MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pasar Modal
DOSEN PENGAMPU : Dr. Rani Sri Agustina, SH., MH.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................4
2.2 Tugas, Wewenang, dan Kedudukan OJK dan BAPEPAM-LK Dalam Pasar
Modal..............................................................................................................6
BAB III..................................................................................................................23
iii
3.1 Kesimpulan...................................................................................................23
3.2 Saran.............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23
REPORT................................................................................................................23
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Akan tetapi, pada tanggal 22 November 2011 DPR telah mensahkan Undang-
Undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan. Otoritas Jasa
1
2
Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen dan
bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan
wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan dalam sektor
jasa keuangan.
Lebih dari itu, OJK dibentuk dan dilandasi dengan prinsip-prinsip tata kelola
yang baik, yang meliputi independensi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
transparasi, dan kewajaran (fairness). Secara kelembagaan, OJK berada di luar
pemerintah, yang dapat bermakna bahwa OJK tidak menjadi bagian dari kekuasaan
pemerintah. Namun tidak menutup kemungkinan adanya unsur-unsur pemerintah
karena pada hakikatnya OJK merupakan otoritas yang memiliki relasi dan
keterkaitan yang kuat dengan otoritas lain, dalam hal ini otoritas fiskal dan moneter.
Oleh sebab itu, lembaga ini juga melibatkan keterwakilan dari unsur- unsur dari
kedua otoritas tersebut secara ex-officio. Keberadaan ex-officio ini dimaksudkan
dalam rangka koordinasi, kerja sama, dan harmonisasi kebijakan di bidang fiskal,
moneter, dan sektor jasa keuangan. Ini diperlukan untuk memastikan terpeliharanya
kepentingan nasional dalam rangka persaingan global dan kesepakatan
internasional, kebutuhan koordinasi, dan pertukaran informasi demi menjaga dan
memelihara stabilitas sistem keuangan.
Dengan adanya OJK, pengawasan atas semua industri jasa keuangan akan
disatukan ke dalam satu atap, yaitu perbankan, pasar modal, asuransi, dana pensiun,
dan lembaga keuangan nonbank. Undang-undang hanya mengecualikan industri
perdagangan berjangka saja dari pengawasan OJK. Selain itu, latar belakang
3
didirikannya OJK ini juga karena makin rumitnya produk keuangan serta
pemasaran atas produk ini dilakukan lintas industri seperti produk pasar modal
(seperti reksadana) atau produk asuransi ditawarkan oleh bank.
Fungsi
4
5
2. sektor bank, sektor pasar modal serta sektor industri keuangan non-bank
(IKNB)
3. Mengambil Keputusan Mengenai Perkembangan dan Kemajuan Keuangan
: Fungsi OJK lainnya juga penting sebagai pengambil keputusan mengenai
perkembangan dan kemajuan keuangan. Pengambilan keputusan yang
diambil berasal dari berbagai sektor baik sektor bank, pasar modal,
financial technology (fintech) serta industri keuangan non-bank lainnya.
4. Melindungi Konsumen : OJK juga memiliki fungsi untuk melindungi
konsumen. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan dibentuknya OJK, yakni
mewujudkan keuangan inklusif bagi masyarakat melalui perlindungan
konsumen yang kredibel. OJK mengatur regulasi terkait kewajiban
perlindungan data masyarakat bagi pihak terkait.
Tujuan
Fungsi
2.2 Tugas, Wewenang, dan Kedudukan OJK dan BAPEPAM-LK Dalam Pasar
Modal :
2.2.1 Tugas, Wewenang, dan Kedudukan OJK
Tugas OJK
Misi OJK
1
Menjadi otoritas pasar modal dan lembaga keuangan yang amanah dan
profesional, yang mampu mewujudkan industri pasar modal dan lembaga
keuangan non bank sebagai penggerak perekonomian nasional yang tangguh
dan berdaya saing global
Misi BAPEPAM LK
atas:
1
penetapan besaran
pungutan dilakukan
dengan tetap
memperhatikan
kemampuan pihak pembiayaan dari APBN
yang melakukan diperlukan pada saat
bersumber dari APBN kegiatan di sektor pungutan dari pihak
dan pungutan dari yang melakukan
pihak yang jasa keuangan
kegiatan di industri jasa
melakukan kegiatan keuangan belum dapat
di sektor jasa mendanaiseluruh
keuangan kegiatan OJK secara
mandiri
anggaran
OJK
(d) Terbebaninya anggota pasar modal yang tidak bergerak di pasar keuangan
OJK menetapkan pungutan bagi emiten atau perusahaan terbuka yang akan
melakukan aksi korporasi. Penetapan itu tercantum dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pungutan oleh OJK.
Pemungutan tersebut memberatkan anggota pasar modal yang bukan di sektor
keuangan. Hal ini berbahaya karena perusahaan akan cenderung mencari
peraturan yang lebih sederhana di luar negeri.
(e) Kompetensi Dewan Komisioner OJK
OJK yang terdiri dari perwakilan regulator, perbankan, asuransi, dan pasar
modal, memerlukan orang yang memiliki kompetensi di semua bidang tersebut
tidak hanya spesialisasi di salah satu bidang. Kecenderungan yang terjadi ketika
rapat komisioner atau
(f) Tumpang tindih peran dan wewenang
Untuk menjalankan fungsi sebagai lembaga yang menjalankan pengawasan
sektor perbankan, OJK memiliki kewenangan melakukan pengawasan terhadap
bank di Indonesia agar tetap menjalankan kegiatan secara sehat dan mampu
memelihara kepentingan masyarakat sebagai pengguna jasa perbankan
(microprudential). Pada akhirya, OJK harus memastikan bahwa bank di
Indonesia harus berada dalam keadaan finansial dan kinerja yang sehat dan
dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat akan industri perbankan. Di sisi
lain, Bank Indonesia sebagai lembaga yang memberikan arahan mengenai
perkembangan perbankan, melakukan pengawasan terhadap bank – bank di
Indonesia agar mereka terus menunjang pertumbuhan ekonomi dan menjaga
kestabilan moneter (macroprudential). Tentu saja dalam hal ini BI harus
memastikan bahwa bank – bank tersebut turut mendukung kebijakan yang
dikeluarkan BI dalam menjaga stabilitas moneter.
(g) Transaction cost yang besar
Otoritas Jasa Keuangan telah dibentuk sebagai sebuah lembaga yang independen
dengan tugas dan fungsi utamanya untuk mengatur dan mengawasi sektor
keuangan di Indonesia menggantikan peran Bank Indonesia (pengawasan
perbankan) dan Bapepam LK (pengawasan non perbankan), sehingga peran
Bank Indonesia akan berfokus kepada stabilitas moneter dan peran Otoritas Jasa
1
3.1 Kesimpulan
Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga baru yang didirikan berdasarkan
Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Jasa Keuangan yang berfungsi
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan terhadap keseluruhan
kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara terpadu. Otoritas Jasa Keuangan
dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan
terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel; mampu mewujudkan
sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan mampu
melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Otoritas Jasa Keuangan perlu memiliki berbagai kewenangan, baik dalam rangka
pengaturan maupun pengawasan sektor jasa keuangan. Kewenangan di bidang
pengaturan diperlukan dalam mengimplementasikan berbagai ketentuan baik yang
diatur dalam UU Otoritas Jasa Keuangan maupun UU di sektor jasa keuangan
lainnya, yang ditetapkan dalam bentuk peraturan Otoritas Jasa Keuangan maupun
Peraturan Dewan Komisioner. Sedangkan dalam melaksanakan tugas pengawasan,
wewenang Otoritas Jasa Keuangan adalah melakukan pengawasan, pemeriksaan,
penyidikan, perlindungan konsumen, dan tindakan lain terhadap Lembaga Jasa
Keuangan, pelaku, atau penunjang kegiatan jasa keuangan sebagaimana dimaksud
dalam peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan. Untuk mencapai
tujuannya, OJK perlu dan harus membangun sistem koordinasi yang kuat dengan
Bank Indonesia, Kementrian Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan.
3.2 Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, maka kami dapat memberikan
saran- saran sebagai berikut :
1. Agar tidak terjadi benturan antara Bank Indonesia dan Otoritas JasaKeuangan
dalam pelaksanaan pengawasan terhadap industri perbankan, maka perlulah
adanya kejelasan mengenai pembagian tugas, wewenang, dan koordinasi antara
Bank Indonesia dengan OJK dalam pengawasan industri perbankan. Untuk
itu,
23
24
Zakky. 2019. Fungsi OJK Pengertian, Tujuan, Tugas dan Wewenang OJK.
Diakses dari https://www.zonareferensi.com/fungsi-ojk/, pada tanggal 17
September 2021 pukul 13.42
REPORT
Pertanyaan 1 (Rezky)
Jika semisal ada bank yang diawasi oleh OJK, lalu bank tersebut menjadi pailit, apakah
OJK berwenang mengajukan kepailitan terhadap bank tersebut ?
Jika orang Bapepam ada yang melakukan pelanggaran, apa yang dilakukan Bapepam
untuk menindaklanjuti itu ?
Ketika anggota BAPEPAM/ ojk melakukan pelanggaran maka mengacu pada undang
undang No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal pada pasal 5 ayat c mengandung
penjelasan bahwa Bapepam dapat memberhentikan untuk sementara waktu anggota
direksi atau komisaris Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian apabila anggota direksi atau komisaris tersebut, antara
lain :
Pertanyaan 3 (Fahruzi)
Apakah dengan adanya UU OJK, kewenangan Bapepam semuanya dialihkan ke OJK dan
terkait prosedur di pasar modal, apakah masih mengacu kepada UU Bapepam ?