Anda di halaman 1dari 1

KESUKSESAN SEJATI: Melakukan Kehendak Tuhan!

Amsal 3:1-8

Menjadi orang yang sukses adalah impian setiap orang.  Seorang pelajar atau mahasiswa belajar
giat dengan harapan kelak bisa sukses menggapai cita-citanya;  para pebisnis rela kerja ekstra dan
berusaha menyusun strategi bagaimana caranya supaya usahanya sukses dan bertambah maju;  setiap
atlit harus menyantap menu latihan berjam-jam dalam sehari demi meraih sukses di lapangan
pertandingan.  Semua orang berorientasi kepada kesuksesan.  Namun, pada umumnya semua orang di
dunia ini berpendapat bahwa sukses identik dengan uang yang banyak, rumah dan mobil mewah,
terkenal dan memiliki jabatan yang tinggi.  Perhatikan apa yang dikatakan Tuhan Yesus,  "Apa gunanya
seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya."  (Markus 8:36).
Ternyata, orang yang memiliki kekayaan melimpah atau bahkan telah memiliki seluruh isi dunia
ini pun belum bisa disebut orang yang sukses, karena tidak ada gunanya seseorang memiliki segala-
galanya tapi pada akhirnya harus kehilngan nyawa dalam artian kesuksesan yang diraih malah
mengantar kita menuju kematian kekal.  Jadi, uang atau kekayaan dan segala hal yang duniawi bukanlah
ukuran sukses bagi kita.  Seseorang dapat dikatakan sukses apabila ia mampu menjadi pelaku firman,
artinya melakukan kehendak Tuhan dalam hidupnya, setiap perilakunya mau dituntun oleh hikmat dari
Tuhan.  FirmanNya yang kita baca dengan tegas menyatakan,  "Hai anakku, janganlah engkau melupakan
ajaranku, dan biarlah hatimu memelihara perintahku, karena panjang umur dan lanjut usia serta sejahtera
akan ditambahkannya kepadamu."  (Amsal 3:1-2) dan "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu,
dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri."  (Amsal 3:5). Bahkan pada ayat yang ketujuh
ditekankan “Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak”. Satu halangan yang menghalangi
Tuhan menuntun kehidupan kita adalah ketika kita merasa diri kita sudah benar. Pada saat membaca
Firman kita sebenarnya sedang membandingkan nilai – nilai yang kita anut dalam hidup ini terhadap nilai
kebenaran Firman Tuhan, apakah nilai itu sudah benar atau tidak. Jika iya maka pelihara itu, jika tidak
maka buanglah itu.
Jadi kalau kita ingin sukses di hadapan manusia, terlebih lagi di mata Tuhan, tidak ada jalan lain
selain harus percaya kepada Tuhan dengan segenap hati di segala keadaan.  Acapkali ketika tantangan
kehidupan datang, banyak dari kita yang datang kepada Tuhan pada saat kekuatan dan kepintaran diri
kita sudah tidak bisa memberikan jalan keluar, padahal seharusnya dari awal kita sudah harus datang
kepada Tuhan supaya Tuhan memberi kita hikmat untuk mencari jalan keluar.  Firman Tuhan
mengajarkan supaya kita tetap mengandalkan Tuhan.  Jangan bersandar kepada pengertian sendiri,
tetapi biarlah kita bersandar kepada Firman Tuhan. Sehingga dengan demikian Tuhan akan dengan
mudah mengarahkan kehidupan saya dan saudara kepada jalan kesuksesan. Tuhan memberkati kita
semua.

Anda mungkin juga menyukai