Tujuan bagian ini adalah untuk menggambarkan penyusunan flowchart
analitik dalam sebuah sistem pengolahan transaksi. a. Merencanakan Flowchart Pertama, kita harus mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan. Jika flowchart akan dibuat menggunakan bantuan komputer, dibutuhkan aplikasi perangkat lunak yang tepat. Jika flowchart akan digambar diatas kertas, maka dibutuhkan template flowchart dan alat tulis yang sesuai. Berikutnya, perlu ditentukan jenis flowchart seperti apa yang akan dijual. Pemilihan jenis ini mestinya didasarkan pada tujuan membuat flowchart. b. Memilih Simbol Setelah menentukan jenis flowcahart yang dibutuhkan, penting untuk memilih simbol yang akan digunakan untuk menggambarkan flowchart. Simbol standar ANSI X3.5, sebagaimana telah dibahas, disarankan untuk dipakai, tetapi dalam beberapa kasus, perusahaan memiliki simbol sendiri.Auditor dan akuntan sering menggunakan flowchart semacam ini dengan tujuan untuk menganalisis pengendalian internal dalam sebuah sistem. c. Analisis Sistem Ketika menyiapkan berbagai tipe flowchart, penting untuk meninjau data yang akan digambar untuk mendapatkan pemahaman yang baik mengenai deskripsi sebuah sistem. Ketika mempersiapkan pembuatan analitik, perlu untuk menentukan entitas apa yang akan digambarkan sebagai kolem yang terpisah biasanya hanya entitas yang aktivitas pengolahan datanya yang akan digambarkan secara rinci. Ada tiga entitas yang perlu dipisahkan terkait dengan analisis terhadap sistem yang akan digambar dalam bahasan ini: kasir, petugas buku besar dan petugas piutang dagang. Sebenarnya masih ada entitas lainnya yaitu konsumen dan bank, tetapi karena tidak ada aktivitas pengolahan yang akan digambarkan dengan cara yang berbeda. Tahap selanjutnya dalam analisis adalah mengidentifikasi dokumen yang terlibat dalam proses pengolahan. Ada enam dokumen yang terlibat dalam ilustrasi sistem ini: pembayaran kas, surat pemberitahuan dari pelanggan, batch kontrol total, slip setoran, buku besar, dan buku piutang dagang.