saat, jam
atau hari
olah biasa saja. Tetapi tubuh yang sudah menahan stres itu menjadi lemah
sementara waktu saja atau dapat untuk waktu lama. Pada tahap yang terakhir
stres psikologik akan menampakkan diri dalam bentuk sakit fisik dan sakit
psikis. Kesehatan jiwa terganggu. Orang dapat menjadi agresif, dapat menjadi
psikosomatik, dapat tidak sehat badan, yaitu menderita penyakit fisik: tekanan
darah tinggi, sakit jantung, sakit kepala, sesak nafas, dan lain-lain
terhadap masalah. Strategi koping ini sebagian besar terdiri dari proses-
a. Mengidentifikasikan masalah.
e. Mengambil tindakan.
B. BENTUK STRES
1. Pengertian Stres
sumber daya sistem biologis, psikologis dan sosial seseorang (Smet. 1994:
112). Menurut Ardani dalam bukunya psikologi klinis bahwa stres adalah
2. Gejala-gejala Stres
Stres yang tidak teratasi menimbulkan gejala badaniah, jiwa dan gejala
banyak keluar keringat dingin, gangguan pola tidur, lesu, letih, kaku
lain.
Indikator stres dapat dilihat dari dua gejala, yaitu gejala fisik dan
gejala mental. Adapun yang termasuk gejala fisik antara lain: tidak peduli
gejala mentalnya antara lain: kemarahan yang tak terkendali atau lekas
dilakukan, suasana hati yang sulit ditebak atau tingkah laku yang tak
berbagai sumber, baik dari kondisi fisik, psikologis, maupun sosial, dan
juga muncul pada situasi kerja, di rumah, dalam kehidupan sosial, dan
1. Stresor Mayor
2. Stresor Minor
tinggi. Seperti yang dikutip oleh Patel bahwa pada Holmes and Rahe
konflik, yaitu:
2. Dalam keluarga
keluarga.
dan lingkungannya.
dan lain-lain.
21
mudah kecewa karena nilai yang rendah kemudian putus asa dan
ingin berhenti kuliah, tidak tahan jauh dari orang tua, konflik-
pergaulan dan tidak tahu yang harus dilakukan, rasa rendah diri dan
malu.
biasanya tidak tahu banyak soal tata cara kehidupan kampus dan
a. Masalah konflik dengan pacar atau pacar yang tidak disetujui orang
tua.
4. Masalah ekonomi
22
kiriman uang terlambat, uang tidak cukup atau tidak dapat mengatur
keuangan.
Ada mahasiswa yang salah pilih jurusan dan ingin pindah, ada
yang masuk jurusan tertentu karena keinginan orang tua, ada yang
merasa masa depannya tak menentu dan tidak tahu apa yang diperbuat.
ketegangan, konflik dan frustasi, dan jika tidak secepatnya diatasi akan
4. Bentuk Stres
3. Konflik: kondisi ini muncul ketika dua atau lebih perilaku saling
2. Optimum Stres
4. Breakdown Stres
BENTUK STRES
Setiap manusia tidak lepas dari tekanan baik dalam dirinya maupun
merespon stres. Ada banyak strategi yang digunakan orang untuk merespon
ada kalanya mahasiswa lebih memilih untuk pergi jalan-jalan bersama teman
25
bersama teman ini bentuk strategi koping dengan emotional focused coping.
situasi stres. Pengendalian emosi ini dapat dilakukan lewat perilaku negatif
seperti menenggak minjuman keras atau obat penenang, atau dengan perilaku
positif seperti olahraga, berpaling pada orang lain untuk meminta bantuan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Stress adalah keadaan dimana seseorang yang mengalami
ketegangan karena adanya kondisi-kondisi yang mempengaruhi
dirinya (Ardani, 2007: 37). Maramis menyatakan bahwa stres
adalah segala masalah atau tuntutan menyesuaikan diri, yang
karena tuntutan itulah individu merasa terganggu keseimbangan
hidupnya (Maramis, 1994: 134). Setiap manusia tidak lepas dari
tekanan baik dalam dirinya maupun dari lingkugan yang dapat
menimbulkan stres.
B. Saran
Kami sangat mengharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini,
baik pembaca maupun penyusun dapat menerapkan bgaimana
pemahaman dan cara mengatasi stress dalam kehidupan sehari-hari.
27
DAFTAR PUSTAKA