MEMUTUSKAN:
BAB II
KEORGANISASIAN
Pasal 2
(1) Bentuk organisasi Keluaga Mahasiswa Universitas Gadah Mada adalah Federasi.
(2) Bentuk federasi KM UGM dilaksanakan dengan mengembangkan pembagian lingkungan
berkegiatan yang bebas dengan struktur kepengurusan sesuai kultur dan kondisi di
tingkat universitas, fakultas, jurusan dan/atau program studi dengan tetap menjalin
koordinasi dengan baik.
Pasal 3
(1) Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas Gadjah Mada bernama Badan Eksekutif
Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada.
(2) Lembaga Legislatif Mahasiswa Universitas Gadjah bernama Senat Mahasiswa Keluarga
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada.
BAB III
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA
Bagian Pertama
Susunan dan Kedudukan
Pasal 4
Pasal 5
(1) Presiden Mahasiswa Mahasiswa selaku pimpinan BEM KM UGM adalah pemegang
kekuasaan eksekutif di dalam Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada yang
dicalonkan dari unsur Partai Mahasiswa atau independen.
(2) Presiden Mahasiswa dibantu oleh Menteri.
(3) Menteri sebagai pembantu Presiden Mahasiswa dalam pengelolaan tugas dan
kewajibannya dibantu oleh Deputi dan Staf yang dipilih berdasarkan Asas Transparansi,
Profesionalitas, dan Akuntabilitas.
Bagian Kedua
Fungsi
Pasal 6
Bagian Ketiga
Tugas, Wewenang, dan Hak
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Menteri bertugas menyusun dan melaksanakan program kerja selama satu periode
kepengurusan sesuai dengan bidang masing-masing.
Pasal 11
Pasal 13
Menteri BEM KM UGM berhak berkordinasi dengan Presiden Mahasiswa dan menteri
lainnya berkaitan dengan penyelenggaraan BEM KM UGM.
Pasal 14
Deputi memiliki fungsi dalam membantu menteri BEM KM UGM untuk menyelenggarakan
fungsi eksekutif BEM KM UGM.
Pasal 15
Deputi memiliki kewenangan menyusun dan menjalankan turunan program kerja dari
kementerian masing-masing.
Pasal 17
Deputi berhak berkordinasi dengan menteri dan deputi lainnya berkaitan dengan
penyelenggaraan BEM KM UGM.
Bagian Keempat
Kelengkapan Organisasi
Pasal 18
(1) Untuk menjalankan fungsinya BEM KM UGM memiliki bagian-bagian yang menangani
segala aspek pelaksanan tugas dan fungsi serta perwujudan visi yang dibawa oleh
Presiden Mahasiswa Mahasiswa KM UGM.
(2) Masing-Masing kementerian dipimpin oleh satu orang menteri yang bertugas membantu
Presiden Mahasiswa Mahasiswa menjalankan tugas dan peran yang diembankan oleh
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM UGM.
(3) Presiden Mahasiswa dengan menggunakan Hak Prerogatifnya menentukan komposisi
kabinetnya selama 1 (satu) Periode.
(4) Satu periode kepengurusan adalah satu tahun terhitung sejak ditetapkan dalam Kongres
KM UGM.
Bagian Kelima
Keanggotaan
Pasal 19
(1) Anggota BEM KM UGM yang menjadi staf di masing-masing Bagian adalah mahasiswa
S1 dan/ atau Vokasi yang telah melalui mekanisme rekruitmen oleh BEM KM UGM.
(2) Keanggotan BEM KM UGM disahkan dengan Surat Keputusan Presiden Mahasiswa.
BAB IV
SENAT MAHASISWA
Bagian Pertama
Susunan dan Kedudukan
Pasal 20
Pasal 21
(1) SM KM UGM terdiri atas anggota partai mahasiswa dan anggota dari independen yang
dipilih melalui pemira.
(2) SM KM UGM terdiri atas :
a. Perwakilan partai mahasiswa yang berjumlah 24 orang yang dipilih melalui pemira;
dan
b. Perwakilan independen yang berjumlah 19 orang terdiri dari unsur perorangan yang
dipilih melalui pemira.
(3) SM KM UGM terdiri atas :
a. Fraksi;
b. Kelengkapan SM KM UGM yang meliputi :
a) Pimpinan SM KM UGM
b) Sekretaris bendahara Senat
c) Komisi
d) Staf Ahli
e) Panitia Kerja
f) Badan Kehormatan
Bagian Kedua
Fungsi
Pasal 22
SM KM UGM memiliki fungsi legislasi, fungsi aspirasi, dan fungsi pengawasan.
Bagian Ketiga
Tugas dan Kewenangan
Pasal 23
Pasal 24
(3) SM KM UGM, dalam kepentingan pelaksanaan tugas dan wewenangnya dapat meminta
menteri BEM KM UGM, staf kementrian BEM KM UGM, atau mahasiswa UGM untuk
memberikan keterangan tentang sesuatu hal yang perlu ditangani demi kepentingan
mahasiswa UGM.
Bagian Keempat
Pimpinan SM KM UGM
Pasal 26
Tugas
Pasal 27
Selama Pimpinan SM KM UGM yang baru belum terpilih, SM KM UGM untuk sementara
waktu dipimpin oleh PJS SM KM UGM.
Pasal 29
Bagian Kelima
Sekretaris Bendahara Senat
Kedudukan
Pasal 31
(1) Sekretaris senat adalah alat kelengkapan SM KM UGM.
(2) Sekretaris senat berada di bawah koordinasi langsung pimpinan SM KM UGM dan
bertanggung jawab kepada seluruh anggota SM KM UGM.
(3) Masa jabatan Sekretaris senat sama dengan masa keanggotaan SM KM UGM.
(4) Sekretaris Senat diangkat oleh Pimpinan SM KM UGM dari unsur non Partai Mahasiswa
dan bukan anggota SM KM UGM.
Pasal 32
(1) Sekretaris senat SM KM UGM berhenti atau diberhentikan dari jabatannya karena:
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri secara tertulis;
c. Tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap
sebagai Sekretaris Senat SM KM UGM;
d. Ditarik menjadi anggota Partai Mahasiswa;
e. Melanggar Tata Tertib SM KM UGM dan telah mendapat Surat Peringatan
sebanyak 3 kali; dan
f. Keputusan bersama rapat SM KM UGM.
(2) Apabila seorang Sekretaris Senat berhenti atau diberhentikan dari jabatannya, Sekretaris
Senat yang baru dipilih oleh Pimpinan SM KM UGM.
Tugas
Pasal 33
Kedudukan
Pasal 34
Susunan
Pasal 35
Pasal 36
(1) Ketua Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi setelah penetapan susunan dan
keanggotaan Komisi.
(2) Sekretaris komisi diangkat oleh ketua komisi dari anggota komisi tersebut.
(3) Apabila ketua komisi berhalangan dalam menjalankan tugasnya, dapat memberikan
mandat kepada salah satu anggota komisi dengan persetujuan seluruh anggota komisi.
(4) Penggantian Ketua dan sekretaris komisi dapat dilakukan apabila Ketua dan sekretaris
Komisi berhalangan tetap atau tidak menjalankan fungsinya sesuai dengan pertimbangan
seluruh anggota komisi
.
Tugas
Pasal 38
Bagian Ketujuh
Panitia Kerja
Kedudukan
Pasal 39
Susunan
Pasal 40
Susunan keanggotaan Panitia Kerja ditetapkan Anggota di dalam rapat SM KM UGM dengan
sedapat mungkin didasarkan pada perimbangan jumlah anggota tiap-tiap Fraksi dan dapat
juga menyertakan orang-orang di luar SM KM UGM yang menguasai bidang/permasalahan
yang sedang dikaji oleh Panitia Kerja.
Pasal 41
Panitia Kerja dipimpin oleh salah seorang Anggota yang berada di dalam Panitia Kerja
dengan Surat Keputusan (SK) SM KM UGM.
(1) Panitia Kerja bertugas melaksanakan tugas tertentu dalam jangka waktu tertentu yang
ditetapkan dalam rapat SM KM UGM.
(2) Tata cara kerja, hak, dan kewajiban Panitia Kerja ditetapkan di dalam rapat SM KM
UGM atau peraturan pelaksana SM KM UGM.
(3) Tindak lanjut hasil kerja Panitia Kerja disepakati oleh Anggota untuk selanjutnya
ditetapkan oleh Pimpinan SM KM UGM di dalam rapat SM KM UGM.
Bagian Keedelapan
Staf Ahli
Pasal 43
Dalam menjalankan tugasnya, Anggota dapat dibantu oleh Staf Ahli yang diatur dalam
Ketetapan SM KM UGM.
Bagian Kesembilan
Badan Kehormatan
Pasal 44
(1) Badan Kehormatan dibentuk oleh SM KM UGM dan merupakan alat kelengkapan SM
KM UGM yang bersifat tetap.
(2) Keanggotaan Badan Kehormatan terdiri atas anggota dari tiap-tiap komisi yang dipilih
oleh komisi dengan memperhatikan perimbangan jumlah anggota.
(3) Badan kehormatan bertugas menjaga kedisiplinan anggota SM KM UGM dalam
melaksanakan tata tertib dan tugas lainnya.
(4) Badan kehormatan bertugas melakukan penyelidikan dan verifikasi terhadap pengaduan
atas peristiwa yang diduga dilakukan oleh anggota SM KM UGM sebagai suatu
pelanggaran.
(5) Segala keputusan yang akan diambil oleh badan kehormatan, harus disetujui oleh
Pimpinan SM KM UGM dan disampaikan pada rapat SM KM UGM.
(6) Pemberhentian anggota BK dilakukan atas kesepakatan rapat internal BK.
(7) Pergantian anggota BK yang diberhentikan, diajukan oleh komisi yang bersangkutan.
Bagian Kesebelas
Hak SM KM UGM dan Hak Anggota
Hak SM KM UGM
Pasal 45
Hak Anggota
Pasal 46
BAB V
POLA KOORDINASI LEMBAGA
Bagian Pertama
Kelengkapan Koordinasi SM KM UGM
Pasal 47
Rapat dengar pendapat dengan mahasiswa adalah rapat yang diadakan untuk menggali
aspirasi, melakukan sosialisasi kebijakan dan program kerja SM KM UGM secara langsung,
yang diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu periode.
Rapat SM KM UGM dengan Presiden Mahasiswa adalah rapat yang diadakan untuk
mendengar Laporan Perkembangan Kerja Presiden Mahasiswa dan membahas hal-hal lain
yang diperlukan yang dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam dua bulan.
Rapat Paripurna
Pasal 50
(1) Rapat Paripurna adalah rapat yang diadakan untuk membahas dan mengesahkan Undang-
Undang, Peraturan Pengganti Perundang-undangan, atau keputusan bersama lainnya
antara SM KM UGM dan Presiden Mahasiswa;
(2) Apabila Presiden Mahasiswa berhalangan hadir, maka Presiden Mahasiswa wajib
mendelegasikan Menteri BEM KM UGM disertai surat delegasi tertulis yang
menyatakan kesediaan atas suara dan persetujuan delegasi tersebut.
Rapat Pleno
Pasal 51
Rapat Pleno SM KM UGM adalah rapat untuk membahas hal-hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan tugas dan wewenang SM KM UGM.
Rapat gabungan komisi adalah rapat bersama yang diadakan oleh lebih dari satu komisi,
dihadiri oleh anggota-anggota komisi yang bersangkutan dan dipimpin oleh Pimpinan Rapat
Gabungan Komisi.
Rapat Komisi
Pasal 54
Rapat komisi adalah rapat yang dipimpin oleh ketua komisi untuk membahas permasalahan
yang terkait dengan tugas dan wewenang komisi tersebut.
Rapat Panitia Kerja
Pasal 55
Rapat Panitia Kerja adalah rapat anggota Panitia Kerja yang dipimpin oleh Ketua Panitia
Kerja.
Bagian Kedua
Kelengkapan Koordinasi BEM KM UGM
Pasal 56
BAB VI
Pola Koordinasi SM KM UGM dengan BEM KM UGM
Pasal 57
BEM KM UGM dan SM KM UGM memiliki kedudukan sejajar dalam lingkup KM UGM
namun SM KM UGM memiliki hak, wewenang dan fungsi khusus terhadap BEM KM UGM.
Pasal 58
(1) Rapat SM KM UGM dengan Presiden Mahasiswa adalah rapat yang diadakan untuk
mendengar Laporan Perkembangan Kerja Presiden Mahasiswa dan membahas hal-hal
lain yang diperlukan.
(2) Pola Hubungan kerja ini dibuat untuk memperjelas pelaksanaan tugas dan wewenang SM
KM UGM sebagaimana yang tersebut dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
PEMBAHASAN DAN PENGESAHAN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG
Bagian Kesatu
Pembahasan Rancangan Undang-Undang
Pasal 59
Pasal 60
c. Presiden.
(5) Dalam hal fakultas tidak menyampaikan pandangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf b dan/atau tidak menyampaikan pendapat mini sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) huruf b, pembicaraan tingkat I tetap dilaksanakan.
(6) Dalam pembicaraan tingkat I dapat diundang perwakilan lembaga fakultas atau lembaga
lain jika materi Rancangan Undang-Undang berkaitan dengan lembaga fakultas atau
lembaga lain.
Pasal 61
(1) Pembicaraan tingkat II merupakan pengambilan keputusan dalam rapat paripurna dengan
kegiatan:
a. penyampaian laporan yang berisi proses, pendapat mini fraksi, pendapat mini
lembaga fakultas, dan hasil pembicaraan tingkat I;
b. pernyataan persetujuan atau penolakan dari tiap tiap fraksi dan anggota secara lisan
yang diminta oleh pimpinan rapat paripurna; dan
c. penyampaian pendapat akhir Presiden yang dilakukan oleh menteri yang ditugasi.
(2) Dalam hal persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b tidak dapat dicapai
secara musyawarah untuk mufakat, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan
mekanisme Forum yang ada dalam tata tertib SM KM UGM 2014
(3) Dalam hal Rancangan Undang-Undang tidak mendapat persetujuan bersama antara SM
KM dan Presiden, Rancangan Undang-Undang tersebut tidak boleh diajukan lagi dalam
persidangan SM KM masa itu.
Pasal 62
(1) Rancangan Undang-Undang dapat ditarik kembali sebelum dibahas bersama oleh SM
KM dan Presiden.
(2) Rancangan Undang-Undang yang sedang dibahas hanya dapat ditarik kembali
berdasarkan persetujuan bersama SM KM dan Presiden.
(3) Pengesahan Rancangan Undang-Undang.
Pasal 63
(1) Rancangan Undang-Undang yang telah disetujui bersama oleh SM KM dan Presiden
disampaikan oleh Pimpinan SM KM kepada Presiden untuk disahkan menjadi Undang-
Undang.
(2) Penyampaian Rancangan Undang-Undang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal
persetujuan bersama.
Pasal 64
Pasal 65
(1) Rapat Komisi Pengawasan bersama Presiden Mahasiswa dan/atau Menteri BEM KM
UGM dilaksanakan sekurang-kurangnya 9 (sembilan) kali dalam 1 (satu) periode
kepengurusan untuk membahas evaluasi berkala BEM KM UGM.
(2) SM KM UGM mengadakan public hearing antara mahasiswa dengan BEM KM UGM
untuk menampung aspirasi mahasiswa dan membahas pembahasan-pembahasan lain
terkait KM UGM.
(3) Komisi Pengawasan SM KM UGM memeriksa dan menganalisis laporan kegiatan yang
dilakukan secara berkala oleh BEM KM UGM.
(4) SM KM UGM melakukan fungsi pengawasan secara aktif dan pasif terhadap kinerja
BEM KM UGM.
(5) Mekanisme mengenai tata cara pengawasan diatur lebih lanjut dalam sebuah perjanjian
tertulis antara BEM KM UGM dengan SM KM UGM.
Pasal 66
(1) SM KM UGM melakukan penjaringan aspirasi dan riset terhadap BEM KM UGM.
(2) Memberikan rekomendasi kepada BEM KM UGM berdasarkan aspirasi mahasiswa.
(3) Memberikan aspirasi mahasiswa kepada BEM KM UGM berkaitan dengan evaluasi
kinerja BEM KM UGM.
(4) Melakukan koordinasi antara BEM KM UGM dan SM KM UGM berkaitan dengan
sinergitas KM UGM.
Pasal 67
(1) SM KM UGM dan BEM KM UGM dapat menerima kunjungan dari universitas lain
untuk membangun jaringan KM UGM.
(2) SM KM UGM dan BEM KM UGM dapat melakukan kunjungan ke universitas lain
untuk membangun jaringan KM UGM.
BAB VII
ATURAN PERALIHAN
Pasal 68
Hal-hal tentang koordinasi antara BEM KM UGM dan SM KM UGM dibahas lebih lanjut
dalam Surat Keputusan Bersama KM UGM.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 69
Pasal 70
Ditetapkan di Sleman
Pada Tanggal 17 Maret 2013
Presiden Mahasiswa BEM KM UGM
Diundangkan di Sleman
Pada Tanggal 17 Maret 2013
Sekretaris Jendral BEM KM UGM
Pipit Suprihatin