Gambaran Umum Standar Akuntansi Kemhan
Gambaran Umum Standar Akuntansi Kemhan
Pemerintah (SAP)
DIDIK SETIAWAN
PERNYATAAN STANDAR BULETIN TEKNIS STANDAR
AKUNTANSI PEMERINTAHAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
1 PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan; 1 Buletin Teknis 01 tentang Neraca Awal Pemerintah Pusat
2 PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran; 2 Buletin Teknis 02 tentang Neraca Awal Pemerintah Daerah
3 Buletin Teknis 03 tentang Penyajian Laporan keuangan
PSAP 03 Laporan Arus Kas;
3 Pemerintah Daerah Sesuai Dengan SAP dengan Konversi
4 PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan; 4 Buletin Teknis 04 tentang Penyajian dan Pengungkapan Belanja
Pemerintah
5 PSAP 05 Akuntansi Persediaan; 5 Buletin Teknis 07 tentang Akuntansi Dana Bergulir
6 PSAP 06 Akuntansi Investasi; 6 Buletin Teknis 10 tentang Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
7 PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap; 7 Buletin Teknis 12 tentang Transaksi Dalam Mata Uang Asing
8 PSAP 08 Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan; 8 Buletin Teknis 13 tentang Akuntansi Hibah
9 PSAP 09 Akuntansi Kewajiban; 9 Buletin Teknis 14 tentang Akuntansi Kas
10 PSAP 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan 10 Buletin Teknis 15 tentang Akuntansi Aset Tetap Berbasis Akrual
Peristiwa Luar Biasa; dan
11 PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasian 11 Buletin Teknis 16 tentang Akuntansi Piutang Berbasis Akrual
12 Buletin Teknis 17 tentang Akuntansi Aset Tak Berwujud Berbasis
Akrual
13 Buletin Teknis 18 tentang Akuntansi Penyusutan Berbasis Akrual
Buletin Teknis 19 tentang Akuntansi Bantuan Sosial Berbasis
14 Akrual
15 Buletin Teknis 20 tentang Akuntansi Kerugian Negara/Daerah
16 Buletin Teknis 21 tentang Akuntansi Transfer Berbasis Akrual
17 Buletin Teknis 22 tentang Akuntansi Utang berbasis Akrual
18 Buletin Teknis 23 tentang Akuntansi Pendapatan Nonperpajakan
19 Buletin Teknis 24 tentang Akuntansi Pendapatan Perpajakan
PSAP NO. 01
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
TUJUAN
Laporan keuangan untuk tujuan umum
Ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan
bersama sebagian Disusun dan disajikan
besar pengguna dengan basis akrual
laporan termasuk
lembaga legislatif 4
Pendapatan
LRA vs LO
Pendapatan-LRA Pendapatan-LO
semua penerimaan
Rekening Kas Umum Negara
hak pemerintah
/Daerah yang menambah
pusat/daerah yang diakui
Saldo Anggaran Lebih
sebagai penambah ekuitas
dalam periode tahun
dalam periode tahun
anggaran yang
anggaran yang
bersangkutan yang menjadi
bersangkutan dan tidak
hak pemerintah, dan tidak
perlu dibayar kembali.
perlu dibayar kembali oleh
pemerintah. 5
Belanja vs Beban
Belanja Beban
semua pengeluaran dari
Rekening Kas Umum penurunan manfaat
Negara/Daerah yang ekonomi atau potensi jasa
mengurangi Saldo dalam periode pelaporan
Anggaran Lebih dalam yang menurunkan ekuitas,
periode tahun anggaran yang dapat berupa
bersangkutan yang tidak pengeluaran atau konsumsi
akan diperoleh aset atau timbulnya
pembayarannya kembali kewajiban.
oleh pemerintah. 6
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
Laporan
Laporan
Realisasi Neraca
Perubahan SAL
Anggaran
Laporan Laporan
Laporan Arus
Operasional Perubahan
Kas
(LO) Ekuitas
CaLK
Setiap Entitas Menyajikan Komponen-komponen
Laporan Keuangan Tersebut Kecuali
• Ekuitas awal;
• Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;
• Koreksi-koreksi yang langsung menambah/ mengurangi
ekuitas
• Ekuitas akhir.
Anggaran belanja terdiri dari apropriasi yang dijabarkan menjadi otorisasi kredit anggaran
(allotment).
pada periode
penerimaan maupun yang terjadi pada yang terjadi pada
pada periode periode penerimaan periode sebelumnya
sebelumnya
Pengeluaran diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara
• pendapatan-LO,
• beban,
• surplus/defisit dari operasi,
• surplus/defisit dari kegiatan non operasional,
• surplus/defisit sebelum pos luar biasa,
• pos luar biasa,
• surplus/defisit-LO,
pada periode
penerimaan maupun yang terjadi pada yang terjadi pada
pada periode periode penerimaan periode sebelumnya
sebelumnya
timbulnya kewajiban
Beban Transfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk
mengeluarkan uang dari entitas pelaporan kepada suatu entitas pelaporan
lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.
Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali beban, yang terjadi pada
periode beban dibukukan sebagai pengurang beban pada periode yang sama.
SURPLUS / DEFISIT LO
• Penjumlahan selisih lebih/kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan
non operasional, dan kejadian luar biasa.
TRANSAKSI DALAM MATA UANG
ASING
Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam
mata uang rupiah
Berhubungan dengan pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang jangka
Aktivitas panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi piutang jangka
Pendanaan panjang dan utang jangka panjang
Aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak termasuk dalam aktivitas operasi,
Aktivitas investasi dan pendanaan.
transitoris
PENYAJIAN LAK
Arus kas yang timbul dari transaksi mata uang asing harus dibukukan dengan
menggunakan mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal transaksi
Saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak boleh digunakan
diungkapkan dalam CaLK
PSAP NO. 04
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KETENTUAN UMUM
Setiap entitas pelaporan diharuskan untuk menyajikan CaLK
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan
untuk tujuan umum.
informasi tambahan
yang diperlukan untuk
penyajian yang wajar,
yang tidak disajikan
dalam lembar muka LK
RINCIAN CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN
Bab I Informasi Umum 5.3 Basis pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan
Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Keuangan
Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 5.4. Kebijakan Akuntansi yang Berkaitan dengan Rekening-rekening
Akuntansi
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Sistematika penyajian Catatan atas Laporan Keuangan Bab VI Penjelasan Rekening-rekening Laporan Keuangan
Bab II Ekonomi Makro 6.1 Rincian dan Penjelasan Masing-masing Rekening Laporan
Keuangan
2.1. Ekonomi Makro
6.1.1 Pendapatan
2.2. Kebijakan Keuangan
6.1.2 Belanja
2.3. Indikator Pencapaian Kinerja Fiskal dan Moneter
6.1.3 Pembiayaan
2.4. Indikator Pencapaian Kinerja Program Entitas Pelapor
6.1.4 Aset
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Fiskal dan Moneter 6.1.5 Kewajiban
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran Kinerja Fiskal dan 6.1.6 Ekuitas Dana
Moneter 6.1.7 Komponen-komponen Arus kas
3.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Kinerja
6.2. Pengungkapan atas Pos-pos Aset dan Kewajiban yang Timbul
Bab IV Ikhtisar pencapaian kinerja program entitas pelapor Sehubungan dengan Penerapan Basis Akrual atas Pendapatan dan
4.1. Ikhtisar realisasi pencapaian sasaran kinerja program entitas Belanja dan Rekonsiliasinya dengan Penerapan Basis Kas, untuk
pelapor Entitas Pelaporan yang Menggunakan Akuntansi Berbasis Akrual
Penuh.
4.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Kinerja
Bab VII Penjelasan atas Informasi non Keuangan
Bab V Kebijakan Akuntansi
5.1. Entitas pelaporan Bab VIII Penutup
5.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan
Keuangan Lampiran
INFORMASI UMUM
CaLK harus mengungkapkan informasi yang merupakan
gambaran entitas secara umum.
Untuk membantu pemahaman para pembaca laporan
keuangan, perlu ada penjelasan awal mengenai baik entitas
pelaporan maupun entitas akuntansi yang meliputi:
◦ domisili dan bentuk hukum suatu entitas serta jurisdiksi tempat entitas tersebut
berada;
◦ penjelasan mengenai sifat operasi entitas dan kegiatan pokoknya; dan
◦ ketentuan perundang-undangan yang menjadi landasan kegiatan
operasionalnya.
EKONOMI MAKRO
CaLK harus dapat membantu pembaca memahami realisasi dan
posisi keuangan entitas pelaporan secara keseluruhan, termasuk
kebijakan fiskal/keuangan dan kondisi ekonomi makro.
◦ Bagaimana perkembangan realisasi dan posisi keuangan/fiskal entitas
◦ perbedaan yang penting mengenai realisasi dan posisi keuangan/fiskal periode berjalan
bila dibandingkan dengan periode sebelumnya, dibandingkan dengan anggaran, dan
dengan rencana lainnya.
◦ Penjelasan perbedaan adalah perbedaan asumsi ekonomi makro
◦ Kebijakan pemerintah dalam peningkatan pendapatan, efisiensi belanja dan penentuan
sumber atau penggunaan pembiayaan.
◦ Asumsi-asumsi indikator ekonomi makro yang digunakan dalam penyusunan APBN
PENCAPAIAN TARGET KEUANGAN
CaLK harus dapat menjelaskan perubahan anggaran yang
penting selama periode berjalan dibandingkan dengan
anggaran yang pertama kali disetujui oleh DPR,
hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian
target yang telah ditetapkan, serta masalah lainnya.
◦ Ikhtisar pencapaian target keuangan perbandingan target sebagaimana yang
tertuang dalam APBN dengan realisasinya.
◦ informasi keuangan lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui pembaca,
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Entitas pelaporan mengungkapkan dasar penyajian laporan
keuangan dan kebijakan akuntansi dalam CaLK.
Asumsi dasar atau konsep dasar akuntansi tertentu yang mendasari
penyusunan laporan keuangan, biasanya tidak perlu diungkapkan
secara spesifik. Pengungkapan diperlukan jika entitas pelaporan
tidak mengikuti asumsi atau konsep tersebut dan disertai alasan
dan penjelasan.
Pertimbangan dan/atau pemilihan kebijakan akuntansi perlu
disesuaikan dengan kondisi entitas pelaporan. Sasaran pilihan
kebijakan yang paling tepat akan menggambarkan realitas ekonomi
entitas pelaporan secara tepat dalam bentuk keadaan keuangan
dan kegiatan.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Harus mengidentifikasikan dan menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang
digunakan dan metode-metode penerapannya yang secara material
mempengaruhi penyajian LRA, Laporan Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, dan
Laporan Perubahan Ekuitas. Pengungkapan juga harus meliputi pertimbangan-
pertimbangan penting yang diambil dalam memilih prinsip-prinsip yang sesuai.
kebijakan akuntansi pada Catatan atas Laporan Keuangan menjelaskan:
◦ Entitas pelaporan;
◦ Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan;
◦ Dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan;
◦ sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan ini diterapkan oleh suatu entitas pelaporan pada
masa transisi.
◦ setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan
keuangan.
KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PERLU
DIPERTIMBANGKAN UNTUK DISAJIKAN
◦ Pengakuan pendapatan-LRA; ◦ Persediaan, baik yang untuk dijual
◦ Pengakuan pendapatan-LO; maupun untuk dipakai sendiri;
◦ Pengakuan belanja; ◦ Pembentukan dana cadangan;
◦ Pengakuan beban; ◦ Pembentukan dana kesejahteraan
◦ Prinsip-prinsip penyusunan laporan pegawai;
konsolidasian; ◦ Penjabaran mata uang asing dan
◦ Investasi; lindung nilai.
◦ Pengakuan dan ◦ Kebijakan kapitalisasi pengeluaran;
penghentian/penghapusan aset ◦ Kemitraan dengan pihak ketiga;
berwujud dan tidak berwujud; ◦ Biaya penelitian dan pengembangan;
◦ Kontrak-kontrak konstruksi; ◦ Persediaan, baik yang untuk dijual
◦ Kebijakan kapitalisasi pengeluaran; maupun untuk dipakai sendiri;
◦ Kemitraan dengan pihak ketiga; ◦ Pembentukan dana cadangan;
◦ Biaya penelitian dan pengembangan; ◦ Pembentukan dana kesejahteraan
pegawai;
◦ Penjabaran mata uang asing dan
lindung nilai.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan dan
Pengungkapan Kebijakan Akuntansi Keuangan
Kebijakan akuntansi dapat menjadi signifikan
walaupun nilai pos-pos yang disajikan dalam
periode berjalan dan sebelumnya tidak material.
Selain itu, perlu pula diungkapkan kebijakan
akuntansi yang dipilih dan diterapkan yang tidak
diatur dalam Standar ini.
Komitmen atau kontinjensi yang tidak dapat disajikan pada Neraca; dan
Kejadian yang mempunyai dampak sosial, misalnya adanya pemogokan yang harus
ditanggulangi pemerintah.
Komitmen/kejadian kontinjensi yang umumnya berkaitan dengan litigasi, penuntutan
atau penggugatan yang menjadikan pemerintah sebagai pihak tergugat.
Kejadian kontinjensi yang berkemungkinan mendatangkan keuntungan bagi
pemerintah, tidak perlu dicatatkan.
PENGUNGKAPAN PERSEDIAAN
Kebijakan akuntansi yang digunakan
dalam pengukuran persediaan
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
• Penambahan;
• Pelepasan;
• Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;
• Mutasi aset tetap lainnya.
• Nilai penyusutan;
• Metode penyusutan yang digunakan;
• Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
• Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode;
PENGUNGKAPAN ASET TETAP
Eksistensi dan batasan hak milik
atas aset tetap
Retensi
PENGUNGKAPAN KEWAJIBAN
Jumlah saldo kewajiban Jumlah saldo kewajiban
Harus diungkapkan
jangka pendek dan utang pemerintah
secara rinci dalam
jangka panjang berdasarkan jenis
bentuk daftar skedul
berdasarkan pemberi sekuritas dan jatuh
utang
pinjaman temponya
Konsekuensi
Bunga pinjaman yang Perjanjian
penyelesaian kewajiban
berlaku restrukturisasi utang
sebelum jatuh tempo
Biaya pinjaman
Jumlah tunggakan (perlakuan, jumlah
pinjaman yang dikapitalisasi,
tingkat kapitalisasi)
PSAP NO. 05
AKUNTANSI PERSEDIAAN
61
PERSEDIAAN
Aset lancar dalam bentuk barang
atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan operasional pemerintah,
dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual dan/atau
diserahkan dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat.
CAKUPAN PERSEDIAAN
Barang
Barang atau Barang
dalam
perlengkapan yang
proses
(supplies) disimpan
produksi
untuk dijual
yang
yang digunakan atau diserahkan
yang akan dimaksudkan
dalam rangka kepada
digunakan untuk dijual
kegiatan masyarakat
dalam proses atau diserahkan
operasional dalam rangka
produksi; kepada
pemerintah; kegiatan
masyarakat;
pemerintahan.
CONTOH PERSEDIAAN
Bahan untuk
Barang konsumsi Amunisi Suku cadang
pemeliharaan
Persediaan diperoleh =
Harga pokok produksi Biaya Langsung + biaya tidak langsung
dengan memproduksi
sendiri
Nilai wajar =
Persediaan diperoleh Nilai tukar aset secara wajar
dengan cara lain, misalnya
donasi/rampasan
PENGUKURAN PERSEDIAAN
Perpetual Periodik
• Pengukuran pemakaian persediaan • Pengukuran persediaan dihitung
dihitung berdasarkan catatan jumlah unit berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu
yang dipakai dikalikan nilai per unit sesuai dengan cara saldo awal persediaan
metode penilaian yang digunakan ditambah pembelian atau perolehan
persediaan dikurangi dengan saldo akhir
persediaan dikalikan nilai per unit sesuai
dengan metode penilaian persediaan.
PENGUNGKAPAN PERSEDIAAN
Kebijakan akuntansi yang digunakan
dalam pengukuran persediaan
Konstruksi
Jalan, Irigasi, Aset Tetap
dalam
dan Jaringan Lainnya
Pengerjaan
PENGAKUAN ASET TETAP
Aset Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan
dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal;
• Berwujud;
• Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan;
• Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
• Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas
• Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.
Akan andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah.
PENGUKURAN ASET TETAP
Biaya pengiriman
Biaya persiapan awal dan biaya Biaya pemasangan
tempat simpan dan (instalation cost)
bongkar muat
Biaya profesional
seperti arsitek dan Biaya konstruksi
insinyur
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
TANAH
Harga pembelian atau biaya pembebasan tanah
biaya lainnya yang dikeluarkan maupun yang masih harus dikeluarkan sampai
tanah tersebut siap pakai
Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang
dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
PERALATAN DAN MESIN
Harga pembelian
Biaya pengangkutan
Biaya instalasi
Biaya pengurusan
Harga pembelian
IMB, notaris dan
atau biaya konstruksi,
pajak
79
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
Biaya permulaan
(start-up cost) dan
pra-produksi
Biaya Administrasi
serupa kecuali
dan biaya umum
biaya tersebut
lainnya
perlu untuk
membawa aset ke
kondisi kerjanya.
PEROLEHAN SECARA GABUNGAN
Metode saldo
Metode unit
Metode garis menurun ganda
produksi (unit of
lurus (straight (double
production
line method) declining
method)
method)
Penetapan Masa Manfaat Aset Tetap
Masa manfaat aset tetap yang dapat disusutkan
harus ditinjau secara periodik dan jika terdapat
perbedaan besar dari estimasi sebelumnya,
penyusutan periode sekarang dan yang akan
datang harus dilakukan penyesuaian
Merupakan aset tetap yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah yang
karena umur dan kondisinya harus dilindungi oleh peraturan yang berlaku
dari segala macam tindakan yang dapat merusak aset tetap tersebut
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:
• Penambahan;
• Pelepasan;
• Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai
• Mutasi aset tetap lainnya.
• Nilai penyusutan;
• Metode penyusutan yang digunakan;
• Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
• Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode;
PENGUNGKAPAN
Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap;
Peralatan 80.000.000
Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi dan jaringan
Aset Tetap Lainnya
104
KASUS-KASUS KEPEMILIKAN TANAH
Dikuasai dan/atau digunakan ▪ Tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan sebagai
oleh pemerintah namun belum aset tetap tanah pada neraca pemerintah.
ada bukti kepemilikan yang sah ▪ Diungkapkan secara memadai dalam CaLK
Tanah dimiliki oleh ▪ Tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan sebagai
pemerintah, namun dikuasai aset tetap tanah pada neraca pemerintah
dan/atau digunakan oleh pihak ▪ Diungkapkan secara memadai dalam CaLK bahwa tanah
lain tersebut dikuasai pihak lain
Tanah dimiliki oleh suatu ▪ Dicatat dan disajikan pada neraca entitas pemerintah
entitas pemerintah, namun yang mempunyai bukti kepemilikan, serta diungkapkan
dikuasai dan/atau digunakan di CaLK.
oleh entitas pemerintah yang ▪ Entitas pemerintah yang menguasai dan/atau
lain menggunakan tanah cukup mengungkapkan tanah
tersebut secara memadai dalam CaLK
TANAH WAKAF
Tanah yang digunakan/dipakai oleh
instansi pemerintah yang berstatus
tanah wakaf tidak disajikan dan
dilaporkan sebagai aset tetap
tanah pada neraca pemerintah,
melainkan cukup diungkapkan
secara memadai pada CaLK.
RENOVASI ASET TETAP Bultek
Merupakan perbaikan aset tetap dilingkungan satuan kerja pada K/L yang memenuhi syarat
Milik sendiri kapitalisasi.
Sampai dengan tanggal pelaporan belum selesai dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya
namun belum diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP
Apabila renovasi telah selesai sebelum tanggal pelaporan akan dibukukan sebagai aset tetap lainnya-
Bukan milik- aset renovasi dan disajikan di neraca sebagai kelompok aset tetap.
dalam lingkup
Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai dikerjakan, atau sudah
entitas selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP.
pelaporan Pada akhir tahun anggaran, aset renovasi ini seyogyanya diserahkan pada pemilik
Apabila renovasi telah selesai dilakukan sebelum tanggal pelaporan akan dibukukan sebagai aset
Bukan milik- tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca sebagai kelompok aset tetap.
di luar lingkup
Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai dikerjakan, atau sudah
entitas selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP.
pelaporan Pada akhir masa perjanjian pinjam pakai atau sewa, aset renovasi ini seyogyanya diserahkan pada
pemilik
Bultek
112
KONTRAK KONSTRUKSI MELIPUTI
kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung
dengan perencanaan konstruksi aset, seperti jasa arsitektur;
114
PENYATUAN DAN SEGMENTASI
KONTRAK KONSTRUKSI
Suatu kontrak dapat • Aset tambahan
berisi klausul yang tersebut berbeda
memungkinkan secara signifikan
konstruksi aset tambahan dalam rancangan,
atas permintaan pemberi teknologi, atau fungsi
kerja atau dapat diubah dengan aset yang
sehingga konstruksi aset tercakup dalam
tambahan dapat
dimasukkan ke dalam
kontrak semula; atau
kontrak tersebut. • Harga aset tambahan
Konstruksi tambahan tersebut ditetapkan
diperlakukan sebagai tanpa
suatu kontrak konstruksi memperhatikan
jika: harga kontrak semula
115
PENGAKUAN KDP
besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonomi masa yang akan datang berkaitan
dengan aset tersebut akan diperoleh;
116
PENGUKURAN BIAYA KONSTRUKSI
Secara Swakelola:
• biaya yang berhubungan langsung dengan konstruksi;
• biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan
dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut;
• biaya lain yang secara khusus dibebankan sehubungan konstruksi ybs.
Secara Kontrak:
• Termin yang telah dibayarkan;
• Kewajiban yang msh harus dibayar;
• Pembayaran klaim kepada kontraktor/pihak ketiga, misalnya klaim
karena keterlambatan yang disebabkan oleh pemberi kerja
KAPITALISASI BIAYA PINJAMAN
Jika konstruksi dibiayai dari pinjaman maka biaya pinjaman yang timbul
selama masa konstruksi dikapitalisasi dan menambah biaya konstruksi,
sepanjang biaya tersebut dapat diidentifikasikan dan ditetapkan secara
andal.
118
KAPITALISASI BIAYA PINJAMAN
Apabila kegiatan pembangunan konstruksi dihentikan
sementara tidak disebabkan oleh hal-hal yang bersifat force
majeur maka biaya pinjaman yang dibayarkan selama masa
pemberhentian sementara pembangunan konstruksi
dikapitalisasi.
119
PENGUNGKAPAN KDP
120
PENYELESAIAN KDP
129
PENGUKURAN KEWAJIBAN
130
UTANG KEPADA PIHAK KETIGA
Pada saat pemerintah menerima hak atas
barang, termasuk barang dalam perjalanan
yang telah menjadi haknya, pemerintah
harus mengakui kewajiban atas jumlah yang
belum dibayarkan untuk barang tersebut
131
UTANG TRANSFER
132
UTANG BUNGA
Utang bunga atas utang pemerintah harus dicatat sebesar
biaya bunga yang telah terjadi dan belum dibayar
133
UTANG PFK
Pada akhir periode pelaporan, saldo
pungutan/potongan berupa PFK yang
belum disetorkan kepada pihak lain harus
dicatat pada laporan keuangan sebesar
jumlah yang masih harus disetorkan
134
BAGIAN LANCAR UTANG JANGKA
PANJANG
135
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Utang pemerintah harus diungkapkan secara rinci dalam
bentuk daftar skedul utang
136
PSAP NO. 10
KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI,
DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
KOREKSI KESALAHAN
138
KOREKSI KESALAHAN
139
KOREKSI KESALAHAN
Tidak berulang
Pembetulan pada akun pendapatan-LRA atau akun belanja maupun akun pendapatan-LO atau akun
beban periode yang bersangkutan
141
KOREKSI KESALAHAN ATAS BELANJA
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Laporan keuangan sudah terbit
Mempengaruhi posisi kas (menambah/mengurang saldo kas)
142
KOREKSI KESALAHAN ATAS
PEROLEHAN ASET SELAIN KAS
Tidak berulang
145
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENERIMAAN
PENDAPATAN-LO
Tidak berulang
Informasi penting dalam operasi yang tidak dilanjutkan misalnya hakikat operasi,
kegiatan, program, proyek yang dihentikan, tanggal efektif penghentian, cara
penghentian, pendapatan dan beban tahun berjalan sampai tanggal penghentian
apabila dimungkinkan, dampak sosial atau dampak pelayanan, pengeluaran aset atau
kewajiban terkait pada penghentian apabila ada harus diungkapkan pada CALK.
OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
Agar laporan Keuangan disajikan secara komperatif , suatu segmen yang
dihentikan itu harus dilaporkan dalam Laporan Keuangan walaupun
berjumlah nol untuk tahun berjalan. Dengan demikian, operasi yang
dihentikan tampak pada Laporan Keuangan. (par 48)
Pendapatan dan beban operasi yang dihentikan pada suatu tahun berjalan,
diakuntansikan dan dilaporkan seperti biasa, seolah-olah operasi itu berjalan
sampai akhir tahun Laporan Keuangan. Pada umumnya entitas membuat
rencana penghentian, meliputi jadwal penghentian bertahap atau sekaligus,
resolusi masalah legal, lelang, penjualan, hibah dan lain-lain. (par 49)
Bukan Penghentian Operasi bila
Penghentian suatu program, kegiatan, proyek, segmen secara
evolusioner/alamiah.