RESUME
disusun oleh:
Mughni Ariq Musyaffa
(0117101216)
Prosedur analitis merupakan hal yang penting bagi wesel bayar karena pengujian atas
rincian saldo untuk beban bunga dan bunga akrual sering kali dapat dieleminasi apabila
hasilnya menguntungkan.
Prosedur Analitis
Menghitung ulang beban bunga atas dasar suku bunga rata – rata dan wesel bayar
bulanan secara keseluruhan
Membandingkan setiap wesel yang beredar dengan tahun sebelumnya
Membandingkan total saldo wesel bayar, beban bunga, dan bunga akrual dengan
saldo tahun sebelumnya
Kemungkinan Salah Saji
Salah saji beban bunga dan bunga akrual atau penghapusan wesel bayar yang
beredar
Penghapusan atau salah saji wesel bayar
Salah saji beban bunga dan bunga akrual atau wesel bayar
C. EKUITAS PEMILIK
Terdapat perbedaan yang penting dalam audit atas ekuitas pemilik antara perusahaan
terbuka dan perusahaan tertutup.
1. Perusahaan Tertutup
Umumnya memiliki sedikit pemegang saham, sering kali terjadi transaksi, jika ada
berkenaan dengan akujn modal saham selama tahun berjalan. Satu – satunya transaksi
yang dimasukkan dalam bagian ekuitas pemilik kemungkinan adalah perubahan ekuitas
pemilik akibat laba atau rugi tahunan dan pengumuman dividen. Perusahaan tertutup
jarang membayar dividen, sehingga auditor hanya akan menghabiskan waktu yang sedikit
untuk memverifikasi ekuitas pemilik, walaupuin harus mjenguji catatan perusahaan.
2. Perusahaan terbuka
Ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena banyaknya jumlah pemegang saham dan
individu yang memiliki saham sering berubah. Pengujian untuk memverifikasi akun
ekuitas pemilik yang utama dalam suatu perusahaan terbuka, yang mencakup : modal dan
saham biasa, agio saham, laba ditahan dan dividen yang terkait. Menyajikan suatu
tinjauan mengenai akun ekuitas pemilik khusus yang akan dibahas. Tujuan dari setiap
akun itu adalah untuk menentukan apakah :
1) Pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen terkait sudah memadai
2) Transaksi ekuitas pemilik telah dicatat dengan benar , seperti didefenisikan oleh
enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
3) Saldo ekuitas pemilik telah dicatat secara layak, seperti didefenisikan oleh delapan
tujuan audit yang berkaitan dengan saldo, dan disajikan serta diungkapkan secara
layak, seperti didefenisikan oleh empat tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian
dan pengungkapan untuk akun ekuitas pemilik.
Beberapa pengendalian internal sangatlah penting bagi aktivitas ekuitas pemilik yang
penting. Beberapa dari pengendalian tersebut dalam bagian berikut :
Otorisasi Transaksi yang Tepat, karena setiap transaksi ekuitas pemilik umumnya bersufat
material, banyak dari transaksi tersebut harus disetujui oleh dewan direksi. Jenis transaksi
ekuitas pemilik berikut biasanya memerlukan otorisasi khusus :
1. Penerbitan modal saham ; otorisasi itu termasuk jenis ekuitas yang akan diterbitkan
( seperti saham preferen atau saham biasa ), jumlah saham yang akan diterbitlkan, nilai
pari saham, kondisi privilege bagi setiap saham selain saham biasa, dan tanggal
penerbitan.
2. Pembelian kembali modal saham ; pembelian kembali saham biasa atau saham preferen,
penetapan waktu pembelian kembali, dan jumlah yang akan dibayar atau saham
semuanya harus disetujui oleh dewan direksi.
3. Pengumuman dividen ; dewan direksi harus mengotorisasi bentuk dividen ( seperti tunai
atau saham ), jumlah dividen per saham, dan catatan serta tanggal pembayaran dividen.
Penyimpanan Catatan dan Pemisahan Tugas yang Tepat, jika suatu perusahaan
menyimpan catatan miliknya sendiri mengenai transaksi saham dan saham yang beredar,
pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa :
1. Pemilik actual saham diakui dalam catatan perusahaan
2. Jumlah dividen yang benar dibayar kepemegang saham yang memiliki saham pada
tanggal pencatatan dividen
3. Potensi misapropriasi aktiva telah diminimalisasi
File Induk Modal Saham Pemegang Saham adalah catatan saham yang beredar pada suatu
waktu tertentu. File induk berfungsi sebagai pengecek terhadap keakuratan catatan sertifikat
modal saham dan saldo saham biasa dalam buku besar umum. File tersebut juga digunakan
sebagai dasar bagi pembayaran dividen.
Panitera Independen dan Agen Transfer Saham, setiap perusahaan yang sahamnya
terdafrtar di bursa saham diwajibkan memiliki panitera independen sebagai pengendali untuk
mencegah penerbitan sertifikat saham yang tidak tepat. Tanggung jawab panitera independen
adalah memastikan bahwa saham diterbitkan oleh perusahaan sesuai dengan provisi modal
saham dalam akta perusahaan dan otorisasi dewan direksi.
D. AUDIT MODAL SAHAM DAN MODAL DISETOR
Auditor sangat memperhatikan empat hal berikut ketika mengaudit modal saham dan agio
saham :
1. Transaksi modal saham yang ada telah dicatat
Auditor dapat mengkonfirmasikan apakah setiap transaksi modal saham memang
terjadi serta keakuratan transaksi yang ada dengan mereka dan kemudian menentukan
apakah semua transaksi telah dicatat.
2. Transaksi modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat secara akurat
Auditor dapat segera memverifikasi keakuratan pencatatan transaksi modal saham
secara tunai dengan mengkonfirmasi jumlahnya dengan agen transfer dan menelusuri
jumlah transaksi modal saham yang tercatat ke penerimaan kas. ( Dalam kasus saham
treasuri, jumlahnya ditelusuri ke jurnal pengeluaran kas ). Selain itu, auditor juga harus
memverifikasi apakah jumlah yang benartelah dikredit ke modal saham dan agio saham
dengan mengacu ke akta perusahaan untuk menentukan nilai pari atau ditetapkan modal
saham.
3. Modal saham dicatat secara akurat
Auditor memverifikasi saldo akhir akun modal saham dengan menentukan terlebih
dahulu jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca. Konfirmasi dari agen transfer
merupakan cara yang paling sederhana untuk memperoleh informasi ini. Jika agen
transfer tidak ada, auditor harus mengandalkan pemerikasaan atas catatan saham dan
akuntansi untuk semua saham yang beredar dalam catatan sertifikat saham, pemeriksaan
semua sertifikat yang dibatalkan, serta akuntansi untuk sertifikat kosong.
4. Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak
Sumber informasi yang paling penting untuk menentukan apakah keempat tujuan
yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan bagi aktivitas modal saham telah
dipenuhi adalah akta perusahaan, notulen rapat dewan direksi, dan analisis auditor
mengenai transaksi modal saham. Keenam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi,
tujuan yang paling penting, termasuk yang berkenaan dengan utang dividen.
Dua hal pertama meliputi pengujian pengendalian dan pengendalian substantive atau
transaksi, dan dua hal berikutya mencakup pengujian perincian saldo. , yaitu :
1. Pencatatan Modal saham dilakukan atas transaksi yang benar- benar ada
Tujuan ini akan mudah dipenuhi dengan adanya jasa pencatat dan agen transfer.
Auditor dapat melakukan konfirmasi kepada pencatat dan agen transfer saham atas
transaksi modal saham yang terjadi dan akurasi transaksi yang ada, kemudian
menentukan apakah seluruh transaksi sudah dicatat. Untuk dapat mengungkap
penerbitan dan pembelian kembali modal saham, auditor juga menelaah notulensi
pertemuan dewan direksi, terutama mendekati tanggal neraca, dan memeriksa buku
klien yang berkaitan dengan saham.
2. Pencatatan transaksi modal saham benar- benar dilakukan dan dicatat secara akurat
Audit yang luas diperlukan atas transaksi yang mencakup penerbitan modal saham,
seperti pernerbitan modal saham baru atas kas, penggabungan usaha dengan perusahaan
lain melalui pertukaran saham karena materialitas dan pencatatannya permanen. Tujuan
terkait keterjadian transaksi dapat diuji melalui pemeriksaan notulensi pertemuan dewan
direksi.
Auditor dapat melakukan verifikasi akurasi pencatatan transaksi modal saham atas
kas dengan mengonfirmasi jumlahnya kepada agen transfer dan menelusuri jumlah yang
tercatat dalam modal saham sebagai pengeluaran kas. (Dalam kasus saham treasuri,
jumlah ditelusuri ke dalam jurnal pengeluaran kas). Sebagai tambahan, auditor harus
melakukan verifikasi apakah jumlah yang benar sudah dikreditkan ke dalam modal
saham dan tambahan modal atas kelebihan nilai par dengan merujuk pada anggaran
dasar perusahaan untuk menentukan nilai par atau nilai yang ditentukan atas modal
saham.
Audit transaksi modal saham seprti dividen saham, pembelian property
menggunakan saham, merger dan transfer non kas lainnya memerlukan keahlian teknis
yang tinggi dan melibatkan penilaian subjektif. Misalnya, dalam audit transaksi merger,
auditor perlu sering mempertimbangkan hasil riset untuk menentukan perlakuan
akuntansi dan penilaian yang benar atas transaksi, setelah memepertimbangkan fakta-
fakta dalam merger.
3. Modal saham dicatat secara akurat
Auditor melakukan verifikasi saldo akhir atas catatan akun modal saham dengan
menentukan jumlah saham beredar pada tanggal neraca. Cara termudah adalah denga
mengonfirmasi agen transfer agar informasi ini diperoleh. Jika tidak terdapat agen,
maka auditor harus memeriksa catatan saham dan akuntansi untuk seluruh saham yang
beredar dalam pencatatan sertifikat saham, memeriksa seluruh sertifikat yang
dibatalkan, dan menghitung semua sertifikat kosong.
Setelah audior mendapat keyakinan atas jumlah saham beredar yang benar, nilai par
yang tercatat dalam akun modal diverifikasi dengan mengalikan jumlah saham dengan
nilai par saham. Saldo akhir dalam tambahan modal atas nilai par merupakan nilai
sisanya. Hal ini dapat diaudit dengan melalukan verifikasi jumlah transaksi tercatat
selama tahun berjalan dan menambahkan atau mengurangkannya dengan saldo awal.
Pertimbangan utama dalam mengaudit akurasi untuk tujuan terkait saldo atas modal
saham adalah melakukan verifikasi apakah jumlah saham yang digunakan dalam
perhitungan laba perlembar saham sudah akurat. Tidak sulit menentukan jumlah saham
yang benar dalam perhitungan jika hanya ada satu klasifikasi saham dan transaksi modal
saham hanya sedikit. Masalah muncul jika terdapat sekuritas yang dapat dipertukarkan,
opsi saham, atau waran saham beredar. Sebagai contoh, di Amerika serikat, auditor
harus mendapatkan pemahaman atas SFAS 128 sebelum melakukan verifikasi jumlah
saham untuk menentukan laba perlembar saham dan dilutive.
4. Modal saham disajikan dan diungkapkan dengan benar
Sumber Informasi terpenting dalam menentukan apakah keempat tujuan audit terkait
penyajian dan pengungkapan untuk aktivitas saham sudah dipenuhi adalah anggaran
dasar perusahaan, notulensi pertemuan dewan direksi, dan analisis auditor atas transaksi
modal saham. Auditor perlu menentukan setiap klasifikasi saham dengan deskripsinya,
termasuk jumlah saham yang diterbitkan dan beredar dan bila ada hak-hak khusus atas
saham tertentu, atas opsi saham, waran saham dan sekuritas yang dipertukarkan dengan
memeriksa dokumen legal atau bukti lain mengenai perjanjian ini.
KESIMPULAN
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Siklus akuisisi modal dan pembayaran
kembali , yang berkenaan dengan akuisisi sumber daya modal melalui utang berbunga dan
ekuitas pemilik serta pembayaran kembali modal. Siklus ini juga mencakup pembayaran
bunga dan deviden.
Wesel bayar (note payable ) adalah kewajiban hukum kepada kreditor, yang mungkin
dijamin atau tidak dijamin oleh aktiva, dan menggunakan bunga. Pada umumnya wesel
diterbitkan selama satu periode antara satu bulan dan satu tahun, tetapi ada juga yang leboh
lama. Wesel diterbitkan untuk tujuan yang berbeda, dan property yang diberikan sebagai
jaminan untuk mencakup berbagai aktiva, seperti sekuritas , piutang usaha, persediaan dan
aktiva tretap. Pembayaran pokok dan bunga atas wesel harus dilakuakn sesuai dengan
persyaratan dalam perjanjian pinjaman.
Dalam sebagian perusahaan yang tidak listing di bursa efek, yang umumnya memiliki
sedikit pemegang saham, sering kali terjadi transaksi, jika ada berkenaan dengan akun modal
saham selama tahun berjalan. Sedangkan Bagi perusahaan terbuka atau yang listing di bursa
efek, verifikasi atau ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena banyaknya jumlah
pemegang saham dan individu yang memiliki saham sering berubah. Pengujian untuk
memverifikasi akun ekuitas pemilik yang utama dalam suatu perusahaan terbuka.
DAFTAR PUSTAKA