Anda di halaman 1dari 2

PENGKAJIAN ULANG PASIEN GAWAT DAURAT

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :

Jl.Lintas Sumatera
/ /SPO/2022 - 1/2
Kampung Pajak
Labuhanbatu Utara
Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan oleh
Direktur RSU TIGA BERSAUDARA

PROSEDUR TETAP

15 Januari 2022 dr.Safridawati Matondang


Pengkajian ulang adalah proses pengumpulan informasi dan data
I. PENGERTIA
mengenai status fisik, psikologi, spiritual dan sosial budaya serta
N
riwayat kesehatan pasien. Hasil analisis dan intervensi (kesimpulan)
dari data subyektif dan obyektif yang dilakukan terus menerus di IGD
secara terus menerus dan berkesinambungan selama pasien berada di
IGD
1. Asesmen ulang menghasilkan keputusan penanganan kebutuhan
II. TUJUAN
pasien sesegera mungkin dan berkesinambungan apabila terjadi
perubahan kondisi.
2. Untuk mengetahui respon pasien terhadap pengobatan.
3. Guna mendapatkan pengobatan dan pelayanan yang efektif.
4. Untuk pengembangan rencana keperawatan guna memenuhi
kebutuhan pasien yang telah diidentifikasi
5. Guna menentukan tindak lanjut perawatan pasien melanjutkan
pengobatan dan perawatan, rujuk ataukah pemulangan
Semua pasien gawat darurat dilakukan asesmen ulang dengan
III. KEBIJAKAN
mempertimbangkan kondisi, usia, kebutuhan pasien atau permintaan
pasien dan di dokumentasikan dalam rekam medis.
1. Dokter melakukan asessmen ulang meliputi perjalanan penyakit,
IV. PROSEDUR
keadaan umum, tanda-tanda vital, skor nyeri, respon dan efek
samping dari terapi yang diberikan, pemeriksaan fisik serta tanda
tanda kegawatan yang ada, dengan maksimal observasi selama 6
jam di IGD.
a. Pada kondisi gawat darurat (akut), asesment ulang lebih sering
dilakukan sesuai kondisi, rencana perubahan terapi,
pertimbangan pemindahan ruangan, rencana tindakan segera,
pertimbangan konsultasi dengan dokter ahli dan/atau
pertimbangan untuk transfer keluar (rujukan)
b. Pada pasien kondisi observasi, asesmen ulang dilakukan setiap 1
jam sekali atau sesuai kondisi pasien untuk menentukan rawat
inap atau pemulangan.
2. Perawat melakukan asesmen ulang pada pasien meliputi keadaan
umum, tanda-tanda vital, skor nyeri, pemeriksaan fisik, resiko jatuh
dan respon terhadap intervensi keperawatan yang dilakukan kepada
pasien.
3. Bidan melakukan asesmen ulang pada pasien meliputi keadaan
umum, tanda-tanda vital, skor nyeri, resiko jatuh, pemeriksaan fisik
(leopold, VT, TFU) pemeriksaan DJJ, dan respon terhadap
tindakan kebidanan dan medis yang dilakukan kepada pasien.
4. Dokter Penanggung jawab Pasien (DPJP) melakukan asessmen
ulang terhadap pasien selama pasien berada di IGD dengan interval
waktu tertentu.
5. Dokumentasikan segala tindakan dan asesmen ulang pada lembar
rekam medis pasien, melipiti : nama pelaksana, tanggal/jam,
tindakan/asesmen ulang, perubahan terapi yang mungkin terjadi,
terapi dari dokter ahli jika ada, serta tanda tangan pelaksana.
V. UNIT TERKAIT 1. IGD

Anda mungkin juga menyukai