Anda di halaman 1dari 17

DIDAKTIKA TAUHIDI

JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


p-ISSN 2442-4544 | e-ISSN 2550-0252
ojs.unida.ac.id/jtdik

Persepsi Guru Pembimbing Khusus terhadap Manfaat Model


Strategi Pembelajaran Berbasis Sistem Pembelajaran Alamiah Otak
(SiPAO) bagi Siswa Berkebutuhan Khusus (ABK) di Kelas Inklusif

Rasmitadila1, Widyasari1, dan Teguh Prasetyo1


1Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Djuanda
Jln. Tol Ciawi No.1, Ciawi-Bogor, Jawa Barat, Indonesia

Volume 8 Nomor 2 Abstrak: Permasalahan yang dialami oleh guru pembimbing


Oktober 2021: 87-103 khusus (GPK) dalam membantu siswa yang tergolong anak
DOI: 10.30997/dt.v8i2.4383 berkebutuhan khusus (ABK) adalah sulitnya merancang
strategi pembelajaran bersama dengan guru kelas yang efektif
Article History yang dapat memenuhi semua kebutuhan siswa ABK dengan
Submission: 27-07-2021 berbagai karakteristik. Penelitian ini bertujuan untuk
Revised: 09-08-2021 mengeksplorasi pendapat GPK terhadap manfaat strategi
Accepted: 17-09-2021 pembelajaran berbasis sistem pembelajaran alamiah otak
Published: 18-10-2021 (SiPAO) bagi siswa ABK di kelas inklusif. Penelitian ini
melibatkan 12 GPK dari sekolah dasar inklusif di tiga provinsi.
Kata Kunci: Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi-
Guru Pembimbing Khusus, terstruktur. Analisis data yang digunakan adalah teknik
Sistem Pembelajaran Alamiah tematik analisis. Hasil penelitian menemukan empat tema
Otak, Siswa Berkebutuhan utama, yaitu motivasi belajar siswa ABK, pengalaman belajar
Khusus, Kelas Inklusif. siswa ABK, keterampilan sosial siswa ABK, dan kompetensi
GPK. Penelitian ini telah memberikan dampak positif untuk
Keywords: meningkatkan aspek akademik dan non-akademik bagi siswa
Special Teacher, Brain Natural ABK dan pengembangan kompetensi guru bagi GPK. Temuan
Learning System, Special Need pada penelitian ini berkontribusi pada pendekatan
Student, Inclusive Classroom pembelajaran sebagai model strategi pembelajaran untuk
membuat kelas inklusif menjadi lebih efektif dan produktif.
Korespondensi: Perceptions of Special Teachers on the Benefits of the
(Rasmitadila) Instructional Strategy Model Based on the Brain's Natural
(Telp.081382001331) Learning System (SiPAO) for Special Need Students in the
(rasmitadila@unida.ac.id) Inclusive Classrooms
Abstract: The problem experienced by special teachers (STs) in
helping special need students (SNSs) is the difficulty of designing
effective instructional strategies together with classroom teachers who
can meet all the needs of SNSs with various characteristics. This study
aims to explore ST's opinion on the benefits of instructional strategies
based on the brain's natural learning systems (SiPAO) for SNSs in
inclusive classrooms. This study involved twelve STs from inclusive
elementary schools in three provinces. Data was collected through
semi-structured interviews. The data analysis used is thematic
analysis technique. The results of the study found four main themes,
namely the learning motivation of SNSs, learning experiences of
DIDAKTIKA TAUHIDI: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR is licensed
under a Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International License. Copyright
@ 2021 Universitas Djuanda. All Rights Reserved p-ISSN 2442-4544 | e-ISSN 2550-0252
88 Rasmitadila, Widyasari & Teguh Prasetyo
Persepsi Guru Pembimbing Khusus Terhadap Manfaat…

SNSs, social skills of SNSs, and TS competencies. This research has


had a positive impact on improving academic and non-academic
aspects for SNSs and developing teacher competencies for TSs. The
findings in this study contribute to the instructional approach as a
model of instructional strategies to make inclusive classrooms more
effective and productive.

PENDAHULUAN pelajaran aspek non-akademik yang


Salah satu faktor penentu
berkaitan dengan pemberian semangat,
keberhasilan pembelajaran dalam kelas
pengembangan minat dan sosial siswa
inklusif adalah rancangan pembelajaran
ABK juga penting untuk dapat
yang efektif dan ramah untuk semua
dikembangkan melalui aktivitas
siswa termasuk siswa dengan kategori
kegiatan yang bervariasi bersama
sebagai anak berkebutuhan khusus
dengan siswa reguler (non-ABK).
(ABK). Guru kelas dan guru
Bagi siswa ABK, kebutuhan yang
pembimbing khusus (GPK) harus
paling penting dalam pembelajaran
bekerja sama dan berkolaborasi dalam
adalah dapat memaksimalkan semua
merancang strategi pembelajaran efektif
kekuatan dan kelebihan yang
agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
dimilikinya, disamping hambatan yang
dengan baik sesuai dengan kebutuhan
selama ini menjadi hambatan dalam
semua siswa dalam kelas inklusif.
setiap aktivitas (Buli-Holmberg &
Strategi pembelajaran yang efektif
Jeyaprathaban, 2016). Untuk itu perlu
dapat membantu guru kelas dan GPK
dirancang strategi pembelajaran yang
agar siswa dapat mencapai hasil belajar
dapat memenuhi semua kebutuhan
yang telah ditetapkan sebelum
siswa ABK. Guru GPK dapat
pembelajaran (Chen & Lu, 2015). Bagi
memberikan masukan kepada guru
GPK, kerja sama dengan guru kelas
kelas agar siswa ABK juga dapat belajar
dalam merancang pembelajaran sangat
bersama dengan siswa non-ABK. Guru
penting, agar kebutuhan siswa ABK
kelas harus dapat menjamin hasil
dapat terpenuhi baik dari aspek afektif,
belajar siswa melalui pendekatan
kognitif dan psikomotoriknya.
pembelajaran yang inovatif dan kreatif
(Rasmitadila, Tambunan, et al., 2020;
untuk dapat diterapkan di kelas inklusif
Khairuddin et al., 2016). Selain aspek
termasuk kepada siswa ABK.
akademik berkaitan dengan materi

Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, V8 N2 Oktober 2021:87-103


p-ISSN 2442-4544 | e-ISSN 2550-0252 89
DOI: 10.30997/dt.v8i2.4383

Strategi pembelajaran yang efektif Peranan guru kelas dan GPK dalam
yang diindikasikan dapat memenuhi kelas inklusif adalah memberikan
pencapaian hasil belajar semua siswa, kesempatan sebesar-besarnya bagi
tetapi juga harus melalui proses kemajuan semua siswa. Untuk itu,
pemikiran bersama dan kolaborasi yang strategi pembelajaran harus dirancang
baik antara guru kelas dan GPK bersama agar semua siswa aktif terlibat
(Mansur, 2018; Mansur, 2019). Guru dalam pembelajaran. Tetapi
harus dapat menempatkan dirinya kenyataannya, masih sering ditemukan
sebagai motivator, fasilitator, dan ketika merancang pembelajaran untuk
mentor yang baik kepada siswa, agar kelas inklusif, hanya menjadi tanggung
pembelajaran semakin menyenangkan. jawab guru kelas saja tanpa melibatkan
Dalam kelas inklusif, membangun GPK (Florian & Beaton, 2018). Sehingga
suasana belajar yang nyaman dan pembelajaran berlangsung hanya
kondusif adalah salah satu cara agar menjadi tugas guru kelas, dan GPK
pembelajaran berjalan dengan sukses hanya sebagai pendamping siswa ABK
(Hannah, 2013). yang bertanggung jawab dalam aspek
Guru kelas dan GPK memberikan kognitif atau pengetahuan saja. Padahal
kesempatan kepada semua siswa agar dalam tugasnya, GPK harus dapat
dapat saling memotivasi, menghargai mengembangkan semua aspek siswa
semua pendapat, saling memecahkan ABK, termasuk aspek non-
masalah bersama, mengambil akademiknya.
keputusan bersama antara anggota GPK harus memahami bahwa
kelompok adalah ciri dari kelas inklusif membimbing siswa ABK bukan hanya
yang menggunakan strategi membimbing dalam aspek akademik
pembelajaran yang efektif (Pettersson & seperti memberikan bantuan dalam
Ström, 2019). Guru bukan lagi sebagai materi pelajaran saja (Onyishi &
tokoh sentral yang menjadi penentu Sefotho, 2020), tetapi juga aspek non-
keberhasilan siswa, tetapi siswa yang akademik atau bina diri seperti
dapat membangun suasana kelas yang membangkitkan semangat siswa ABK
menyenangkan untuk belajar. dalam belajar, melatih keterampilan
sosialnya melalui interaksi dengan

Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, V8 N2 Oktober 2021:87-103


90 Rasmitadila, Widyasari & Teguh Prasetyo
Persepsi Guru Pembimbing Khusus Terhadap Manfaat…

siswa non-ABK, melatih cara menempatkan guru sebagai mentor,


menghargai teman, dan menentukan yang menciptakan iklim kelas yang
bakat atau minat siswa ABK, sehingga kondusif, membuat hubungan guru-
dapat menjadi modal pengembangan siswa maupun siswa-siswa menjadi
dirinya di masa yang akan datang. hubungan yang hangat. Guru berfungsi
Untuk itu, kolaborasi bersama membantu menumbuhkan hasrat
dengan guru kelas yang dapat belajar, mempunyai keinginan yang
mendukung pencapaian siswa ABK kuat menjadi yang terbaik pada masa
(Aktan, 2021). Strategi pembelajaran yang akan datang, dengan
yang dirancang harus efektif dan dapat melaksanakan pembelajaran yang
mengakomodasi semua kebutuhan menantang, relevan sesuai dengan
siswa ABK. Salah satu strategi pengetahuan yang dimiliki siswa.
pembelajaran efektif yang dapat Sistem pembelajaran sosial
mengakomodasi kebutuhan semua menempatkan siswa sebagai bagian
siswa termasuk siswa ABK adalah dari kelompok dengan fokus pada
strategi pembelajaran berbasis Sistem interaksi dengan orang lain. Siswa dan
Pembelajaran Alamiah Otak (SiPAO) guru saling berkolaborasi dalam suatu
untuk kelas inklusif (Given, 2002; komunitas belajar, bekerja sama dalam
Rasmitadila, Rachmadtullah, et al., pengambilan suatu keputusan dan
2020). pemecahan masalah yang dapat
Strategi pembelajaran berbasis menumbuhkan kreativitas siswa dan
SiPAO merupakan salah satu model guru dalam pembelajaran.
strategi pembelajaran yang berbasis 5 Sistem pembelajaran kognitif
sistem pembelajaran alamiah otak, yaitu menempatkan guru kepada peran
sistem pembelajaran emosional, sistem fasilitator sedangkan siswa sebagai
pembelajaran sosial, sistem pemecah masalah dan pengambil
pembelajaran kognitif, sistem keputusan. Guru cenderung
pembelajaran fisik dan sistem menyediakan ruang pembelajaran
pembelajaran reflektif (Given, 2002). dalam posisi yang memberikan
Sistem pembelajaran emosional kesempatan kepada siswa untuk
merupakan sistem pembelajaran yang mengeksplorasi pengetahuan, pemecahan

Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, V8 N2 Oktober 2021:87-103


p-ISSN 2442-4544 | e-ISSN 2550-0252 91
DOI: 10.30997/dt.v8i2.4383

masalah serta pengambilan keputusan


Pengkondisian kelas
berdasarkan proses pembelajaran yang Sistem Mencocokkan KEGIATAN
Pembelajar relevansi dan
AWAL
telah dilakukan. an
manfaat
PEMBELAJ
pembelajaran
Emosional ARAN
Menetapkan tujuan
Sistem pembelajaran fisik pembelajaran

melibatkan semua anggota kelas dalam


Melaksanakan
Sistem kegiatan secara
melakukan aktivitas fisik, atau Pembelajara individu dan
n Sosial kelompok
psikomotorik dan taktil terhadap suatu KEGIATAN
UTAMA
topic yang sedang dipelajari. Guru Sistem Mengorganisasikan PEMBELAJ
Pembelajar konsep dalam ARAN
ditempatkan sebagai pelatih, an Fisik bentuk kegiatan
fisik
pendamping dan mengarahkan siswa Sistem Deskripsi konsep
Pembelajar
agar dapat meraih kesuksesan pada an Kognitif
materi pembelajaran

pembelajaran. Mengejawantahkan KEGIATAN


Sistem konsep dengan AKHIR
Sistem pembelajaran reflektif Pembelajara kegiatan bermakna PEMBELAJA
n Reflektif RAN
menempatkan guru untuk memahami Menyimpan hasil
belajar
gaya belajar, kelebihan dan kelemahan Mengevaluasi konsep
dengan tes/non tes
siswa setelah melalui proses
Memberikan umpan
pembelajaran. Bagi siswa, sistem balik atas ketercapaian
konsep (Remedial)
pembelajaran ini memberikan
Gambar 1 Rancangan Umum Strategi
gambaran, apa yang masih harus Pembelajaran Berbasis SiPAO untuk Kelas Inklusif

ditingkatkan dari suatu pelajaran,


Tujuan dari penelitian ini adalah
menakar kemampuan dan memupuk
untuk mengeksplorasi pendapat GPK
kelebihan menjadi bakat yang dapat
terhadap manfaat model strategi
dikembangkan pada masa mendatang.
pembelajaran berbasis SiPAO untuk
Gambar 1 merupakan rancangan umum
kelas inklusif.
model strategi pembelajaran berbasis
METODE
SiPAO untuk kelas inklusif: Penelitian ini menggunakan
penelitian kualitatif dengan pendekatan
studi kasus yang bertujuan untuk
mengeksplorasi persepsi GPK tentang
manfaat model strategi pembelajaran
berbasis Sistem Pembelajaran Alamiah

Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, V8 N2 Oktober 2021:87-103


92 Rasmitadila, Widyasari & Teguh Prasetyo
Persepsi Guru Pembimbing Khusus Terhadap Manfaat…

Otak (SiPAO) untuk kelas inklusif di Tabel 1 menunjukkan profil GPK yang
Sekolah Dasar inklusif. Penggunaan terlibat dalam penelitian ini:
penelitian kualitatif digunakan karena Tabel 1 Profil Data GPK

Inisial Pengalaman
dapat menggali pendapat atau GPK mengajar (tahun)
Lulusan

pemikiran orang dalam memahami 1. 2 S1


2. 2 SMA
pertanyaan penelitian secara mendalam 3. 3 SMA
4. 3 SMK
tentang topik yang sedang dipelajari
5. 3 D3
(Kothari, 2004). 6 3 S1
7 3 S1
Partisipan 8 4 SMA
9 5 S1
Partisipan yang terlibat dalam
10 5 S1
penelitian ini adalah GPK yang telah 11 6 S1
12 6 D3
mengajar dan membantu guru kelas
dalam menangani siswa ABK di kelas Tabel 1 menunjukkan bahwa

inklusif menggunakan strategi lulusan GPK yang telah mengajar di

pembelajaran SiPAO. Jumlah GPK kelas inklusif paling banyak merupakan

yang terlibat sebanyak dua belas orang lulusan S1 atau sekitar 50% dari total

yang berasal dari tiga provinsi di seluruh jenis lulusan. Sementara itu

Indonesia, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur jumlah pengalaman mengajar sebanyak

dan Sulawesi Selatan. Sebagian besar rata-rata 3 tahun atau sekitar 42%.

dari GPK yang terlibat adalah guru Pengumpulan Data


Informasi data penelitian diperoleh
yang telah mengajar, membantu, dan
dari wawancara semi-terstruktur
mendampingi guru kelas di kelas
terhadap 12 GPK sebagai responden
inklusif selama 2-6 tahun.
yang telah melaksanakan model strategi
Para GPK ini telah membantu dan
pembelajaran berbasis SiPAO.
mendampingi siswa ABK pada semua
Wawancara dilakukan dengan tatap
tingkatan kelas (kelas tinggi dan kelas
muka antara peneliti dengan
rendah) dengan berbagai karakteristik,
responden.
seperti siswa lambat belajar, kesulitan
Wawancara menggunakan pedoman
belajar, autis, Attention Deficit
wawancara yang telah divalidasi oleh
Hyperactivity Disorder (ADHD), down
ahli pendidikan inklusif sebanyak dua
syndrome, tuna rungu, dan tuna netra.

Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, V8 N2 Oktober 2021:87-103


p-ISSN 2442-4544 | e-ISSN 2550-0252 93
DOI: 10.30997/dt.v8i2.4383

orang. Fokus dari wawancara mengenai merincinya secara detail dan efektif.
pendapat responden terkait manfaat Untuk itu, peneliti menggunakan Nvivo
penerapan model strategi pembelajaran 12 untuk memfasilitasi pengkodean dan
berbasis SiPAO untuk kelas inklusif. kategorisasi data. Data hasil wawancara
Instrumen wawancara terdiri dari 10 dimasukkan ke dalam Codes dan Nodes
pertanyaan utama, yang dapat untuk dikelompokkan menjadi data
dikembangkan menjadi pertanyaan dengan kode-kode tertentu.
lanjutan sesuai dengan kebutuhan data Kode-kode akan menghasilkan peta
terkait dengan topik yang telah tematik yang menunjukkan berbagai
dijelaskan kepada responden. tingkatan dan interaksi antar kode dan
Wawancara dilakukan oleh 2 orang konsep, sehingga dapat dikembangkan
peneliti terhadap dua orang responden lebih lanjut. Teknik tematik ini
selama 5 hari. Lama wawancara untuk memungkinkan identifikasi tema yang
setiap responden kurang lebih 1,5 - 2 peserta berikan dalam menanggapi
jam. pertanyaan penelitian (Liu, 2012). Hasil
Data penelitian primer berupa analisis data dapat dilihat pada Gambar
rekaman audio hasil wawancara antara 2 di bawah ini:
peneliti dengan responden. Semua
kegiatan direkam menggunakan alat
perekam suara audio, yang selanjutnya
akan dibuat transkrips nya dengan
verbatim.
Analisis Data
Data dianalisis menggunakan
teknik thematic analysis untuk
mengidentifikasi, mengevaluasi dan Gambar 2 Hasil Analisa Data (Menggunakan Nvivo 12)

membuat tema yang diungkapkan oleh HASIL & PEMBAHASAN


responden (Galloway & Jenkins, 2005). Berdasarkan hasil analisis data

Tanggapan dari masing-masing yang telah dilakukan, penelitian ini

responden, diberi kode menggunakan menghasilkan 4 tema utama, yaitu

kata kunci agar mempermudah peneliti motivasi belajar siswa ABK,

Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, V8 N2 Oktober 2021:87-103


94 Rasmitadila, Widyasari & Teguh Prasetyo
Persepsi Guru Pembimbing Khusus Terhadap Manfaat…

pengalaman belajar siswa ABK, cita yang akan dicapai oleh siswa ABK.
keterampilan sosial siswa ABK, dan Selain dalam film yang ditayangkan di
kompetensi GPK. kelas, GPK juga menceritakan sosok lain
Hasil yang dapat menginspirasi siswa ABK
Motivasi Belajar Siswa ABK
untuk lebih semangat dalam belajar dan
Motivasi belajar merupakan
meraih kesuksesan pada masa depan,
dorongan yang timbul dari dalam diri
sehingga siswa ABK lebih bersemangat
maupun dari luar diri seseorang untuk
dalam belajar. Pendapat ini
melakukan sesuatu untuk mencapai
dikemukakan oleh salah satu GPK:
tujuan yang telah ditentukan. Menurut
"Saya menceritakan pengalaman
GPK, model strategi pembelajaran salah satu bintang olahraga kepada
siswa ABK saya, dia sangat senang
berbasis SiPAO telah memberikan
dan berharap bisa seperti bintang
kesempatan kepada siswa ABK untuk tersebut. Siswa saya itu terlihat
sangat termotivasi dan lebih
dapat membangkitkan semangat dan
semangat belajar"
minat belajar (Rasmitadila et al., 2021).
Ketertarikan dan semangat belajar
Siswa ABK mendapatkan pengalaman,
siswa ABK menunjukkan motivasi
relevansi dan tujuan belajar
mereka untuk lebih memperhatikan
sesungguhnya melalui pembelajaran.
materi pelajaran yang sedang dijelaskan
Kegiatan belajar yang telah didesain
oleh guru kelas, terutama dalam kelas
oleh guru kelas memberikan
inklusif yang terdiri dari beragam
pemahaman kepada siswa ABK tentang
karakteristik siswa (Agranovich & Ben-
pentingnya topik yang sedang
Zvi Assaraf, 2013).
dipelajari. Misalnya ketika guru kelas
Sistem pembelajaran emosional
menampilkan suatu contoh sosok juara
yang telah dirancang oleh guru kelas
atau bintang sepak bola, yang dapat
bekerja sama dengan GPK telah
membangkitkan motivasi siswa ABK
menciptakan kondisi pembelajaran
untuk menjadi orang yang sukses di
yang kondusif dan saling mendukung
masa depan. Ini mendorong siswa ABK
antar semua siswa, termasuk siswa
untuk lebih semangat dan siap belajar
ABK. Walaupun bagi siswa ABK,
pada langkah berikutnya. Selain itu,
menumbuhkan minat dan semangat
memberikan gambaran terhadap cita-

Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, V8 N2 Oktober 2021:87-103


p-ISSN 2442-4544 | e-ISSN 2550-0252 95
DOI: 10.30997/dt.v8i2.4383

belajar lebih sulit dibandingkan dengan mencari solusinya (Campigotto et al.,


siswa non-ABK. Sebagai contoh, siswa 2013), dan memberikan keputusan
ADHD yang memiliki rentang kelompok yang solid di antara kedua
perhatian pendek, membutuhkan usaha jenis kelompok siswa tersebut. Misalnya
yang maksimal agar siswa ADHD dapat dalam salah satu topik "rambu lalu
lebih fokus terhadap materi yang lintas", siswa ABK bersama siswa non-
sedang dipelajari. Guru GPK harus ABK mencari tahu dan menjelaskannya
dapat mengarahkan dan memahami bersama. Guru kelas menggunakan
setiap keterbatasan yang dimiliki oleh metode dan media pembelajaran yang
setiap siswa ABK, sehingga harus sesuai dengan karakteristik kelas,
menggunakan metode yang berbeda melalui sistem pembelajaran kognitif
dengan siswa non-ABK lainnya agar dan fisik memberikan pengalaman
motivasinya dapat terus meningkat belajar yang menyenangkan dan
ketika belajar. bermakna bagi semua siswa, termasuk
Pengalaman belajar siswa ABK siswa ABK (Rasmitadila et al., 2021).
Sistem pembelajaran kognitif Hal ini dijelaskan oleh salah satu GPK:
menempatkan siswa sebagai pemecah "Saya melihat siswa ABK sangat
senang belajar dengan siswa
masalah dan pengambil keputusan.
lainnya, mereka secara
Sementara itu, guru GPK dan guru kelas berkelompok mencari tahu dan
memecahkan bersama tugas
sebagai fasilitator yang dapat
yang diberikan oleh guru"
mengarahkan siswa ABK dalam
Sementara itu, pendapat GPK yang
memahami materi pelajaran. Berbagai
lain mengatakan:
metode pembelajaran yang telah
"Bagi siswa ABK, cara yang
dilakukan oleh guru kelas dan dibantu digunakan guru dapat
oleh GPK, siswa ABK bersama dengan memberikan pengetahuan dan
pengalaman baru yang
siswa non-ABK bersama-sama menyenangkan bagi siswa ABK"
memecahkan masalah pada topik
Implementasi sistem pembelajaran
tertentu. Sistem kelompok yang telah
kognitif bersama sistem pembelajaran
dirancang oleh guru kelas, siswa ABK
fisik dan social telah memberikan
diharapkan dapat menggali
pengalaman belajar bagi siswa ABK
pengetahuan dari topik yang diberikan,

Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, V8 N2 Oktober 2021:87-103


96 Rasmitadila, Widyasari & Teguh Prasetyo
Persepsi Guru Pembimbing Khusus Terhadap Manfaat…

sebagai bahan bagi GPK untuk dapat termasuk siswa ABK. Setiap kegiatan
meningkatkan kemampuan kognitifnya kolaboratif yang dirancang oleh guru
sesuai dengan kemampuan dan kelas, setidaknya dapat diikuti oleh
keterbatasan yang dimiliki oleh siswa siswa ABK. Siswa ABK diberikan
ABK selama ini. GPK dan siswa ABK kesempatan oleh anggota kelompok
harus saling mendukung dan untuk memberikan pendapatnya atau
membantu sehingga kesempatan pandangannya yang selama ini hanya
belajar dalam kelas inklusif dapat terjadi antara GPK dengan siswa ABK
menjadi tempat bagi siswa ABK saja. Kondisi ini seperti yang dijelaskan
menemukan pengetahuan baru sesuai oleh GPK berikut:
dengan kemampuannya. "Biasanya interaksi tentang materi
pelajaran, paling banyak dilakukan
Keterampilan sosial siswa ABK
dengan saya. Tetapi dengan kerja
Sistem keterampilan sosial melatih kelompok ini, siswa ABK bersama-
sama dengan siswa non-ABK dapat
interaksi siswa ABK dengan siswa non-
saling bekerja sama dan
ABK ketika bekerja dalam kelompok. memberikan pendapatnya"
Semua siswa berkolaborasi dalam Selain itu, GPK yang lain
kelompok belajar kecil, bekerja sama memberikan pendapatnya:
dan menggunakan berbagai cara kreatif "Biasanya siswa ABK itu
dalam memecahkan masalah, dan kebanyakan diam saja ketika
belajar, tetapi dengan dibuat
mengambil keputusan bersama atas berkelompok dan mencari bersama-
topik yang diberikan oleh guru kelas. sama jawaban dari tugas yang
diberikan guru, siswa ABK menjadi
Penggunaan metode pembelajaran lebih meningkat interaksi sosialnya"
yang bervariasi dalam kegiatan
Sistem pembelajaran sosial yang
pembelajaran bertujuan agar semua
dipraktekkan melalui metode kerja
siswa dapat saling berinteraksi
sama dan kolaborasi berdampak baik
sehingga menumbuhkan keaktifan dan
bagi siswa ABK, terutama dalam
kebersamaan dalam anggota kelompok
melatih keterampilan sosial sehingga
(Jacobs-Bell, 2014). Dalam suatu
dapat meningkatkan rasa percaya diri
kegiatan bermain peran misalnya,
ketika berkontribusi dalam kelompok.
semua siswa saling memiliki peran dan
Kompetensi GPK
kewajiban sesuai dengan kapasitasnya

Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, V8 N2 Oktober 2021:87-103


p-ISSN 2442-4544 | e-ISSN 2550-0252 97
DOI: 10.30997/dt.v8i2.4383

Manfaat dalam implementasi "Saya rasa semua kompetensi guru


sangat baik untuk dikembangkan,
strategi pembelajaran berbasis SiPAO
karena melalui model strategi
diharapkan dapat mengembangkan SiPAO ini, saya rasa semua
kompetensi saya harus selalu
kompetensi semua guru termasuk GPK.
ditingkatkan"
Rancangan strategi pembelajaran
Semua sistem pembelajaran yang
berbasis SiPAO bertujuan agar dapat
telah diimplementasikan pada setiap
memenuhi kebutuhan siswa ABK
kegiatan pembelajaran sangat
secara adil tanpa diskriminasi seperti
bermanfaat bagi perkembangan belajar
siswa non-ABK lainnya dalam kelas
siswa ABK dan GPK. Manfaat yang
inklusif. Pada akhirnya dapat mencapai
diperoleh siswa ABK dan GPK telah
tujuan pembelajaran dari semua aspek
dapat mengembangkan kedua aspek,
(afektif, kognitif, psikomotorik) sesuai
yaitu aspek akademik dan aspek non-
dengan pencapaian yang telah
akademik bagi siswa ABK.
ditetapkan bagi untuk siswa ABK.
Pembahasan
Penggunaan model strategi Manfaat model strategi
pembelajaran berbasis SiPAO yang pembelajaran berbasis SiPAO untuk
dirancang bersama dengan guru kelas kelas inklusif di sekolah dasar inklusif
telah memberikan kesempatan kepada telah memberikan perubahan dalam
GPK untuk dapat mendukung dan proses pembelajaran bagi semua siswa,
berkreasi mengembangkan kompetensi termasuk siswa ABK dan juga bagi guru
yang terdiri dari kompetensi GPK (Rasmitadila, Widyasari, et al.,
pedagogik, kepribadian, profesional, 2020). Kelima sistem pembelajaran yang
dan sosial. saling terintegrasi berdampak positif
Hal ini sesuai dengan pendapat bagi perkembangan siswa ABK, sejalan
GPK berikut: dengan pengembangan kompetensi
"Melalui strategi pembelajaran GPK.
SiPAO ini saya semakin semangat
untuk mengajar, semua kompetensi Keefektifan pembelajaran dengan
guru harus dapat terus berbasis SiPAO menjadikan kelas
ditingkatkan"
inklusif menjadi kondusif dan
Pendapat GPK yang lain
menyenangkan bagi semua siswa
ditunjukan dalam bentuk pendapat
berikut: termasuk siswa ABK. Selain itu,

Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, V8 N2 Oktober 2021:87-103


98 Rasmitadila, Widyasari & Teguh Prasetyo
Persepsi Guru Pembimbing Khusus Terhadap Manfaat…

mengakomodir kebutuhan sesuai afektif, yang juga mempengaruhi kedua


dengan karakteristik siswa ABK dengan aspek lainnya. Walaupun bagi siswa
baik. GPK dapat lebih mengembangkan ABK, menumbuhkan minat dan
kompetensinya dengan cara merancang semangat belajar lebih sulit
pembelajaran bersama guru kelas dibandingkan dengan siswa non-ABK.
sehingga dapat bermanfaat bagi semua Sebagai contoh, siswa ADHD yang
siswa. memiliki rentang perhatian pendek,
Kesuksesan penggunaan model membutuhkan usaha yang maksimal
strategi pembelajaran berbasis SiPAO agar siswa ADHD dapat lebih fokus
dapat dilihat dari tercapainya tujuan terhadap materi yang sedang dipelajari.
pembelajaran. Tujuan pembelajaran Guru GPK harus dapat mengarahkan
yang telah ditetapkan untuk siswa ABK dan memahami setiap keterbatasan
yang mencakup tiga aspek afektif, yang dimiliki oleh setiap siswa ABK,
kognitif, dan psikomotorik dapat sehingga harus menggunakan metode
dicapai sesuai dengan kemampuan dan yang berbeda dengan siswa non-ABK
kebutuhan siswa ABK. Ketercapaian lainnya agar motivasinya dapat terus
tujuan pembelajaran sangat terkait meningkat ketika belajar (Muin et al.,
dengan terintegrasinya kelima sistem 2020).
pembelajaran yang dipraktekkan pada Pencapaian aspek kognitif dan
setiap aktivitas pembelajaran, baik pada psikomotorik dapat dilihat pada sistem
awal pembelajaran, pembelajaran inti pembelajaran kognitif yang bertujuan
dan pembelajaran penutup agar siswa ABK memperoleh
(Loewenberg Ball & Forzani, 2009). pengetahuan baru berdasarkan
Sistem pembelajaran emosional pengalaman belajar yang didapatkan
yang telah dirancang oleh guru kelas bersama-sama dengan siswa non-ABK
bekerja sama dengan GPK telah (Bailey & Baker, 2020). Metode
menciptakan kondisi pembelajaran pembelajaran yang kolaboratif
yang kondusif dan saling mendukung merupakan syarat agar pengalaman
antar semua siswa, termasuk siswa tersebut dapat diperoleh dengan
ABK. Sistem belajar emosional sangat natural dan berdasarkan keingintahuan
mempengaruhi ketercapaian aspek yang besar dari siswa siswa ABK.

Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, V8 N2 Oktober 2021:87-103


p-ISSN 2442-4544 | e-ISSN 2550-0252 99
DOI: 10.30997/dt.v8i2.4383

Untuk itu sangat penting bagi guru menghubungkan mereka dengan


kelas dan GPK memberikan pengetahuan sebelumnya. Ini
kesempatan kepada siswa ABK untuk merupakan pengalaman positif sebagai
dapat mengeksplorasi pengetahuan bentuk dukungan teman sebaya.
yang dimiliki sebelumnya sebagai Bentuk pencapain lain untuk
bahan untuk mengutarakan pendapat mendukung ketercapaian aspek
(Hensley & Huddle, 2021). kognitif dan psikomotorik adalah dari
Walaupun memiliki keterbatasan sistem pembelajaran sosial. Sistem
dalam aspek kognitif, siswa ABK tetap pembelajaran sosial bermanfaat agar
diberikan ruang untuk dapat dapat meningkatkan keterampilan
mengutarakan pendapat dan sosial siswa ABK di masa yang akan
pikirannya, merupakan satu langkah datang. Kunci dari berkembangmya
besar agar siswa ABK dapat lebih keterampilan sosial adalah komunkasi
percaya diri di kemudian hari. Ini yang dilakukan oleh siswa ABK dalam
merupakan salah satu manfaat bagi pembelajaran bersama siswa non-ABK
siswa ABK untuk dapat bersikap bahwa (Gonida et al., 2019). Komunikasi dalam
semua pendapat dalam kelas inklusif kelas inklusif bertujuan agar siswa ABK
diakomodasi secara baik oleh semua dapat berbagi pengetahuan, pemikiran
siswa. dan keterampilan lainnya agar dapat
Demikian juga dengan siswa non- mencapai tujuan pembelajaran dengan
ABK yang selama ini mendominasi baik sesuai dengan karakteristik siswa
kelas, memberikan pengalaman belajar ABK.
bersama dengan siswa ABK, terutama Bagi siswa autis yang biasanya
dalam menghargai pendapat dan memiliki masalah dengan komunikasi,
pengalaman belajar bersama siswa metode pembelajaran kolaboratif sangat
ABK. Dampaknya semua siswa akan sesuai dengan karakteristik autis. Siswa
mendapatkan melatih keterampilan autis diberikan kesempatan untuk
memecahkan masalah di kelas inklusif membagi pengalaman, pengetahuan
(An, 2018) dengan mempromosikan maupun perubahan perilaku yang
hubungan yang baik antar semua siswa, mengajak ke arah yang lebih positif.
meningkatkan interaksi dengan Guru kelas bersama dengan GPK harus

Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, V8 N2 Oktober 2021:87-103


100 Rasmitadila, Widyasari & Teguh Prasetyo
Persepsi Guru Pembimbing Khusus Terhadap Manfaat…

dapat merancang pembelajaran agar terkait implementasinya pada setiap


semua siswa termasuk siswa ABK aktivitas pembelajaran .
untuk saling berhubungan dalam setiap Sementara itu, kompetensi
kegiatan pembelajaran agar profesional tersirat dari sistem
kemampuan sosial, emosional dan pembelajaran kognitif dan fisik yang
kognitif siswa ABK dapat berkembang menjadikan kelas sebagai laboratorium
dengan optimal. hidup dengan siswa ABK sebagai
Untuk dapat mengimplementasikan peneliti dan GPK sebagai fasilitatornya.
strategi pembelajaran berbasis SiPAO Sistem pembelajaran sosial dan reflektif
lebih maksimal, maka kompetensi GPK bagi GPK telah mengembangkan
harus dapat ditingkatkan. Semua sistem kompetensi sosial GPK untuk dapat
pembelajaran mengharuskan GPK mengkomunikasikan semua materi
untuk dapat meningkatkan semua pelajaran kepada siswa ABK secara
aspek kompetensi guru. efektif agar dapat bekerja bersama
Keterkaitan semua sistem dengan siswa non-ABK.
pembelajaran membutuhkan seluruh SIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk
kompetensi GPK dalam
mengeksplorasi pendapat GPK
pelaksanaannya (Rasmitadila et al.,
terhadap manfaat model strategi
2021). Sebagai contoh, kompetensi
pembelajaran berbasis SiPAO untuk
pedagogik berkaitan dengan sistem
kelas inklusif di sekolah dasar inklusif.
pembelajaran emosional yang
Manfaat model strategi berbasis SiPAO
menekankan kepada pemahaman
untuk kelas inklusif memberikan
karakteristik siswa ABK dalam
manfaat positif secara khusus bagi
memahami minat belajar siswa ABK
siswa ABK dan GPK, dan untuk semua
(Zafira & Gunansyah, 2015).
siswa pada umumnya. Manfaat yang
Kompetensi kepribadian menjadikan
dihasilkan dapat meningkatkan aspek
GPK agar dapat memfasilitasi dan
akademik dan non-akademik bagi siswa
memotivasi siswa ABK dalam
ABK dan pengembangan kompetensi
melaksanakan pembelajaran. Pengembangan
guru bagi GPK. Temuan pada
kompetensi GPK akan berdampak baik
penelitian ini berkontribusi pada
bagi siswa ABK melalui tindakan nyata

Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, V8 N2 Oktober 2021:87-103


p-ISSN 2442-4544 | e-ISSN 2550-0252 101
DOI: 10.30997/dt.v8i2.4383

pendekatan pembelajaran sebagai An, Y. (2018). The effects of an online


professional development course
model strategi pembelajaran untuk
on teachers’ perceptions, attitudes,
membuat kelas inklusif menjadi lebih self-efficacy, and behavioral
intentions regarding digital game-
efektif dan produktif. Agar dampak
based learning. Educational
yang dirasakan lebih luas, penelitian ini Technology Research and
Development, 66(6), 1505–1527.
harus disebarluaskan ke sekolah inklusi
https://doi.org/10.1007/s11423-
dalam lingkup yang lebih luas untuk 018-9620-z
Bailey, J., & Baker, S. T. (2020). A
mendapatkan masukan untuk
synthesis of the quantitative
penelitian selanjutnya. literature on autistic pupils’
experience of barriers to inclusion
UCAPAN TERIMA KASIH
in mainstream schools. Journal of
Peneliti mengucapkan terimakasih
Research in Special Educational Needs,
kepada Kementerian Pendidikan dan 20(4), 291–307.
https://doi.org/10.1111/1471-
Kebudayaan, Riset dan Teknologi atas
3802.12490
penggunaan dana penelitian dalam Buli-Holmberg, J., & Jeyaprathaban, S.
(2016). Effective Practice In
Hibah Penelitian Terapan Unggulan
Inclusive And Special Needs
Perguruan Tinggi Tahun 2021. Selain itu Education. International Journal of
Special Education, 31(1), 119–134.
kepada Direktorat Riset dan Penelitian
Campigotto, R., McEwen, R., &
dan Pengabdian kepada Masyarakat Demmans Epp, C. (2013).
Especially social: Exploring the use
Universitas Djuanda yang telah
of an iOS application in special
memfasilitasi penelitian ini. needs classrooms. Computers &
Education, 60(1), 74–86.
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.1016/j.comped
Agranovich, S., & Ben-Zvi Assaraf, O. u.2012.08.002
(2013). What Makes Children Like Chen, S.-Y., & Lu, L. (2015). The Role of
Learning Science? An Examination Achievement Motivations and
of the Attitudes of Primary School Achievement Goals in Taiwanese
Students towards Science Lessons. College Students’ Cognitive and
Journal of Education and Learning, Psychological Outcomes. Journal of
2(1), 55–69. College Student Development, 56(4),
https://doi.org/10.5539/jel.v2n1p 397–412.
55 https://doi.org/10.1353/csd.2015.
Aktan, O. (2021). Teachers’ Opinions 0040
towards Inclusive Education Florian, L., & Beaton, M. (2018).
Interventions in Turkey. Anatolian Inclusive pedagogy in action:
Journal of Education, 6(1), 29–50. getting it right for every child.
https://doi.org/10.29333/aje.2021. International Journal of Inclusive
613a Education, 22(8), 870–884.

Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, V8 N2 Oktober 2021:87-103


102 Rasmitadila, Widyasari & Teguh Prasetyo
Persepsi Guru Pembimbing Khusus Terhadap Manfaat…

https://doi.org/10.1080/13603116 https://doi.org/10.1111/1471-
.2017.1412513 3802.12230
Galloway, F. J., & Jenkins, J. R. (2005). Kothari, C. R. (2004). Research
The Adjustment Problems Faced by Methodology Methods and
International Students in the Techniques. New Age International.
United States: A Comparison of Liu, L. (2012). An International
International Students and Graduate Student’s ESL Learning
Administrative Perceptions at Two Experience Beyond the Classroom.
Private, Religiously Affiliated TESL Canada Journal, 29(1), 77.
Universities. NASPA Journal, 42(2), https://doi.org/10.18806/tesl.v29i
175–187. 1.1090
https://doi.org/10.2202/1949- Loewenberg Ball, D., & Forzani, F. M.
6605.1471 (2009). The Work of Teaching and
Given, B. K. (2002). Teaching to the the Challenge for Teacher
Brain’s Natural Learning Systems. Education. Journal of Teacher
ASCD. Education, 60(5), 497–511.
Gonida, E. N., Karabenick, S. A., https://doi.org/10.1177/00224871
Stamovlasis, D., Metallidou, P., & 09348479
Greece, the C. (2019). Help seeking Mansur, H. (2018). Implementasi
as a self-regulated learning strategy Pendidikan Inklusif. Pustaka Senja.
and achievement goals: The case of Mansur, H. (2019). Pendidikan Inklusif:
academically talented adolescents. Mewujudkan Pendidikan Untuk
High Ability Studies, 30(1–2), 147– Semua. Parama publishing.
166. Muin, J. A., Riyanto, & Budi Wibowo, S.
https://doi.org/10.1080/13598139 (2020). A Study Of Relationship Of
.2018.1535244 Parents’ Motivation On Dyslexic
Hannah, R. (2013). The Effect of Classroom Children’s School Going
Environment on Student Learning. Behaviour. Humanities & Social
Hensley, K. K., & Huddle, S. M. (2021). Sciences Reviews, 8(2), 29–36.
Know What You Need: A Special https://doi.org/10.18510/hssr.202
Educator’s Guide to Locating and 0.82e02
Asking for Classroom Curricular Onyishi, C. N., & Sefotho, M. M. (2020).
Resources. TEACHING Exceptional Teachers’ Perspectives on the Use
Children, 53(3), 226–233. of Differentiated Instruction in
https://doi.org/10.1177/00400599 Inclusive Classrooms: Implication
20983238 for Teacher Education. International
Jacobs-Bell, T. (2014). Attitudes And Journal of Higher Education, 9(6), 136.
Inclusive Practices: A Dilemma For https://doi.org/10.5430/ijhe.v9n6
Elementary School Principals And p136
Special Education Administrators. Pettersson, G., & Ström, K. (2019).
Khairuddin, K. F., Dally, K., & Foggett, Professional collaboration between
J. (2016). Collaboration Between class teachers and special educators
General And Special Education in Swedish rural schools. British
Teachers In Malaysia. Journal of Journal of Special Education, 46(2),
Research in Special Educational Needs, 180–200.
16, 909–913. https://doi.org/10.1111/1467-

Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, V8 N2 Oktober 2021:87-103


p-ISSN 2442-4544 | e-ISSN 2550-0252 103
DOI: 10.30997/dt.v8i2.4383

8578.12266 https://doi.org/http://sersc.org/j
Rasmitadila, R., Rachmadtullah, R., ournals/index.php/IJAST/article/
Samsudin, A., Tambunan, A. R. S., view/18949
Khairas, E. E., & Nurtanto, M. Zafira, R., & Gunansyah, G. (2015).
(2020). The Benefits of Kompetensi Pedagogik Guru pada
Implementation of an Instructional Anak Berkebutuhan Khusus di Sdn
Strategy Model Based on the Inklusi Klampis Ngasem 1
Brain’s Natural Learning Systems Surabaya. Jurnal Penelitian
in Inclusive Classrooms in Higher Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 3(2).
Education. International Journal of
Emerging Technologies in Learning
(IJET), 15(18), 53.
https://doi.org/10.3991/ijet.v15i1
8.14753
Rasmitadila, R., Widyasari, W.,
Prasetyo, T., Rachmadtullah, R.,
Samsudin, A., & Aliyyah, R. R.
(2021). General Teachers’
Experience of The Brain’s Natural
Learning Systems-Based
Instructional Approach in Inclusive
Classroom. International Journal of
Instruction, 14(3), 95–116.
https://doi.org/10.29333/iji.2021.
1436a
Rasmitadila, Tambunan, A. R. S.,
Rachmadtullah, R., Nuraeni, Y.,
Samsudin, A., & Nurtanto, M.
(2020). Teachers’ Instructional
Interaction in an Inclusive
Classroom: Interaction Between
General Teacher and Special
Assistant Teacher. International
Journal Of Special Education, 35(1).
https://doi.org/https://doi.org/1
0.52291/ijse.2020.35.2
Rasmitadila, Widyasari, Prasetyo, T.,
Humaira, M. A., Rachmadtullah,
R., Samsudin, A., Nurtanto, M., &
Aliyyah, R. R. (2020). Model of
instructional strategy based on the
brain’s natural learning system in
inclusive classrooms: special
teacher perceptions. International
Journal of Advanced Science and
Technology, 29(7), 3200–3211.

Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, V8 N2 Oktober 2021:87-103

Anda mungkin juga menyukai