Anda di halaman 1dari 1

Ibu bapak guru, ini aku enam tahun yang lalu Bimbingan tlah kami dapatkan dengan ketulusanmu

Ku harap pagi ini engkau baik baik saja Guruku


Pagi ini masih terasa seperti pagi yang lalu Ilmu yang bermanfaat telah terpatri dalm benak kami
Ini aku yang dulu selembar kertas putih
Tibalah saatnya kami undur diri
Yang pernah engkau lukis warna-warna damai nan berarti Tuk menggapai asa yang lebih tinggi
Putih agar diriku berpikir jernih Tuk Menghadapi tantangan masa depan
Emas agar diriku bersinar cerah Mencapai cita-cita mulia di hadapan
Dan merah agar hatiku penuh dengan semangat yang
membara Kesalahan, kekhilafan, kenakalan, kecerobohan, dan
ketidaksopanan kami
Dan akhirnya hari yang kunanti tiba saatnya Tiada maksud kami untuk menyakiti
Hari untuk melepas tanganmu dari pundakku Penyesalan atas kebodohan kami
Sketsa aku yang tangguh yang akan engkau lepaskan Ribuan maafmu kami harapkan
Sketsa aku yang tersenyum ceria yang siap untuk
melangkah Waktumu, Ilmumu, bimbinganmu telah menyejukkan hati
kami
Ibu bapak guruku tersayang Petunjukmu telah menuntun kami
Aku telah siap meneruskan impianku ini Nasehatmu telah menyelamatkan kami
Terima kasih telah membimbingku Tiada yang dapat kami berikan sebagai balasan selain
Terima kasih bersabar atas kenakalanku ucapan terima kasih kami yang tulus dari lubuk sanubari
terdalam
Terima kasih telah mengajariku tanpa pamrih dan ikhlas
dengan kesederhanaanmu Tersisa satu harap
Dengan doa, cinta dan harapan Guruku, Doa mu kutunggu
Maafkanlah kami ibu bapak guru Restumu kunanti
Tuk menerangi jalan kami yang makin berliku
Disini kita bertemu Semoga doamu kan selalu menyertaiku
Disini pula kita kan berpisah
Semua kenangan seakan berlalu Di sudut malam kumembisu
Segala yang kami lalui begitu cepat Termenung akan segala dosa hariku
Begitu berharga Bibir serasa keluh
Detik detik yang berganti hari ini Tatkala kuucap maaf kesekian kalinya
Seakan mempercepat pertemuan kita
Aku tahu,
Ada harapan disetiap hati kami Senyum semu yang engkau tampilkan
Ada keinginan yang begitu besar Beribu beban yang tak tertahankan
Cita cita yang akan merenda masa nanti Karena aku
Untuk mencari langkah langkah yang pasti
Menggapai cita dan martabat yang tinggi Aku malu, sungguh
Ketika aibku engkau tanggung
Selamat tinggal Saat mereka mencibir karena aku
Selamat tinggal guru guru dan adik adikku tercinta Betapa tabah hati yang engkau tanam
Do’akan kami agar meraih cita cita yang nyata Dibalik riangmu yang terenggut
Kini kami kan menggapainya
Terimalah salam dari kami Aku malu pada diriku
Untukmu guru dan adik adikku Tatkala terucap janji-janji
Tatkala terucap sesalnya hati ini
Bahagia, haru, sedih menyelimuti kemeriahan ini Tak sekalipun aku beranjak
Menumpahkan segala rasa
Mengenang segala kisah Hingga kutahu
Memohon panjatan doa Kini kau selalu ada
Tak sekalipun gentar, meski mereka hina
Waktu berlalu begitu cepat tanpa kita sadari Merubah batu menjadi berlian
Tanpa terasa kita kan berpisah Merubah kami lebih baik
Ikatan emosi selama ini kan terlepas
Tiada daya untuk mengingkarinya Terima kasih kusematkan
Rasa syukur aku panjatkan
Kebahagiaan ini telah tertebus dengan jerih payah selama Teruntuk engkau
ini Yang tak pernah berhenti berkata
Belajar tlah kami rengkuh dengan segala daya dan upaya

Anda mungkin juga menyukai