Anda di halaman 1dari 3

PSAK 65

Investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh hal berikut:

- Kekuasaan atas investee  memiliki hak yang memberi investor kemampuan kini untuk
mengarahkan aktivitas relevan, yaitu aktivitas yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil
investee. Jika terdapat 2 atau lebih investor yang memiliki hak tersebut maka yang paling
mempengaruhi imbal hasil investee secara signifikan, memiliki kekuasaan atas investee.
Contoh dari hak yang dapat memberi kekuasaan:
o Hak dalam bentuk suara
o Hak untuk menunjuk, memindahtugaskan, atau mengganti anggota personil Manajemen
kunci investee yang memiliki kemampuan untuk mengarahkan aktivitas relevan.
o Hak untuk menujuk atau mengganti entitas lain yang mengarahkan aktivitas relevan.
o Hak untuk mengarahkan investee dalam melakukan atau memveto perubahan apapun
terhadap transaksi untuk keuntungan investor
o Hak lain yang memberikan pemegangnya kemampuan untuk mengarahkan aktivitas
relevan.
- Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee
- Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah
imbal hasil investor  investor memiliki hak pengambilan keputusan menentukan apakah
investor tersebut bertindak sebagai principal atau agen. Investor yang bertindak sebagai agen
tidak mengendalikan investee ketika investor tersebut melaksanakan hak pengambilan
keputusan yang didelegasikan kepada investor tersebut.
Contoh aktivitas relevan yang dapat mempengaruhi imbal hasil investee secara signifikan:
o Penjualan dan pembelian barang dan jasa
o Pengelolaan aset keuangan selama umur manfaatnya (termasuk saat gagal bayar)
o Pemilihan, akuisisi atau pelepasan aset
o Penentuan struktur pendanaan atau perolehan pendanaan.
Contoh keputusan mengenai aktivitas relevan termasuk, tetapi tidak terbatas pada:
o Penetapan keputusan operasional dan permodalan investee, termasuk anggaran.
o Penunjukan dan pemberian remunerasi personil Manajemen kunci investee atau
penyedia jasa, dan penghentian jasa atau pemutusan hubunga kerja tersebut.

Hak substantif dan Protektif

Dalam menilai apakah investor memiliki keuasaan, investor hanya mempertimbangkan hak substantid
yang terkait dengan investee.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan apakah hak bersifat substantif:

- Apakah terdapat hambatan yang mencegak pemegang hak untuk melaksanakan hak tersebut.
Contoh: penalti.
- Ketika pelaksanaan hak mensyaratkan persetujuan lebih dari satu pihak, atau Ketika hak dimiliki
oleh lebih dari satu pihak, apakah terdapat mekanisme yang memberikan para pihak tersebut
kemampuan praktis untuk melaksanakan hak mereka secara kolektif jika para pihak memilih
untuk melaksanakan hak mereka secara kolektif. Semakin banyak pihak yang diperlukan
persetujuannya untuk melaksanakan hak tersebut, semakin kecil kemungkinan hak tersebut
bersifat substantif.
- Apakah pihak atau para pihak yang memiliki hak akan mendapatkan keuntungan dari
pelaksanaan hak tersebut.

Hak protektif didesain untuk melindungi kepentingan pemiliknya tanpa memberikan kekuasaan atas
investee yang terkait dengan hak tersebut sehingga investor yang hanya memiliki hak protektif tidak
dapat memiliki kekuasaan atau tidak dapat mencegah pihak lain memiliki kekuasaan atas investee.
COntoh hak protektif:

- Hak pemberi pinjaman untuk membatasi peminjam dalam melakukan aktivitas yang dapat
secara signifikan mengubah risiko kredit peminjam yang dapat menyebabkan keurgian pemberi
pinjaman.
- Hak pemilik kepentingan nonpengendali dalam investee untuk menyetujui pengeluaran modal
yang lebih besar dari yang diperlukan dalam kegiatan usaha normal atau untuk menyetujui
penerbitan instrument ekuitas atau utang.
- Hak pemberi pinjaman untuk mengambil alih aset dari peminjam jika peminjam gagal
memenuhi ketentuan spesifik pembauaran kembali utang.

Entitas induk Menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan akuntansi
yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan serupa. Konsolidasi atas investee dimulai
sejak tanggal investor memperoleh pengendalian atas investee dan berakhir ketika investor kehilangan
pengendalian atas investee. Entitas induk menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, maka entitas induk:

- Menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari laporan posisi keuangan
konsolidasian.
- Mengakui sisa investasi pada entitas anak terlebih dahulu pada nilai wajarnya pada tanggal
hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa investasi tersebut dan setiap jumlah
terutang oleh atau kepada entitas anak terdahulu sesuai dengan SAK. Nilai wajar tersebut
dianggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset keuangan.
- Mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian yang dapat
diatribusikan pada kepentingan pengendali terdahulu.

Entitas investasi

Entitas investasi adalah entitas yang:

- Memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan eh tujuan memberikan investor tersebut
jasa Manajemen investasi.
- Menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya adalah untuk menginvestasikan
dana yang semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal, penghasilan
investasi, atau keduanya.
- Mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya berdasarkan nilai wajar.
Entitas investasi tidak mengonsolidasi entitas anaknya atau menerapkan PSAK 22: Kombinasi Bisnis
Ketika entitas tersebut memperoleh pengendalian atas entitas lain. Akan tetapi, entitas investasi
mengukur investasi dalam entitas anak pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 55:
Instrumen Keuangan (sekarang PSAK 71).

Jika entitas investasi memiliki entitas anak yang bukan merupakan entitas investasi dan tujuan utama
dan aktivitasnya adalah memberikan jasa terkait dengan aktivitas investasi dari entitas investasi, maka
entitas investasi mengonsolidasi entitas anak tersebut sesuai dengan PSAK 22.

Entitas induk dari entitas investasi mengonsolidasi seluruh entitas yang dikendalikannya, termasuk
entitas yang yang dikendalikan melalui entitas anak yang merupakan entitas investasi, kecuali entitas
induk itu sendiri merupakan entitas investasi.

Waralaba (franchise)

Perjanjian waralaba biasanya memberikan pemilik waralaba beberapa hak pengambilan keputusan
berkenan dengan operasional pewaralaba. Umumnya, hak pemilik waralaba tidak membatasi
kemampuan pihak lain untuk membuat keputusan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap imbal
hasil pewaralaba dan tidak memiliki kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan yang secara
signifikan mempengaruhi imbal hasil pewaralaba.

Dengan melakukan perjanjian waralaba, pewaralaba telah membuat keputusan sepihak untuk
mengoperasikan usahanya sesuai dengan persyaratan dalam perjanjian waralaba, tetapi untuk
kepentingannya sendiri. Semakin rendah tingkat dukungan keuangan yang diberikan oleh pemilik
waralaba dan semakin rendah eksposur pemilik waralaba terhadap variabilitas imbal hasil dari
pewaralaba, maka semakin besar kemungkinan bahwa pemilik waralaba hanya memiliki hak protektif.

Anda mungkin juga menyukai