1. Apa hikmah yang diperoleh dari adanya pandemi Covid 19 bagi dunia
pendidikan?
Jawaban :
Hikmah yang diperoleh dari adanya Covid 19 bagi dunia pendidikan adalah:
1) Guru dan siswa menjadi lebih terampil dalam penggunaan IT.
Guru senior maupun guru junior dan semua siswa menjadi kompak bersama-
sama mempelajari penggunaan teknologi dalam pembelajaran. Karena dengan
adanya pembelajaran online, mau tidak mau kita harus belajar media
pembelajaran online. Adapun media pembelajaran online antara lain aplikasi
zoom, google classroom, google form, google meet, quizizz, youtube, e-
learning, whatsapp, dan lain sebagainya.
1
5) Orang tua menjadi lebih mudah dalam mengawasi perkembangan belajar
anak secara langsung.
Hal ini akan menciptakan komunikasi yang lebih intensif dan akan
menimbulkan kedekatan yang lebih erat antara anak dan orang tua.
6) Komunikasi antara guru, siswa, dan orang tua menjadi lebih baik.
2. Apa yang menjadi penyebab “learning loss”? apa saja jenisnya ? dan
bagaimana cara mengatasinya?
Jawaban :
Learning loss adalah situasi dimana peserta didik kehilangan pengetahuan
dan keterampilan baik umum atau khusus atau kemunduran secara akademis, yang
terjadi karena kesenjangan yang berkepanjangan atau ketidak berlangsungannya
proses pendidikan.
2
Penyebab learning loss:
1) Siswa yang mengalami gap-year atau tinggal kelas dalam durasi
tertentu akan membuat memori siswa mengenai materi
pembelajaran perlahan memudar.
2) Periode libur panjang pada kalender akademik menjadi salah satu
penyebab learning loss.
3) Cuti atau putus sekolah yang disebabkan karena kemiskinan juga
menjadi penyebab learning loss.
4) Adanya kesenjangan sarana pembelajaran.
5) Pembelajaran yang kurang efektif. Metode pembelajaran yang
tidak tepat membuat siswa kesulitan untuk memahami materi
pelajaran.
6) Adanya pandemi covid-19, membuat Menteri pendidikan
mengeluarkan kebijakan bahwa pembelajaran harus dilaksanakan
dengan cara online atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).
7) Pembelajaran jarak jauh yang berkepanjangan dapat berdampak
negatif yang bisa menyebabkan anak-anak sulit mengejar
ketertinggalan dalam materi pelajaran.
8) Siswa menjadi stress dengan adanya tugas yang materi
pelajarannya sendiri kurang mereka pahami, sehingga berdampak
negatif terhadap kesehatannya.
9) Adanya guru yang masih rendah kemampuan IT nya, sehingga
membuat kegiatan pembelajaran tidak berjalan efektif dan optimal.
Hal tersebut menimbulkan kebosanan dan kejenuhan pada siswa,
sehingga motivasi belajar mereka menurun.
10) Penurunan motivasi belajar siswa, sehingga pembelajaran online
tidak lagi berjalan efektif.
3
Jenis-jenis “learning loss” yang dialami siswa:
1) Ketika belajar online, siswa merasakan belajar lebih sedikit
dibandingkan saat pembelajaran tatap muka di kelas.
2) Ada beberapa siswa yang menyatakan tidak dapat mengakses
bahan belajar yang memadai. Ada juga siswa yang mengatakan
bahwa mereka tidak belajar apapun.
3) Siswa kehilangan pendidikan karakter yang dilakukan oleh guru
pada saat tatap muka langsung. Sehingga etika siswa menjadi
kurang bagus.
4) Tidak terjadi sosialisasi dengan teman satu sama lain.
5) Siswa mengalami kesulitan memahami pekerjaan rumah atau tugas
yang diberikan oleh guru.
6) Berkurangnya keterampilan proses atau motorik siswa karena
daring. Sehingga siswa tidak mengalami praktikum di
laboratorium, tidak olah raga di lapangan, dan lain sebagainya.
4
8) Selain pembelajaran yang dipercepat, pemerintah harus
memberikan waktu bermain dan sosialisasi saat anak-anak kembali
ke sekolah, karena isolasi sosial dan kesepian berbahaya bagi
kesehatan mental anak-anak.