Pemeriksaan Neurologi
Fungsi Cerebral
Keadaan umum, tingkat kesadaran yang umumnya dikembangkan dengan Glasgow Coma
Scala (GCS) :
Cara penulisannya berurutan E-V-M sesuai nilai yang didapatkan. Penderita yang sadar =
Compos mentis pasti GCS-nya 15 (4-5-6), sedang penderita koma dalam, GCS-nya 3 (1-1-1)
Brainstem reflek
Pittsburgh Brain Stem Score
Cara ini digunakan unuk menilai reflex brainstem pada pasien koma.
No Rrainstem Reflex Positive Negative
1 Reflex bulu mata (kedua sisi) 2 1
2 Reflex kornea (kedua sisi) 2 1
3 Doll’s eyes movement (kedua sisi) 2 1
4 Reaksi pupil terhadap cahaya (kanan) 2 1
5 Reaksi pupil terhadap cahaya (kiri) 2 1
6 Reflex muntah atau batuk 2 1
Interpretasi :
Nilai minimum ( 6 )
Nilai Maximum ( 12; semakin tinggi semakin baik)
Selanjutnya diperiksa dua refleks lagi, yaitu refleks fisiologis dan refleks patologis
anggota gerak. Pemeriksaan refleks fisiologis meliputi tendon biseps, triseps, patella, dan
Achilles. Adanya hiperrefleks menandakan adanya lesi upper motor neuron (UMN).
Reflek babinski
Lakukan goresan pada telapak kaki dari arah tumit ke arah jari melalui sisi lateral. Orang
normal akan memberikan resopn fleksi jari-jari dan penarikan tungkai. Pada lesi UMN maka
akan timbul respon jempol kaki akan dorsofleksi, sedangkan jari-jari lain akan menyebar atau
membuka. Normal pada bayi masih ada.
Reflek oppenheim
Lakukan goresan pada sepanjang tepi depan tulang tibia dari atas ke bawah, dengan kedua
jari telunjuk dan tengah. Jika positif maka akan timbul reflek seperti babinski
Reflek gordon
Lakukan goresan/memencet otot gastrocnemius, jika positif maka akan timbul reflek seperti
babinski
Reflek schaefer
Lakukan pemencetan pada tendo achiles. Jika positif maka akan timbul refflek seperti
babinski
Reflek caddock
Lakukan goresan sepanjang tepi lateral punggung kaki di luar telapak kaki, dari tumit ke
depan. Jika positif maka akan timbul reflek seperti babinski.
hoffmann tromer
Tangan pasein ditumpu oleh tangan pemeriksa. Kemudian ujung jari tangan pemeriksa yang
lain disentilkan ke ujung jari tengah tangan penderita. Reflek positif jika terjadi fleksi jari
yang lain dan adduksi ibu jari
Rangsangan Meningeal
Rangsangan selaput otak (meningen) ini dapat disebabkan oleh proses infeksi,
perdarahan, zat kimia ataupun neoplasma intra cranial. Selaput otak ini memiliki kepekaan
yang tinggi terhadap nyeri. Tanda rangsang otak yang positif menunjukan bukti kuat adanya
proses patologis di selaput otak, sebaliknya rangsang negatif belum bisa menyingkirkan tidak
adanya proses patologis.
1. Pemeriksaan kaku kuduk (Nuchal rigidity)
Klien tidur tanpa bantal. Sebelumnya dilakukan fleksi lateral untuk menyingkirkan
kekakuan leher akibat proses lokal seperti arthritis akut atau cedera/fraktur leher.
Pada proses lokal tentunya fleksi lateral leher akan tertahan karena nyeri.
Sebaliknya pada klien dengan peradangan meningen, fleksi lateral masih mudah
dilakukan dan fleksi ke arah sternum mengalami tahanan. Dekatkan dagu klien ke
arah sternum. Hasil positif jika terjadi tahanan karena nyeri.
2. Tanda Kernig
Paha diangkat menekuk 90 derajat dan kemudian lutut diluruskan (ektensi). Positif
jika klien mengeluh nyeri sepanjang Nervus Ischiadicus dan secara objektif terlihat
pada klien tidak sadar dari ekpresi wajahnya.
3. Tanda Laseque
Positif jika Fleksi pada sendi paha dan lutut yang lurus akan menimbulkan nyeri
sepanjang Nervus Ischiadicus.
4. Tanda Brudzinski
Brudzinski I : positif jika fleksi leher diikuti dengan fleksi spontan dari kedua lutut
klien
----------------------------