Anda di halaman 1dari 11

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK LANJUTAN

“Teori-teori dalam Akuntansi Sektor Publik”

OLEH:

KELOMPOK 4

ANDI DEVY AISYAH ANSAR A062221011

AHMAD RAMZI GHULAM SYAM A062221029

TRY SUTRIANI SUPARDI A062221043

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Robbil ‘Alamin, Segala puji bagi Allah SWT semesta Alam, Atas segala
karunia nikmatNya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah yang berjudul “Teori-teori Dalam Akuntansi Sektor Publik” disusun dalam rangka
memenuhi satu di antara tugas mata kuliah yang diajarkan oleh ibu Prof. Dr. Haliah,
SE.,Ak.,M.Si.,CA.

Makalah ini berisi tentang “Teori-teori Dalam Akuntansi Sektor Publik”. Dalam
penyusunannya melibatkan berbagai pihak. Oleh sebab itu, kami mengucapkan banyak terima
kasih atas segala kontribusinya dalam membantu penyusunan makalah ini.

Meski telah disusun secara maksimal, kami sebagai manusia biasa menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sekalian, semoga dapat bermanfaat bagi mahasiswa Program
Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi dan bagi semua pihak
yang membacanya.

Demikian apa yang bisa kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat
dari karya ini.

Makassar, 31 Agustus 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akuntansi sektor publik merupakan sistem akuntansi yang digunakan oleh lembaga-
lembaga publik sebagai salah satu alat pertanggung jawaban kepada publik atas APBD dan
APBN. Sekarang terdapat perhatian yang sangat besar terhadap akuntansi yang dilakukan
oleh lembaga-lembaga publik, baik akuntansi sektor pemerintahan maupun lembaga publik
nonpemerintahan. Lembaga publik mendapat tuntutan dari masyarakat untuk dikelola secara
transparan dan akuntabel.
Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia mengalami peningkatan yang
signifikan sejak dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang keuangan
negara dan diikuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan. Pada Tahun 2010 diterbitkan kembali Peraturan Pemerintah Nomor
71 Tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintah berbasis akrual oleh Komite Standar
Akuntansi Pemerintahan (KSAP). Diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun
2010 tersebut maka Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 dicabut dan tidak berlaku
lagi. Perubahan pencatatan akuntansi pemerintahan dari basis kas menuju akrual menjadi
basis akrual sepenuhnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu teori organisasi sektor publik?
2. Apa tujuan akuntansi sektor publik?
3. Apa saja elemen-elemen akuntansi sektor publik?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui teori organisasi sektor publik
2. Untuk mengetahui tujuan akuntansi sektor publik
3. Untuk mengetahui elemen-elemen akuntansi sektor publik
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Teori Akuntansi Sektor Publik

a. Pengertian dan Teori Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi sektor publik adalah suatu proses mengumpulkan, mencatat, mengklasifikasi,


analisis, meringkas, serta membuat laporan transaksi keuangan untuk organisasi publik. Sektor
publik sendiri memiliki makna sebagai seluruh organisasi yang tidak dijalankan secara pribadi.
Namun didirikan, dibiayai yang dioperasikan oleh pemerintah atas nama publik.

Pengembangan akuntansi sektor publik dilakukan untuk memperbaiki praktik yang saat ini
dilakukan. Hal ini terkait dengan upaya meningkatkan kualitas laporan keuangan yang relevan
dan dapat diandalkan (reliable). Teori akuntansi memiliki kaitan yang erat dengan akuntansi
keuangan, terutama pelaporan keuangan kepada pihak eksternal. Suatu teori perlu didukung oleh
berbagai riset yang didalamnya terdapat hipotesa-hipotesa yang diuji kebenarannya.

b. Teori memiliki tiga karakteristik dasar, yaitu:

1. kemampuan untuk menerangkan atau menjelaskan fenomena yang ada (the ability to
explain),
2. kemampuan untuk memprediksi (the ability to predict), dan
3. kemampuan mengendalikan fenomena (the ability to control given phenomena).

Untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan dapat diandalkan,
terdapat beberapa kendala (constraints) yang dihadapi akuntansi saktor publik. Hambatan
tersebut dapat berupa:

1. Objektivitas
Objektivitas merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang
relevan. Seringkali terjadi masalah objektivitas laporan kinerja disebabkan oleh adanya
benturan kepentingan antara kepentingan manajemen dengan kepentingan stakholder.
Masalah objektivitas juga dapat dijelaskan melalui teori kontrak (contracting theory).
Proses kontrak menghasilkan hubungan keagenan (agency relationship). Hubungan
keagenan muncul ketika salah satu pihak (prinsipal) mengontrak pihak lain (agen) untuk
melakukan tindakan yang diinginkan oleh prinsipal.
2. Konsistensi
Konsistensi mengacu pada penggunaan metode atau teknik akuntansi yang sama untuk
menghasilkan laporan keuangan organisasi selama beberapa periode waktu secara
berturut-turut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat dipertimbangkan
kinerjanya dari tahun ke tahun. Agar tidak terjadi keterputusan proses avaluasi kinerja
organisasi oleh pihak eksternal, maka organisasi perlu konsisten daalam menerapkan
metode akuntansinya.
3. Daya Banding
Laporan keuangan sektor publik hendaknya dapat diperbandingkan antara periode waktu
dan dengan instansi lain yang jenius. Dengan demikian, daya banding berarti bahwa
laporan keuangan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi dengan
organisasi lain yang sejenis. Kendala daya banding terkait dengan objektivitas karena
semakin objektif suatu laporan keuangan maka akan semakin tinggi daya bandingnya
karena dengan dasar yang sama akan dapat dihasilkan laporan yang berbeda.
4. Tepat waktu
Laporan keuangan harus disajikan tepat waktu agar apat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan politik serta untuk menghindari tertundanya
pengambilan keputusan tersebut. Kendala ketepatan waktu penyajian laporan terkait
dengan lama waktu yang dibutuhkan oleh organisasi untuk menghasilkan laporan
keuangan. Semakin cepat waktu penyajian laporan keuangan, maka akan semakin baik
untuk pengambilan keputusan.
5. Ekonomis dalam Penyajian Laporan
Penyajian lapran keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang
dibutuhkan semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Kendala ekonomis dalam
penyajian laporan keuangan bisa berarti bahwa manfaat yang diperoleh harus lebih besar
dari biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan laporan tersebut.
6. Materialitas
Suatu informasi dianggap metarial apabila mempengaruhi keputusan, atau jika informasi
tersebut dihilangkan akan menghasilkan keputusan yang berbeda. Penentuan
materialitas memang bersifat pertimbangan subjektif, namun pertimbangan tersebut tidak
dpat dilakukan menurut selera pribadi.
2.2 Tujuan Akuntansi Sektor Publik

1. Manajemen Kontrol
Memberikan informasi yang dibutuhkan dalam mengelola organisasi secara tepat, efisien,
cepat dan ekonomis dalam hal operasi ataupun penggunaan sumber daya yang
dipercayakan atau dianggarkan untuk suatu instansi atau organisasi.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas pada akuntansi sektor publik hampir sama dengan manajemen kontrol.
Manajemen kontrol menyediakan informasi bagi manajer dari organisasi sektor publik
dalam melaporkan pertanggungjawaban atas pelaksanaan sumber daya atau divisi yang
berada di bawah kewenangannya. Tujuan lainnya adalah untuk melaporkan kegiatan
pada publik atas operasi organisasi pemerintah dan anggaran publik

2.2.1 Perlunya Sistem Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi merupakan aktivitas jasa untuk menyediakan informasi yang diperlukan dalam
pengambilan keputusan. Pada sektor publik, pengambilan keputusan terkait dengan keputusan
ekonomi, sosial, dan politik. Pada dasarnya, akuntansi baik pada sektor swasta maupun sektor
publik, dapat di bagi menjadi dua bagian, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manejemen.

Empat aturan dasar sistem akuntansi keuangan:

1. Identifikasi
2. Pengklasifikasian
3. Adanya sistem pengendalian untuk menjamin reliabilitas
4. Menghitung pengaruh masing-masing operasi

2.3 Elemen-Elemen Akuntansi Sektor Publik

Akuntansi sektor publik memiliki elemen-elemen sebagai berikut:

1. Perencanaan Publik
2. Penganggaran Publik
3. Realisasi Anggaran Publik
4. Pengadaan Barang dan Jasa Publik
5. Pelaporan Keuangan Sektor Publik
6. Audit Sektor Publik
7. Pertanggungjawaban Publik
Elemen-elemen tersebut dijelaskan lebih lanjut pada table dibawah ini:
Elemen Akuntansi
Penjelasan
Sektor Publik
Aspek yang terkandung dalam perencanaan adalah perumusan
Perencanaan Publik tujuan dan cara mencapai tujuan kesejahteraan publik dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada.
Anggaran memberikan rencana detail atas penerimaan dan
Penganggaran
pengeluaran organisasi agar pembelanjaan yang dilakukan dapat
Publik
dipertanggungjawabkan kepada publik.
Realisasi anggaran terdiri atas tiga kegiatan utama, yaitu
Realisasi Anggaran pencairan anggaran (pengeluaran), realisasi pendapatan, dan
Publik pelaksanaan program. Sementara itu, siklusnya dimulai dengan
persiapan, proses pelaksanaan, dan penyelesaian.
Pengadaan barang dan jasa publik adalah proses, cara, dan
Pengadaan Barang
tindakan dalam menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat
dan Jasa Publik
atau publik.
Laporan keuangan menggambarkan pencapaian kinerja program
Pelaporan Keuangan
dan kegiatan, kemajuan realisasi pencapaian target pendapatan,
Sektor Publik
realisasi penyerapan belanja, dan realisasi pembiayaan
Audit adalah suatu proses sistematis yang secara objektif
menyediakan dan mengevaluasi bukti-bukti yang berkenaan
dengan asersi tentang kegiatan dan kejadian ekonomi guna
Audit Sektor Publik
memastikan derajat atau tingkat hubungan antara asersi tersebut
dengan kriteria yang ada serta mengomunikasikan hasil yang
diperoleh kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Pertanggungjawaban publik adalah proses atau tindakan yang
dilakukan oleh kepala organisasi sektor publik dalam
Pertanggungjawaban penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada pemberi
Publik amanatnya. Misalnya, penyampaian LPJ bupati kepada DPRD
atau penyampaian LPJ ketua yayasan kepada dewan
penyantunnya.
2.3.1Teknik – Teknik Akuntansi Keuangan Sektor Publik

1. Akuntansi Anggaran
Teknik akuntansi anggaran merupakan tknik akuntansi yang menyajikan jumlah yang
diaanggarkan dengan jumlah aktual dan secara berpasangan ( double entri ).Akuntansi
anggaran merupakan praktik akuntansi yang banyak digunakan organisasi sektor publi k,
khusus pemerintahan. Alasan yang melatar belakangi teknik akuntansi anggaran adalah
bahwa anggaran dan realisasi harus selalu dibandingkan sehingga dapat dilakukan
koreksi apabila terdapat varians ( selisih ).
2. Akuntansi Komitmen
Akuntansi komitmen adalah sistem akuntansi yang mengakui transaksi dan mencatatnya
pada saat order dikeluarkan, sistem akuntansi aktual mengakui biaya pada saat faktur
diterima dan mengakui pendapatan ketika faktur dikeluarkan.Akuntansi komitmen dapat
digunakan bersama-sama akuntansi kas atau akuntansi akrual. Tujuan utama akuntansi
komitmen adalah untuk pengendalian anggaran, agar manajer dapat mengendalikan
anggaran
3. Akuntansi Dana
Teori akuntansi dana pada awalnya dikembangkan oleh Vatter (1947) tujuan organisasi
bisnis, pada waktu itu ia melihat bahwa antara perusaan pribadi dengan perusahaan yang
memiliki beberapa kelemahan, kelemahan tersebut yaitu perusahaan pribadi kurang
menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan dengan perusahaan milik perseroan
terbatas dan adanya kesalahan dalam memahami makna entitas
4. Akuntansi Kas
Penerapan akuntansi kas, pendapatan dicatat pada saat kas dditerima, dan pengeluaran
dicatat ketika kas dikeluarkan. Kelebihan cash basis adalah mencerminkan pengeluaran
yang aktual, rill dan obyektif. Namun demikian, GAAP tidak menganjurkan pencatan
dengan dasar kas karenaa tidak dapat mencerminkan kinerja yang sesungguhnya.
Dengan cash basis, tingkat efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan, program, atau aktivitas
tidak dapat diukur dengan baik.
5. Akuntansi Akrual
Akuntansi akrual dianggap lebih baik dari pada akuntansi kas. Teknik akuntansi berbasis
akrual diyakini dapat menghasilkan laporan keuangan yang lebih dapat dipercaya, lebih
akurat, komprehensif, dan relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sosial, dan
politik. Basis akrual diterapkan agak berbeda antara proprietary fund (full accrual) dengan
governmental fund (modified accrual) karena biaya (expense) diukur dalam proprietary
fund, sedangkan expenditure difokusnya pada general fund.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada makalah ini memperkenalkan anda pada teori-teori yang ada dalam
Akuntansi Sektor Publik, tujuan nya perencanaan pencapaian kesejahteraan publik
secara bertahap dan sistematik. Dapat diartikan bahwa perencanaan publik menjadi ilmu
yang mempunyai karakter tersendiri. Maka dari itu tingkat kesejahteraan masyarakat
dipengaruhi oleh keputusan yang diambil oleh pemerintah melalui anggaran dibuatnya.
Dan barang dan jasa yang disediakan merupakan bentuk pelayanan dalam meemenuhi
kebutuhan masyarakat untuk tercapainya kesejahteraan masyarakat. Dimana laporan
keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi, mekanisme audit merupakan suatu
mekanisme yang dapat menggerakkan makna akuntabilitas dalam pengelolaan sektor
pemerintahaan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengekspresikan suatu opini secara
jujur mengenai posisi yang masih perlu dipertanggungjawabkan hasil keputusan dalam
Organisasi Sektor Publik.
Daftar Pustaka

Bastian, Indra. (2006). Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta:


Erlangga.
Jamaluddin dan Deviyanti. (2021). Modul Akuntansi Sektor Publik. Samarinda :FEB
Universitas Mulawarman .
Yusra, Muhammad (2016). Akuntansi Sektor Publik. Lhokseumawe : FEB
Universitas Malikussaleh

Anda mungkin juga menyukai