Anda di halaman 1dari 18

Hipoglikemia dan Hiperglikemia

Materi Inti 7
Setelah mengikuti materi ini, peserta
mampu :
Hipoglikemia
• Untuk setiap neonatus manapun, kadar
glukosa < 47 mg/dl dianggap tidak normal
• Sering gejala tidak jelas/asimptomatik. Semua
dokter perlu mewaspadai kemungkinan
adanya hipoglikemia.
• Diagnosis dini dan pengobatan yang tepat
dapat mencegah konsekuensi yang serius
Etiologi
• Berkurangnya simpanan glukosa dan
menurunnya produksi glukosa
– PJT atau SGA
– Bayi prematur atau lebih bulan.
– Neonatus yang mengalami penundaan pemberian
asupan.
– Neonatus yang menderita asfiksia perinatal
– Neonatus dengan hipotermia dan atau stres
dingin
Etiologi
• Peningkatan pemakaian glukosa: Hiperinsulinisme
– IDM - BMK ( besarmasa kehamilan)
– Neonatus dengan polisitemia
– Neonatus yang menderita eritroblastosis fetalis
(isoimunisasi RH-berat)
– Neonatus dengan sindroma Beckwith-Wiedemann.
– Neonatus dengan nesidioblastosis. atau,adenoma
pankreatik.
– Malposisi kateter arteri umbilikal
• Lain-lain
– Insufisiensi adrenal
– Sepsis
– Penyakit penyimpanan glikogen (glycogen storage)
– Transfusi tukar
– Penyakit jantung kongenital - hipopituitarisme
kongenital
– Obat untuk ibu: steroid, beta blocker
Gejala Klinis
• Kasus bisa menunjukkan gejala ataupun tidak.
• Kecurigaan tinggi harus selalu diterapkan dan
selalu antisipasi hipoglikemia pada neonatus
dengan faktor risiko
• Gejala berupa:
– Tidak tenang, gerakan tak beraturan (jittering)
– Sianosis
– Kejang atau tremor
– Letargi dan sulit menyusui
– Asupan yang buruk
Hal penting
• Untuk mencegah abnormalitas perkembangan
syaraf, identifikasi dan pengobatan tepat waktu
untuk hipoglikemia adalah sangat penting.
• Pemantauan glukosa bedside adalah tindakan
tepat untuk penapisan dan deteksi awal.
• Hipoglikemia harus dikonfirmasi oleh nilai serum
dari laboratorium jika memungkinkan.
• Pencegahan....paling penting
• Hati-hati hipoglikemia refraktori
Tata Laksana
• Memantau Kadar Glukosa Darah
• Semua neonatus berisiko tinggi harus ditapis:
– Pada saat lahir :
– 30 menit setelah lahir :
– Kemudian setiap 2-4 jam selama 48 jam atau sampai
pemberian minum berjalan baik dan kadar glukosa normal
tercapai
Tata Laksana
• Pencegahan Hipoglikemia
– Menghindari faktor risiko yang'dapat dicegah (misalnya
hipotermia).
– Pemberian makan enteral merupakan tindakan preventif tunggal
paling penting
– Jika bayi tidak mungkin menyusui, mulailah pemberian minum
per sonde dalam waktu 1-3 jam setelah lahir.
– Neonatus yang berisiko tinggi harus dipantau nilai glukosanya
sampai asupannya penuh. Pengukuran dilakukan sebelum
pemberian minum, 3x berturutan nilainya diatas 47 mg/dl,
– Jika ini gagal, terapi IV dengan glukosa 10% harus dimulai dan
kadar glukosa dipantau.
Tata Laksana
• Perawatan Hipoglikemia
– Koreksi segera dengan bolus dekstrosa. 10% 2 cc/kgBB dan
diberikan melalui IV selama 5 menit dan diulang sesuai
keperluan.
– Infus tak terputus (continual) glukosa 10% dengan
kecepatan 6-8 mg/kg/menit harus dimulai.
Hiperglikemia
• Kadar glukosa darah > 125 mg/dl atau glukosa
plasma > 150 mg/dl
• Kadar glukosa ini sekarang timbul pada bayi
baru lahir terutama prematur, tidak
memerlukan terapi.
Hiperglikemia
Patofisiologi
• Respon normal karena peningkatan suplai glukosa
eksogen karena insulin, menekan produksi
glukosa dan perubahan uptake.
• Bayi ELBW dalam keadaan stabil, mengatur
glukosa dalam keadaan hiperglikemia. Keadaan
ini tidak memerlukan intervensi.
• Terapi kortikosteroid menstimulasi glycogenolisis
dan glukoneogenesis dan dapat menghambat
sekresi insulin.
Etiologi & Faktor Pencetus
• LBW, premature (eksterm), IUGR
• Masukan glukosa yang berlebih
• Stress (sepsis atau infeksi)
• Infus lipid
• Post operasi
Gejala Klinis
• Onset: 24 jam pertama, biasanya sebelum usia
72 jam
• Tidak khas : dehidrasi, BB],, febris, glikosuria,
ketonis, asidosis metabolic
Pemeriksaan Laboratorium
• Kadar glukosa serum atau plasma > 125 mg/dl
atau 150 mg/dl.
• Glukosa urine pada bayi VLBW ambang batas
ginjal terhadap glukosa rendah (80-100 mg/dl)
• Pemeriksaan kadar insulin untuk
menyingkirkan neonatal DM
Penatalaksanaan
• Monitor kadar glukosa darah pada bayi berisiko
hiperglikemi, terutama pada saat peningkatan asupan
cairan pada hari ke 2 atau ke 3.
• Turunkan asupan glukosa agar kadar glukosa darah
normal.
• Monitor BB, urine output, asupan cairan, GIR,
elektrolit.
• Mulai pemberian enteral feeding jika memungkinkan
• Pemberian insulin
– bekerja dengan menekan produksi glukosa di hepar dan
meningkatkan penggunaan glukosa di perifer
– diberikan pada bayi kadar glukosa plasma 300-400 mg/dl
– Bayi dengan transient neonatal DM
Komplikasi
• Dehidrasi
• Perdarahan intra ventrikuler pada bayi
prematur (hiperosmolar)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai