Anda di halaman 1dari 17

Kontrasepsi Non-Hormonal

Pendahuluan :
Usia Subur Reproduksi : pertama kali haid (menarche) - menopause)
Kehamilan dan kelahiran yang terbaik : antara 20 - 35 tahun
Jarak antar kehamilan normal : 2 - 4 tahun.
Dari data WHO (1990
> 100 juta senggama setiap harinya di dunia
1 juta kelahiran baru per hari : 50% diantaranya tidak direncanakan dan 25% tidak diharapkan.
Dari 150.000 kasus abortus provokatus yang terjadi per hari : 50.000 di antaranya abortus ilegal dan >500
perempuan meninggal akibat komplikasi abortus tiap harinya.
Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan.  
•  Sampai saat ini belum ada cara kontrasepsi yang ideal 100% 
•  Akseptor harus boleh memilih cara yang terbaik bagi dirinya. 
•  Pelayan kontrasepsi harus dapat menjelaskan apakah yang dipilih itu sesuai untuknya (informed
choice) - pilihan yang disesuaikan dgn kondisi akseptor
Tujuan Kontrasepsi :

Ciri kontrasepsi ideal meliputi :  
1.  Daya guna/efektifitas tinggi,   5.  Mudah didapat,  
2.  Aman,   6.  Tidak memerlukan motivasi terus menerus,  
3.  Murah,   7.  Efek samping yang minimal dan 
4.  Estetik,   8.   Reversible

Jenis Kontrasepsi :

Hormonal : AKDR/IUD dengan horman, Pil, Suntik, Implan


Non Hormonal :
1. Alamiah (Tanpa obat dan alat)
a. Metode Amonera Laktasi (MAL)*
b. Teknik pantang berkala
 Metode Ovulasi Bilings (MOB)*
 Metode Suhu Basal (MSB)*
 Metode Simpototermal (MOB+MSB)
c. Koitus Interuptus (coitus interuptus merupakan sebuah cara mencegah kehamilan dengan
melakukan ejakulasi di luar rahim.)
2. Penghalang
 Kondom*
 Diafragma*
 Spermisida*
3. AKDR/IUD tanpa hormon*
4. Sterilisasi/Mantap*
Note : * Jenis Kotrasepsis non hormonal yang dibahas di ppt
Jenis Kontrasepsi Non Hormonal : Alamiah
Metode Amenore Penjelasan Cara Kerja
Laktasi (MAL) Kontrasepsi  mengandalkan  pemberian  ASI  eksklusif  Menekan/menunda Ovulasi
(tanpa tambahan  makanan  atau  minuman)  Pada saat laktasi atau menyusui, hormon yang berperan adalah prolaktin dan 
Efektifitas  sangat  tinggi  sekitar  98% bila digunakan dengan  oksitoksin. semakin sering menyusui, maka kadar prolaktin meningkat dan 
benar hormon gonadotrophin melepaskan hormon penghambat (inhibitor). Hormon 
penghambat akan mengurangi  kadar estrogen sehingga  tidak terjadi ovulasi

Indikasi Kontraindikasi

-Wanita yang menyusui secara eksklusif.  -Wanita pasca melahirkan yang sudah mendapat haid,
-Ibu pasca melahirkan dan bayinya berumur kurang dari  -Wanita yang tidak menyusui secara eksklusif. 
6 bulan. -Wanita yang bekerja dan terpisah dari bayinya lebih dari 6 jam.  
-Wanita yang belum mendapatkan haid  pasca melahirkan.  

Manfaat Kontrasepsi Manfaat Non Kontrasepsi


1.  Efektifitas tinggi (98 persen)   Untuk bayi  
2.  Dapat segera dimulai setelah melahirkan.   1.  kekebalan pasif.  
3.  Tidak memerlukan prosedur khusus, alat maupun obat.   2.   Peningkatan gizi. 
4.  Tidak memerlukan pengawasan medis.   3.  Dapat megurangi resiko penyakit menular.  
5.  Tidak mengganggu senggama.   4.  Terhindar dari keterpaparan  terhadap kontaminasi air, susu 
6.  Mudah digunakan. Tidak perlu biaya.   formula atau alat minum yang  dipakai. 
7.  Tidak menimbulkan efek samping sistemik.    Untuk ibu 
8.  Tidak bertentangan dengan budaya maupun agama.  1.  Mengurangi perdarahan post partum/setelah melahirkan.  
2.  Membantu proses involusi uteri (uterus kembali normal).  
3.   Mengurangi resiko anemia.  
4.   Meningkatkan hubungan psikologi antara ibu dan bayi. 
Keterbatasan
1.  Memerlukan persiapan dimulai sejak kehamilan.
2.  Metode ini hanya efektif digunakan selama 6 bulan setelah melahirkan, belum mendapat haid dan menyusui secara eksklusif.
3.  Tidak melindungi dari penyakit menular seksual termasuk Hepatitis B ataupun HIV/AIDS.
4.  Tidak menjadi pilihan bagi wanita yang tidak menyusui.
5.  Kesulitan dalam mempertahankan pola menyusui secara eksklusif. 
Teknik Pantang Penjelasan Cara Kerja
Berkala :
Kontrasepsi dengan melihat perubahan jumlah  Menghindari  senggama  pada subur (tanda
Metode Ovulasi
dan kualitas mukus serviks pada  waktu  yang  Masa subur yaitu : keluarnya lendir encer dari liang vagina)
Bilings (MOB)
berbeda  dalam  siklus menstruasi.
Efektivitas
Keberhasilan  metode  ovulasi  billings ini  tergantung pada:  
 instruksi  yang  tepat,  pemahaman  yang 
benar, keakuratan dalam pengamatan dan pencatatan lendir ser
viks, serta  
 Motivasi  dan  kerjasama  dari  pasangan  dalam 
mengaplikasikannya.  
 Angka  kegagalan  dari  metode  mukosa  serviks sekitar 3‐
4 perempuan per 100 perempuan per tahun 
Petunjuk bagi pengguna metode ovulasi adalah sebagai berikut: 
 Cara mengenali masa subur dengan memantau lendir serviks yang keluar dari vagina. 
 Pengamatan dilakukan sepanjang hari dan dicatat pada malam harinya. 
 Periksa lendir dengan jari tangan atau tisu di luar vagina dan  Perhatikan perubahan perasaan kering
basah. Tidak dianjurkan untuk periksa ke dalam vagina. 
 Pengguna metode ovulasi harus mengenali pola kesuburan dan pola dasar ketidaksuburan. 
 Pasangan dianjurkan tidak melakukan hubungan seksual paling tidak selama satu siklus. 
 Hal ini bertujuan untuk mengetahui jenis lendir normal atau pola kesuburan maupun pola dasar tidak subur. 
 Selama hari‐hari kering (tidak ada lendir) setelah  menstruasi, senggama tergolong aman pada dua hari setelah menstruasi 
 Lendir basah, jernih, licin dan elastis menunjukkan masa subur (pantang bersenggama). 
 Lendir kental, keruh, kekuningan dan lengket menunjukkan masa tidak subur. 
 Berikan tanda (x) pada hari terakhir adanya lendir bening, licin dan elastis. Ini merupakan hari puncak dalam periode subur (fase paling su
bur). 
 Pantang senggama dilanjutkan hingga tiga hari setelah puncak subur. Hal ini untuk menghindari terjadinya pembuahan. 
 Periode tak subur dimulai pada hari kering lendir, empat hari setelah  puncak hari subur sehingga senggama dapat dilakukan hingga datang 
haid berikutnya. 
Hal yang Mempengaruhi Pola Lendir Serviks  Kelebihan 
Pola lendir serviks pada wanita dapat dipengaruhi oleh:  -  Mudah digunakan. 
•  Menyusui  -  Tidak memerlukan biaya.
•  Operasi serviks 
dengan cryotherapy atau electrocautery.  Keterbatasan 
•  Penggunaan produk kesehatan wanita yang dimasukkan  - Tidak efektif bila digunakan sendiri,  
dalam alat reproduksi.  - sebaiknya dikombinasikan dengan metode kontrasepsi lain
•  Perimenopause.  (misal metode simptothermal). 
•  Penggunaan kontrasepsi hormonal termasuk  - Tidak cocok untuk wanita yang tidak menyukai menyentuh alat kelaminnya. 
kontrasepsi darurat.  - Wanita yang memiliki infeksi saluran reproduksi dapat mengaburkan tanda‐
•  Spermisida.  tanda kesuburan. 
•  Infeksi penyakit menular seksual.   - Wanita yang menghasilkan sedikit lendir. 
•  Vaginitis.   
  
Teknik Pantang Penjelasan & Cara Kerja
Berkala :
Cara/metode kontrasepsi sederhana yang dilakukan oleh pasangan suami istri dengan tidak  melakukan  senggama  atau 
Metode Kalender
hubungan seksual pada masa(tanggal) subur/ovulasi. 
Manfaat Kontrasepsi Manfaat Konsepsi
Sebagai alat pengendalian kelahiran atau mencegah kehamilan.  Dapat digunakan oleh para pasangan untuk mengharapkan  bayi  dengan 
melakukan  hubungan seksual saat masa  subur/ovulasi untuk meningkatkan 
kesempatan bisa hamil.
Keuntungan :  
•  Dapat digunakan oleh setiap wanita yang sehat 
•  Tidak  membutuhkan  alat  atau  pemeriksaan  khusus  dalam penerapannya 
•  Tidak mengganggu pada saat berhubungan seksual 
• Kontrasepsi  dengan  menggunakan  metode  kalender  dapat menghindari 
resiko  kesehatan  yang berhubungan  dengan kontrasepsi 
•  Tidak memerlukan biaya 
•  Tidak memerlukan tempat pelayanan kontrasepsi 

Cara Hitung haid Teratur Cara Hitung haid tidak Teratur


Bila haid teratur (28 hari) :  Bila haid tidak teratur 
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai  hari ke‐1  Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek  – 18 
dan  masa  subur  adalah  hari ke‐12 hingga  hari ke-16  Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11 
dalam siklus haid.  Contoh : 
Contoh : Seorang  wanita/istri  mendapat  haid  dengan  siklus  terpendek  25  hari  dan 
Seorang wanita/istri mendapat haid mulai tanggal 9 Maret.  siklus terpanjang 30 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya). 
Tanggal 9 Maret ini  dihitung  sebagai  hari ke 1.  Langkah 1 : 25 – 18 = 7 
Maka  hari ke‐12 jatuh  pada  tanggal 20 Maret  dan hari ke 16  Langkah 2 : 30 – 11 = 19 
jatuh pada tanggal 24 Maret.  Jadi  masa  subur  yaitu  sejak  Jadi masa suburnya adalah mulai hari ke‐7 sampai hari ke‐19. Sehingga masa 
tanggal  20 Maret  hingga  tanggal  24 Maret. Sehingga  pada  ini,  suami  istri  tidak  boleh  melakukan  senggama.  Apabila  ingin 
masa ini  merupakan  masa pantang  untuk melakukan  melakukan senggama harus menggunakan kontrasepsi. 
senggama.  Apabila  ingin  melakukan  hubungan  seksual 
harus 
menggunakan kontrasepsi. 
Teknik Pantang Penjelasan Cara Kerja
Berkala : Metode Kontrasepsi dengan melihat peningkatan 0,4oF pada suhu senggama dihindari sampai peningkatan suhu tubuh ovulasi selesai. (sampai
Suhu Basal (MSB) tubuh basal → terjadi tepat setelah ovulasi. Karena hari ketiga setelah peningkatan suhu tubuh)
Progesterone dari corpus luteum bersifat termogenik
Aturan Perubahan Suhu/Temperatur :
 Ukurlah suhu pada jam yang sama setiap pagi (sebelum
bangkit dari tempat tidur) dan catat pada grafik yang
tersedia
 Gunakan grafik nilai suhu dalam 10 hari pertama siklus
haid untuk mengidentifikasi suhu puncak harian
“normal dan rendah” dalam pola tertentu tanpa kondisi-
kondisi di luar normal atau biasanya
 Abaikan suhu yang tingginya abnormal yang
disebabkan adanya demam atau gangguan lainnya
 Tariklah sebuah garis 0.05 hingga 0.1ºC melalui yang
tertinggi dari semua nilai suhu dalam 10 pertama ini.
Garis ini disebut garis pelindung atau garis suhu.
Gambaran kurva Bifasik
Jenis Kontrasepsi Non Hormonal : Penghalang
Kondom Penjelasan & cara kerja Jenis
Menghalangi sperma masuk vagina → pembuahan dicegah • Alat sawar mekanik
& mencegah penularan IMS ↳ Kontraseptif
 Efektifitasnya tidak terlalu tinggi (3-14 kehamilan per ↳ Protektif terhadap terjadinya PMS
100 wanita selama tahun pertama penggunaan • Berbentuk tabung yang menutupi penis (zakar) yang sedang tegak atau
 Harus selalu tersedia saat akan digunakan ereksi dan biasanya terbuat dari karet
 Tidak semua klien dapat membeli di tempat umum
(malu)
 Ada masalah dalam pembuangan kondom bekas pakai
Keuntungan Keterbatasan
• Efektif bila dipakai secara tetap & tepat  Sudah harus dipakai setelah ereksi sebelum penetrasi
• Mudah diperoleh & agak murah  Tanggung jawab dan motivasi suami
• Bantuan profesional tidak diperlukan  Bisa robek
• Ada keterlibatan & tanggung jawab aktif suami  Alergi terhadap karet
• Proteksi terhadap PMS
• Tidak memiliki efek samping sistemik
• Hanya membutuhkan motivasi jangka pendek
• Bisa mengurangi iritasi vagina
Cara Pemakaian
• Buka kemasan kondom secara hati-hati agar kondom
tidak robek.
• Jangan lepas gulungan kondom sebelum
memasangnya.
• Pasang kondom pada saat penis telah ereksi
• Tekan ujung kondom (tempat penampung ejakulat) dan
tempelkan di ujung penis.
• Sambil menahan ujungnya, gelincirkan gulungan
kondom ke arah pangkal penis untuk menyarungkan
seluruh bagian penis
Cara Mengeluarkan kondom pria
• Cabut penis sebelum ereksi hilang, pegang gelang
kondom (di bagian pangkal), agar sperma tidak tumpah
• Setiap kondom harus digunakan sekali pakai.
Diafragma Penjelasan & cara kerja
Menahan sperma mencapai saluran reproduksi & tempat
spermisida
Jenis :
• Sawar mekanik = Mencegah spermatosoa memasuki
canalis cervicalis.
Lateks = Bentuk kubah dengan bingkai lingkaran tebal
(yang berpegas fleksibel)

Keuntungan Keterbatasan
• Tidak ada efek sistemik atau komplikasi lainnya • Perlu ketrampilan medis
• Pasang beberapa jam pra koitus • Perlu persediaan spermatosid
• Dapat menampung darah haid • Manipulasi genitalia
• Dapat mengurangi PMs • Harus pakai setiap kali koitus
• Perlu sedikit “privacy“

Spermisida Penjelasan & cara kerja Komponen Sprematisida


• Menyebabkan sel membran sperma terpecah Bahan inert/base/vehikulum:
• Memperlambat gerak sperma • Berdispersi dlm vagina → memblokir gerak maju spermatozoa
• Menurunkan kemampuan pembuahan sel telur • Media bahan spermatosidal
Jenis :
Bahan aktif (melumpuhkan & membunuh spermatozoa sebelum masuk
Spermatosid Spermatosid
Foam C-Film kanalis servikalis) “Surface active agent” :
• Nonoxynol – 9
Spermatosid Spermatosid
Jelly Suppositoria • Octoxynol – 9

Spermatosid Spermatosid
Krim & Gel Spons

Keuntungan Keterbatasan
• Sederhana • Membutuhkan waktu tunggu antara saat pemakaian & mulainya senggama
• Aman pemakaiannya • Harus dimasukkan setiap kali pra senggama & hanya efektif untuk waktu
• Dapat sebagai pelumas sewaktu coitus pendek
• Bisa mengurangi penularan PMS • Rasa tidak nyaman
• Bisa memberi sedikit proteksi terhadap neoplasia • Jika digunakan lebih dari 2x sehari, spermatosid dapat merusak mukosa
serviks vagina
• Tingkat kegagalan 20-30% → kombinasi
Jenis Kontrasepsi Non Hormonal : AKDR/IUD
AKDR/IUD Penjelasan & cara kerja Jenis
Mekanisme utama MENCEGAH FERTILISASI, Copper-releasing:
 Tembaga menyebabkan inflamasi lokal • Copper T 380A (sering dipakai, di CSL juga ada)
 Spermisidal Diselimuti tembaga (Cu), berbentuk T, luas 280 amstrong. Bisa samppai
 Merusak blastokist 10 tahun
 Endometrium → tempat implantasi buruk • Nova T
• Multiload 375
AKDR CuT-380A, kecil kerangka plastik fleksibel, Progestin-releasing:
berbentuk T diselubungi kawat halus tembaga (Cu)  Progestasert
Tingkat kegagalan → 0,6-0,8%  LevoNova (LNG-20)
 Mirena
Keuntungan Keterbatasan
• Efektivitas tinggi 0,6 - 0,8 kehamilan per 100 wanita • Perubahan siklus haid → haid lebih banyak, spotting, nyeri haid
• Efektif segera setelah pemasangan • Resiko perforasi
• Jangka panjang • Tidak mencegah PMS
• Efek samping hormonal (-) • Sedikit nyeri & perdarahan segera setelah pemasangan
• Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI • Merupakan prosedur medis
• Dapat dipasang segera setelah partus atau abortus • Klien tidak bisa melepas sendiri, harus oleh petugas kesehatan terlatih
• Tidak ada interaksi dengan obat-obatan • Bisa ekspulsi sendiri
• Posisi benang IUD harus diperiksa secara berkala
Waktu Pemakaian Cara Pemakaian
 Setiap saat selama 7 hari pertama menstruasi atau
dalam siklus berjalan bila diyakini klien tidak hamil
 Pascapersalinan (segera setelah melahirkan, selama 48
jam pertama atau setelah 4 sampai 6 post partum)
 Pascakeguguran segera selama tidak ada komplikasi
infeksi/radang panggul

Kondisi Sesuai Kondisi Tidak Sesuai


 Ingin kontrasepsi efektifitas dan jangka  Hamil (diketahui atau dicurigai)
panjang  Dengan perdarahan per vaginam yang sebabnya belum diketahui
 Sedang memberikan ASI atau diduga mempunyai masalah ginekologis yang serius
 Pascapersalinan  Mengidap PID
 Pascakeguguran  Mengeluarkan cairan seperti pus (nanah) dan akut
 Risiko rendah terhadap PMS  Mengalami gangguan bentuk atau anomali kavum uteri
 Pelupa/tidak ingat untuk minum pil setiap hari  Mengidap penyakit trophoblast yang berbahaya
 Tidak suka/tidak boleh pakai kontrasepsi  Mengidap Tuberkulosis Pelvik
hormon  Mengidap kanker ginekologik
 Membutuhkan kontrasepsi darurat  Dengan infeksi saluran genital yang aktif (mis: vaginitis,
servisitis, bertholinitis)

Efek Samping Masalah lain yang mungkin timbul


IUD dengan tembaga:  Benang hilang
 Darah haid lebih banyak  Risiko infeksi panggul
 Perdarahan tidak teratur atau hebat  Perforasi uterus
 Spasme menstruasi  Ekspulsi spontan
 Dismenore/kram haid yang lebih dari biasanya  Kehamilan ektopik
IUD dengan progestin:  Abortus spontan
 Amenore atau perdarahan bercak (spotting)  Gangguan/rasa tak nyaman akibat benang saat sanggama
Jenis Kontrasepsi Non Hormonal : Sterilisasi/Mantap
Medis Operatif Penjelasan Tahapan Kerja
Wanita (MOW) / Dilakukan dengan pemotongan dan mengambil sebagian Saat operasi
Tubektomi saluran telur (tuba) mengakibatkan yang bersangkutan tidak • Pasca keguguran (Sesudah suatu keguguran tubektomi dapat langsung
dapat hamil dilakukan)
• Pasca persalinan (Satu hari setelah partus/24 jam, maksimal 48 jam
setelah bersalin)
• Masa interval
Cara Mencapai Tuba :
1. Laparotomi
• Tidak sebagai tindakan khusus tubektomi
• Merupakan tindakan tambahan apabila wanita bersangkutan perlu
dibedah untuk keperluan lain
• Misalnya: penutupan kedua tuba pada seksio sesarea
2. Minilaparotomi
• Dilakukan pada masa interval atau pascakeguguran
Indikasi • Insisi suprapubik
• Umur antara 25-30 tahun dengan 3 anak atau lebih • Pemasangan elevator uterus dalam kavum uteri bilamana uterus
• Umur antara 30-35 tahun dengan 2 anak atau lebih retrofleksi dijadikan letak antefleksi
• Umur antara 35-40 tahun dengan 1 anak atau lebih • Dilakukan penutupan tuba dengan salah satu cara
• Umur suami minimal 30 tahun, kecuali jumlah anaknya • Keuntungan: perawatan post operatif cepat
telah melebihi jumlah yang diinginkan oleh pasangan
itu Cara penutupan tuba

Keuntungan
• Cara kontrasepsi paling efektif
• Angka kegagalan kecil
• Prosedur pelaksanaan hanya 1x
• Tidak mempengaruhi libido seksualis
• Relatif murah

Medis Operatif Penjelasan Tahapan Kerja


Pria (MOP) / Dilakukan dengan pemotongan/penutupan pada kedua vas • Memotong dan menutup saluran sperma di daerah kantong testis / zakar
Vasektomi deferens pria mengakibatkan yang bersangkutan tidak (bukan kebiri karena testis tetap ada)
menyebabkan kehamilan lagi • Indikasinya untuk medik (istri mempunyai penyakit berbahaya untuk
JENIS : hamil), dan indikasi untuk KB
1. Vasektomi Dengan Pisau (sudah ditinggalkan) • Komplikasi dapat terjadi infeksi, nyeri, hematoma, epididimitis
2. Vasektomi Tanpa Pisau (metode populer saat ini, Petunjuk Untuk Klien
pertama kali dikembangkan oleh dr. Li Shunqiang) • Pastikan area luka diseksi/insisi tetap bersih, kering dan terbalut selama
Indikasi 3 hari.
• Umur antara 25-30 tahun dengan 3 anak atau lebih • Jangan mengorek atau menggaruk luka insisi atau diseksi sebelum
• Umur antara 30-35 tahun dengan 2 anak atau lebih sembuh.
• Umur antara 35-40 tahun dengan 1 anak atau lebih • Klien boleh mandi setelah 24 jam tetapi luka harus tetap kering. Setelah
• Umur suami minimal 30 tahun, kecuali jumlah anaknya 3 hari, klien boleh membersihkan luka dengan sabun dan air bersih
telah melebihi jumlah yang diinginkan oleh pasangan • Untuk mengatasi nyeri, minum 2 - 3 tablet analgesik setiap 4 - 6 jam dan
itu pakai kompres es (jangan basah)

Keuntungan • Jangan mengangkat benda berat atau bekerja keras selama 3 hari.
• Tidak menggunakan pisau • Hindari sanggama selama 2 - 3 hari atau hingga klien terasa nyaman atau
• Merupakan operasi kecil & sederhana siap untuk itu.
• Lama operasi sekitar 15 menit • Bila menggunakan benang jahit yang tidak diserap, klien diminta
• Hanya bius lokal kantong zakar kembalilah setelah 1 minggu vasektomi
• Luka sekitar 0,5 cm (tidak perlu jahitan) Hubungi Petugas dan kembali ke Klinik bila terjadi hal-hal berikut :
• Nyeri minimal • Demam tinggi (> 38°C atau 100.4°F)
• Perdarahan, sekret atau cairan keluar dari bekas insisi atau diseksi
• Tidak mempengarui libido & tidak menyebakan
• Skrotum atau testis mengalami pembengkakan dan terasa sangat nyeri
impotensi (karena testis tidak dibuang)

Anda mungkin juga menyukai