Anda di halaman 1dari 5

PENGANTAR PARIWISATA

TUGAS KELOMPOK 2

1. MARISSA PUSPITA CAHYATI


2. HANUM MEDIANA
3. RAFI ADNI DIMITRIO

SOAL

1. Jelaskan sejarah perkembangan pariwisata di malang?


2. Jelaskan sejarah perkembangan pariwisata di kota solo?
3. Jelaskan perkembangan hotel di kota malang?
4. Jelaskan perkembangan hotel dikota solo?
5. Buatlah perbandingan perkembangan pariwisata di kedua kota tersebut sebelum dan
sesudah adanya Covid-19

Jawaban
1. Kota malang dikenal dengan banyak julukan, karena memiliki pusat susu sapi
yang berkualitas.selain itu kota malang memiliki sejarah pariwisata yang dikenal
dengan wisata religi yaitu
- Gereja ljen : Gereja Ijen merupakan salah satu bangunan peninggalan
pemerintah kolonial Belanda yang masih berdiri kokoh menghiasi kota
Malang. Berada di tengah kota Malang membuat gereja ini sangat mudah
dikunjungi, lokasinya yaitu di Jalan Guntur nomor 2 kota Malang. Gereja ini
awalnya bernama Theresiakerk yang berasal dari bahasa Belanda berarti
Gereja Santa Maria.
Namun lebih dikenal sebagai gereja Ijen karena letaknya yang dekat dengan
jalan utama Ijen. Daya tarik utama dari gereja ini terletak pada arsitekturnya
yang kental dengan nuansa Eropa, dengan konsep simetris antara kanan dan
kiri. Bagi pengamat arsitektur hal ini pasti sangat menarik untuk diamati dan
diabadikan.
- Museum pru purwa : Museum Mpu Purwa adalah museum yang baru-baru ini
diresmikan oleh Mendikbud sebagai museum sejarah di kota Malang.
Memiliki berbagai benda cagar alam yang ditemukan di kota Malang,
museum ini bisa menjadi obyek wisata sejarah di Malang yang sangat
menarik. Benda-benda bersejarah seperti arca, benda sarana pemujaan
megalithikum, fragmen bangunan serta naskah kuno. Peninggalan-
peninggalan sejarah tersebut adalah hasil pengumpulan pada masa kolonial
Belanda di Malang. Museum ini dibangun di atas tanah seluas 1.800 meter
persegi dengan 136 buah koleksi peninggalan Mpu Sendok dan Majapahit.
Berlokasi di jalan Soekarno Hatta Nomor 210 Kelurahan Mojolangu, kec
Lowokwaru ini sebenarnya berada di tengah perumahan Griya Shanta.
- Museum sejarah bentoel : Bentoel merupakan perusahaan rokok terbesar di
Malang yang berdiri sampai saat ini dengan menyedot banyak sekali tenaga
kerja. Perusahaan Bentoel mendirikan Museum Bentoel sebagai wujud
penghargaan atas sejarah dan budaya di kota Malang. Museum ini berdiri
menempati bekas rumah milik Ong Hok Liong pendiri rokok tjap Bentoel.
Tujuan pendirian museum ini sebenarnya untuk menunjukkan sejarah dan
perjuangan dari pemilik Bentoel yang mampu bertahan hingga saat ini.
Berlokasi di jalan Wiromargo Nomor 32, Kelurahan Sukoharjo, Klojen,
Malang sebelah barat PBM (Pasar Besar Malang). Hanya dengan berjalan
kaki dari pusat perbelanjaan tradisional terbesar kota Malang ini wisatawan
sudah bisa menemukan museum Bentoel. Wisatawan bisa menikmati
museum ini secara gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun.
- Museum singashari :
- Satu lagi obyek wisata sejarah di Malang yang bisa dijadikan tujuan wisata
sejarah dan edukasi untuk anak dan keluarga. Museum Singhasari lah
namanya, diresmikan pada tahun 2015 sebagai wadah benda-benda
bersejarah milik masyarakat sekitar. Saat ini museum Singhasari memiliki
berbagai benda koleksi yang merupakan peninggalan sejarah masa lalu dari
kerajaan Singhasari.
- Museum ini beroperasi dan dibuka untuk umum pada setiap hari kerja saja
dengan harga tiket masuk gratis. Lokasi museum Singhasari terletak di desa
Klampok, Singosari sesuai namanya yang dulunya memang lokasi kerajaan
Singhasari.
- Candi jago : ebagai lokasi kerajaan Majapahit dan Singhasari, Malang
memang memiliki banyak peninggalan berupa Candi salah satunya adalah
Candi Jago. Lokasinya terletak di dusun Jago, Tumpang, Kabupaten Malang
sekitar 22 kilometer arah timur kota Malang. Candi ini merupakan
peninggalan dari kerajaan Singhasari yang pernah berkuasa di Malang dan
sekitarnya.
- Banyak daya tarik yang tersimpan dalam candi ini mulai dari sejarah,
keindahan arsitektur dan keindahan alam sekitarnya bisa dinikmati
wisatawan. Dari segi arsitekturnya banyak sekali relief-relief yang memiliki
nilai seni yang tinggi menghiasi sekeliling candi Jago ini. Setiap relief
memiliki cerita tersendiri tentang kehidupan masa lalu yang merupakan
sejarah dalam agama Hindu.
2. Kota Solo dikenal dengan kekayaan budaya yang kental, gudang cerita roman
dan warisan leluhur yang terkonservasi dengan baik. Kota yang terkenal dengan
julukan Kota Bengawan ini, berubah menjadi kota dengan magnet wisata yang
cukup kuat. Lokasinya yang tak jauh dari Ibu Kota Jawa Tengah, Semarang,
menjadikan Solo masuk ke dalam jajaran kota strategis di provinsinya.
Infrastruktur yang berkelas internasional seperti bandar udara, stasiun, hingga
terminal, begitu memudahkan siapa pun yang akan berkunjung ke kota asal
Presiden Joko Widodo ini.

3. Sebagai sebuah kota yang mulai berkembang besar pada masa penjajahan,
Malang memiliki banyak bangunan peninggalan dengan usia yang cukup tua.
Kebanyakan gedung tersebut sudah berganti fungsi dan kepemilikan, namun
ternyata ada sebuah hotel yang masih berdiri hingga sekarang walaupun telah
mengalami perubahan kepemilikan. Berada di pusat kota Malang, walaupun
terdapat perubahan dengan bentuk aslinya, hotel Pelangi tetap merupakan salah
satu hotel tertua yang ada di kota Malang. Sebelum muncul dengan bangunan
yang ada sekarang dan meneruskan hotel Palace, di tanah tersebut ternyata telah
terdapat sebuah hotel yang dibangun pada tahun 1860. Di area yang kini
ditempati oleh hotel Pelangi, pada tahun 1860 telah didirikan hotel Lapidoth.
Hotel tersebut kemudian mengalami pergantian nama menjadi hotel Malang pada
tahun 1870. Ketika masih bernama hotel Lapidoth atau hotel Malang tersebut,
gaya bangunan sungguh berbeda dengan yang ada sekarang. Pada masa itu hotel
dibangun dengan gaya yang sangat tradisional dan menyerupai pendopo.
Selanjutnya nama hotel ini berubah lagi menjadi hotel Jensen pada sekitar tahun
1900. Selanjutnya setelah pemiliknya meninggal, hotel ini kemudian dijual dan
dihancurkan.

4. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Solo, jumlah hotel di
kota Solo pada 2017 lalu mencapai 166 hotel. Jumlah tersebut terdiri atas empat
hotel bintang lima, tujuh hotel bintang empat, 17 hotel bintang tiga, 17 hotel
bintang dua, delapan hotel bintang satu, 100 hotel nonbintang, tujuh home stay,
dan enam akomodasi lainnya. Dibandingkan 2016, jumlah tersebut mengalami
sedikit peningkatan.

5. Perbandingan perkembangan pariwisata kota malang sebelum dan sesudah Covid


19 : jumlah wisatawan yang masuk ke Kota Malang, Jawa Timur, pada tahun
2020 turun drastis dibanding tahun sebelumnya. Hal itu disebabkan oleh pandemi
Covid-19 yang melanda kota tersebut. Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan,
kunjungan wisatawan pada tahun 2018 sebesar 4.824.407 orang. Angka tersebut
terdiri dari wisatawan nusantara sebanyak 4.809.386 orang dan wisatawan
mancanegara sebanyak 15.021 orang.

Perbandingan perkembangan pariwisata Kota Solo : pandemi COVID-19 telah


menghantam industri pariwisata dan ekonomi kreatif di kota solo. Tidak main-
main, sejak Februari 2020 jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke kota
solo mengalami penurunan yang sangat drastis, dan puncaknya terjadi April 2020
dengan jumlah wisatawan hanya sebanyak 158 ribu, sesuai dengan data yang
kami rangkum pada Buku Tren Pariwisata 2021 yang diterbitkan oleh
Kemenparekraf/Baparekraf. Jika ditotal, sepanjang tahun 2020 jumlah wisatawan
mancanegara yang masuk ke kota solo hanya sekitar 4,052 juta orang. Bisa
dibilang, angka tersebut sangat memprihatinkan, karena dari total tersebut hanya
sekitar 25% dari jumlah wisatawan yang masuk ke solo pada Di sisi lain, pandemi
COVID-19 juga berdampak langsung pada berbagai lapangan pekerjaan di sektor
pariwisata. Menurut data BPS 2020, sekitar 409 ribu tenaga kerja di sektor
pariwisata kehilangan pekerjaan akibat pandemi COVID-19.

Sebelum pademi covid 19 : Sekadar catatan, pada 2019, tepatnya sebelum


pandemi mewabah di Tanah Air tercatat ada 5.353.834 wisatawan yang
berkunjung ke Solo. Jumlah itu terdiri dari 32.317 wisatawan asing dan 5.321.517
wisatawan domestik.

Taman Balekambang menjadi tempat paling banyak dikunjungi wisatawan


domestik sepanjang 2020 dengan 210.014 orang. Disusul Wayang Orang
Sriwedari dengan 12.103 wisatawan domestik dan Pura Mangkunegaran dengan
9.310 wisatawan domestik.

Anda mungkin juga menyukai