widi.astawan@pasca.undiksha.ac.id
wayan.santyasa@pasca.undiksha.ac.id
made.tegeh@pasca.undiksha.ac.id
Abstrak
Belajar adalah proses atau usaha yang dilakukan tiap individu untuk memperoleh
suatu perubahan pengetahuan, keterampilan maupun sikap dan nilai kearah yang
positif dari yang dipelajarinya. Pembelajaran yang dilaksanakan secara kolosal
ataupun secara mandiri tentunya membutuhkan sumber belajar. Sumber belajar
berfungsi sebagai sumber informasi bagi pebelajar untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilannya. Sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum
dan karakteristik pebelajar sangat dibutuhkan dalam pembelajaran. Selain sumber
belajar, strategi pembelajaran juga menjadi penentu efektif atau tidaknya
pembelajaran. Penerapan metode pembelajaran yang tepat dan inovatif diharapkan
mampu memberikan gairah dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil
belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sumber belajar berupa modul
teks yang dapat digunakan sebagai sumber belajar dan dapat meningkatkan hasil
belajar. Modul yang dikembangkan berbasis model pembelajaran kooperatif tipe
group investigation. Penelitian pengembangan ini dilakukan pada mata pelajaran
server jaringan di kelas XI program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan pada
SMK TI Bali Global Singaraja. Model pengembangan yang digunakan adalah Model
Dick & Carey. Untuk mengetahui manfaat modul dalam proses pembelajaran,
dilakukan pre-eksperimen yang hanya melibatkan satu kelompok peserta didik.
Kelompok tersebut diberikan pretest dan posttest. Desain penelitian yang digunakan
adalah one group pre-post test design. Pretest diberikan sebelum pembelajaran
dengan modul dan posttest diberikan kepada peserta didik setelah pembelajaran
dengan modul selesai diberikan. Berdasarkan hasil tes tersebut, hipotesis penelitian
diuji dengan uji-t dan dibantu dengan menggunakan perangkat lunak SPSS. Hasil
pengujian menunjukkan signifikansi yang diperoleh adalah 0,001.Nilai tersebut lebih
rendah dari signifikansi yang ditetapkanyaitu 0,05. Ini berarti bahwa terjadi
peningkatan hasil belajar setelah modul berbasis group investigation diterapkan dalam
pembelajaran.Nilai rata-rata posttest yang dicapai 8,68 berada pada kategori sangat
baik. Tingginya efektifitas yang dicapai karenamodul ajar yang dikembangkan sesuai
dengan kurikulum, karakteristik siswa danlingkungan belajar. Hal tersebut juga
didukung oleh penerapan modul ajar yang diintegrasikan dengan pembelajaran
kooperatif tipe group investigation.
Abstract
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Teknologi Pembelajaran
(Volume 3 Tahun 2013)
testingserver. Secara umum output yang sulit, karena banyak konsep yang harus
diharapkan dari mata pelajaran ini adalah dipelajari dan dikuasai. Berdasarkan
siswa memiliki pengetahuan tentang wawancara dengan guru mata pelajaran,
konsep server dan mampu merancang diketahui bahwa rendahnya penguasaan
serta membuat server. konsep dan rendahnya pemahaman siswa
Mata pelajaran server jaringan dalam membuat server disebabkan
merupakan palajaran pokok yang menjadi minimnya sumber belajar yang sesuai
momok bagi peserta didik. Mata pelajaran dengan tuntutan kurikulum dan
ini membutuhkan pemahaman tingkat karakteristik siswa. Selain itu metode yang
tinggi serta penguasaan dasar-dasar biasa digunakan juga kurang mampu
jaringan dan sistem operasi. Mata mengajak siswa untuk mengkonstruksi
pelajaran ini mulai diberikan di tingkat XI. pengetahuannya sendiri. Sebagian besar
Observasi yang dilakukan pada hasil tes dari siswa membuat server hanya dengan
Praktik yang dilakukan di akhir semester mengikuti langkah-langkah yang diberikan
genap tahun pelajaran 2011/2012. Tingkat oleh guru.
kelulusan pada tes ini adalah 100%, Berdasarkan permasalahan yang
sehingga data yang diobservasi adalah telah dijelaskan sebelumnya, dapat diduga
persentase kelulusan langsung dan bahwa timbulnya kesulitan siswa dalam
persentase kelulusan tidak langsung memahami konsep disebabkan oleh: 1)
(melalui remidial). Data persentase tidak tersedianya bahan ajar yang sesuai;
kelulusan pada tes tersebut disajikan pada 2) kurang tepatnya metode pembelajaran
Tabel 1. yang biasa digunakan.
Bahan ajar merupakan bagian
Tabel 1. Data persentase kelulusan tes penting dalam pelaksanaan pendidikan di
praktik T.A. 2011/2012. sekolah. Melalui bahan ajar guru akan
Lulus Tanpa Lulus Dengan lebih mudah dalam melaksanakan
Jumlah Remidial Remidial pembelajaran dan siswa akan lebih
Siswa terbantu dan mudah dalam belajar
Jumlah % Jumlah %
(Warpala, 2011). Tidak tersedianya bahan
22 13 59,1% 9 40,9% ajar yang sesuai dengan tuntutan
kurikulum dan karakteristik siswa tentunya
Berdasarkan data di atas, akan menjadi hambatan dalam proses
persentase kelulusan langsung tanpa pembelajaran. Beberapa sumber belajar
remidial hanya mencapai 59,1%, ini masih yang digunakan selama ini hanya
sangat jauh dari harapan yang menyediakan penggalan-penggalan materi
mengharapkan kelulusan langsung diatas sehingga mempersulit siswa untuk dapat
90%. Adapun beberapa penyebab mempelajari suatu kompetensi atau
gagalnya siswa dapat lulus secara Kompetensi Dasar (KD) secara runtut dan
langsung antara lain: 1) siswa tidak sistematis sehingga menyulitkan
berhasil membuat server; 2) siswa mampu penguasaan semua kompetensi secara
membuat server namun tidak mampu utuh dan terpadu. Ketidaktersediaan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sumber belajar tersebut juga akan
diajukan oleh penguji. menyulitkan siswa untuk belajar secara
Setelah dilakukan wawancara mandiri.
informal dengan penguji, diketahui bahwa Model pembelajaran yang
rata-rata penyebab kegagalan siswa diterapkan kurang mampu melatih
dalam membuat server adalah kurangnya berbagai kemampuan siswa termasuk
pemahaman siswa akan konsep layanan pemahaman dan penguasaan konsep
server yang dibuat. Berdasarkan server yang dipelajarinya dengan
wawancara dengan siswa, diperoleh mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.
informasi bahwa sebagian besar siswa Oleh karena itu, perlu diterapkan model
menganggap pelajaran membuat server pembelajaran tertentu yang melibatkan
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Teknologi Pembelajaran
(Volume 3 Tahun 2013)
konsep yang ada pada panduan guru juga bahwa 66,67% responden (6 orang)
ditambahkan pada modul. memberikan tanggapan baik, 33,33%
Hasil review dari ahli isi dan media responden (3 orang) memberikan
ini menyatakan bahwa buku panduan tanggapan sangat baik. Persentase
siswa yang dikembangkan sudah sesuai. keseluruhan subjek sebesar 87,6% berada
Ahli isi dan media pembelajaran pada kategori baik.
memberikan beberapa saran Hasil review dari pendidik yang
penyempurnaan buku panduan antara dilakukan sebelum uji lapangan untuk
lain: 1) jenis huruf yang digunakan dan siswa, secara umum pendidik memberikan
ukuran huruf; 2) perumusan tujuan komentar bahwa modul server jaringan ini
pembelajaran disesuaikan dengan sudah baik. Berdasarkan data angket uji
indikator; 3) peta konsep yang ada pada lapangan untuk pendidik yang diolah
panduan guru juga ditambahkan pada didapatkan persentase sebesar 92,4%
modul; dan 4) tabel KKM yang belum dengan kualifikasi sangat baik.
disertakan agar segera disertakan. Data angket dalam uji lapangan
Hasil review dari ahli desain (untuk siswa) yang melibatkan 18 orang
pembelajaran secara umum memberikan siswa kelas XI, diperoleh data bahwa
komentar bahwa modul server jaringan ini 33,3% responden (6 orang) memberikan
sudah baik. Ahli desain pembelajaran tanggapan sangat baik, 66,67%
memberikan beberapa saran dan responden (12 orang) memberikan
komentar terhadap penyempurnaan modul tanggapan baik. Persentase keseluruhan
server jaringan ini, diantaranya 1) kata subjek sebesar 87,7% berada pada
kerja pada beberapa indikator perlu kategori baik.
dicermati; 2) jarak penulisan kalimat Berdasarkan data angket dalam uji
dengan gambar perlu diperhatikan; 3) siswa perorangan, kelompok kecil, dan uji
penggunaan jenis huruf diharapkan lapangan yang dipaparkan diatas dapat
menggunakna huruf yang standar seperti disimpulkan bahwa modul server jaringan
time news roman atau arial, dan ukuran berbasis investigasi kelompok yang
huruf adalah 12 point; dan 4) jenis tulisan dikembangkan ini rata-rata mendapat
dan susunan tulisan pada cover agar respon baik dari responden.
diperbaiki. Untuk menjadikan pembelajaran
Pada buku panduan guru dan buku server jaringan lebih diminati oleh peserta
panduan siswa, ahli desain pembelajaran didik maka pembelajaran dalam kelas
memberikan beberapa saran dan tidak bisa dipisahkan dari pengalaman dan
komentar terhadap penyempurnaan buku lingkungan sehari-hari peserta didik.
panduan guru ini, diantaranya 1) kata Selanjutnya untuk mengetahui
kerja pada beberapa indikator perlu keefektifan dari pengembangan dalam
dicermati; dan 2) jenis tulisan dan susunan penelitian ini, maka dilaksanakan juga pre-
tulisan pada cover agar diperbaiki. eksperimen dengan menggunakan pretest
Pada uji perorangan yang dan posttest terhadap 18 orang peserta
melibatkan 3 orang siswa, diperoleh data didik kelas XI TKJ SMK TI Bali Global
bahwa 33,3% responden (1 orang) Singaraja. Berdasarkan nilai pretest dan
memberikan tanggapan sangat baik, posttest 18 orang siswa tersebut, maka
66,7% responden (2 orang) memberikan dilakukan uji-t dua sampel berpasangan
tanggapan baik. Persentase keseluruhan (Paired Sample t-Test) dengan bantuan
subjek sebesar 88,5% berada pada SPSS Statistic 17.0.Output yang didapat
kategori baik. dari Uji-t yang dilakukan dengan bantuan
Pada uji kelompok kecil yang program SPSS adalah sebagai berikut.
melibatkan 9 orang siswa, diperoleh data
PRETEST &
Pair 1 18 0,441 0,067
POSTTEST
Sig.
Std. 95% Confidence Interval
Std. T df (2-
Mean Error of the Difference
Deviation tailed)
Mean
Lower Upper
PRETEST -
Pair 1 -2,097,167 1,198,130 282,402 -2,692,982 -1,501,351 -7,426 17 0,001
POSTTEST
sesuai dengan latar belakang dan taraf memberikan pembelajaran yang lebih
pengetahuan peserta didik tentunya akan dalam, karena meningkatkan long-term-
memudahkan peserta didik untuk belajar. memory, serta lingkungan belajar
Hal tersebut secara otomatis akan konstruktivis juga benar-benar efektif pada
membangkitkan motivasi belajar dan retensi pengetahuan yang telah dimiliki
meningkatkan prestasil belajar. siswa (Narli, 2011).
Modul ajar yang dikembangkan Modul ajar berfungsi sebagai
sesuai dengan lingkungan pembelajaran. sumber informasi bagi pebelajar untuk
Pada saat praktik, setiap siswa disediakan mengembangkan pengetahuan dan
dua unit komputer yaitu satu komputer keterampilannya, sedangkan model
berfungsi sebagai server dan satu pembelajaran adalahprosedur sistematis
komputer berfungsi sebagai client. Kondisi dalam mengorganisasikan pengalaman
tersebut akan menyulitkan jika bahan ajar belajar untuk mencapai tujuan belajar.
dikembangkan secara online karena Modul ajar berkualitas tinggi yang
komputer tidak sepenuhnya siap untuk diintegrasikan dengan model
terhubung ke jaringan internet. Hal lain pembelajaran yang tepat akan
adalah semua komputer yang disediakan meningkatkan hasil belajar siswa.
di laboratorium TKJ merupakan komputer
yang digunakan sebagai sarana latihan, PENUTUP
dari instalasi sistem operasi hingga Model pengembangan yang
instalasi aplikasi pendukung. Hal tersebut digunakan untuk mengembangkan produk
akan menjadi hambatan jika modul ajar adalah model Dick & Carey (1990). Pada
dikembangkan berbasis multimedia proses pengembangan, sembilan langkah
karena ketidaksiapan perangkat komputer yang ada pada model tersebut dilebur ke
aplikasi pendukungnya. Dalam kondisi dalamlima tahap. Adapun tahap-tahap
tersebut, pengembangan modul ajar tersebut adalah: 1)menentukan mata
berbasis teks menjadi solusi yang terbaik pelajaran yang akan dikembangkan;
karena tidak terpengaruh oleh siap atau 2)mengidentifikasi tujuan pembelajaran,
tidaknya perangkat komputer yang melakukan analisis pembelajaran,
tersedia. mengidentifikasi perilaku awal dan
Kedua, modul yang diintegrasikan karakteristik pebelajar, menulis tujuan
dengan tipe pembelajaran group pembelajaran khusus, dan
investigation diharapkan memberikan mengembangkan butir-butir tes acuan
kontribusi positif dalam pembelajaran, patokan; 3) mengembangkan strategi
sesuai dengan pendapat Horsley, et al. pembelajaran dan mengembangkan
(2010) bahwa buku teks kualitas tinggi dan dan/atau memilih materi pembelajaran; 4)
bahan ajar terintegrasi dapat berkontribusi penyusunan dan penulisan bahan ajar;
secara substansial terhadap kualitas dan 5) mendesain dan melakukan
pengalaman belajar siswa dan outcome evaluasi formatif dan merevisi produk
siswa. pengembangan.
Pemilihan model pembelajaran Ahli isi dan media pembelajaran
kooperatif tipe group investigation didasari memberikan tanggapan bahwa modul
beberapa hal antara lain: 1) Pembelajaran server jaringan ini sudah sesuai dan layak
kooperatif tipe group investigation untuk digunakan dalam pembelajaran. Ahli
didasarkan oleh gagasan Dewey tentang desain pembelajaran memberikan
pendidikan, bahwa siswa akan memiliki tanggapan bahwa modul server jaringan
pengalaman belajar yang berarti jika siswa ini layak untuk digunakan dalam
diarahkan pada langkah-langkah pembelajaran.
penyelidikan ilmiah (scientific inquiri); 2) Peserta didik dalam uji perorangan
Pilar dari model pembelajaran ini adalah memberikan tanggapan bahwa modul
paradigma konstruktivistik. Pembelajaran server jaringan ini baik.Peserta didik
aktif yang dihadirkan oleh paradigma ini dalam uji kelompok kecil memberikan
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Program Studi Teknologi Pembelajaran
(Volume 3 Tahun 2013)
tanggapan bahwa modul server jaringan Horsley, M., Knight, B., & Huntly, H. 2010.
ini baik. The role of textbooks and other
User (pendidik) dalam uji lapangan teaching and learning resources in
memberikan tanggapan bahwa modul higher education in Australia:
server jaringan ini sangat baik dan layak Change and continuity in supporting
untuk digunakan dalam pembelajaran. learning. IARTEM e-Journal. 3(2).
Hasil uji-t menunjukkan bahwa nilai 43-61.
rata-rata pretest adalah 65,28 dan nilai
rata-rata posttest adalah 86,25. Hasil uji Libman, Z. 2010. Integrating real-life data
juga menunjukkan nilai analysis in teaching descriptive
probabilitassebesar 0,001, dimana 0,001 < statistics: A constructivist approach.
0,05, maka H0 ditolak. Hal ini berarti Journal of Statistics Educations.
bahwa hasil belajar peserta didik setelah 18(1). 1-23.
menggunakan modulberbeda secara
signifikan dengan sebelum menggunakan Miarso, Y. 2004. Menyemai benih
modul. teknologi pendidikan. Jakarta:
Berdasarkan hasil penelitian, Kencana.
pembahasan dan simpulan, maka dapat
diajukan beberapa saran antara lain: 1) Narli, S. 2011. Is constructivist learning
produk yang dihasilkan penelitian ini environment realy effective on
berupa bahan ajar cetak, sehingga untuk learning and long-term knowledge
membantu peserta didik memahami retention in mathematics? Example
konsep teori disetiap modul, perlu of the infinity concept. Eduational
dibuatkan multimedia interaktif untuk Research and Review. 6(1). 36-49.
membantu mengilustrasikan teori; dan 2)
berdasarkan data yang didapatkan, Oka, G. P. A. 2011. Pengembangan
penelitian ini hanya sampai pada tahap bahan ajar interaktif berbasis
pre-eksperimen dengan hasil uji-t yang component display theory (CDT)
signifikan, maka penelitian ini dapat pada mata kuliah multimedia jurusan
dilanjutkan dengan tahap quasi teknologi pendidikan FIP Undiksha.
eksperimen yang melibatkan kelompok Tesis (Tidak dipublikasikan).
kontrol. Kelompok eksperimen diberi Singaraja: Program Pasca Sarjana
perlakuan pembelajaran dengan Universitas Pendidikan Ganesha.
menggunakan modul server jaringan
sedangkan kelompok kontrol diberi Seels, B. B., & Richey, R. C. 1994.
perlakuan pembelajaran dengan Teknologi pembelajaran: Definisi
menggunakan bahan ajar konvensional. dan kawasannya. Washington:
Association for Educational and
Technology.