Anda di halaman 1dari 7

19

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Menelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan desain

penelitian ini adalah dengan rancangan penelitian cross sectional study. Dalam

penelitian cross sectional study, variable atau sebab, resiko dan akibat atau

kasus yang terjadi pada objek penelitian diukur dan dikumpulkan secara

simultan, sesaat atau satu kali saja dalam satu kali waktu (dalam waktu yang

bersamaan), dan tidak ada follow up (Setiadi, 2013; 69).

B. Populasi, Sampel dan Sampling

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti. (Setiadi,

2013). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi yang

ada di Puskesmas Karombasan. Jumlah populasi dalam penelitian ini

adalah 90 responden.

2. Sampel dan Sampling

Sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi. (Setiadi, 2013). Cara pengambilan sampel pada

penelitian ini dilakukan dengan cara Purposive Sampling yaitu memilih

sampel diantara populasi, dimana penarikan sampel menggunakan rumus :

N Keterangan :
n= 2
1+ N (d)
n : Pekiraan jumlah sampel
N : Perkiraan besar populasi

d : Tingkat signifikasi (α = 0,05)

19
20

Berdasarkan rumus di atas, jumlah responden yang akan dijadikan sampel

yaitu :

90 90 90 90
n= = = =
1+ 90 ( 0,05 ) 1+90 ( 0,0025 )
2
1+ 0,225 1,225

¿ 73,5(74 Responden)

Penetapan sampel ditentukan melalui 2 kriteria, yaitu :

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umumsubjek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. (Nursalam, 2009).

1) Pasien hipertensi yang datang di puskesmas karombasan

2) Bersedia untuk menjadi responden

b. Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi dari studi. (Nursalam, 2009).

1) Pasien yang tidak datang untuk berobat di Puskesmas Ranotana weru

2) Tidak bersedia untuk menjadi responden

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Ranotana weru dan dilakukan

pada pasien dengan hipertensi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

November 2016.

D. Identifikasi Variabel

1. Variabel Independent (Bebas)

Variabel independent merupakan variable yang nilainya menentukan

variabel lain. (Nursalam & Pariani, 2009).


21

Variabel independent : Tingkat Pengetahuan, Motivasi dan Dukungan

Keluarga.

2. Variabel Dependent (Terikat)

Variabel dependent merupakan variabel yang nilainya ditentukan oleh

variabel lain. (Nursalam & Pariani, 2009).

Variabel dapandent : Kepatuhan berobat pada Pasien Hipertensi.

E. Instrumen Penelitian

Untuk melakukan pengumpulan data penelitian menggunakan instrument

sebagai pedoman pengumpulan data berupa kuesioner dan observasi untuk

melihat hubungan antara Tingkat Pengetahuan, Motivasi dan Dukungan

Keluarga dengan Kepatuhan Berobat pada Pasien Hipertensi. Instrument

pengumpulan data terbagi atas :

1. Data demografi responden, yang terdiri dari : Nama, Umur, Jenis Kelamin,

Pekerjaan dan pendidikan Terakhir.

2. Kuesioner menggunakan Skala guttmam dimana setiap pertanyaan

dijawab dengan “Ya” diberi skor “2” dan “Tidak” diberi skor “1”.

a. Jenis data yang dikumpulkan

1) Data primer : data mengenai pengetahuan, motivasi dan dukungan

keluarga yang diperoleh dari kuesioner.

2) Data sekunder : data yang diperoleh melalui laporan kepatuhan

berobat pasien hipertensi dari petugas kesehatan yang ada di

Puskesmas.
22

F. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari pengumpulan data masih berupa data mentah.

Data tersebut perlu diolah agar menjadi informasi yang dapat digunakan

dalam menjawab tujuan penelitian. Berikut langkah-langkah yang perlu

diklakukan peneliti dalam pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012), yaitu :

1. Editing (Memeriksa)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui

kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada

data atau informasi yang tidak lengkap dan tidak mungkin dilakukan

wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (drop out).

2. Cooding (Memeberi Tanda Kode)

Dilakukan untuk merekam data secara manual dengan cara memberi

symbol angaka seperti nomor responden dan nomor pertanyaan atau

pernyataan pada masing-masing kategori jawaban dari seluruh responden.

3. Processing

Dilakukan dengan mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode

atau kartu kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan atau

pernyataan.

4. Tabulating

Membuat table-tabel data sesuai dengan tujuan penelitian atau yang

diinginkan oleh peneliti.

G. Rencana Analisa Data

1. Analisa Univariat
23

Analisa univariat dan distribusi frekuensi dilakukan untuk menjelaskan

atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian

(Notoatmodjo, 2012). Analisa univariant pada penelitian ini adalah

karakteristik responden, tingkat pengetahuan, motivasi dan Dukungan

Keluarga.

2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat dilakukan terhadap variabel yang diduga berhubungan

atau berkorelasi. (Notoatmodjo, 2012). Pada penelitian ini akan

menghubungkan variabel independent, yaitu Tingkat pengetahuan,

Motivasi dan Dukungan Keluarga, dengan variabel dependent, yaitu

Kepatuhan berobat pada pasien Hipertensi. Analisa data pada penelitian ini

menggunakan uji statistik Spearman's rho dengan nilai signifikansi ρ <

0,05.

Rumus Spearman rho :


Keterangan :
6∑ D
2
ρ=1 2 ρ : Koefisien (spearman)
n(n −1)
n : Jumlah pasangan antara satu variabel dengan
variabel lainnya

D : Perbedaan rangking yang diperoleh pada


setiap pasangan variabel

Korelasi spearmen Rank bekerja dengan data ordinal, maka data yang

telah peneliti dapatkan tersebut terlebih dahulu di ubah menjadi data

ordinal, dalam bentuk rangking untuk membuktikan penafsiran

terhadap tingkat hubungan antar variabel, maka peneliti menggunakan

pedoman sebagai berikut:


24

Tabel 4.2 : Koefesien Korelasi dan Tingkat Hubungan

Interval koefesien Tingkat hubungan

0,0 – 0,1 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1000 Sangat kuat

H. Etika Penelitian

Persetujuan dan kerahasiaan pada pasien hipertensi adalah hal utama yang

perlu diperhatikan. Oleh karena itu peneliti sebelum malakukan penelitian,

terlebih dahulu mengajukan permohonan atau pemberitahuan kepada pihak

yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam penelitian, agar tidak

terjadi pelanggaran terhadap hak-hak otonomi manusia yang menjadi subjek

penelitian.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti akan mengajukan ijin terlebih

dahulu kepada Ketua program studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

UNSRAT dan kepada Kepala Puskesmas Karombasan. Setelah mendapatkan

persetujuan dari semua pihak tersebut di atas, peneliti memulai penelitian

dengan menekankan prinsip-prinsip dalam etika yang berlaku, yang meliputi :

1. Lembar persetujuan menjadi responden (Informed Consent).

Sebelum lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian, peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan. Selain

itu, responden juga harus diberi penjelasan bahwa responden bebas dari
25

eksploitasi dan informasi yang didapatkan tidak digunakan untuk hal-hal

yang merugikan responden dalam bentuk apapun, hak-hak selama dalam

penelitian, hak untuk menolak menjadi responden dalam penelitian,

kewajiban apabila bersedia menjadi responden, dan kerahasiaan identitas

responden yang menjadi subyek penelitian. Jika responden menyetujui,

maka responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan

(Informed Concent).

2. Tanpa nama (Anonimity).

Kerahasiaan responden harus terjaga dengan tidak mencantumkan nama

pada lembar pengumpulan data dan pada lembar kuisioner, cukup

diberikan kode-kode tertentu sebagai identifikasi subyek.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Informasi yang diberikan oleh responden akan terjamin kerahasiaannya

karena peneliti hanya menggunakan kelompok data sesuai dengan

kebutuhan dalam penelitian.

Anda mungkin juga menyukai