Anda di halaman 1dari 28

UNDANG–UNDANG KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH MADA

NOMOR 1 TAHUN 2014


TENTANG
SUSUNAN, KEDUDUKAN, DAN KOORDINASI BADAN EKSEKUTIF
MAHASISWA DAN SENAT MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS GADJAH MADA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PRESIDEN BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA
UNIVERSITAS GADJAH MADA,

Menimbang : a. bahwa susunan, kedudukan, dan koordinasi Badan Eksekutif


Mahasiswa dan Senat Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas
Gadjah Mada merupakan sarana perwujudan eksekutif dan legislatif
yang diatur guna menghasilkan pemerintahan mahasiswa yang ideal
berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, dan filososfi UGM;
b. bahwa berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
mengatur susunan, kedudukan, dan koordinasi diperlukan
penyempurnaan terhadap susunan, kedudukan, dan koordinasi
sebelumnya;
c. bahwa penyempurnaan terhadap ketentuan peraturan
perundangundangan yang mengatur susunan, kedudukan, dan
koordinasi dimaksudkan untuk lebih meningkatkan fungsi kerja
lembaga agar menjadi lebih efektif;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang
Susunan, Kedudukan, dan Koordinasi Badan Eksekutif Mahasiswa dan
Senat Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada.

Mengingat : 1. Pasal 15 Anggaran Dasar Keluarga Mahasiswa


Universitas Gadjah Mada;
2. Pasal 16 ayat (1) dan (2) Anggaran Dasar Keluarga
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada;

Dengan Persetujuan Bersama


SENAT MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS GADJAH
MADA,
dan
PRESIDEN MAHASISWA
UNIVERSITAS GADJAH MADA

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN, DAN


KOORDINASI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA DAN SENAT
MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS
GADJAH MADA
BAB 1
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam undang –undang ini yang dimaksud dengan :


1. Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang selanjutnya disebut dengan KM
UGM adalah representasi mahasiswa di Universitas Gadjah Mada sebagaimana
disebutkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM UGM.
2. Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang
selanjutnya disebut dengan BEM KM UGM adalah lembaga eksekutif yang dipimpin
oleh Presiden Mahasiswa yang menjalankan peran Pemerintahan Mahasiswa (Student
Government) sebagaimana disebutkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga KM UGM.
3. Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas
Gadjah Mada yang selanjutnya disingkat Presma BEM KM UGM adalah pimpinan
tertinggi dari badan eksekutif mahasiswa.
4. Sekretaris Jenderal Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah
Mada yang selangjutnya disebut Sekjen BEM KM UGM adalah pembantu Presiden
Mahasiswa dalam hal internal BEM KM UGM.
5. Menteri Koordinator yang selanjutnya disingkat Menko adalah pembantu Presiden
Mahasiswa dalam hal internal kampus dan eksternal kampus.
6. Senat Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang selanjutnya
disebut SM KM UGM adalah lembaga legislatif yang berasal dari unsur Partai
Mahasiswa dan Independen.
7. Anggota SM KM UGM, yang selanjutnya disebut Anggota, adalah wakil mahasiswa
UGM yang telah ditentukan dan/atau ditetapkan sesuai perundangan-undangan KM
UGM dan dalam melaksanakan tugasnya akan sungguh-sungguh memperhatikan
kepentingan mahasiswa UGM.
8. Alat Kelengkapan adalah perangkat SM KM UGM dalam menjalakan fungsi tugas dan
wewenangnya.
9. Fraksi adalah pengelompokan Anggota SM KM UGM berdasarkan konfigurasi unsur
Partai Mahasiswa KM UGM dan Independen.
10. Pimpinan SM KM UGM adalah alat kelengkapan SM KM UGM dan merupakan satu
kesatuan pimpinan yang bersifat kolektif dan kolegial yang terdiri atas 1 (satu) orang
ketua dan 2 (dua) orang wakil ketua.
11. Penanggung Jawab Sementara yang selanjutnya disebut PJS SM KM UGM adalah
anggota senat terpilih yang merupakan perwakilan dari Partai Mahasiswa yang
memperoleh kursi terbanyak.
12. Komisi adalah pengelompokkan bidang kerja SM KM UGM guna memenuhi seluruh
fungsi legislasi, pengawasan, dan aspirasi.
13. Pengambilan keputusan adalah proses penyelesaian akhir suatu masalah yang
dibicarakan dalam setiap jenis rapat SM KM UGM.

BAB II
KEORGANISASIAN
Pasal 2

(1) Bentuk organisasi Keluaga Mahasiswa Universitas Gadah Mada adalah Federasi.
(2) Bentuk federasi KM UGM dilaksanakan dengan mengembangkan pembagian lingkungan
berkegiatan yang bebas dengan struktur kepengurusan sesuai kultur dan kondisi di
tingkat universitas, fakultas, jurusan dan/atau program studi dengan tetap menjalin
koordinasi dengan baik.

Pasal 3

(1) Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bernama Badan Eksekutif
Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada.
(2) Lembaga Legislatif Mahasiswa Universitas Gadjah bernama Senat Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada.
BAB III
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

Bagian Pertama
Susunan dan Kedudukan
Pasal 4

BEM KM merupakan lembaga mahasiswa yang berkedudukan sebagai lembaga eksekutif


dalam ruang lingkup KM UGM.

Pasal 5

(1) Presiden Mahasiswa Mahasiswa selaku pimpinan BEM KM UGM adalah pemegang
kekuasaan eksekutif di dalam Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang
dicalonkan dari unsur Partai Mahasiswa atau independen.
(2) Presiden Mahasiswa dibantu oleh Menteri.
(3) Menteri sebagai pembantu Presiden Mahasiswa dalam pengelolaan tugas dan
kewajibannya dibantu oleh Deputi dan Staf yang dipilih berdasarkan Asas Transparansi,
Profesionalitas, dan Akuntabilitas.

Bagian Kedua
Fungsi
Pasal 6

BEM KM UGM menjalankan fungsi eksekutif dalam rangka menjalankan tugas


pemerintahan mahasiswa pada tingkatan universitas.

Bagian Ketiga
Tugas, Wewenang, dan Hak
Pasal 7

Presiden Mahasiswa mempuyai tugas:


a. Presiden Mahasiswa membuat dan melaksanakan program kerja selama satu periode
kepengurusan;
b. Presiden Mahasiswa memperjuangkan aspirasi mahasiswa dan masyarakat;
c. Presiden Mahasiswa mewakili BEM KM UGM baik ke dalam maupun ke luar
Universitas Gadjah Mada;
d. Presiden Mahasiswa mengesahkan Undang-Undang KM UGM dengan persetujuan
bersama SM KM UGM;
e. Presiden Mahasiswa mensosialisasikan perkembangan kerja tengah periode kepengurusan
organisasi kepada anggota KM UGM;
f. Presiden Mahasiswa menandatangani segala surat dan pernyataan sikap BEM KM UGM;
g. Presiden Mahasiswa menyampaikan laporan pelaksanaan tugas dalam Kongres
Mahasiswa UGM;
h. Presiden Mahasiswa membentuk Kabinet BEM KM UGM;
i. Presiden Mahasiswa merumuskan sikap BEM KM UGM terhadap persoalan-persoalan
yang ada dalam kehidupan kampus, bangsa dan negara.

Pasal 8

Presiden Mahasiswa mempunyai wewenang untuk mengesahkan Undang-Undang KM UGM.

Pasal 9

Presiden Mahasiswa mempunyai hak mengajukan rancangan Undang-Undang KM UGM


kepada SM KM UGM.

Pasal 10

Menteri bertugas menyusun dan melaksanakan program kerja selama satu periode
kepengurusan sesuai dengan bidang masing-masing.

Pasal 11

Menteri memiliki fungsi dalam membantu Presiden Mahasiswa untuk menyelenggarakan


fungsi eksekutif BEM KM UGM.
Pasal 12

Menteri mempunyai wewenang:


a. Menteri BEM KM UGM memiliki kewenangan untuk merekrut staf sesuai dengan
kebutuhan bidang masing-masing.
b. Menteri BEM KM UGM memiliki kewenangan untuk mengangkat Deputi sesuai
kebutuhan bidang masing-masing.
c. Menteri BEM KM UGM memiliki kewenangan untuk membangun komunikasi dengan
lembaga-lembaga fakultas.
d. Menteri BEM KM UGM memiliki kewenangan menunjuk Deputi apabila berhalangan
hadir dalam urusan tertentu.

Pasal 13

Menteri BEM KM UGM berhak berkordinasi dengan Presiden Mahasiswa dan menteri
lainnya berkaitan dengan penyelenggaraan BEM KM UGM.

Pasal 14

Deputi memiliki fungsi dalam membantu menteri BEM KM UGM untuk menyelenggarakan
fungsi eksekutif BEM KM UGM.

Pasal 15

Deputi memiliki tugas:


a. Deputi bertugas menjalankan program kerja sesuai program yang telah diinstruksikan
oleh menteri;
b. Deputi bertugas mewakili menteri apabila menteri berhalangan hadir dalam suatu urusan
tertentu; dan
c. Deputi bertugas memberikan instruksi kepada staf dalam menjalankan program kerja.
Pasal 16

Deputi memiliki kewenangan menyusun dan menjalankan turunan program kerja dari
kementerian masing-masing.

Pasal 17

Deputi berhak berkordinasi dengan menteri dan deputi lainnya berkaitan dengan
penyelenggaraan BEM KM UGM.

Bagian Keempat
Kelengkapan Organisasi
Pasal 18

(1) Untuk menjalankan fungsinya BEM KM UGM memiliki bagian-bagian yang menangani
segala aspek pelaksanan tugas dan fungsi serta perwujudan visi yang dibawa oleh
Presiden Mahasiswa Mahasiswa KM UGM.
(2) Masing-Masing kementerian dipimpin oleh satu orang menteri yang bertugas membantu
Presiden Mahasiswa Mahasiswa menjalankan tugas dan peran yang diembankan oleh
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM UGM.
(3) Presiden Mahasiswa dengan menggunakan Hak Prerogatifnya menentukan komposisi
kabinetnya selama 1 (satu) Periode.
(4) Satu periode kepengurusan adalah satu tahun terhitung sejak ditetapkan dalam Kongres
KM UGM.

Bagian Kelima
Keanggotaan
Pasal 19

(1) Anggota BEM KM UGM yang menjadi staf di masing-masing Bagian adalah mahasiswa
S1 dan/ atau Vokasi yang telah melalui mekanisme rekruitmen oleh BEM KM UGM.
(2) Keanggotan BEM KM UGM disahkan dengan Surat Keputusan Presiden Mahasiswa.
BAB IV
SENAT MAHASISWA

Bagian Pertama
Susunan dan Kedudukan
Pasal 20

SM KM UGM merupakan lembaga perwakilan mahasiswa yang berkedudukan sebagai


pengurus organisasi KM UGM, sebagaimana dimaksud dalam Angaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Tahun 2013.

Pasal 21

(1) SM KM UGM terdiri atas anggota partai mahasiswa dan anggota dari independen yang
dipilih melalui pemira.
(2) SM KM UGM terdiri atas :
a. Perwakilan partai mahasiswa yang berjumlah 24 orang yang dipilih melalui pemira;
dan
b. Perwakilan independen yang berjumlah 19 orang terdiri dari unsur perorangan yang
dipilih melalui pemira.
(3) SM KM UGM terdiri atas :
a. Fraksi;
b. Kelengkapan SM KM UGM yang meliputi :
a) Pimpinan SM KM UGM
b) Sekretaris bendahara Senat
c) Komisi
d) Staf Ahli
e) Panitia Kerja
f) Badan Kehormatan

Bagian Kedua
Fungsi
Pasal 22
SM KM UGM memiliki fungsi legislasi, fungsi aspirasi, dan fungsi pengawasan.

Bagian Ketiga
Tugas dan Kewenangan
Pasal 23

SM KM UGM melaksanakan tugasnya berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,


Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM UGM, Ketetapan Kongres KM UGM,
dan Undang-Undang KM UGM.

Pasal 24

(1) SM KM UGM mempunyai tugas :


a. Secara umum mengawasi pelaksanaan Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART) oleh BEM KM UGM;
b. Secara khusus mengawasi jalannya kepengurusan organisasi yang dipimpin oleh
Presiden Mahasiswa dan tidak menjadi panitia dalam seluruh kegiatan di bawah
koordinasi Presiden Mahasiswa;
c. Menghimpun dan merumuskan aspirasi mahasiswa UGM untuk diteruskan kepada
Presiden Mahasiswa;
d. Menyosialisasikan kebijakan dan program-program kerja SM KM UGM kepada
mahasiswa;
e. Bersama Presiden Mahasiswa membuat Undang-undang sebagai aturan yang lebih
detail daripada AD/ART sesuai dengan kebutuhan;
f. Mendengar dan memberikan tanggapan terhadap Laporan Pertanggungjawaban
Presiden Mahasiswa selama satu periode dalam Kongres KM UGM;
g. Menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugasnya dalam Kongres KM UGM; dan
h. Menyosialisasikan perkembangan kerja KM UGM sekurangkurangnya satu kali
pada tengah kepengurusan kepada mahasiswa dalam bentuk laporan publik.

(2) SM KM UGM mempunyai wewenang:


a. Jika dalam penilaian SM KM UGM, Presiden Mahasiswa tidak melaksanakan
tugasnya dan atau melanggar AD/ART, maka SM KM UGM dapat melakukan rapat
untuk mengeluarkan memorandum I dengan kesepakatan 2/3 jumlah anggota SM KM
UGM dan jika dalam batas waktu 2 minggu Presiden Mahasiswa masih melakukan
kesalahan maka SM KM UGM dapat melakukan rapat untuk mengeluarkan
memorandum II dengan kesepakatan 50 % + 1 jumlah anggota SM KM UGM. Jika
dalam batas waktu 2 minggu setelah batas waktu tersebut Presiden Mahasiswa tidak
memperbaikinya, maka SM KM UGM dapat mengajukan usulan diadakannya
Kongres Istimewa;
b. Apabila dianggap darurat, Kongres Istimewa dapat diadakan atas usulan 2/3 jumlah
anggota SM KM UGM sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam AD/ART KM
UGM;
c. Mewakili KM UGM yang berhubungan dengan lembaga legislatif mahasiswa;
d. Membuat Rancangan Perubahan AD/ART KM UGM jika diperlukan;
e. Mengusulkan penggantian anggota kepada partai mahasiswa yang bersangkutan
berdasarkan mekanisme dalam pasal 9 Peraturan Tata Tertib SM KM UGM;
f. Dapat mengeluarkan pernyataan sikap terkait dengan kondisi internal maupun
eksternal KM UGM di lingkup UGM dan di luar UGM; dan
g. Mengajukan pertanyaan, meminta keterangan dan memberikan pertimbangan kepada
Presiden Mahasiswa menyangkut sikap organisasi yang diambil terhadap persoalan-
persoalan yang ada dalam kehidupan kampus, bangsa, dan negara.

(3) SM KM UGM, dalam kepentingan pelaksanaan tugas dan wewenangnya dapat meminta
menteri BEM KM UGM, staf kementrian BEM KM UGM, atau mahasiswa UGM untuk
memberikan keterangan tentang sesuatu hal yang perlu ditangani demi kepentingan
mahasiswa UGM.

Bagian Keempat
Pimpinan SM KM UGM

Susunan dan Kedudukan


Pasal 25

(1) Pimpinan SM KM UGM adalah kelengkapan SM KM UGM.


(2) SM KM UGM dipimpin oleh 3 (tiga) orang pimpinan.
(3) Pimpinan SM KM UGM terdiri dari tiga orang yang dipilih dan berasal dari unsur Partai
Mahasiwa dan/atau Independen.
(4) Pimpinan SM KM UGM didampingi oleh 1 (satu) orang Sekretaris sekaligus bendahara
Senat yang ditunjuk langsung oleh Pimpinan dan bertanggungjawab kepada seluruh
anggota.
(5) Masa jabatan Pimpinan SM KM UGM sama dengan masa keanggotaan SM KM UGM.

Pasal 26

(1) Pimpinan SM KM UGM berhenti atau diberhentikan dari jabatannya karena :


a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis;
c. Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap sebagai
Pimpinan SM KM UGM;
d. Ditarik keanggotaannya sebagai Anggota SM KM UGM oleh Partai Mahasiswa KM
UGM yang bersangkutan;
e. Melanggar AD/ART KM UGM;
f. Melanggar Tata Tertib SM KM UGM dan telah mendapat Surat Peringatan sebanyak
3 kali; dan
g. Keputusan bersama rapat SM KM UGM.
(2) Dalam hal salah seorang Pimpinan SM KM UGM diberhentikan dari jabatannya,
Anggota mengadakan musyawarah untuk menentukan Pimpinan SM KM UGM yang
baru.

Tugas
Pasal 27

(1) Tugas Pimpinan SM KM UGM meliputi :


a. Memimpin sidang-sidang dan menyimpulkan hasil sidang untuk diambil putusan;
b. Menyusun rencana kerja dan mengadakan pembagian kerja antar Pimpinan;
c. Mengadakan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas komisi di SM KM UGM;
d. Menjadi juru bicara SM KM UGM; dan
e. Melaksanakan dan menyosialisasikan putusan SM KM UGM.
(2) Pimpinan SM KM UGM bertanggungjawab kepada SM KM UGM dalam melaksanakan
tugasnya.
(3) Pimpinan SM KM UGM dalam melaksanakan tugasnya dapat :
a. Mengadakan koordinasi terhadap pelaksanaan tugas Komisi;
b. Mengadakan konsultasi dengan Ketua Fraksi apabila dipandang perlu; dan
c. Menghadiri rapat alat kelengkapan SM KM UGM yang lain apabila dipandang perlu.

Penanggung Jawab Sementara SM KM UGM


Pasal 28

Selama Pimpinan SM KM UGM yang baru belum terpilih, SM KM UGM untuk sementara
waktu dipimpin oleh PJS SM KM UGM.

Pasal 29

PJS SM KM UGM menyerahkan tanggung jawab kepada Pimpinan SM KM UGM terpilih


yang telah ditetapkan pada rapat SM KM UGM dengan surat keputusan SM KM UGM.

Tata Cara Pemilihan Pimpinan SM KM UGM


Pasal 30

(1) Pimpinan SM KM UGM dipilih dari dan oleh Anggota.


(2) Calon Pimpinan SM KM UGM diusulkan kepada PJSSM KM UGM secara tertulis atau
lisan.
(3) Inventarisasi nama-nama calon Pimpinan SM KM UGM yang diusulkan lalu
dikerucutkan menjadi 5 (lima) nama melalui mekanisme forum.
(4) Jika telah terdapat 5 (lima) nama calon, selanjutnya diserahkan kapada mekanisme forum
untuk mendapatkan tiga orang pimpinan SM KM UGM.

Bagian Kelima
Sekretaris Bendahara Senat

Kedudukan
Pasal 31
(1) Sekretaris senat adalah alat kelengkapan SM KM UGM.
(2) Sekretaris senat berada di bawah koordinasi langsung pimpinan SM KM UGM dan
bertanggung jawab kepada seluruh anggota SM KM UGM.
(3) Masa jabatan Sekretaris senat sama dengan masa keanggotaan SM KM UGM.
(4) Sekretaris Senat diangkat oleh Pimpinan SM KM UGM dari unsur non Partai Mahasiswa
dan bukan anggota SM KM UGM.

Pasal 32

(1) Sekretaris senat SM KM UGM berhenti atau diberhentikan dari jabatannya karena:
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis;
c. Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap
sebagai Sekretaris Senat SM KM UGM;
d. Ditarik menjadi anggota Partai Mahasiswa;
e. Melanggar Tata Tertib SM KM UGM dan telah mendapat Surat Peringatan
sebanyak 3 kali; dan
f. Keputusan bersama rapat SM KM UGM.

(2) Apabila seorang Sekretaris Senat berhenti atau diberhentikan dari jabatannya, Sekretaris
Senat yang baru dipilih oleh Pimpinan SM KM UGM.

Tugas
Pasal 33

(1) Menjalankan fungsi kesekretariatan dan administratif SM KM UGM; dan


(2) Hal-hal yang berhubungan dengan kesekretariatan dan administrasi selanjutnya diatur
oleh Sekretaris bendahara senat.
(3) Hal-hal yang berhubungan dengan kesekretariatan dan administrasi komisi selanjutnya
diatur oleh Sekretaris bendahara senat bersama sekretaris komisi.
(4) Mengatur keuangan SM KM UGM.
(5) Segala keputusan yang akan diambil oleh Sekretaris Bendahara Senat harus disetujui
oleh Pimpinan SM KM UGM dan disampaikan pada SM KM UGM.
Bagian Keenam
Komisi

Kedudukan
Pasal 34

Komisi dibentuk oleh SM KM UGM dan bersifat tetap.

Susunan
Pasal 35

(1) Komisi di dalam SM KM UGM terdiri dari:


a. Komisi I yaitu komisi hukum dan perundang-undangan;
b. Komisi II yaitu komisi jaringan dan media;
c. Komisi III yaitu komisi aspirasi dan riset; dan
d. Komisi IV yaitu komisi pengawasan
(2) Setiap Anggota harus menjadi anggota salah satu komisi kecuali Pimpinan dan Sekretaris
SM KM UGM.
(3) Setiap komisi memiliki Ketua dan Sekretaris Komisi.

Pasal 36

(1) SM KM UGM menetapkan keanggotaan komisi menurut perimbangan dan pemerataan


jumlah Anggota pada permulaan masa keanggotaan SM KM UGM.
(2) Pergantian dan perpindahan anggota Komisi dapat dilakukan oleh Fraksinya apabila
anggota Komisi yang bersangkutan berhalangan tetap atau ada pertimbangan lain dari
Fraksinya.
(3) Setiap Anggota dapat menghadiri Rapat Komisi/ Panitia tertutup yang bukan Komisi
Panitia nya dengan terlebih dahulu meminta ijin kepada Ketua Rapat.
Ketua Komisi dan Sekretaris Komisi
Pasal 37

(1) Ketua Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi setelah penetapan susunan dan
keanggotaan Komisi.
(2) Sekretaris komisi diangkat oleh ketua komisi dari anggota komisi tersebut.
(3) Apabila ketua komisi berhalangan dalam menjalankan tugasnya, dapat memberikan
mandat kepada salah satu anggota komisi dengan persetujuan seluruh anggota komisi.
(4) Penggantian Ketua dan sekretaris komisi dapat dilakukan apabila Ketua dan sekretaris
Komisi berhalangan tetap atau tidak menjalankan fungsinya sesuai dengan pertimbangan
seluruh anggota komisi
.
Tugas
Pasal 38

(1) Tugas-tugas umum setiap komisi:


a. Dapat memberikan rekomendasi materi-materi yang akan diatur dalam undang-
undang KM UGM;
b. Mengampu fungsi aspirasi, pengawasan, dan legislasi sesuai komisinya masing-
masing;
c. Mengkritisi dan memberikan masukan konstruktif terhadap kebijakan-kebijakan
internal maupun eksternal yang diambil oleh BEM KM UGM;
d. Membuat inventarisasi masalah, baik yang sudah maupun yang belum terselesaikan,
untuk dapat diperguanakn sebagai bahan oleh Komisi pada masa keanggotaan
berikutnya pada akhir masa keanggotaan SM KM UGM ; dan
e. Mewadahi aspirasi, koordinasi, dan komunikasi antar mahasiswa Universitas Gadjah
Mada maupun dengan mahasiswa nasional dan internasional, serta masyarakat pada
umumnya.

(2) Tugas-tugas khusus :


a. Komisi I:
a) Menjalankan fungsi legislasi, meliputi persiapan, pembahasan, dan
penyempurnaan Rancangan Undang-undang yang termasuk dalam ruang
lingkup tugasnya.
b. Komisi II:
a) Membina, mengembangkan, dan meningkatkan hubungan persahabatan dan
kerja sama antara KM UGM dengan lembaga-lembaga mahasiswa fakultas-
fakultas di UGM, unit kegiatan mahasiswa UGM, badan legislatif universitas
lain dan organisasi di luar kampus baik secara bilateral dan multilateral; dan
b) Melakukan pengelolaan media untuk menekan pihak yang berwenang yaitu
pihak BEM KM UGM dan/atau rektorat UGM agar menindaklanjuti aspirasi
yang timbul dari mahasiswa UGM.
c. Komisi III:
a) Menghimpun aspirasi yang timbul dari mahasiswa UGM dan menghimpun data
dan informasi dari pihak rektorat terkait dengan kebijakan atau perkembangan
yang berhubungan dengan kepentingan mahasiswa untuk dijadikan pusat data
dan informasi;
b) Membawa dan menindaklanjuti aspirasi yang timbul dari mahasiswa UGM
dengan meneruskan hasil analisa dari data dan/atau informasi yang diterimanya
kepada pihak yang berwenang yaitu pihak BEM KM UGM dan/atau rektorat
UGM; dan
c) Melakukan riset atau kajian sebagai bentuk tindak lanjut aspirasi yang telah
ditampung.
d. Komisi IV:
a) Mengawasi AD/ART KM UGM beserta implementasinya;
b) Mengawasi kebijakan BEM KM UGM beserta implementasinya;
c) Mengawasi anggaran pendapatan dan belanja BEM KM UGM dan melakukan
penyelidikan jika diperlukan;
d) Mengawasi peraturan pelaksanaan BEM KM UGM yang termasuk dalam ruang
lingkup tugasnya; dan
e) Mengawasi kinerja dan dinamika di BEM KM UGM.
(3) Komisi dalam melaksanakan tugasnya dapat :
a. Mengadakan Rapat Kerja dengan Presiden Mahasiswa, yang dapat diwakili oleh
Menteri;
b. Mengadakan Rapat Dengar Pendapat dengan mahasiswa UGM secara langsung;
c. Membentuk Panitia Kerja;
d. Mengadakan Rapat Gabungan Komisi; dan
e. Mengadakan kunjungan kerja dan/atau studi banding.

Bagian Ketujuh
Panitia Kerja

Kedudukan
Pasal 39

(1) SM KM UGM dapat membentuk Panitia Kerja berdasarkan kesepakatan Anggota di


dalam rapat SM KM UGM dan disahkan melalui surat keputusan Pimpinan SM KM
UGM.
(2) Panitia Kerja dibubarkan di dalam rapat SM KM UGM setelah jangka waktu
penugasannya berakhir atau karena tugasnya dinyatakan selesai, dan disahkan melalui
surat keputusan SM KM UGM.
(3) Panitia Kerja bertanggung jawab kepada SM KM UGM.

Susunan
Pasal 40

Susunan keanggotaan Panitia Kerja ditetapkan Anggota di dalam rapat SM KM UGM dengan
sedapat mungkin didasarkan pada perimbangan jumlah anggota tiap-tiap Fraksi dan dapat
juga menyertakan orang-orang di luar SM KM UGM yang menguasai bidang/permasalahan
yang sedang dikaji oleh Panitia Kerja.

Pasal 41

Panitia Kerja dipimpin oleh salah seorang Anggota yang berada di dalam Panitia Kerja
dengan Surat Keputusan (SK) SM KM UGM.

Tugas dan Wewenang


Pasal 42

(1) Panitia Kerja bertugas melaksanakan tugas tertentu dalam jangka waktu tertentu yang
ditetapkan dalam rapat SM KM UGM.
(2) Tata cara kerja, hak, dan kewajiban Panitia Kerja ditetapkan di dalam rapat SM KM
UGM atau peraturan pelaksana SM KM UGM.
(3) Tindak lanjut hasil kerja Panitia Kerja disepakati oleh Anggota untuk selanjutnya
ditetapkan oleh Pimpinan SM KM UGM di dalam rapat SM KM UGM.

Bagian Keedelapan

Staf Ahli

Pasal 43

Dalam menjalankan tugasnya, Anggota dapat dibantu oleh Staf Ahli yang diatur dalam
Ketetapan SM KM UGM.

Bagian Kesembilan
Badan Kehormatan

Pasal 44

(1) Badan Kehormatan dibentuk oleh SM KM UGM dan merupakan alat kelengkapan SM
KM UGM yang bersifat tetap.
(2) Keanggotaan Badan Kehormatan terdiri atas anggota dari tiap-tiap komisi yang dipilih
oleh komisi dengan memperhatikan perimbangan jumlah anggota.
(3) Badan kehormatan bertugas menjaga kedisiplinan anggota SM KM UGM dalam
melaksanakan tata tertib dan tugas lainnya.
(4) Badan kehormatan bertugas melakukan penyelidikan dan verifikasi terhadap pengaduan
atas peristiwa yang diduga dilakukan oleh anggota SM KM UGM sebagai suatu
pelanggaran.
(5) Segala keputusan yang akan diambil oleh badan kehormatan, harus disetujui oleh
Pimpinan SM KM UGM dan disampaikan pada rapat SM KM UGM.
(6) Pemberhentian anggota BK dilakukan atas kesepakatan rapat internal BK.
(7) Pergantian anggota BK yang diberhentikan, diajukan oleh komisi yang bersangkutan.

Bagian Kesebelas
Hak SM KM UGM dan Hak Anggota

Hak SM KM UGM
Pasal 45

SM KM UGM dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya mempunyai hak :


a. Mengajukan RUU dan/atau perubahan atas RUU;
b. Menyatakan pendapat;
c. Interpelasi;
d. Angket;
e. Menghadirkan seseorang untuk dimintai keterangan;
f. Bertanya; dan
g. Budgeting

Hak Anggota
Pasal 46

Anggota mempunyai hak :


a. Mengajukan usul atas RUU;
b. Mengajukan pertanyaan;
c. Mengajukan usul dan pendapat;
d. Memilih dan dipilih;
e. Membela diri ; dan
f. Mengundurkan diri

BAB V
POLA KOORDINASI LEMBAGA

Bagian Pertama
Kelengkapan Koordinasi SM KM UGM
Pasal 47

Dalam melaksanakan tugasnya, SM KM UGM memiliki alat-alat kelengkapan :


a. Rapat dengar pendapat dengan mahasiswa;
b. Rapat SM KM UGM dengan Presiden Mahasiswa;
c. Rapat Paripurna;
d. Rapat Pleno SM KM UGM;
e. Rapat SM KM UGM dengan Kementrian di BEM;
f. Rapat Gabungan Komisi;
g. Rapat Komisi; dan
h. Rapat Panitia Kerja.

Rapat Dengar Pendapat Dengan Mahasiswa


Pasal 48

Rapat dengar pendapat dengan mahasiswa adalah rapat yang diadakan untuk menggali
aspirasi, melakukan sosialisasi kebijakan dan program kerja SM KM UGM secara langsung,
yang diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu periode.

Rapat SM KM UGM dengan Presiden Mahasiswa


Pasal 49

Rapat SM KM UGM dengan Presiden Mahasiswa adalah rapat yang diadakan untuk
mendengar Laporan Perkembangan Kerja Presiden Mahasiswa dan membahas hal-hal lain
yang diperlukan yang dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam dua bulan.

Rapat Paripurna
Pasal 50

(1) Rapat Paripurna adalah rapat yang diadakan untuk membahas dan mengesahkan Undang-
Undang, Peraturan Pengganti Perundang-undangan, atau keputusan bersama lainnya
antara SM KM UGM dan Presiden Mahasiswa;
(2) Apabila Presiden Mahasiswa berhalangan hadir, maka Presiden Mahasiswa wajib
mendelegasikan Menteri BEM KM UGM disertai surat delegasi tertulis yang
menyatakan kesediaan atas suara dan persetujuan delegasi tersebut.

Rapat Pleno
Pasal 51

Rapat Pleno SM KM UGM adalah rapat untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas dan wewenang SM KM UGM.

Rapat SM KM UGM dengan Kementerian BEM KM UGM


Pasal 52

Rapat SM KM UGM dengan kementrian di BEM KM UGM merupakan rapat dengar


pendapat oleh anggota SM KM UGM dengan Kementrian di BEM yang terkait dalam rangka
meminta penjelasan tentang perencanaan dan realisasi program kerja yang diadakan
sekurang-kurangnya sekali dalam dua bulan dan diusulkan oleh pimpinan dan/atau anggota
SM KM UGM.

Rapat Gabungan Komisi


Pasal 53

Rapat gabungan komisi adalah rapat bersama yang diadakan oleh lebih dari satu komisi,
dihadiri oleh anggota-anggota komisi yang bersangkutan dan dipimpin oleh Pimpinan Rapat
Gabungan Komisi.

Rapat Komisi
Pasal 54

Rapat komisi adalah rapat yang dipimpin oleh ketua komisi untuk membahas permasalahan
yang terkait dengan tugas dan wewenang komisi tersebut.
Rapat Panitia Kerja
Pasal 55
Rapat Panitia Kerja adalah rapat anggota Panitia Kerja yang dipimpin oleh Ketua Panitia
Kerja.

Bagian Kedua
Kelengkapan Koordinasi BEM KM UGM
Pasal 56

Alat kelengkapan koordinasi BEM KM UGM meliputi:


a. Rapat Pimpinan BEM KM UGM
b. Rapat Kabinet BEM KM UGM
c. Rapat Kesekjenan atau Kemenkoan BEM KM UGM
d. Rapat Kementerian BEM KM UGM

BAB VI
Pola Koordinasi SM KM UGM dengan BEM KM UGM

Pasal 57

BEM KM UGM dan SM KM UGM memiliki kedudukan sejajar dalam lingkup KM UGM
namun SM KM UGM memiliki hak, wewenang dan fungsi khusus terhadap BEM KM UGM.

Pasal 58

(1) Rapat SM KM UGM dengan Presiden Mahasiswa adalah rapat yang diadakan untuk
mendengar Laporan Perkembangan Kerja Presiden Mahasiswa dan membahas hal-hal
lain yang diperlukan.
(2) Pola Hubungan kerja ini dibuat untuk memperjelas pelaksanaan tugas dan wewenang SM
KM UGM sebagaimana yang tersebut dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
PEMBAHASAN DAN PENGESAHAN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG

Bagian Kesatu
Pembahasan Rancangan Undang-Undang
Pasal 59

(1) Pembahasan Rancangan Undang-Undang dilakukan melalui 2 (dua) tingkat pembicaraan.


(2) Dua tingkat pembicaraan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) terdiri atas:
a. pembicaraan tingkat I dalam rapat komisi, gabungan komisi, rapat SM KM atau
rapat Panitia Khusus; dan
b. pembicaraan tingkat II dalam rapat paripurna.

Pasal 60

(1) Pembicaraan tingkat I dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut :


a. pengantar musyawarah;
b. pembahasan daftar inventarisasi masalah; dan
c. penyampaian pendapat mini.
(2) Dalam pengantar musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a:
a. SM KM UGM memberikan penjelasan dan Presiden menyampaikan pandangan
jika Rancangan Undang-Undang berasal dari DPR;
b. Presiden memberikan penjelasan dan fraksi memberikan pandangan jika
Rancangan Undang-Undang berasal dari Presiden.
(3) Daftar inventarisasi masalah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diajukan oleh:
a. Presiden jika Rancangan Undang-Undang berasal dari SM KM; atau
b. SM KM jika Rancangan Undang-Undang berasal dari Presiden dengan
mempertimbangkan usul dari fakultas sepanjang terkait dengan kewenangan
fakultas
(4) Penyampaian pendapat mini sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c disampaikan
pada akhir pembicaraan tingkat I oleh:
a. fraksi;
b. lembaga tingkat fakultas jika Rancangan Undang-Undang berkaitan dengan
kewenangan fakultas; dan

c. Presiden.
(5) Dalam hal fakultas tidak menyampaikan pandangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b dan/atau tidak menyampaikan pendapat mini sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) huruf b, pembicaraan tingkat I tetap dilaksanakan.
(6) Dalam pembicaraan tingkat I dapat diundang perwakilan lembaga fakultas atau lembaga
lain jika materi Rancangan Undang-Undang berkaitan dengan lembaga fakultas atau
lembaga lain.

Pasal 61

(1) Pembicaraan tingkat II merupakan pengambilan keputusan dalam rapat paripurna dengan
kegiatan:
a. penyampaian laporan yang berisi proses, pendapat mini fraksi, pendapat mini
lembaga fakultas, dan hasil pembicaraan tingkat I;
b. pernyataan persetujuan atau penolakan dari tiap tiap fraksi dan anggota secara lisan
yang diminta oleh pimpinan rapat paripurna; dan
c. penyampaian pendapat akhir Presiden yang dilakukan oleh menteri yang ditugasi.
(2) Dalam hal persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tidak dapat dicapai
secara musyawarah untuk mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan
mekanisme Forum yang ada dalam tata tertib SM KM UGM 2014
(3) Dalam hal Rancangan Undang-Undang tidak mendapat persetujuan bersama antara SM
KM dan Presiden, Rancangan Undang-Undang tersebut tidak boleh diajukan lagi dalam
persidangan SM KM masa itu.

Pasal 62

(1) Rancangan Undang-Undang dapat ditarik kembali sebelum dibahas bersama oleh SM
KM dan Presiden.
(2) Rancangan Undang-Undang yang sedang dibahas hanya dapat ditarik kembali
berdasarkan persetujuan bersama SM KM dan Presiden.
(3) Pengesahan Rancangan Undang-Undang.

Pasal 63

(1) Rancangan Undang-Undang yang telah disetujui bersama oleh SM KM dan Presiden
disampaikan oleh Pimpinan SM KM kepada Presiden untuk disahkan menjadi Undang-
Undang.
(2) Penyampaian Rancangan Undang-Undang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal
persetujuan bersama.

Pasal 64

(1) Rancangan Undang-Undang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 disahkan oleh


Presiden dengan membubuhkan tanda tangan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat
belas puluh) hari terhitung sejak Rancangan Undang-Undang tersebut disetujui bersama
oleh SM KM dan Presiden Mahasiswa.
(2) Dalam hal Rancangan Undang-Undang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
ditandatangani oleh Presiden dalam waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung
sejak Rancangan Undang-Undang tersebut disetujui bersama, Rancangan Undang-
Undang tersebut sah menjadi Undang-Undang dan wajib diundangkan.

Pasal 65

(1) Rapat Komisi Pengawasan bersama Presiden Mahasiswa dan/atau Menteri BEM KM
UGM dilaksanakan sekurang-kurangnya 9 (sembilan) kali dalam 1 (satu) periode
kepengurusan untuk membahas evaluasi berkala BEM KM UGM.
(2) SM KM UGM mengadakan public hearing antara mahasiswa dengan BEM KM UGM
untuk menampung aspirasi mahasiswa dan membahas pembahasan-pembahasan lain
terkait KM UGM.
(3) Komisi Pengawasan SM KM UGM memeriksa dan menganalisis laporan kegiatan yang
dilakukan secara berkala oleh BEM KM UGM.
(4) SM KM UGM melakukan fungsi pengawasan secara aktif dan pasif terhadap kinerja
BEM KM UGM.
(5) Mekanisme mengenai tata cara pengawasan diatur lebih lanjut dalam sebuah perjanjian
tertulis antara BEM KM UGM dengan SM KM UGM.

Pasal 66

(1) SM KM UGM melakukan penjaringan aspirasi dan riset terhadap BEM KM UGM.
(2) Memberikan rekomendasi kepada BEM KM UGM berdasarkan aspirasi mahasiswa.
(3) Memberikan aspirasi mahasiswa kepada BEM KM UGM berkaitan dengan evaluasi
kinerja BEM KM UGM.
(4) Melakukan koordinasi antara BEM KM UGM dan SM KM UGM berkaitan dengan
sinergitas KM UGM.

Pasal 67

(1) SM KM UGM dan BEM KM UGM dapat menerima kunjungan dari universitas lain
untuk membangun jaringan KM UGM.
(2) SM KM UGM dan BEM KM UGM dapat melakukan kunjungan ke universitas lain
untuk membangun jaringan KM UGM.

BAB VII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 68

Hal-hal tentang koordinasi antara BEM KM UGM dan SM KM UGM dibahas lebih lanjut
dalam Surat Keputusan Bersama KM UGM.

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 69

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku maka :


a. Undang-Undang nomor 1 tahun 2013 tentang Susunan, Kedudukan, dan Pola Hubungan
Dewan Perwakilan Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa; dan
b. Peraturan Perundang-undangan lain yang ketentuannya telah diatur dalam Undang-
Undang ini dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 70

Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Sleman
Pada Tanggal 17 Maret 2013
Presiden Mahasiswa BEM KM UGM

Yanuar Rizki Pahlevi

Diundangkan di Sleman
Pada Tanggal 17 Maret 2013
Sekretaris Jendral BEM KM UGM

Pipit Suprihatin

Anda mungkin juga menyukai