Anda di halaman 1dari 12

AUDIT SIKLUS AKUISISI MODAL DAN PEMBAYARAN KEMBALI

RESUME

disusun oleh:
Mughni Ariq Musyaffa
(0117101216)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2020
A. AKUN-AKUN DALAM SIKLUS
Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali , yang berkenaan dengan akuisisi sumber
daya modal melalui utang berbunga dan ekuitas pemilik serta pembayaran kembali modal.
Siklus ini juga mencakup pembayaran bunga dan deviden. Empat karakteristik siklus akuisisi
modal dan pembayaran kembali yang akan mempengaruhi audit atas akun – akun adalah
sebagai berikut :
1. Secara relative hanya ada segelintir transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi
setiap transaksi itu sering kali sangat material.
2. Pengecualian atau salah saji satu transaksi dapat bersifat material. Akibatnya sering kali
auditor lebih menekankan pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo ( kelengkapan
dan keakuratan ) ketika mengaudit akun – akun tersebut.
3. Ada hubungan legal antara entitas klien dan pemegang saham, obligasi atau dokumen
kepemilikan yang serupa.
4. Ada hubungan langsung antara akun deviden dan bunga serta utang dan ekuitas.  Dalam
audit atas utang berbunga, auditor harus memverifikasi secara simultan beban bunga
dan utang berbunga terkait.
Akun – akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali tergantung pada jenis
bisnis yang dioperasikan perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut dibiayai. Semua
perusahaan memiliki modal saham dan laba ditahan, tetapi beberapa mungkin juga memiliki
saham preferen, modal disetor tambahan, dan saham treasuri. Karakteristik unik dari siklus
akuisisi modal dan pembayaran kembali mempengaruhi cara auditor memverifikasi akun –
akun dalam siklus. Siklus ini sering kali melibatkan akun – akun berikut :
1. Wesel bayar            
2. Modal saham – biasa           
3. Laba ditahan
4. Utang kontrak   
5. Modal saham – preferen   
6. Utang dividen
7. Utang hipotik      
8. Saham treasuri
9. Utang obligasi  
10. Dividen yang diumumkan
11. Beban bunga                                  
12. Agio saham
13. Bunga akrual    
14. Modal sumbangan
15. Apropriasi laba ditahan 
16. Persekutuan – akun modal
17. Kas di Bank  
18. Perusahaan Perseorangan – akun.
Akun – akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali tergantung pada jenis
bisnis yang dioperasikan perusahaan dan bagaimana perusahaan tersebut dibiayai. Semua
perusahaan memiliki modal saham dan laba ditahan, tetapi beberapa mungkin juga memiliki
saham preferen, modal disetor tambahan, dan saham treasuri.
Metodologi untuk mendesain pengujian perincian saldo dalam siklus akuisisi modal dan
pembayaran kembali sama dengan yang diaplikasikan pada akun lainnya. Tabel dibawah ini
mengilustrasikan metodologi yang diaplikasikan pada wesel bayar, tetapi metode tersebut
dapat diaplikasikan juga pada akun lain dalam siklus ini. Dalam menentukan pengujian
perincian saldo untuk wesel bayar, auditor harus mempertimbangkan risiko bisnis, salah saji
yang dapat diterima, risiko bawaan, risiko pengendalian, hasil pengujian pengendalian dan
pengujian substantive atas transaksi dan hasil prosedur analitis.
Auditor seringkali menetapkan salah saji yang dapat diterima pada tingkat rendah karena
mereka hampir selalu dapat mengaudit saldo akun dan transaksi yang memengaruhi saldo
wesel bayar secara keseluruhan. Khususnya, mereka juga menetapkan risiko bawaan pada
tingkat rendah karena nilai akun yang benar biasanya mudah ditentukan. Auditor biasanya
paling memperhatikan tujuan pengungkapan wesel bayar, seperti jaminan dan batasan wesel
bayar.
Oleh karena itu siklus ini biasanya terdiri atas sedikit transaksi, maka risiko pengendalian
dan hasil pengujian substantive atas transaksi tidak terlalu penting dalam mendesain
pengujian perincian saldo akun seperti wesel bayar. Untuk kebanyakan transaksi dalam
siklus, pertimbangan utama auditor adalah bahwa setiap transaksi diotorisasi dengan benar.
 

Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Wesel Bayar


Menentukan pengujian  atas rincian saldo wesel bayar, auditor mempertimbangkan risiko
bisnis, salah saji yang dapat ditoleransi, risiko inheren, risiko pengendalian, hasil pengujian
pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi, serta hasil prosedur analitis. Auditor
sering kali menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi pada tingkat yang rendah karena
biasanya saldo akun dan transaksi yang mempengaruhi saldo akun wesel bayar dapat diaudit
sepenuhnya.
Pada umumnya auditor juga menetapkan risiko inheren pada tingkat yang rendah karena
nilai akun yang benar biasanya mudah ditentukan. Untuk memahami dengan baik prosedur
audit atas banyak akun dalam siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, akun
representative yang merupakan bagian signifikan dari siklus bagi bisnis yang tipikal.
B. WESEL BAYAR
Wesel bayar (note payable ) adalah kewajiban hokum kepada kreditor, yang mungkin
dijamin atau tidak dijamin oleh aktiva, dan menggunakan bunga. Wesel diterbitkan untuk
tujuan yang berbeda, dan property yang diberikan sebagai jaminan untuk mencakup berbagai
aktiva, seperti sekuritas , piutang usaha, persediaan dan aktiva tretap. Tujuan dari audit wesel
bayar adalah untuk menentukan apakah :
1. Pengendalian internal terhadap wesel bayar sudah memadai
2. Transaksi pembayaran pokok dan bunga yang melibatkan wesel bayar diotorisasi secara
layak serta dicatat sesuai dengan enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.
3. Kewajiban untuk wesel bayar dan beban bunga terkait serta kewajiban akrual telah
dinyatakan secara layak seperti yang didefenisikan oleh tujuh dari delapan tujuan audit
yang berkaitan dengan saldo.
Terdapat empat pengendalian yang penting terhadap wesel bayar :
1. Otorisasi yang tepat atas penerbitan wesel baru. Tanggung jawab atas penerbitan wesel
baru harus diberikan kepada dewan direksi atau personil manajemen tingkat tinggi.
2. Pengendalian yang memadai terhadap pembayaran kembali pokok dan bunga.
Pembayaran bunga dan pokok secara periodic harus menjadi subjek pengendalian dalam
siklus akuisisi dan pembayaran.
3. Dokumen dan catatan yang memadai. Mencakup catatan pembantu dan pengendalian
terhadap wesel kosong serta wesel yang telah dibayar oleh orang yang berwenang.
4. Verifikasi independen periodic. Secara periodic, catatan wesel yang terinci harus
direkonsiliasi dengan buku besar umum dan dibandingkan dengan catatn pemegang
wesel oleh karyawan yang tidak bertanggung jawab menyimpan catatan yang terinci.
Dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang paling penting dalam wesel bayar
adalah :
1. Wesel bayar yang ada  telah dicantumkan ( kelengkapan ).
2. Wesel bayar dalam skedul telah dicatat secara akrual ( keakuratan ).

Prosedur analitis merupakan hal yang penting bagi wesel bayar karena pengujian atas
rincian saldo untuk beban bunga dan bunga akrual sering kali dapat dieleminasi apabila
hasilnya menguntungkan.

Prosedur Analitis
 Menghitung ulang beban bunga atas dasar suku bunga rata – rata dan wesel bayar
bulanan secara keseluruhan
 Membandingkan setiap wesel yang beredar dengan tahun sebelumnya
 Membandingkan total saldo wesel bayar, beban bunga, dan bunga akrual dengan
saldo tahun sebelumnya
Kemungkinan Salah Saji
 Salah saji beban bunga dan bunga akrual atau penghapusan wesel bayar yang
beredar
 Penghapusan atau salah saji wesel bayar
 Salah saji beban bunga dan bunga akrual atau wesel bayar
C. EKUITAS PEMILIK
Terdapat perbedaan yang penting dalam audit atas ekuitas pemilik antara perusahaan
terbuka dan perusahaan tertutup.
1. Perusahaan Tertutup
Umumnya memiliki sedikit pemegang saham, sering kali terjadi transaksi, jika ada
berkenaan dengan akujn modal saham selama tahun berjalan. Satu – satunya transaksi
yang dimasukkan dalam bagian ekuitas pemilik kemungkinan adalah perubahan ekuitas
pemilik akibat laba atau rugi tahunan dan pengumuman dividen. Perusahaan tertutup
jarang membayar dividen, sehingga auditor hanya akan menghabiskan waktu yang sedikit
untuk memverifikasi ekuitas pemilik, walaupuin harus mjenguji catatan perusahaan.
2. Perusahaan terbuka
Ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena banyaknya jumlah pemegang saham dan
individu yang memiliki saham sering berubah. Pengujian untuk memverifikasi akun
ekuitas pemilik yang utama dalam suatu perusahaan terbuka, yang mencakup : modal dan
saham biasa, agio saham, laba ditahan dan dividen yang terkait. Menyajikan suatu
tinjauan mengenai akun ekuitas  pemilik khusus yang akan dibahas. Tujuan dari setiap
akun itu adalah untuk menentukan apakah :
1) Pengendalian internal terhadap modal saham dan dividen terkait sudah memadai
2) Transaksi ekuitas pemilik telah dicatat dengan benar , seperti didefenisikan oleh
enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
3) Saldo ekuitas pemilik telah dicatat secara layak, seperti didefenisikan oleh delapan
tujuan audit yang berkaitan dengan saldo, dan disajikan serta diungkapkan secara
layak, seperti didefenisikan oleh empat tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian
dan pengungkapan untuk akun ekuitas pemilik.
Beberapa pengendalian internal sangatlah penting bagi aktivitas ekuitas pemilik yang
penting. Beberapa dari pengendalian tersebut dalam bagian berikut :
Otorisasi Transaksi yang Tepat, karena setiap transaksi ekuitas pemilik umumnya bersufat
material, banyak dari transaksi tersebut harus disetujui oleh dewan direksi. Jenis transaksi
ekuitas pemilik berikut biasanya memerlukan otorisasi khusus :
1. Penerbitan modal saham ; otorisasi itu termasuk jenis ekuitas yang akan diterbitkan
( seperti saham preferen atau saham biasa ), jumlah saham yang akan diterbitlkan, nilai
pari saham, kondisi privilege bagi setiap saham selain saham biasa, dan tanggal
penerbitan.
2. Pembelian kembali modal saham ; pembelian kembali saham biasa atau saham preferen,
penetapan waktu pembelian kembali, dan jumlah yang akan dibayar atau saham
semuanya harus disetujui oleh dewan direksi.
3. Pengumuman dividen ; dewan direksi harus mengotorisasi bentuk dividen ( seperti tunai
atau saham ), jumlah dividen per saham, dan catatan serta tanggal pembayaran dividen.
Penyimpanan Catatan dan Pemisahan Tugas yang Tepat, jika suatu perusahaan
menyimpan catatan miliknya sendiri mengenai transaksi saham dan saham yang beredar,
pengendalian internal harus memadai untuk memastikan bahwa :
1. Pemilik actual saham diakui dalam catatan perusahaan
2. Jumlah dividen yang benar dibayar kepemegang saham yang memiliki saham pada
tanggal pencatatan dividen
3. Potensi misapropriasi aktiva telah diminimalisasi
File Induk Modal Saham Pemegang Saham adalah catatan saham yang beredar pada suatu
waktu tertentu. File induk berfungsi sebagai pengecek terhadap keakuratan catatan sertifikat
modal saham dan saldo saham biasa dalam buku besar umum. File tersebut juga digunakan
sebagai dasar bagi pembayaran dividen.
Panitera Independen dan Agen Transfer Saham, setiap perusahaan yang sahamnya
terdafrtar di bursa saham diwajibkan memiliki panitera independen  sebagai pengendali untuk
mencegah penerbitan sertifikat saham yang tidak tepat. Tanggung jawab panitera independen
adalah memastikan bahwa saham diterbitkan oleh perusahaan sesuai dengan provisi modal
saham dalam akta perusahaan dan otorisasi dewan direksi.
D. AUDIT MODAL SAHAM DAN MODAL DISETOR
Auditor sangat memperhatikan empat hal berikut ketika mengaudit modal saham dan agio
saham :
1. Transaksi modal saham yang ada telah dicatat
Auditor dapat mengkonfirmasikan apakah setiap transaksi modal saham memang
terjadi serta keakuratan transaksi yang ada dengan mereka dan kemudian menentukan
apakah semua transaksi telah dicatat.
2. Transaksi modal saham yang dicatat memang terjadi dan dicatat secara akurat
Auditor dapat segera memverifikasi keakuratan pencatatan transaksi modal saham
secara tunai dengan mengkonfirmasi jumlahnya dengan agen transfer dan menelusuri
jumlah transaksi modal saham yang tercatat ke penerimaan kas. ( Dalam kasus saham
treasuri, jumlahnya ditelusuri ke jurnal pengeluaran kas ). Selain itu, auditor juga harus
memverifikasi apakah jumlah yang benartelah dikredit ke modal saham dan agio saham
dengan mengacu ke akta perusahaan untuk menentukan nilai pari atau ditetapkan modal
saham.
3. Modal saham dicatat secara akurat
Auditor memverifikasi saldo akhir akun modal saham dengan menentukan terlebih
dahulu jumlah saham yang beredar pada tanggal neraca. Konfirmasi dari agen transfer
merupakan cara yang paling sederhana untuk memperoleh informasi ini. Jika agen
transfer tidak ada, auditor harus mengandalkan pemerikasaan atas catatan saham dan
akuntansi untuk semua saham yang beredar dalam catatan sertifikat saham, pemeriksaan
semua sertifikat yang dibatalkan, serta akuntansi untuk sertifikat kosong.
4. Modal saham disajikan dan diungkapkan secara layak
Sumber informasi yang paling penting untuk menentukan apakah keempat tujuan
yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan bagi aktivitas modal saham telah
dipenuhi adalah akta perusahaan, notulen rapat dewan direksi, dan analisis auditor
mengenai transaksi modal saham. Keenam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi,
tujuan yang paling penting, termasuk yang berkenaan dengan utang dividen.
Dua hal pertama meliputi pengujian pengendalian dan pengendalian substantive atau
transaksi, dan dua hal berikutya mencakup pengujian perincian saldo. , yaitu :
1. Pencatatan Modal saham dilakukan atas transaksi yang benar- benar ada
Tujuan ini akan mudah dipenuhi dengan adanya jasa pencatat dan agen transfer.
Auditor dapat melakukan konfirmasi kepada pencatat dan agen transfer saham atas
transaksi modal saham yang terjadi dan akurasi transaksi yang ada, kemudian
menentukan apakah seluruh transaksi sudah dicatat. Untuk dapat mengungkap
penerbitan dan pembelian kembali modal saham, auditor juga menelaah notulensi
pertemuan dewan direksi, terutama mendekati tanggal neraca, dan memeriksa buku
klien yang berkaitan dengan saham.
2. Pencatatan transaksi modal saham benar- benar dilakukan dan dicatat secara akurat
Audit yang luas diperlukan atas transaksi yang mencakup penerbitan modal saham,
seperti pernerbitan modal saham baru atas kas, penggabungan usaha dengan perusahaan
lain melalui pertukaran saham karena materialitas dan pencatatannya permanen. Tujuan
terkait keterjadian transaksi dapat diuji melalui pemeriksaan notulensi pertemuan dewan
direksi.
Auditor dapat melakukan verifikasi akurasi pencatatan transaksi modal saham atas
kas dengan mengonfirmasi jumlahnya kepada agen transfer dan menelusuri jumlah yang
tercatat dalam modal saham sebagai pengeluaran kas. (Dalam kasus saham treasuri,
jumlah ditelusuri ke dalam jurnal pengeluaran kas). Sebagai tambahan, auditor harus
melakukan verifikasi apakah jumlah yang benar sudah dikreditkan ke dalam modal
saham dan tambahan modal atas kelebihan nilai par dengan merujuk pada anggaran
dasar perusahaan untuk menentukan nilai par atau nilai yang ditentukan atas modal
saham.
Audit transaksi modal saham seprti dividen saham, pembelian property
menggunakan saham, merger dan transfer non kas lainnya memerlukan keahlian teknis
yang tinggi dan melibatkan penilaian subjektif. Misalnya, dalam audit transaksi merger,
auditor perlu sering mempertimbangkan hasil riset untuk menentukan perlakuan
akuntansi dan penilaian yang benar atas transaksi, setelah memepertimbangkan fakta-
fakta dalam merger.
3. Modal saham dicatat secara akurat
Auditor melakukan verifikasi saldo akhir atas catatan akun modal saham dengan
menentukan jumlah saham beredar pada tanggal neraca. Cara termudah adalah denga
mengonfirmasi agen transfer agar informasi ini diperoleh. Jika tidak terdapat agen,
maka auditor harus memeriksa catatan saham dan akuntansi untuk seluruh saham yang
beredar dalam pencatatan sertifikat saham, memeriksa seluruh sertifikat yang
dibatalkan, dan menghitung semua sertifikat kosong.
Setelah audior mendapat keyakinan atas jumlah saham beredar yang benar, nilai par
yang tercatat dalam akun modal diverifikasi dengan mengalikan jumlah saham dengan
nilai par saham. Saldo akhir dalam tambahan modal atas nilai par merupakan nilai
sisanya. Hal ini dapat diaudit dengan melalukan verifikasi jumlah transaksi tercatat
selama tahun berjalan dan menambahkan atau mengurangkannya dengan saldo awal.
Pertimbangan utama dalam mengaudit akurasi untuk tujuan terkait saldo atas modal
saham adalah melakukan verifikasi apakah jumlah saham yang digunakan dalam
perhitungan laba perlembar saham sudah akurat. Tidak sulit menentukan jumlah saham
yang benar dalam perhitungan jika hanya ada satu klasifikasi saham dan transaksi modal
saham hanya sedikit. Masalah muncul jika terdapat sekuritas yang dapat dipertukarkan,
opsi saham, atau waran saham beredar. Sebagai contoh, di Amerika serikat, auditor
harus mendapatkan pemahaman atas SFAS 128 sebelum melakukan verifikasi jumlah
saham untuk menentukan laba perlembar saham dan dilutive.
4. Modal saham disajikan dan diungkapkan dengan benar
Sumber Informasi terpenting dalam menentukan apakah keempat tujuan audit terkait
penyajian dan pengungkapan untuk aktivitas saham sudah dipenuhi adalah anggaran
dasar perusahaan, notulensi pertemuan dewan direksi, dan analisis auditor atas transaksi
modal saham. Auditor perlu menentukan setiap klasifikasi saham dengan deskripsinya,
termasuk jumlah saham yang diterbitkan dan beredar dan bila ada hak-hak khusus atas
saham tertentu, atas opsi saham, waran saham dan sekuritas yang dipertukarkan dengan
memeriksa dokumen legal atau bukti lain mengenai perjanjian ini.
KESIMPULAN
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa Siklus akuisisi modal dan pembayaran
kembali , yang berkenaan dengan akuisisi sumber daya modal melalui utang berbunga dan
ekuitas pemilik serta pembayaran kembali modal. Siklus ini juga mencakup pembayaran
bunga dan deviden.
Wesel bayar (note payable ) adalah kewajiban hukum kepada kreditor, yang mungkin
dijamin atau tidak dijamin oleh aktiva, dan menggunakan bunga. Pada umumnya wesel
diterbitkan selama satu periode antara satu bulan dan satu tahun, tetapi ada juga yang leboh
lama. Wesel diterbitkan untuk tujuan yang berbeda, dan property yang diberikan sebagai
jaminan untuk mencakup berbagai aktiva, seperti sekuritas , piutang usaha, persediaan dan
aktiva tretap. Pembayaran  pokok dan bunga atas wesel harus dilakuakn sesuai dengan
persyaratan dalam perjanjian pinjaman.
Dalam sebagian perusahaan yang tidak listing di bursa efek, yang umumnya memiliki
sedikit pemegang saham, sering kali terjadi transaksi, jika ada berkenaan dengan akun modal
saham selama tahun berjalan. Sedangkan Bagi perusahaan terbuka atau yang listing di bursa
efek, verifikasi atau ekuitas pemilik jauh lebih kompleks karena banyaknya jumlah
pemegang saham dan individu yang memiliki saham sering berubah. Pengujian untuk
memverifikasi akun ekuitas pemilik yang utama dalam suatu perusahaan terbuka.
DAFTAR PUSTAKA

Anan, Zhakaria. n.d. Academia. Accessed Maret 15, 2020.


https://www.academia.edu/11942781/AUDIT_SIKLUS_AKUISISI_MODAL_DAN_PEMBAYARAN_K
EMBALI.

Anda mungkin juga menyukai