Anda di halaman 1dari 7
PKS PETUNJUK PELAKSANAAN UNIT PEMBINAAN ANGGOTA PARTAI KEADILAN SEJAHTERA A. PENGERTIAN 1. Unit Pembinaan Anggota (UPA) adalah wadah kegiatan pembinaan Anggota Partai sesuai jenjangnya. 2. Pembina adalah pelaksana KKP pada UPA Penggerak (Anggota Muda dan Anggota Pratama). 3. Pembimbing adalah pelaksana KKP pada UPA Pelopor (Anggota Madya, Dewasa, dan Utama). B. LANDASAN PEMIKIRAN 1. Anggaran Dasar Partai Keadilan Sejahtera a. “Partai sebagaimana di maksud pada ayat (2) menyelenggarakan kaderisasi Anggota Partai secara berjenjang dan berkelanjutan’. (Bab IV tentang Anggota Partai Pasal 10 ayat 3). b. “Kaderisasi Anggota Partai dilakukan melalui pembinaan, pelatihan dan pendidikan dalam Unit Pembinaan Anggota”. (Bab IV tentang Anggota Partai Pasal 10 ayat 4). 2. Anggaran Rumah Tangga Partai Keadilan Sejahtera a. Program Partai sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) terdiri atas: Menyelenggarakan pengederan. (Bab Il tentang Sasaran dan Program Pasal 2 ayat 4b). b. Setiap Anggota Partai wajib mengikuti proses kaderisasi yang diselenggarakan oleh Partai sesuai dengan jenjang Keanggotaan , (Bab Ill tentang Anggota Partai Pasal 3 ayat 4) CC. TUJUAN, PRINSIP DAN DIMENSI UPA 1. Tujuan dibentuk UPA: Memperkokoh komitmen pada nilai-nilai keagamaan, kebangsaan, dan kepartaian. b. _Memperkuat ikatan antar Anggota, sehingga tercapal soliditas Partai ©. Mewujudkan persaudaraan yang ideal dalam kehidupan berbangsa dan berorganisasi dalam Partai. Lipinai aengan amscann a. Saling mencintai berdasarkan kesamaan pemahaman tentang nilai keagamaen, kebangsaan dan kepartaian, sehingga dapat menerapkan makna Bhinneka Tunggal Ika dalam aktifitas partai. b. Saling menasihati berdasarkan pemahaman bahwa tiada kesempurnaan pada manusia, sehingga terwujud budaya mencintai tanpa mengabaikan nasihat dan menasihati dengan cara terbaik tanpa mengurangi kecintaan. c. Saling membantu berdasarkan rasa senasib sepenanggungan sehingga terwujud budaya gotong royong dalam kebaikan. 3. Dimensi UPA: kekeluargaan Keruhanian Keilmuan Keorganisasian D. KOMPOSISI UPA UPA dibentuk dengan memperhatikan kesamaan jenjang keanggotaan Kesamaan jenis kelamin. Kedekatan usia jenjang keanggotaan. Keberagaman potensi dan kemampuan anggota. Kedekatan geografis. BK DPW dan/atau DPD dapat membentuk UPA untuk fokus kerja tertentu dengan pesetujuan Bidang Kaderisasi DPP. 7. Jumlah anggota UPA sekurang-kurangnya 5 (lima) dan sebanyak-banyaknya 9 (sembilan) orang. ay eee E. AGENDA UPA 1, UPAmenyelenggarakan pertemuan pekanan selama 1,5 jam hingga 4 jam, dengan agenda sekurang-kurangnya: a, Membaca atau setor hafalan ayat Al-Qur'an. b. Arahan Pembina/Pembimbing ©. Membaca intruksi pimpinan dan membahas teknis pelaksanaannya d. Evaluasi program UPA e. Implementasi KKP f. Pembahasan kondisi keluarga anggota dan proses kaderisasinya g. Menyepakati Program dan Rencana aksi h. Doa dan penutup 2. UPA menyelenggarakan program dan agenda aksi di luar pertemuan pekanan, sesuai kesepakatan dalam pertemuan UPA atau intruksi dari pengelola UPA. Misalnya: SS Lipinai aengan amscann Saling berkunjung antar anggota UPA. kunjungan ke tokoh atau pimpinan Partai. Pelatihan Spiritual anggota Wisata. e. Botram, f. Dan lain-lain sesuai dengan peraturan partai. F. Program kerja UPA dibuat dengan mengacu kepada 1. Disusun untuk jangka waktu per 6 bulan. 2. Berorientasi pada pencapaian tujuan UPA melalui penerapan prinsip-prinsip dan dimensi UPA Implementasi KKP untuk pemenuhan indikator capaian Anggota Rekrutmen Anggota Pendukung Pertambahan Anggota Muda Memasukan arahan dan keputusan pimpinan Partai kedalam program kerja UPA anew G. PENANGGUNG JAWAB UPA 1. UPA Utama dibentuk dan dikelola oleh BK DPP dan dapat didelegasikan kepada BK DPW. jika jenjang keanggotaan Ketua BK DPW adalah Anggota Utama. 2. BK DPW dapat mengajukan ke BK DPP untuk pembentukan dan pengelolaan UPA utama dilakukan oleh BK DPD dengan tetap berada dibawah koordinasi BK DPW. 3. UPA Utama tidak membawahi dan mengelola UPA Dewasa dan UPA Madya UPA Dewasa dibentuk dan dikelola oleh BK DPW jika jenjang keanggotaan Ketua BK DPW adalah anggota utama, dan dapat didelegasikan kepada BK DPD jika jenjang keanggotaan Ketua BK DPD adalah Anggota Utama. 5. BK DPD dapat mengajukan ke BK DPW untuk pembentukan dan pengelolaan UPA dewasa dilakukan oleh BK DPC dengan tetap berada dibawah koordinasi BK DPD. 6. UPA Dewasa tidak membawahi dan mengelola UPA Madya 7. UPA Madya dibentuk dan dikelola oleh BK DPW dan dapat didelegasikan kepada BK DPD dan atau BK DPC 8 UPA Muda dan Pratama dibentuk dan dikelola oleh BK DPD dan dapat didelegasikan kepada BK DPC. H. MEKANISME PEMBENTUKAN UPA. 1, Pembentukan UPA Utama a, BK DPW menyusun rancangan pembentukan UPA Utama. b. BK DPW mengonsultasikan rancangan pembentukan UPA Utama kepada DPTW yang jenjang keanggotaannya adalah Anggota Utama c. DPW mengajukan rancangan pembentukan UPA Utama kepada Presiden cq. 8K DPP untuk mendapatkan persetujuan, d._ BK DPP membahas rancangan pembentukan UPA Utama yang diajukan DPW. Lipinai aengan amscann BK DPP mengajukan penerbitan SK pembentukan UPA Utama kepada Presiden Dalam hal jenjang keanggotaan Ketua BK DPW bukan Anggota Utama maka proses pembentukan UPA Utama dilakukan oleh BK DPP. 2. Pembentukan UPA Dewasa @. BK DPD menyusun rancangan pembentukan UPA Dewasa b. BK DPD mengonsultasikan rancangan pembentukan UPA Dewasa kepada DPTD yang jenjang keanggotaannya adalah Anggota Utama ¢._DPD mengajukan rancangan pembentukan UPA Dewasa kepada Ketua DPW cq. BK DPW untuk mendapatkan persetujuan. 4. BK DPW membahas rancangan pembentukan UPA Dewasa yang diajukan oleh DPD. BK DPW mengajukan penerbitan SK pembentukan UPA Dewasa kepada Ketua DPW Dalam hal jenjang keanggotaan Ketua BK DPD bukan Anggota Utama maka proses pembentukan UPA Dewasa dilakukan oleh BK DPW. 3. Pembentukan UPA Madya a. BK DPD menyusun rancangan pembentukan UPA Madya. b. BK DPD mengonsultasikan rancangan pembentukan UPA Madya kepada DPTD yang jenjang keanggotaannya minimal Anggota Dewasa DPD mengajukan rancangan pembentukan UPA Madya kepada Ketua DPW cq. BK DPW untuk mendapatkan persetujuan. d. BK DPW membahas rancangan pembentukan UPA Madya yang diajukan DPD. . BK DPW mengajukan penerbitan Sk pembentukan UPA Madya kepada Ketua DPW. Dalam hal jenjang keanggotaan Ketua BK DPD bukan Anggota Dewasa maka proses pembentukan UPA Madya dilakukan oleh BK DPW. 4. Pembentukan UPA Muda dan Pratama a, BK DPC menyusun rancangan pembentukan UPA Muda dan Pratama, b. BK DPC mengajukan rancangan pembentukan UPA Muda dan Pratama kepada Ketua DPC yang jenjang keanggotaannya minimal Anggota Madya DPC mengajukan rancangen pembentukan UPA Muda dan Pratama kepada Ketua DPD cq. BK DPD untuk mendapatkan persetujuan d, DPD menerbitkan SK pembentukan UPA Muda dan Pratama Dalam hal Ketua Bidang Kaderisasi DPC bukan Anggota Madya, maka proses pembentukan UPA Muda dan Pratama Dilakukan oleh BK DPD. |. PEMBINA UPA PENGGERAK 1. Posisi Pembina UPA a. Pembina UPA adalah jabatan fungsional yang ditetapkan oleh struktur partai b. Pembina UPA adalah tulang punggung keberhasilan implementasi KKP Lipinai aengan amscann Pembina UPA adalah simpul komunikasi antara pimpinan dan anggota atau sebaliknya Persyaratan Pembina UPA a, Memiliki Jenjang keanggotaan sekurang-kurangnya satu tingkat dari anggota UPA yang dikelolanya b, Mempunyai kemauan kuat menjadi pembina UPA ¢. Memiliki komitmen waktu untuk membina UPA 3. Tugas Pembina UPA a. Membuat struktur organisasi UPA yang dikelolanya b, Membuat rencana pembinaan UPA ¢. Mengimplementasikan KKP sesuai jenjang UPA d. Menerapkan Petunjuk Pelaksanaan UPA fe. _Mengarahkan Anggota hadir dalam program pelatihan dan Program Pendidikan yang, diselenggarakan oleh Bidang Kaderisasi Mengisi form Indikator Capaian Anggota yang dikelolanya 8. Melaporkan pemenuhan Indikator capaian per-Triwulan dalam Pertemuan para Pembina UPA yang diselenggarakan oleh Bidang Kaderisasi fh. Mengajukan Anggota UPA untuk mengikuti proses seleksi kenaikan jenjang. 4, Hak Pembina UPA a. Mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas sebagai Pembina UPA Mendapatkan supervisi dari struktur yang mengangkatnya Mendapatkan dukungan moril dan materil dalam pelaksanakan tugas Mengajukan Anggota yang telah terpenuhi Indikator Capaiannya untuk mengikuti proses seleksi kenaikan jenjang @. Memutuskan berbagai hal terkait dengan pemi bertentangan dengan keputusan yang lebih tinggi aos ‘aan anggotanya, selama tidak J, PEMBIMBING UPA PELOPOR 1. Ketentuan Umum a. Pembimbing UPA Utama ditetapkan oleh Bidang Kaderisasi DPP atas Persetujuan Presiden Partai b. Pembimbing UPA Dewasa dan Madya ditetapkan oleh Bidang Kaderisasi persetujuan Ketua Dewan Pengurus Wilayah Pembimbing adalah Anggota Utama yang telah mengikuti pelatihan calon Pembimbing yang mengacu pada Juklak Pelatihan Anggota d. Apabila tidak terdapat Anggota Utama yang mencukupi, maka Pembimbing UPA Madya adalah Anggota Dewasa yang telah menjalani masa pembinaan di jenjangnya sekurang-kurangnya satu tahun atau yang telah mengikuti pelatihan penyiapan Pembimbing. layah atas Lipinai aengan amscann e. Apabila tidak mendapatkan calon Pembimbing UPA sesuai poin d, maka keputusan dimusyawarahkan di Bidang Kaderisasi pada struktur yang lebih tinggi. 2. Posisi Pembimbing UPA. a b. . Pembimbing UPA adalah jabatan fungsional yang ditetapkan oleh struktur partai Pembimbing UPA adalah tulang punggung keberhasilan Program Pembinaan Pembimbing UPA adalah simpul komunikasi antara pimpinan dan anggota atau sebaliknya 3. Persyaratan Pembimbing UPA Memiliki kemauan kuat menjadi Pembimbing Memiliki kemampuan mengelola Anggota UPA Memiliki komitmen waktu untuk mengelola UPA Tidak sedang berada dalam masa penjatuhan sanksi dari Partai Mendapat rekomendasi dari pembimbing UPA yang bersangkutan Telah mengikuti pelatihan penyiapan Pembimbing 4, Tugas Pembimbing UPA Membuat struktur organisasi UPA yang dikelolanya, Membuat rencana pembinaan UPA Mengimplementasikan KKP sesuai jenjang UPA Menerapkan Petunjuk Pelaksanaan UPA Mengisi form indikator Capaian Anggota yang dikelolanya Mengarahkan Anggota hadir dalam program pelatihan dan Program Pendidikan yang diselenggarakan oleh Bidang Kaderisasi Melaporkan pemenuhan Indikator capaian per-Triwulan dalam Pertemuan para Pembimbing UPA yang diselenggarakan oleh Bidang Kaderisasi Mengajukan Anggota UPA untuk mengikuti proses seleksi kenaikan jenjang 5. Hak Pembimbing UPA a b. Mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas sebagai Pembimbing UPA Mendapatkan supervisi dari struktur yang mengangkatnya Mendapatkan dukungan moril dan materil dalam pelaksanakan tugas Mengajukan Anggota yang telah terpenuhi Indikator Capaiannya untuk mengikuti proses seleksi kenaikan jenjang Memutuskan berbagai hal terkait dengan pembinaan anggotanya, selama tidak bertentangan dengan keputusan yang lebih tinggi K. PENUTUP 1, Petunjuk Pelaksanaan Unit Pembinaan Anggota ini ditetapkan sebagai acuan. Lipinai aengan amscann 2. Hal-hal yang belum diatur, akan ditetapkan kemudian sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Petunjuk Pelaksanaan Unit Pembinaan Anggota ini. vipinaat aengan vamscanne

Anda mungkin juga menyukai