Materi Kuliah Iii
Materi Kuliah Iii
Part 2
PHI
…………..Previous Lessons
SISTEMATIKA FILSAFAT
UMUM
ALIRAN ALIRAN
- MATERIALISME ETIKA ESTETIKA
- EMPIRISME
- IDEALISME
- RASIONALISME
- DUALISME
- POSITIVISME
- AGNOTISME
- INTUISIONISME
- LOGIKA
ALIRAN
-DEONTOLOGIS
-TEOLOGIS
Plato (427 SM - 347 SM)
- Seorang filsuf dan matematikawan Yunani
- Penulis philosophical dialogues dan pendiri dari Akademi
Platonik di Athena, Karyanya yang paling terkenal
ialah Republik (dalam bahasa Yunani Πολιτεία atau Politeia,
"negeri") yang di dalamnya berisi uraian garis besar pandangannya
pada keadaan "ideal“
- Ide merupakan inti dasar dari seluruh filasat yang diajarkan oleh
Plato
- Menurut Plato idea tidak diciptakan oleh pemikiran manusia. Idea tidak tergantung
pada pemikiran manusia, melainkan pikiran manusia yang tergantung pada idea
Immanuel Kant (22 April 1724 –12 Februari 1804)
- Lahir di Prusia, sekarang Kaliningrad Rusia
- Filsuf Jerman yang bekerja secara komprehensif dan sistematis
dalam epistemologi (teori pengetahuan), etika, dan estetika
- Kant adalah salah satu pemikir terkemuka Pencerahan dan bisa
dibilang salah satu filsuf terbesar sepanjang masa.
- Ajarannya memadukan antara rasionalisme dan empirisme
yang ia sebut dengan kritisisme.
- Menurut Kant, tingkat oengetahuan manusia terbagi 3: Tingkat
pencerapan indreawi (Sinneswahrnehmung), Tingkat akal budi
(Verstand), Tingkat intelek / Rasio (Versnunft)
Georg Wilhelm Friedrich Hegel (27 Aug 1770 –14 Nov 1831
- Filsuf Jerman yang dikenal sebagai pendiri idealisme moderen
- Terkenal dengan metode Dialektika yang terdiri dari apa yang
disebut dengan thesis – antithesis dan sintesis.
- Semboyan Hegel yang kemudian juga terkenal adalah bahwa ;
"semua yang real Itu bersifat rasional dan semua yang rasional
itu bersifat real", Artinya, luasnya hampir sama dengan luasnya
realitas
3. DUALISME
- Aliran ontologi yang memandang atau menganggap bahwa alam ini terdiri dari dua
macam hakikat, yaitu hakikat materi dan ruhani.
- Antara materi dan ruhani tersebut saling berhubungan, namun keduanya saling
berdiri sendiri. Perhubungan keduanya menciptakan kehidupan dalam alam.
- Tokoh-tokoh aliran ini adalah Plato (427-347), Aristoteles (384-322), Descartes (1596-
1650), Fechner (1802-1887), Arnold Gealinex, Leukippos, Anaxagoras, Hc. Daugall
dan A.Schopenhauer (1788-1860).(Ali Maksum, Pengantar Filsafat, (Jokjakarta: Ar-ruzz Media, 2012, 155)
René Descartes, 31 Mar 1596 - 11 Feb 1650
- Descartes, diangap sebagai "Penemu Filsafat Modern" dan
"Bapak Matematika Modern", salah satu pemikir paling
penting dan berpengaruh dalam sejarah barat modern.
- Membuktikan keterbatasan manusia dalam berpikir dan
mengakui sesuatu yang di luar kemampuan pemikiran
manusia. Karena itu, ia membedakan "fikiran" dan "fisik".
- Karya terkenalnya adalah “The Principles of Philosophy“
pada 1644
- Pernyataan terkenalnya adalah “Cogito Ergo Sum” (karena
berfikir maka aku ada)
Aristoteles (384 SM – 322 SM)
- Seorang filsuf Yunani
- Salah satu filsuf dari tiga filsuf paling berpengaruh dalam
pemikiran filsafat barat disamping Socrates dan Plato
- Aristoteles berpendapat dengan alasan berbeda, bahwa
"kecerdasan" seseorang (bagian dari budi atau jiwa) tidak
bisa diidentifikasi atau dijelaskan dengan fisik
4. AGNOTISME
- Konsep bentuk logis adalah inti dari logika. Konsep itu menyatakan bahwakesahihan
(validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk logisnya, bukan oleh isinya.
Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argumen, yakni hubungan
antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis)
- Logika dibagi menjadi tiga jenis yaitu logika induktif, logika deduktif dan logika
dialektis
- logika induktif merupakan teori mengenai prinsip-prinsip penyimpulan dari
berbagai kenyataan
- Logika deduktif merupakan sistem mengenai prinsip-prinsip penyimpulan yang
mengarah pada penggunaan suatu prinsip
- Logika dielektis adalah teori mengenai suatu penyelesaian masalah yang tidak
dapat diselesaikan oleh logika
- Tokohnya : Aristoteles, Leibniz, John Stuart Mill, Thales, Hegel, Francis Bacon, dll
Gottfried Wilhem Leibniz (1646 –1716)
-Epistemologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula
atau sumber, struktur, metode dan sahnya (validitasnya) pengetahuan.
-Persoalan-persoalan epistemologi:
- Bagaimanakah manusia dapat mengetahui sesuatu?
- Dari mana pengetahuan itu dapat diperoleh?
- Bagaimanakah validitas pengetahuan a priori (pengetahuan pra pengalaman)
dengan pengetahuan a posteriori (pengetahuan purna pengalaman)
-Francis Bacon
Pengetahuan tidak akan mengalami
Mazhab perkembangan berarti selama ia tidak
Empirisme mempunyai kekuatan yang dapat membantu
manusia merubah kepada kehidupan yang lebih
baik
- Rene Decartes
Menurutnya, persoalan dasar filsafat
pengetahuan, bukanlah bagaimana kita dapat
Mazhab tahu, tetapi mengapa kita dapat membuat
Rasionalisme kekeliruan. Filosof yang populer dengan
Mazhab cogito ergo sum (aku berpikir maka aku ada) ini
Epistemologi Barat mengatakan bahwa salah satu cara untuk
Modern menentukan sesuatu yang pasti dan tidak pasti
adalah dapat diragukan
- Intuisionisme: intuitio yang berarti
pemandangan) adalah suatu aliran filsafat yang
Mazhab menganggap adanya satu kemampuan tingkat
Intuisionisme tinggi yang dimiliki manusia, yaitu intuisi.
- Tokoh aliran ini diantaranya dalah Henri
Bergson
-Didirikan oleh Moritz Schlick pada tahun 1924
- Muncul Vienna Circle (lingkaran Wina)
Mazhab - Filsafat hanya memiliki tugas tunggal, yakni
memeriksa susunan logis bahasa ilmiah, baik
Positivisme dalam perumusan penyelidikan ilmu alam,
maupun dalam bidang logika dan matematika.
Di sini epistemologi dipandang sebagai logika
ilmu (the logic of science)
Tokoh epistemologis populer lainnya
a.Karl Raimund Popper
- Menentang gagasan Vienna Circle
- Menentang pembedaan antara ungkapan yang bermakna (meaningful)
dari yang tidak bermakna (meaningless) berdasarkan kriteria dapat dan
tidaknya dibenarkan secara empiris. Pembedaan itu digantikan oleh
Popper dengan pembedaan ungkapan “ilmiah” dan “tidak ilmiah”.
b. Thomas Kuhn
- Karyanya The Structure of Scientific Revolutions tahun (1962)
- Kuhn mengimplikasikan bahwa ilmu tidak berkembang secara kumulatif
dan evolusioner, melainkan secara revolusioner. Dengan begitu, ilmu
pengetahuan tak lepas dari faktor ruang dan waktu
e. Habermas (Hermeneutika)
- Menekankan peranan kesadaran subjek dalam mengubah struktur
- struktur objektif, dan karenanya analisisnya dipusatkan pada
fenomena super-struktur (kebudayaan, ekonomi, agama, politik dan
seterusnya), khususnya rasionalitas atau ideologi yang
menggerakkannya.