Anda di halaman 1dari 9

Konfigurasi Static NAT di Cisco Packet Tracer.

Pengertian NAT
 

Network Address Translation (NAT) merupakan sebuah sistem untuk


menggabungkan lebih dari satu komputer untuk dihubungkan ke dalam
jaringan internet hanya dengan menggunakan sebuah alamat IP. Sehingga
setiap komputer di dalam NAT ketika berselancar di internet akan terlihat
memiliki alamat IP yang sama jika dilacak.

Apa itu NAT ?


NAT (Network Address Translation) adalah proses untuk mengubah atau
mengalihkan alamat IP dari jaringan lokal/private menjadi IP internet/publik
atau sebaliknya. Karena pada internet tidak dikenal yang namanya IP
Private/lokal, melainkan adalah IP Public. Dan Static NAT berarti
menggunakannya secara manual, manual dalam artian yaitu mengkonfigurasi
IP Address Private dan IP Address Public satu persatu.

Static NAT ini digunakan jika sobat mempunyai satu IP Private dan satu IP
Public, kemudian sobat menghubungkannya dengan NAT ini. Jadi intinya,
satu IP Private untuk satu IP Public dan/atau satu IP Public untuk satu IP
Private. Untuk perbedaan mengenai IP Public dan IP Private adalah :

IP Public IP Public adalah alamat IP yang bisa diakses langsung oleh internet.
Sifatnya yang unik yaitu alamat IP tidak akan ada yang sama.

IP Private IP Private adalah alamat IP yang biasa digunakan untuk jaringan


lokal atau yang tidak terhubung langsung ke internet. Untuk terhubung ke
internet, maka dibutuhkan NAT, suapaya IP Private ini dapat terhubung ke IP
Public/internet. Nah, saya asumsikan sekarang sobat sudah mengerti
penjelasan diatas, jadi sekarang mari kita konfigurasi Static NAT
menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer.

Jenis-Jenis NAT
Secara singkat, ada empat jenis NAT yang perlu diketahui, yaitu NAT tipe
statis, dinamis, overloading, dan overlapping.

1. NAT Statis
Bekerja dengan menerjemahkan semua alamat IP yang belum terdaftar
menjadi alamat IP yang terdatar. NAT Statis banyak digunakan untuk
komputer yang ingin dapat diakses dari luar.

 
NAT statis ini sebetulnya bisa dibilang pemborosan terhadap alamat IP yang
didaftarkan, sebab setiap satu komputer dipetakan untuk satu alamat IP
terdaftar, sehingga jika ada banyak komputer yang didaftarkan, tentu semakin
terbatas pula alamat IP yang masih tersedia.
Kekurangan lain dari NAT Statis adalah kurang aman dibandingkan NAT
dinamik, sebab setiap komputer memiliki alamat IP tersendiri, dan akhirnya
risiko penyusup masuk langsung ke dalam jaringan private lebih besar.

2. NAT Dinamis

Berbeda dengan NAT Statis, NAT Dinamis bekerja dengan mendaftarkan


beberapa komputer ke dalam satu kelompok dengan alamat IP terdaftar yang
sama. Sehingga nantinya ada beberapa komputer yang memiliki kesamaan
alamat IP terdaftar. Keuntungan menggunakan NAT dinamis ini tentu lebih
amannya penelusuran di internet.
Ketika ada penyusup yang ingin menembus komputer Anda yang
menggunakan NAT dinamik, maka penyusup tersebut pasti mengalami
kesulitasn, sebab alamat IP yang diasosiasikan ke suatu komputer selalu
berubah secara dinamis. Walaupun begitu, NAT dinamis juga memiliki
kekurangan, yaitu jika semua alamat IP sudah terpenuhi dan terpakai semua,
maka jika ada penambahan komputer lain, komputer tersebut tidak lagi dapat
terhubung ke internet melalui NAT.

3. Overloading NAT
Memungkinkan lebih dari satu klien terhubung menuju satu IP publik, namun
pada port yang berbeda. Sehingga saat NAT menerima permintaan dari klien
untuk dihubungkan kepada server, NAT kemudian akan menentukan nomor
IP dan port untuk klien tersebut. Keuntungannya adalah walaupun sebuah
nomor IP telah digunakan, namun masih bisa dipakai untuk klien lain sebab
berada dalam port yang berbeda.

4. Overlapping NAT
Bentuk NAT yang melakukan penerjemahan dua arah, terutama jika terdapat
nomor yang sama antara alamat IP publik dan lokal. Agar tidak terjadi konflik,
maka NAT mengubah nomor IP publik menjadi nomor yang tidak terdapat
dalam jaringan lokal.

Fungsi NAT
Setelah mengenal pengertian dan variasi NAT yang ada, lalu sebenarnya
apakah fungsi NAT ini? Paling tidak, ada beberapa fungsi NAT, yaitu :
1. Melakukan penghematan terhadap IP legal yang disediakan
oleh Internet Service Provider (ISP).
2. Meminimalisir adanya duplikasi alamat IP dalam jaringan.
3. Ketika terjadi perubahan jaringan, menghindari proses pengalamatan
kembali.
4. Menambah fleksibilitas untuk terhubung dengan jaringan internet.
5. Melakukan peningkatan terhadap keamanan sebuah jaringan.
6. Dibandingkan dengan aplikasi alternatif seperti proxy, penggunaan NAT
memberikan fleksibilitas dan performa yang lebih baik.
Walaupun begitu, dibalik semua fungsi dan kelebihannya, sebetulnya ada
juga beberapa kekurangan yang mesti dirasakan pengguna NAT, seperti
misalnya mengalami delay switching ketika proses translasi, kehilangan
kemampuan melacak IP end to end, dan juga ada beberapa aplikasi yang
menolak bekerja saat menggunakan NAT.

Pertama, silahkan buka aplikasi packet tracernya, kemudian buatlah topologi


seperti gambar dibawah ini.
Gambar.1 Topologi

Selanjutnya, silahkan isi IP Address untuk Server0, PC0 dan PC1 seperti
gambar berikut :
Gambar.2 Pengisian ip address pada Server0

Gambar.3 Pengisian ip address pada PC0


Gambar.4 Pengisian ip address pada PC1

Kemudian, kalian akan mengkonfigurasi IP Address untuk Router0 dan


Router1. Lakukan perintahnya seperti dibawah ini : Pada Router0 :
Router0(config)#int fa0/0
Router0(config-if)#ip address 26.26.26.1 255.255.255.0
Router0(config-if)#no shutdown
Router0(config-if)#exit
 Router0(config)#int fa1/0
Router0(config-if)#ip address 8.8.8.1 255.255.255.0
Router0(config-if)#no shutdown
Router0(config-if)#exit
Keterangan : Untuk fa0/0 itu untuk menghubungkan dari Router0 ke Router1.
Dan untuk fa1/0 itu untuk menghubungkan ke Server0. Pada Router1 :
Router1(config)#int fa0/0
Router1(config-if)#ip address 26.26.26.2 255.255.255.0
Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config-if)#exit
Router1(config)#int fa1/0
Router1(config-if)#ip address 192.168.10.1 255.255.255.0
Router1(config-if)#no shutdown
Router1(config-if)#exit
Keterangan : Untuk fa0/0 itu untuk menghubungkan dari Router1 ke Router0.
Dan untuk fa1/0 itu untuk menghubungkan ke LAN. Nah, untuk sekarang
supaya PC client dari LAN dapat terhubung dengan INTERNET, maka
dibutuhkan NAT. Yang akan digunakan disini yaitu Static NAT. Berikut
langkah dibawah ini  konfigurasinya. NAT akan dikonfigurasi pada Router1,
karena Router1 adalah batas penghubung dari IP Private ke IP
Public. Pada Router1 :

Router1(config)#ip nat inside source static 192.168.10.5 26.26.26.50


Router1(config)#ip nat inside source static 192.168.10.6 26.26.26.100
 Router1(config)#int fa0/0
Router1(config-if)#ip nat outside 
Router1(config-if)#exit
 Router1(config)#int fa1/0
Router1(config-if)#ip nat inside
Router1(config-if)#exit

Keterangan : Pada perintah "ip nat inside source static" adalah untuk
konfigurasi Static NAT, dan untuk "192.168.10.5  26.26.26.50" maksdunya yaitu
untuk merubah ip lokal 192.168.10.5 menjadi ip public 26.26.26.50. Begitu
juga untuk yang ip lokal 192.168.10.6. Kemudian pada perintah "ip nat
outside" dan "ip nat inside" yaitu menentukan interface mana yang mengarah
ke IP Public dan ke IP Private, contohnya untuk fa0/0 yaitu untuk mengarah ke
IP Public (outside) dan fa1/0 untuk ke IP Private (inside). Setelah itu,
konfigurasi routing static untuk mengarah ke internet, yaitu dengan perintah
seperti berikut : Pada Router1 :

Router1(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 26.26.26.1

Keterangan : Pada "0.0.0.0  0.0.0.0" adalah untuk me-routing ke internet,


karena pada kenyataannya IP Internet itu tidak tetap, maka di routinglah
dengan IP 0.0.0.0 0.0.0.0 seperti itu. Dan untuk "26.26.26.1" itu adalah IP
Address untuk jalur penghubung dari jaringan lokal ke jaringan internet,
sebenernya sobat juga bisa menggunakan jalurnya dengan interface, pilihlah
interface yang mengarah ke internet.

Jika semuanya sudah, sekarang sobat bisa mengeceknya dengan melakukan


PING dari PC Client LAN ke ip address INTERNET (8.8.8.8). Pastikan
berhasil seperti pada gambar dibawah ini.
Gambar.5 Pengecekan dari PC0 ke INTERNET

Kemudian cek NAT pada Router1 dengan perintah seperti berikut :


Router1#show ip nat translations
Maka akan tampak seperti gambar dibawah ini.
Gambar.6 Pengecekan NAT pada Router1

Keterangan : Dapat dilihat, disana terdapat Inside Global, Inside Local,


Outside Local dan Outside Global. Berikut penjelasannya :

 Inside Global, yaitu IP Address yang menjadi penerjemah dari IP Private


192.168.10.5.
 Inside Local, yaitu IP Address yang digunakan sebagai client pada PC0.
 Outside Local, yaitu IP Address yang sudah kalian PING tadi, dalam
artian yaitu IP Address yang dilakukan dari jaringan Lokal.
 Outside Global, yaitu IP Address yang menjadi tujuannya.
Konfigurasi Static NAT sudah selesai. 

Anda mungkin juga menyukai