Anda di halaman 1dari 10

BAB 1

PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG

Terminal termasuk salah satu unit pelayanan umum dalam hal transportasi yaitu dalam
pergerakan serta permindahan manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat lain yang
merupakan simpul dari sitem jaringan transportasi. Sebagai simpul dalam sistem jaringan
perangkutan, Terminal tak dapat diabaikan karena mempunyai fungsi pokok sebagai tempat:
1. Mengendalikan atau mengatur lalu lintas angkutan
2. . 2. Pergantian moda.
3. 3. Naik-turun penumpang dan/atau bongkar/muat barang/muatan.
Dengan fungsi inilah sebuah terminal diharapkan dapat melayani setiap pengguna terminal
dalam hal ini penumpang angkutan umum dan sopir angkutan umum yang menggunakan jasa
pelayanan terminal. Keberadaan terminal berperan dalam pengembangan transportasi dalam
sebuah wilayah sehingga dapat menunjang aktivitas para pengguna jasa angkutan umum, dengan
begitu wilayah tersebut dapat terus berkembang. Dalam pengembang Kabupaten klaten sebagai
salah satu daerah wisata yang masuk dalam 15 daerah tujuan wisata di Indonesia sangat
membutuhkan pengembangan sarana dan prasarana penunjang, salah satunya adalah terminal
penumpang.
Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kabupaten klaten tahun 2011 – 2030 Terminal
ie soekarno akan dikembangkan dari terminal penumpang Tipe C menjadi terminal penumpang
Tipe B. Dengan pengembangan Terminalir soekarno diharapkan dapat memenuhi kebutuhan
angkutan umum masyarakat Kabupaten Tana Toraja. Saat ini dalam melakukan aktivitasnya
banyak angkutan umum yang seharusnya berhenti di dalam terminal dan memarkirkannya di
areal parkir pada setiap trayeknya, ternyata lebih banyak melakukannya di luar terminal dan di
beberapa titik yang dijadikan terminal bayangan tanpa izin.

1.2.     Rumusan Masalah
1.      bagaimana penyediaan terminal di kabupaten klaten ?
2.      Bagaimana tingkat pelayanan terminal di kabupaten klaten?
3.      apa saja fasilitas yang diberikan?

1.3     Tujuan dan Manfaat


Adapun Tujuan dan manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
1.      Untuk mengetaui penyediaan terminal di kabupaten klaten ?
2.      Untuk mengetahui tingkat pelayanan terminal di kabupaten klaten
3.      untuk mengetahui apa saja fasiltas diterminal klaten

1 MAKALAH TERMINAL KABUPATEN KLATEN


BAB 2
PEMBAHASAN

.2.1. Pengertian Terminal


Terminal dapat dianggap sebagai alat pemroses, dimana suatu urutan kegiatan tertentu harus
dilakukan untuk memungkinkan suatu lalu lintas (kendaraan, barang, dan sebagainya) diproses
penuh sehingga dapat meneruskan perjalanan. Terminal adalah suatau fasilitas yang sangat
kompleks, banyak kegiatan tertentu yang dilakukan disana, terkadang secara bersamaan secara
paralel sering terjadi kemacetan yang cukup mengganggu. Terminal adalah titik pertemuan
antara penumpang dan barang yang memasuki serta meninggalkan suatu sistem transportasi.
Terminal bukan saja merupakan komponen fungsional utama dari sistem transportasi tetapi juga
merupakan prasarana yang merupakan biaya yang besar dan titik kemacetan yang terjadi
(Morlok E.K, 1995). Direktur Jendral Perhubungan Darat (1995) menyatakan bahwa terminal
angkutan umum merupakan titik simpul dalam sistem jaringan transportasi jalan tempat
terjadinya putus arus yang merupakan prasarana angkutan yang berfungsi pokok sebagai
pelayanan umum, berupa tempat kendaraan umum menaikkan dan menurunkan penumpang dan
atau barang , bongkar muat barang, sebagai tempat berpindahnya penumpang baik intra maupun
antar moda transportasi yang terjadi sebagai akibat adanya arus pergerakan manusia dan barang
serta adanya tuntutan efisiensi transportasi.

Di klaten terdapat 7 Terminal bus: 


1. Terminal Bus Buntalan Klaten
2. Terminal Bus Delanggu Klaten
3. Terminal Bus Penggung Klaten
4. Terminal Bus Cawas Klaten
5. Terminal Bus Teloyo Klaten
6. Terminal Bus Tulung Klaten
7. Terminal Bus Bendogantungan Klaten

2.2. Tata Guna Lahan Sekitar Terminal Jonggrangan

Terminal Jonggrangan terletak pada pusat pelayanan wilayah atau kota orde I dan juga
merupakan sub wilayah pembangunan I yang berfungsi sebagai : pusat pelayanan pemerintahan
sampai dengan kantor pemerintahan tingkat kabupaten, pusat pelayanan kesehatan sampai
dengan setingkat rumah sakit umum, pusat pelayanan pendidikan sampai dengan setingkat
pendidikan tinggi, pusat pelayanan perdagangan sampai dengan setingkat pasar khusus (pasar
hewan dan buah), dan pusat pelayanan jasa keuangan sampai dengan setingkat bank umum dan
swasta. Terminal Jonggrangan terletak hanya beberapa meter dari jalan utama Yogyakarta-Solo,
pintu masuk terminal terletak tepat di depan persimpangan jalan utama.

2 MAKALAH TERMINAL KABUPATEN KLATEN


2.3. Pengelolaan Terminal Jonggrangan

Pengelolaan terminal Jonggrangan berada di bawah naungan Dinas Perhubungan Kota


Klaten. Dalam pelaksanaan teknis pengelolaan Terminal jonggrangan, Dinas Perhubungan
Kabupaten Klaten tidak bertindak teknis secara langsung tetapi dibantu oleh Unit Pengelola
Terminal Jonggrangan. Unit Pengelola Terminal Jonggrangan ini secara struktur organisasi
berada di bawah tanggung jawab Dinas Perhubungan Kota Klaten. Selain sebagai pengelola
terminal secara fisik,

Unit Pengelola Terminal Klaten bertanggung jawab atas retribusi pendapatan yang
diperoleh dari retribusi penumpang maupun operator angkutan umum. Susunan organisasi Unit
Pengelola Terminal Jonggrangan terdiri dari: a. Kepala b. Petugas administrasi c. Petugas
pengendalian dan operasional d. Petugas pendapatan dan retribusi 58 e. Petugas keamanan dan
ketertiban f. Kelompok jabatan fungsional 3.4.3 Dasar Hukum Terminal Jonggrangan Surat
Keputusan Bersama Menhub dan Mendagri tanggal 4 Maret 1980 No. 271 tahun 1977
KM.26/HK.205/Phb.77 Tentang Terminal dan retribusi terminal.

2.4. Kapasitas Terminal Jonggrangan Terminal

Jonggrangan merupakan terminal induk Kabupaten Klaten. Secara keseluruhan luas areal
terminal adalah 1,2 Ha. Pelayanan bus dalam Terminal Jonggrangan terbagi dalam 2 lokasi,
yaitu: a. Lokasi I Terletak pada bagian utara. Lokasi ini merupakan lokasi yang terbesar diantara
lokasi lainnya yang melayani arus lalu lintas bus untuk jalur antar kota antar provinsi (AKAP).
Pada lokasi ini dapat menampung 15 bus. b. Lokasi II Terletak pada bagian selatan. Lokasi ini
melayani bus antar kota dari dan ke sekitar kota-kota di luar Klaten, tetapi lokasi ini juga

3 MAKALAH TERMINAL KABUPATEN KLATEN


digunakan untuk bus dalam kota. Pada lokasi ini hanya terdapat jalur kedatangan dan
keberangkatan sehingga sering terjadi antri kendaraan.

2.5. Kondisi Program Ruang Terminal Jonggrangan

Terminal Klaten di dalamnya memiliki program ruang yang tidak begitu lengkap dan
kondisinya tidak representatif lagi. Ruangruang yang ada sebagai berikut: a. Area parkir
kendaraan Kondisi sirkulasi pada area parkir kendaraan tidak jelas. Area keberangkatan dan area
kedatangan bercampur dalam satu area. b. Ruang tunggu penumpang 59 Kondisi ruang tunggu
tidak lagi efisien karena dimanfaatkan oleh penjual untuk menggelar dagangannya dan jumlah
dari ruang tunggu sangat terbatas (hanya terdapat 1 ruang tunggu). Para penumpang menunggu
bus di depan masing-masing agen. c.

Jalur bus datang dan Jalur bus berangkat Antara jalur bus datang dan berangkat tidak di
bedakan berdasarkan jenis kendaraan yang melewatinya. Bus antar kota antar provinsi, bus antar
kota dalam provinsi dan bus kota melewati jalur yang sama. d. Kantor terminal Kantor-kantor
terminal sudah cukup baik, tetapi peletakan ruang-ruangnya kurang terintegrasi. e. Pos keamanan
Pos keamanan kondisinya sudah cukup baik. f. Pos masuk dan keluar Pos masuk dan keluar
kondisinya sudah cukup baik, tetapi peletakan gerbang masuk atau keluar kurang strategis. g.
Kios atau cafetaria Keberadaan kios atau cafetaria sudah cukup banyak namun kondisi fisik kios
tidak terawat dan kotor h. Agen bus Jumlah agen bus yang berada di terminal Klaten cukup
banyak yaitu 32 agen bus.

2.6. Sistem Struktur dan Bahan Bangunan Bangunan

Terminal Jonggrangan merupakan bangunan sederhana maka sistem strukturnya juga


sederhana, yaitu: sebagian besar bangunan menggunakan tembok batu bata dan beton serta besi
baja sebagai penyangganya. Pondasi yang digunakan adalah pondasi batu kali sedangkan atap
menggunakan sistem kuda-kuda beratap genting atau asbes. 60 3.4.7 Lansekap Pada Terminal
Terminal Jonggrangan dalam penataan lansekap masih sangat kurang efisien. Antara lain sistem
sirkulasi masuk dan keluar kendaraan menerapkan jalur satu pintu. Selain itu suasana yang
dirasakan terasa kurang nyaman dari polusi untuk seluruh pengguna terminal karena kurangnya
vegetasi yang terdapat di dalam terminal tersebut sehingga terlihat gersang dan banyak area yang
akan tergenang air apabila hujan turun.

2.7 Tinjauan Lokasi Tapak

Lokasi tapak untuk perencanaan dan perancangan Terminal Bus Induk Tipe A di
Kabupaten Klaten adalah di Desa Buntalan di Kecamatan Klaten TengahGambaran Umum
Kawasan Buntalan Desa Buntalan terletak di kecamatan Klaten Tengah. Kawasan Desa Buntalan

4 MAKALAH TERMINAL KABUPATEN KLATEN


merupakan daerah yang memiliki kepadatan penduduk yang tidak terlalu padat. Lokasi di desa
Buntalan ini sangat strategis untuk dibangun sebuah terminal bus induk tipe A. Selain letaknya
yang dekat dengan jalan arteri primer, keberadaan stasiun kereta api di sebelah utara lokasi tapak
dapat menciptakan hubungan saling mendukung dan melengkapi bagi para pengguna jasa
angkutan umum (angkutan bus dan angkutan kereta api). Secara lebih luas, keberadaan dua.

1. Angkutan kota

Terminal Tipe C merupakan salah satu tipe terminal yang membutuhkan perhatian khusus
dalam perencanaan pembangunannya karena terminal tipe C merupakan jembatan penghubung
bagi pergerakan yang terjadi di kota dengan desa. Pembangunan terminal tipe C kadangkala
tidak sesuai dengan kebutuhan dan permintaan angkutan masyarakat, sehingga kinerja terminal
tersebut tidak optimal. Hal tersebut dikarenakan belum adanya suatu tatanan atau model
pembangunan terminal tipe C yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Penyusunan model
terminal tipe C ini bertujuan untuk menyusun suatu model pembangunan terminal tipe C yang
sesuai dengan kebutuhan, dimana terminal tipe C merupakan terminal yang melayani jaringan
trayek angkutan pedesaan.

Dalam melakukan penelitian ini, langkah yang ditempuh adalah dengan melakukan
identifikasi dan analisis karakteristik terminal tipe C di wilayah studi yang meliputi lokasi
terminal, karakteristik pengguna, kelengkapan fasilitas, tapak terminal, aksesibilitas, kapasitas,
kesesuaian dengan fungsi terminal, serta kepuasan pengguna. Selain itu juga dilakukan analisis
model terminal tipe c meliputi lokasi, aksesibilitas, dan tapak terminal. Adapun hasil penelitian
yang diperoleh adalah terdapat tiga (3) kategori terminal tipe C berdasarkan pelayanan dan dua
(2) kategori terminal tipe C berdasarkan lokasi di Kabupaten Klaten. Kategori terminal tipe C
berdasarkan pelayanannya yaitu terminal tipe C yang melayani transfer bus AKAP, bus AKDP,
angkuta dan angkudes, terminal tipe C yang melayani transfer bus AKDP, angkuta dan
angkudes, serta terminal tipe C yang melayani angkuta dan angkudes saja.

Sedangkan kategori terminal berdasarkan lokasi yaitu terminal tipe C yang berada di pinggir
jalan besar yang dilalui trayek AKAP dan AKDP, serta terminal tipe C yang terletak jauh dari
jalan utama dan hanya dilalui trayek pedesaan. Berdasarkan temuan tersebut, maka model
terminal tipe C yang disulkan ada tiga (3) model terminal tipe C dengan desain maksimal dan
rekomendasi desain minimal berupa halte pada kondisi tertentu.

5 MAKALAH TERMINAL KABUPATEN KLATEN


2.8 Terminal Ir. Soekarno

  merupakan Terminal Bus Tipe A yang berada di Kabupaten Klaten, tepatnya berada di Jl.
Ir. Soekarno, Kelurahan Buntalan, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
yang dibangun pada lahan seluas 32.760 m2.
Resmi beroperasi sebagai Terminal Bus Tipe A mulai tahun 2017 dibawah pengelolaan
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, sesuai dengan Surat Dirjen Perhubungan Darat
Nomor:KP.801/10/8/DJPD/2016 tanggal 28 Desember 2016 tentang operasional Terminal Tipe
A.
Terminal Ir. Soekarno secara geografis terletak diantara kota besar, yaitu Daerah Istimewa
Yogyakarta dan Kota Solo sehingga merupakan penopang jalur transportasi umumnya. Terminal
Ir. Soekarno beroperasi selama 24 jam sehingga memudahkan masyarakat yang ingin bepergian
menggunakan bus, selain itu Terminal Ir. Soekarno hanya berjarak +/- 200 dari Stasiun
Klaten sehingga memudahkan masyarakat jika ingin berganti moda transportasi dari kereta api
ke bus umum atau pun sebaliknya.
Terminal Ir. Soekarno melayani lebih dari 20 trayek bus yang meliputi Pulau Jawa, Sumatera,
Bali dan Lombok dengan harapan dapat meningkatkan pelayanan pada masyarakat untuk
menjadikan transportasi umum terutama bus sebagai moda yang diminati sehingga terwujud
konektifitas antar daerah semakin mudah dan dapat dijangkau oleh masyarakat  umum.
Untuk jam keberangkatan Mus Malam AKAP dari Terminal Ir. Soekarno mayoritas berangkat
pada siang sampai sore hari dan Bus AKAP yang singgah/melintas 24 jam dengan berbagai
tujuan per hari rata-rata 770 Bus dengan Penumpang per hari rata-rata 11.400 Orang.

FASILITAS:
1. Tempat Pembelian Tiket Bus dan Travel
2. Toilet (difabel dan non difabel)
3. Tempat Parkir (bus dan umum)
4. Ruang Tunggu yang LUAS dan BERSIH
5. Food Court (warung makan dan oleh-oleh)
6. Tempat Istirahat Sopir
7. Mushola
8. Pos Informasi
9. Metal Detector

6 MAKALAH TERMINAL KABUPATEN KLATEN


TRAYEK TUJUAN:

1. Klaten - Solo
2. Klaten - Ngawi
3. Klaten - Madiun
4. Klaten - Jombang
5. Klaten - Mojokerto
6. Klaten - Surabaya
7. Klaten - Malang
8. Klaten - jember
9. Klaten - Banyuwangi
10. Klaten - Denpasar
11. Klaten - Padang Bae
12. Klaten - Mataram
13. Klaten - Magelang
14. Klaten - Yogyakarta
15. Klaten - Purworejo
16. Klaten - Kebumen
17. Klaten - Cilacap
18. Klaten - Purwokerto
19. Klaten - Bobot Sari
20. Klaten – Bumiayu

2.9 PENILAIAN TERMINAL IR SOEKARNO

TERMINAL bus Klaten, Jawa Tengah, menjadi salah satu dari 16 terminal yang dipilih
untuk proyek percontohan rekayasa sosial. Sebagai terminal penumpang tipe A, pengelolaan
terminal tersebut menjadi kewenangan pemerintah pusat. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal
Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Hindro Surahmat mengatakan sekarang terminal
bus tipe A dituntut mengalami perubahan positif baik dalam pengelolaan maupun pelayanan
penumpang. "Karena, sekarang pengelolaan terminal bus tipe A menjadi urusan pemerintah
pusat, harus ada peningkatan termasuk pelayanan penumpang," imbuhnya saat meresmikan
program percontohan 16 terminal di terminal bus Klaten, Kamis (2/11)

Program percontohan 16 terminal tersebut, menurut Hindro, bertujuan mewujudkan


terminal bus A yang lebih keren, bersih, tertib, dan nyaman. "Untuk itu, dukungan pemerintah
daerah dan aparat keamanan sangat dibutuhkan," jelasnya. Hindro juga meminta semua petugas
terminal berkomitmen meningkatkan pelayanan terminal menjadi semakin baik. "Dengan begitu,
angkutan bus kembali menjadi moda pilihan yang dicintai masyarakat," tegasnya. Sebanyak 16
terminal tipe A yang ditetapkan menjadi proyek percontohan di Indonesia adalah Terminal

7 MAKALAH TERMINAL KABUPATEN KLATEN


Tirtonadi Surakarta, Giriadipuro Wonogiri, Bangga Bangun Desa Cilacap, Pemalang,
Pekalongan, Ciakar Sumedang, Sei Ambawang Pontianak, Sri Bulan Sarolangun, Ir Soekarno
Klaten, Bawen Kabupaten Semarang, Subang, Harjamukti Cirebon, Arjosari Malang,
Kertonegoro Ngawi, Terminal Terpadu Merak Cilegon, dan Batu Ampar, Balikpapan.

Masih terkait dengan pembangunan infrastruktur, Pemkab Banjarnegara, Jawa Tengah,


mengalokasikan dana Rp14,4 miliar lebih untuk pembangunan jalan pada 2018. Anggaran
tersebut diambil dari APBD 2018. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Banjarnegara Tatag Rochyadi mengatakan anggaran Rp14,4 miliar itu dialokasikan untuk
pembangunan jalan di empat titik, di antaranya Kecamatan Wanadadi, Rakit, dan Punggelan.

2.10. Persyaratan Lokasi Terminal


Berdasarkan area pelayananya, maka disarankan terminal tipe A mempunyai
akses ke jalan arteri , terminal tipe B mempunyai akses jalan arteri dan kolektor dan
terminal tipe C mempunyai akses ke jalan kolektor atau lokal (Manajemen Jalan
Raya, 2005).

Persyaratan lokasi terminal tipe A adalah sebagai berikut :


1. Terletak di Ibu kota propinsi, kotamadya / kabupaten dalam jaringan trayek bus
Antar Kota Antar Propinsi (AKAP), Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) dan
Angkutan Lintas Batas Negara.
2. Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III A.
3. Jarak antar dua terminal penumpang tipe A sekurang-kurangnya 20 km di pulau
Jawa, 30 km di pulau Sumatra, dan 50 km di pulau lainnya.
4. Tersedia luas lahan sekurang-kurangnya 5 Ha untuk terminal di pulau Jawa dan
Sumatra dan 3 Ha di pulau lainnya.
5. Mempunyai jalan akses ke dan dari terminal sekurang-kurangnya berjarak 100
meter di pulau Jawa dan 50 meter di pulau lainnya.

Persyaratan lokasi terminal tipe B adalah sebagai berikut :


1. Terletak di kotamadya / kabupaten dalam jaringan trayek angkutan kota dalam
propinsi.
2. Terletak di jalan arteri / kolektor dan kelas jalan sekurang-kurangnya kelas III B.
3. Jalan antar dua terminal penumpang tipe B / dengan terminal tipe A sekurangkurangnya
15 km di pulau Jawa, 30 km di pulau lainnya.
10
4. Tersedia luas lahan sekurang-kurangnya 3 Ha untuk terminal di pulau Jawa dan
Sumatra dan 2 Ha di pulau lainnya.

8 MAKALAH TERMINAL KABUPATEN KLATEN


5. Mempunyai jalan akses masuk / jalan keluar ke dan dari terminal sekurangkurangnya
berjarak 50 meter di pulau Jawa dan 30 meter di pulau lainnya.

Persyaratan lokasi terminal tipe C adalah sebagai berikut :


1. Terletak di dalam wilayah kabupaten dalam jaringan trayek angkutan pedesaan.
2. Terletak di jalan kolektor / lokal paling tinggi kelas III A.
3. Tersedia yang sesuai dengan permintaan angkutan.
4. Mempunyai jalan akses masuk / keluar kendaraan dari terminal sesuai dengan
kebutuhan untuk kelancaran lalu lintas disekitar terminal.

9 MAKALAH TERMINAL KABUPATEN KLATEN


BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

sebuah terminal diharapkan dapat melayani setiap pengguna terminal dalam hal ini penumpang
angkutan umum dan sopir angkutan umum yang menggunakan jasa pelayanan terminal.
Keberadaan terminal berperan dalam pengembangan transportasi dalam sebuah wilayah sehingga
dapat menunjang aktivitas para pengguna jasa angkutan umum, dengan begitu wilayah tersebut
dapat terus berkembang.

SARAN :

Perlu adanya rehabilitasi terminal di kecamatan cawas karena tidak berfungsi dengan optimal

DAFTAR PUSTAKA

http://mediaindonesia.com/read/detail/130268-terminal-bus-klaten-masuk-tipe-kelas-a

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/695/jbptunikompp-gdl-barneschri-34708-8-unikom_b-
n.pdf

https://klatenia.com/klaten/terminal-ir-soekarno-klaten/

diakses pada tanggal 20 april 2018 jam 14.30 wib

10 MAKALAH TERMINAL KABUPATEN KLATEN

Anda mungkin juga menyukai