Anda di halaman 1dari 156

Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP)
DIDIK SETIAWAN
PERNYATAAN STANDAR BULETIN TEKNIS STANDAR
AKUNTANSI PEMERINTAHAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN
1 PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan; 1 Buletin Teknis 01 tentang Neraca Awal Pemerintah Pusat
2 PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran; 2 Buletin Teknis 02 tentang Neraca Awal Pemerintah Daerah
3 Buletin Teknis 03 tentang Penyajian Laporan keuangan
PSAP 03 Laporan Arus Kas;
3 Pemerintah Daerah Sesuai Dengan SAP dengan Konversi
4 PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan; 4 Buletin Teknis 04 tentang Penyajian dan Pengungkapan Belanja
Pemerintah
5 PSAP 05 Akuntansi Persediaan; 5 Buletin Teknis 07 tentang Akuntansi Dana Bergulir
6 PSAP 06 Akuntansi Investasi; 6 Buletin Teknis 10 tentang Akuntansi Belanja Bantuan Sosial
7 PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap; 7 Buletin Teknis 12 tentang Transaksi Dalam Mata Uang Asing
8 PSAP 08 Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan; 8 Buletin Teknis 13 tentang Akuntansi Hibah
9 PSAP 09 Akuntansi Kewajiban; 9 Buletin Teknis 14 tentang Akuntansi Kas
10 PSAP 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan 10 Buletin Teknis 15 tentang Akuntansi Aset Tetap Berbasis Akrual
Peristiwa Luar Biasa; dan
11 PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasian 11 Buletin Teknis 16 tentang Akuntansi Piutang Berbasis Akrual
12 Buletin Teknis 17 tentang Akuntansi Aset Tak Berwujud Berbasis
Akrual
13 Buletin Teknis 18 tentang Akuntansi Penyusutan Berbasis Akrual
Buletin Teknis 19 tentang Akuntansi Bantuan Sosial Berbasis
14 Akrual
15 Buletin Teknis 20 tentang Akuntansi Kerugian Negara/Daerah
16 Buletin Teknis 21 tentang Akuntansi Transfer Berbasis Akrual
17 Buletin Teknis 22 tentang Akuntansi Utang berbasis Akrual
18 Buletin Teknis 23 tentang Akuntansi Pendapatan Nonperpajakan
19 Buletin Teknis 24 tentang Akuntansi Pendapatan Perpajakan
PSAP NO. 01
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
TUJUAN
Laporan keuangan untuk tujuan umum

Ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan
bersama sebagian Disusun dan disajikan
besar pengguna dengan basis akrual
laporan termasuk
lembaga legislatif 4
Pendapatan
LRA vs LO
Pendapatan-LRA Pendapatan-LO
semua penerimaan
Rekening Kas Umum Negara
hak pemerintah
/Daerah yang menambah
pusat/daerah yang diakui
Saldo Anggaran Lebih
sebagai penambah ekuitas
dalam periode tahun
dalam periode tahun
anggaran yang
anggaran yang
bersangkutan yang menjadi
bersangkutan dan tidak
hak pemerintah, dan tidak
perlu dibayar kembali.
perlu dibayar kembali oleh
pemerintah. 5
Belanja vs Beban

Belanja Beban
semua pengeluaran dari
Rekening Kas Umum penurunan manfaat
Negara/Daerah yang ekonomi atau potensi jasa
mengurangi Saldo dalam periode pelaporan
Anggaran Lebih dalam yang menurunkan ekuitas,
periode tahun anggaran yang dapat berupa
bersangkutan yang tidak pengeluaran atau konsumsi
akan diperoleh aset atau timbulnya
pembayarannya kembali kewajiban.
oleh pemerintah. 6
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
Laporan
Laporan
Realisasi Neraca
Perubahan SAL
Anggaran

Laporan Laporan
Laporan Arus
Operasional Perubahan
Kas
(LO) Ekuitas

CaLK
Setiap Entitas Menyajikan Komponen-komponen
Laporan Keuangan Tersebut Kecuali

Laporan Arus Kas


• hanya oleh entitas yang mempunyai fungsi
perbendaharaan umum
Laporan Perubahan SAL
• hanya oleh Bendahara Umum Negara/Daerah
dan entitas pelaporan yang menyusun
laporan keuangan konsolidasiannya.
LAPORAN PERUBAHAN SAL

Menyajikan secara komparatif dengan


periode sebelumnya pos-pos berikut
• Saldo Anggaran Lebih awal
• Penggunaan Saldo Anggaran Lebih
• Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran tahun
berjalan
• Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya
• Saldo Anggaran Lebih Akhir
NERACA

Menggambarkan posisi keuangan


pemerintah mengenai aset,
kewajiban, dan ekuitas dana pada
tanggal tertentu.
LAPORANARUS KAS
Menyajikan informasi mengenai sumber,
penggunaan, perubahan kas dan setara kas
pada tanggal pelaporan.

Disajikan oleh entitas yang mempunyai


fungsi perbendaharaan umum

Arus masuk dan keluar kas diklasifikasikan


berdasarkan aktivitas operasi, investasi,
pendanaan, dan transitoris
LAPORAN OPERASIONAL
Merupakan Laporan yang menyajikan pos-pos
sebagai berikut
• Pendapatan-LO dari kegiatan operasional;
• Beban dari kegiatan operasional ;
• Surplus/defisit dari Kegiatan Non Operasional, bila ada;
• Pos luar biasa, bila ada;
• Surplus/defisit-LO.

Kegiatan dapat dianalisis menurut klasifikasi


ekonomi atau fungsi.
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Merupakan Laporan yang menyajikan pos-pos:

• Ekuitas awal;
• Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan;
• Koreksi-koreksi yang langsung menambah/ mengurangi
ekuitas
• Ekuitas akhir.

Rincian dari unsur dalam LPE disajikan dalam


CALK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis
atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA,
Laporan Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, dan LPE.

Disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam LRA,


Laporan Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, dan LPE
harus mempunyai referensi silang dengan informasi
terkait dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Informasi umum entitas pelaporan dan entitas akuntansi

Informasi tentang kebijakan fisal / keuangan

Ikhtisar pencapaian target keuangan

Dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi

Informasi yang diharuskan PSAP yang belum disajikan

Informasi lainnya untuk penyajian yang wajar


PSAP NO. 02
LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Merupakan salah satu komponen laporan
keuangan pemerintah yang menyajikan
informasi tentang realisasi dan anggaran
entitas pelaporan secara tersanding untuk
suatu periode tertentu.

Menyediakan informasi mengenai realisasi


pendapatan-LRA, belanja, transfer,
surplus/defisit-LRA, dan pembiayaan dari
suatu entitas pelaporan yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggarannya.
MENGGUNAKAN “BASIS KAS” mengakui
Pendapatan- • diterima pada rekening Kas Umum
LRA Negara

• terjadinya pengeluaran dari


Belanja rekening Kas Umum Negara

Penerimaan • diterima pada rekening Kas Umum


pembiayaan Negara

Pengeluaran • dikeluarkan dari rekening Kas Umum


pembiayaan Negara
INFORMASI YANG DISAJIKAN DALAM
LRA
Menyajikan klasifikasi
• pendapatan menurut jenis pendapatan
LRA.

• klasifikasi belanja menurut jenis belanja


LRA.

Klasifikasi belanja menurut fungsi


disajikan dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.
AKUNTANSI ANGGARAN

Merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian manajemen yang digunakan


untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.

Anggaran pendapatan meliputi estimasi pendapatan yang dijabarkan menjadi alokasi


estimasi pendapatan.

Anggaran belanja terdiri dari apropriasi yang dijabarkan menjadi otorisasi kredit anggaran
(allotment).

Anggaran pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan

Diselenggarakan pada saat anggaran disahkan dan anggaran dialokasikan


AKUNTANSI PENDAPATAN LRA
Berdasarkan azas bruto
• membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat
jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran)
• dapat dikecualikan dalam hal besaran pengurang
terhadap pendapatan-LRA bruto (biaya) bersifat variabel
terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat
dianggarkan terlebih dahulu dikarenakan proses belum
selesai.
• dalam hal BLU, pendapatan diakui dengan mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengembalian atas penerimaan
pendapatan-LRA
Sifatnya sistemik
(normal) dan Sifatnya tidak berulang (non-recurring)
berulang (recurring)

pada periode
penerimaan maupun yang terjadi pada yang terjadi pada
pada periode periode penerimaan periode sebelumnya
sebelumnya

pengurang pengurang Saldo


pengurang Pendapatan-LRA Anggaran Lebih pada
pendapatan-LRA pada periode yang periode
sama ditemukannya
AKUNTANSI BELANJA
Diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas umum Negara

Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan belanjanya terjadi


pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit
yang mempunyai fungsi perbendaharaan.

Belanja BLU diakui dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan


yang mengatur BLU

Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja),


organisasi, dan fungsi
AKUNTANSI PEMBIAYAAN
Seluruh transaksi (penerimaan/pengeluaran) yang perlu dibayar atau akan
diterima kembali, yang dimaksudkan untuk menutup defisit atau memanfaatkan
surplus anggaran.
Penerimaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara dan
dicatat Berdasar azas bruto

Pengeluaran diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara

Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadangan yang bersangkutan

Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang bersangkutan


TRANSAKSI DALAM MATA UANG
ASING
Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam
mata uang rupiah

Dicatat berdasarkan kurs tengah bank sental pada tanggal


transaksi

Jika tidak tersedia dana dalam mata uang asing, dicatat


sebesar rupiah yang digunakan untuk memperoleh valuta
asing tersebut
LRA DALAM AKUNTANSI BERBASIS
AKRUAL
LRA dihasilkan dari siklus anggaran yang sebaiknya tidak
disatukan dengan siklus akuntansi.

Untuk siklus anggaran, yang dicatat hanyalah transaksi


anggaran dan harus sesuai dengan pos anggarannya

Untuk penerimaan dan pengeluaran yang tidak terkait


dengan kas tidak dicatat dalam LRA. Dapat dimasukkan
dalam informasi tambahan LRA.
PSAP 12
LAPORAN OPERASIONAL
STRUKTUR LAPORAN OPERASIONAL
Pendapatan-LO (dari kegiatan Beban (dari kegiatan
operasional) operasional)
• Hak pemerintah • Penurunan manfaat ekonomi/potensi
• Diakui sebagai penambah ekuitas jasa dalam periode pelaporan
• Dalam tahun anggaran yg • menurunkan ekuitas
bersangkutan • berupa pengeluaran/ konsumsi aset
• Tidak perlu dibayar kembali atau timbulnya kewajiban

Kegiatan Non Operasional Pos Luar Biasa


• Sifatnya tidak rutin, termasuk • Pendapatan/Beban yg bukan n
surplus/defisit dari penjualan aset operasi biasa
non lancar dan penyelesaian • Tidak diharapkan sering/rutin terjadi
kewajiban jangka panjang • Di luar kendali/ pengaruh entitas ybs
• Sifat & jumlah diungkap dalam CalK
STRUKTUR DAN ISI

Menyajikan berbagai unsur

• pendapatan-LO,
• beban,
• surplus/defisit dari operasi,
• surplus/defisit dari kegiatan non operasional,
• surplus/defisit sebelum pos luar biasa,
• pos luar biasa,
• surplus/defisit-LO,

Ditambahkan pos, judul, dan sub jumlah lainnya apabila diwajibkan


oleh Pernyataan SAP, atau apabila penyajian tersebut diperlukan untuk
menyajikan LO secara wajar
PENDAPATAN LO
Diklasifikasikan menurut sumber pendapatan.
Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto
Untuk besaran pengurang (biaya) yang bersifat variabel terhadap
pendapatan dan tidak dapat di estimasi terlebih dahulu dikarenakan proses
belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.
Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui dengan mengacu pada
peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.
KOREKSI KESALAHAN PENDAPATAN
Sifatnya sistemik
(normal) dan Sifatnya tidak berulang (non-recurring)
berulang (recurring)

pada periode
penerimaan maupun yang terjadi pada yang terjadi pada
pada periode periode penerimaan periode sebelumnya
sebelumnya

pengurang pengurang Equitas


pengurang
Pendapatan-LO pada pada periode
pendapatan-LO
periode yang sama ditemukannya
BEBAN DIAKUI SAAT

timbulnya kewajiban

terjadinya konsumsi aset

terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

Untuk BLU diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan


yang mengatur mengenai badan layanan umum.
AKUNTANSI BEBAN

Beban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi.

Beban Transfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk
mengeluarkan uang dari entitas pelaporan kepada suatu entitas pelaporan
lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.

Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali beban, yang terjadi pada
periode beban dibukukan sebagai pengurang beban pada periode yang sama.

Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas beban dibukukan


dalam pendapatan lain-lain. Dalam hal mengakibatkan penambahan beban
dilakukan dengan pembetulan pada akun ekuitas.
KOMPONEN LAPORAN OPERASIONAL

SURPLUS DEFISIT KEGIATAN NON OPERASIONAL


• Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin perlu dikelompokkan tersendiri dalam
kegiatan non operasional.
• Selisih lebih/kurang antara surplus/defisit dari kegiatan operasional dan surplus/defisit
dari kegiatan non operasional merupakan surplus/defisit sebelum pos luar biasa.

POS LUAR BIASA


• Disajikan terpisah dari pos-pos lainnya dalam Laporan Operasional dan disajikan
sesudah Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa.
• Sifat dan jumlah rupiah kejadian luar biasa harus diungkapkan pula dalam Catatan atas
Laporan Keuangan.

SURPLUS / DEFISIT LO
• Penjumlahan selisih lebih/kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, kegiatan
non operasional, dan kejadian luar biasa.
TRANSAKSI DALAM MATA UANG
ASING
Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam
mata uang rupiah

Dicatat berdasarkan kurs tengah bank sental pada tanggal


transaksi

Jika tidak tersedia dana dalam mata uang asing, dicatat


sebesar rupiah yang digunakan untuk memperoleh valuta
asing tersebut
TRANSAKSI DALAM BENTUK BARANG
DAN JASA

Transaksi pendapatan-LO dan beban dalam bentuk


barang/jasa harus dilaporkan dalam Laporan
Operasional dengan cara menaksir nilai wajar
barang/jasa tersebut pada tanggal transaksi.

Transaksi ini harus diungkapkan pada Catatan atas


Laporan Keuangan sehingga dapat memberikan
semua informasi yang relevan mengenai bentuk
dari pendapatan dan beban.
LAPORAN OPERASIONAL
Keterkaitan laporan keuangan mengingat dual basis penganggaran dan
pelaporan.

Keterkaitan laporan keuangan, terutama Laporan Operasional, dengan


laporan kinerja

Laporan Operasional disusun untuk melengkapi pelaporan dan siklus


akuntansi berbasis akrual sehingga :
• Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca mempunyai keterkaitan yang
dapat dipertanggungjawabkan
• Laporan pertanggungjawaban anggaran dapat dibedakan dengan laporan kinerja keuangan
• Dapat diketahui kinerja operasional pemerintah untuk periode pelaporan tertentu
• Laporan Operasional mempunyai nilai prediktif karena informasinya dapat digunakan untuk
memprediksi pendapatan LO yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah
dalam periode mendatang
PSAP NO. 03
LAPORAN ARUS KAS
KAS DAN SETARA KAS
Kas dan setara kas harus disajikan dalam laporan arus
kas

Suatu investasi yang mempunyai masa jatuh tempo tiga


bulan atau kurang disebut setara kas

Mutasi antar pos-pos kas dan setara kas tidak


diinformasikan

Mengungkapkan komponen kas dan setara kas yang


jumlahnya sama di neraca
PENYAJIAN LAK
Untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi
Aktivitas
operasi Merupakan indikator kemampuan operasi pemerintah dalam menghasilkan kas untuk
membiayai aktivitas operasionalnya di masa yad tanpa mengandalkan sumber pendanaan
dari luar
Untuk perolehan dan pelepasan aset tetap serta investasi lainnya yang tidak termasuk
Aktivitas dalam setara kas
Investasi Dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya ekonomi yang bertujuan untuk
meningkatkan dan mendukung pelayanan pemerintah kepada masyarakat di masa yad.

Berhubungan dengan pemberian piutang jangka panjang dan/atau pelunasan utang jangka
Aktivitas panjang yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi piutang jangka
Pendanaan panjang dan utang jangka panjang

Aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak termasuk dalam aktivitas operasi,
Aktivitas investasi dan pendanaan.
transitoris
PENYAJIAN LAK
Arus kas yang timbul dari transaksi mata uang asing harus dibukukan dengan
menggunakan mata uang rupiah berdasarkan kurs pada tanggal transaksi

Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasikan akibat perubahan kurs


mata uang asing tidak akan mempengaruhi arus kas

Transaksi operasi, investasi, dan pendanaan yang tidak mengakibatkan


penerimaan atau pengeluaran kas dan setara kas tidak dilaporkan dalam LAK
tetapi harus diungkapkan dalan CaLK

Saldo kas dan setara kas yang signifikan yang tidak boleh digunakan
diungkapkan dalam CaLK
PSAP NO. 04
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KETENTUAN UMUM
Setiap entitas pelaporan diharuskan untuk menyajikan CaLK
sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan
untuk tujuan umum.

CaLK dimaksudkan agar laporan keuangan dapat dipahami


oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk
pembaca tertentu ataupun manajemen entitas pelaporan.

Pengungkapan basis akuntansi dan kebijakan akuntansi


yang diterapkan akan membantu pembaca menghindari
kesalahpahaman dalam memahami laporan keuangan
STRUKTUR DAN ISI
Ikhtisar pencapaian
Informasi tentang
Informasi umum tentang target keuangan selama
kebijakan
Entitas Pelaporan dan tahun pelaporan, berikut
fiskal/keuangan dan
Entitas Akuntansi kendala dan hambatan
ekonomi makro
yang dihadapi

Informasi tentang dasar


Informasi yang
penyusunan LK dan Rincian dan penjelasan
diharuskan oleh PSAP
kebijakan akuntansi yang masing-masing pos yang
yang belum disajikan
dipilih untuk diterapkan disajikan pada lembar
dalam lembar muka
atas kejadian penting muka laporan keuangan
laporan keuangan;
lainnya

informasi tambahan
yang diperlukan untuk
penyajian yang wajar,
yang tidak disajikan
dalam lembar muka LK
RINCIAN CATATAN ATAS LAPORAN
KEUANGAN
Bab I Informasi Umum 5.3 Basis pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan
Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan Keuangan
Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 5.4. Kebijakan Akuntansi yang Berkaitan dengan Rekening-rekening
Akuntansi
Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan
Sistematika penyajian Catatan atas Laporan Keuangan Bab VI Penjelasan Rekening-rekening Laporan Keuangan

Bab II Ekonomi Makro 6.1 Rincian dan Penjelasan Masing-masing Rekening Laporan
Keuangan
2.1. Ekonomi Makro
6.1.1 Pendapatan
2.2. Kebijakan Keuangan
6.1.2 Belanja
2.3. Indikator Pencapaian Kinerja Fiskal dan Moneter
6.1.3 Pembiayaan
2.4. Indikator Pencapaian Kinerja Program Entitas Pelapor
6.1.4 Aset
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Fiskal dan Moneter 6.1.5 Kewajiban
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran Kinerja Fiskal dan 6.1.6 Ekuitas Dana
Moneter 6.1.7 Komponen-komponen Arus kas
3.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Kinerja
6.2. Pengungkapan atas Pos-pos Aset dan Kewajiban yang Timbul
Bab IV Ikhtisar pencapaian kinerja program entitas pelapor Sehubungan dengan Penerapan Basis Akrual atas Pendapatan dan
4.1. Ikhtisar realisasi pencapaian sasaran kinerja program entitas Belanja dan Rekonsiliasinya dengan Penerapan Basis Kas, untuk
pelapor Entitas Pelaporan yang Menggunakan Akuntansi Berbasis Akrual
Penuh.
4.2. Faktor Pendukung dan Penghambat Pencapaian Kinerja
Bab VII Penjelasan atas Informasi non Keuangan
Bab V Kebijakan Akuntansi
5.1. Entitas pelaporan Bab VIII Penutup
5.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan
Keuangan Lampiran
INFORMASI UMUM
CaLK harus mengungkapkan informasi yang merupakan
gambaran entitas secara umum.
Untuk membantu pemahaman para pembaca laporan
keuangan, perlu ada penjelasan awal mengenai baik entitas
pelaporan maupun entitas akuntansi yang meliputi:
◦ domisili dan bentuk hukum suatu entitas serta jurisdiksi tempat entitas tersebut
berada;
◦ penjelasan mengenai sifat operasi entitas dan kegiatan pokoknya; dan
◦ ketentuan perundang-undangan yang menjadi landasan kegiatan
operasionalnya.
EKONOMI MAKRO
CaLK harus dapat membantu pembaca memahami realisasi dan
posisi keuangan entitas pelaporan secara keseluruhan, termasuk
kebijakan fiskal/keuangan dan kondisi ekonomi makro.
◦ Bagaimana perkembangan realisasi dan posisi keuangan/fiskal entitas
◦ perbedaan yang penting mengenai realisasi dan posisi keuangan/fiskal periode berjalan
bila dibandingkan dengan periode sebelumnya, dibandingkan dengan anggaran, dan
dengan rencana lainnya.
◦ Penjelasan perbedaan adalah perbedaan asumsi ekonomi makro
◦ Kebijakan pemerintah dalam peningkatan pendapatan, efisiensi belanja dan penentuan
sumber atau penggunaan pembiayaan.
◦ Asumsi-asumsi indikator ekonomi makro yang digunakan dalam penyusunan APBN
PENCAPAIAN TARGET KEUANGAN
CaLK harus dapat menjelaskan perubahan anggaran yang
penting selama periode berjalan dibandingkan dengan
anggaran yang pertama kali disetujui oleh DPR,
hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian
target yang telah ditetapkan, serta masalah lainnya.
◦ Ikhtisar pencapaian target keuangan perbandingan target sebagaimana yang
tertuang dalam APBN dengan realisasinya.
◦ informasi keuangan lainnya yang dianggap perlu untuk diketahui pembaca,
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Entitas pelaporan mengungkapkan dasar penyajian laporan
keuangan dan kebijakan akuntansi dalam CaLK.
Asumsi dasar atau konsep dasar akuntansi tertentu yang mendasari
penyusunan laporan keuangan, biasanya tidak perlu diungkapkan
secara spesifik. Pengungkapan diperlukan jika entitas pelaporan
tidak mengikuti asumsi atau konsep tersebut dan disertai alasan
dan penjelasan.
Pertimbangan dan/atau pemilihan kebijakan akuntansi perlu
disesuaikan dengan kondisi entitas pelaporan. Sasaran pilihan
kebijakan yang paling tepat akan menggambarkan realitas ekonomi
entitas pelaporan secara tepat dalam bentuk keadaan keuangan
dan kegiatan.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Harus mengidentifikasikan dan menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang
digunakan dan metode-metode penerapannya yang secara material
mempengaruhi penyajian LRA, Laporan Perubahan SAL, Neraca, LO, LAK, dan
Laporan Perubahan Ekuitas. Pengungkapan juga harus meliputi pertimbangan-
pertimbangan penting yang diambil dalam memilih prinsip-prinsip yang sesuai.
kebijakan akuntansi pada Catatan atas Laporan Keuangan menjelaskan:
◦ Entitas pelaporan;
◦ Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan;
◦ Dasar pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan;
◦ sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan Pernyataan
Standar Akuntansi Pemerintahan ini diterapkan oleh suatu entitas pelaporan pada
masa transisi.
◦ setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan
keuangan.
KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PERLU
DIPERTIMBANGKAN UNTUK DISAJIKAN
◦ Pengakuan pendapatan-LRA; ◦ Persediaan, baik yang untuk dijual
◦ Pengakuan pendapatan-LO; maupun untuk dipakai sendiri;
◦ Pengakuan belanja; ◦ Pembentukan dana cadangan;
◦ Pengakuan beban; ◦ Pembentukan dana kesejahteraan
◦ Prinsip-prinsip penyusunan laporan pegawai;
konsolidasian; ◦ Penjabaran mata uang asing dan
◦ Investasi; lindung nilai.
◦ Pengakuan dan ◦ Kebijakan kapitalisasi pengeluaran;
penghentian/penghapusan aset ◦ Kemitraan dengan pihak ketiga;
berwujud dan tidak berwujud; ◦ Biaya penelitian dan pengembangan;
◦ Kontrak-kontrak konstruksi; ◦ Persediaan, baik yang untuk dijual
◦ Kebijakan kapitalisasi pengeluaran; maupun untuk dipakai sendiri;
◦ Kemitraan dengan pihak ketiga; ◦ Pembentukan dana cadangan;
◦ Biaya penelitian dan pengembangan; ◦ Pembentukan dana kesejahteraan
pegawai;
◦ Penjabaran mata uang asing dan
lindung nilai.
Dasar Penyajian Laporan Keuangan dan
Pengungkapan Kebijakan Akuntansi Keuangan
Kebijakan akuntansi dapat menjadi signifikan
walaupun nilai pos-pos yang disajikan dalam
periode berjalan dan sebelumnya tidak material.
Selain itu, perlu pula diungkapkan kebijakan
akuntansi yang dipilih dan diterapkan yang tidak
diatur dalam Standar ini.

Perubahan kebijakan akuntansi yang tidak


mempunyai pengaruh material dalam tahun
perubahan juga harus diungkapkan jika
berpengaruh secara material terhadap tahun-
tahun yang akan datang.
Penyajian Rincian dan Penjelasan
Masing-masing Pos
CaLK harus Anggaran, Realisasi dan Prosentase pencapaian;
menyajikan
rincian dan Penjelasan atas perbedaan antara anggaran dan realisasi;
penjelasan
Perbandingan dengan periode yang lalu;
atas masing-
masing pos
Penjelasan atas perbedaan antara periode berjalan dan periode yang lalu;
dalam LRA,
Laporan
Rincian pendapatan-LRA menurut sumber pendapatan;
Perubahan
SAL, Neraca, Rincian belanja menurut klasifikasi ekonomi, organisasi, dan fungsi;
LO, LAK, dan
Laporan Rincian pembiayaan; dan
Perubahan
Ekuitas. Penjelasan hal-hal penting yang diperlukan.
KEJADIAN PENTING SELAMA
PELAPORAN
Penggantian manajemen pemerintahan selama tahun berjalan;

Kesalahan manajemen terdahulu yang telah dikoreksi oleh manajemen baru;

Komitmen atau kontinjensi yang tidak dapat disajikan pada Neraca; dan

Penggabungan atau pemekaran entitas tahun berjalan.

Kejadian yang mempunyai dampak sosial, misalnya adanya pemogokan yang harus
ditanggulangi pemerintah.
Komitmen/kejadian kontinjensi yang umumnya berkaitan dengan litigasi, penuntutan
atau penggugatan yang menjadikan pemerintah sebagai pihak tergugat.
Kejadian kontinjensi yang berkemungkinan mendatangkan keuntungan bagi
pemerintah, tidak perlu dicatatkan.
PENGUNGKAPAN PERSEDIAAN
Kebijakan akuntansi yang digunakan
dalam pengukuran persediaan

Penjelasan lebih lanjut tentang


persediaan

Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam


kondisi rusak atau usang
PENGUNGKAPAN INVESTASI

Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi;

Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan nonpermanen;

Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek/panjang;

Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebabnya

Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya;

Perubahan pos investasi.


PENGUNGKAPAN ASET TETAP
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying
amount);

Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:

• Penambahan;
• Pelepasan;
• Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai, jika ada;
• Mutasi aset tetap lainnya.

Informasi penyusutan, meliputi:

• Nilai penyusutan;
• Metode penyusutan yang digunakan;
• Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
• Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode;
PENGUNGKAPAN ASET TETAP
Eksistensi dan batasan hak milik
atas aset tetap

Kebijakan akuntansi untuk


kapitalisasi

Jumlah pengeluaran pada pos


aset tetap dalam konstruksi

Jumlah komitmen untuk akuisisi


aset tetap
PENGUNGKAPAN KDP
Rincian kontrak KDP, tingkat penyelesaian dan jangka
waktu penyelesaian

Nilai kontrak konstruksi dan sumber pendanaannya

Jumlah biaya yang telah dikeluarkan dan yang masih


harus dibayar

Uang muka kerja yang diberikan

Retensi
PENGUNGKAPAN KEWAJIBAN
Jumlah saldo kewajiban Jumlah saldo kewajiban
Harus diungkapkan
jangka pendek dan utang pemerintah
secara rinci dalam
jangka panjang berdasarkan jenis
bentuk daftar skedul
berdasarkan pemberi sekuritas dan jatuh
utang
pinjaman temponya

Konsekuensi
Bunga pinjaman yang Perjanjian
penyelesaian kewajiban
berlaku restrukturisasi utang
sebelum jatuh tempo

Biaya pinjaman
Jumlah tunggakan (perlakuan, jumlah
pinjaman yang dikapitalisasi,
tingkat kapitalisasi)
PSAP NO. 05
AKUNTANSI PERSEDIAAN

61
PERSEDIAAN
Aset lancar dalam bentuk barang
atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung
kegiatan operasional pemerintah,
dan barang-barang yang
dimaksudkan untuk dijual dan/atau
diserahkan dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat.
CAKUPAN PERSEDIAAN
Barang
Barang atau Barang
dalam
perlengkapan yang
proses
(supplies) disimpan
produksi

untuk dijual
yang
yang digunakan atau diserahkan
yang akan dimaksudkan
dalam rangka kepada
digunakan untuk dijual
kegiatan masyarakat
dalam proses atau diserahkan
operasional dalam rangka
produksi; kepada
pemerintah; kegiatan
masyarakat;
pemerintahan.
CONTOH PERSEDIAAN

Bahan untuk
Barang konsumsi Amunisi Suku cadang
pemeliharaan

Persed. untuk tujuan


Barang dalam
strategis/berjaga- Pita Cukai dan leges Bahan baku
proses/setengah jadi
jaga

Tanah/bangunan Hewan dan tanaman,


untuk dijual atau untuk dijual atau
diserahkan kepada diserahkan kepada
masyarakat masyarakat
PERSEDIAAN DIAKUI pada saat

potensi manfaat ekonomi masa depan


diperoleh pemerintah dan mempunyai nilai
atau biaya yang dapat diukur dengan andal

diterima atau hak kepemilikannya dan/ atau


kepenguasaannya berpindah
PENGUKURAN PERSEDIAAN
Persediaan diperoleh = Harga pembelian + biaya pengangkutan + biaya
Biaya perolehan
dengan pembelian penanganan – potongan harga – rabat

Persediaan diperoleh =
Harga pokok produksi Biaya Langsung + biaya tidak langsung
dengan memproduksi
sendiri

Nilai wajar =
Persediaan diperoleh Nilai tukar aset secara wajar
dengan cara lain, misalnya
donasi/rampasan
PENGUKURAN PERSEDIAAN

Metode sistematis seperti FIFO atau


rata-rata tertimbang

Harga pembelian terakhir apabila


setiap unit persediaan nilainya tidak
material dan bermacam-macam jenis
PENCATATAN
Metode Mencatat setiap persediaan yang masuk dan keluar, sehingga
nilai/jumlah persediaan selalu terupdate dalam pembukuan
Perpetual
Memiliki internal kontrol yang lebih baik namun mengharuskan
disiplin dalam mencatat → harus dilengkapi sistem
terkomputerisasi

Metode Persediaan tidak di-update apabila ada persediaan yang masuk


atau keluar. Persediaan akhir diketahui dengan melakukan stock
Periodik opname pada akhir periode.

Persediaan yang tidak ada pada saat perhitungan stock opname


= persediaan yang digunakan (persediaan yang hilang dianggap
digunakan, karena tidak ada kontrol pencatatan)
PENGUKURAN PERSEDIAAN

Beban persediaan dicatat sebesar Penghitungan beban persediaan


pemakaian persediaan (use of dilakukan dalam rangka
goods) penyajian Laporan Operasional

Perpetual Periodik
• Pengukuran pemakaian persediaan • Pengukuran persediaan dihitung
dihitung berdasarkan catatan jumlah unit berdasarkan inventarisasi fisik, yaitu
yang dipakai dikalikan nilai per unit sesuai dengan cara saldo awal persediaan
metode penilaian yang digunakan ditambah pembelian atau perolehan
persediaan dikurangi dengan saldo akhir
persediaan dikalikan nilai per unit sesuai
dengan metode penilaian persediaan.
PENGUNGKAPAN PERSEDIAAN
Kebijakan akuntansi yang digunakan
dalam pengukuran persediaan

Penjelasan lebih lanjut tentang


persediaan

Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam


kondisi rusak atau usang
PSAP NO. 07
ASET TETAP
KLASIFIKASI ASET TETAP

Peralatan dan Gedung dan


Tanah
Mesin Bangunan

Konstruksi
Jalan, Irigasi, Aset Tetap
dalam
dan Jaringan Lainnya
Pengerjaan
PENGAKUAN ASET TETAP
Aset Tetap diakui pada saat manfaat ekonomi masa depan
dapat diperoleh dan nilainya dapat diukur dengan handal;

Kriteria diakui sebagai aset tetap :

• Berwujud;
• Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan;
• Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;
• Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas
• Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

Akan andal bila aset tetap telah diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya berpindah.
PENGUKURAN ASET TETAP

Dinilai dengan biaya perolehan

Yang tidak diketahui harga


perolehannya disajikan dengan nilai
wajar pada saat perolehan
KOMPONEN BIAYA
Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari
harga belinya atau konstruksinya, termasuk bea
impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan
secara langsung dalam membawa aset tersebut
ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat
bekerja untuk penggunaan yang dimaksudkan.
CONTOH BIAYA YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN SECARA LANGSUNG

Biaya pengiriman
Biaya persiapan awal dan biaya Biaya pemasangan
tempat simpan dan (instalation cost)
bongkar muat

Biaya profesional
seperti arsitek dan Biaya konstruksi
insinyur
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
TANAH
Harga pembelian atau biaya pembebasan tanah

Biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak

Biaya pematangan, penimbunan, dan

biaya lainnya yang dikeluarkan maupun yang masih harus dikeluarkan sampai
tanah tersebut siap pakai

Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang terletak pada tanah yang
dibeli tersebut jika bangunan tua tersebut dimaksudkan untuk dimusnahkan
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
PERALATAN DAN MESIN
Harga pembelian

Biaya pengangkutan

Biaya instalasi

Serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh dan


mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut
siap untuk digunakan
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
GEDUNG DAN BANGUNAN

Biaya pengurusan
Harga pembelian
IMB, notaris dan
atau biaya konstruksi,
pajak

79
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN
JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN

Biaya perolehan atau biaya konstruksi,


dan

Biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai


jalan, irigasi dan jaringan tersebut siap
pakai
PENGECUALIAN KOMPONEN BIAYA
PEROLEHAN ASET TETAP

Biaya permulaan
(start-up cost) dan
pra-produksi
Biaya Administrasi
serupa kecuali
dan biaya umum
biaya tersebut
lainnya
perlu untuk
membawa aset ke
kondisi kerjanya.
PEROLEHAN SECARA GABUNGAN

Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang diperoleh


secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga
gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar
masing-masing aset yang bersangkutan.
PERTUKARAN ASET
Biaya suatu aset tetap yang diperoleh melalui
pertukaran yang tidak serupa diukur berdasarkan
nilai wajar aset yang diperoleh yaitu nilai ekuivalen
atas nilai tercatat aset yang dilepas setelah
disesuaikan dengan jumlah setiap kas atau setara kas
dan kewajiban lain yang ditransfer/diserahkan.

Suatu aset tetap dapat diperoleh/dilepas melalui


pertukaran atas suatu aset yang serupa yang
memiliki manfaat yang serupa dan memiliki nilai
wajar yang serupa. Biaya aset yang baru diperoleh
dicatat sebesar nilai tercatat (carrying amount) atas
aset yang dilepas.
ASET DONASI

Aset tetap yang diperoleh


perolehan tersebut diakui
dari sumbangan (donasi)
sebagai pendapatan
harus dicatat sebesar nilai
operasional
wajar pada saat perolehan.
PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN
Pengeluaran setelah perolehan awal suatu aset
tetap yang memperpanjang masa manfaat atau
yang kemungkinan besar memberi manfaat
ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk
kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan
standar kinerja, harus ditambahkan pada nilai
tercatat aset yang bersangkutan
PENYUSUTAN
Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu
aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets)
selama masa manfaat aset yang bersangkutan.

Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui


sebagai pengurang nilai tercatat aset tetap dalam neraca
dan beban penyusutan dalam laporan operasional.

Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh


aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan
karakteristik aset tersebut
PRASYARAT PENYUSUTAN
Diketahui nilai buku yang dapat
disusutkan

Identifikasi aset yang nilainya menurun.

Harus diketahui masa manfaatnya

Diketahui Kondisi yang menyebabkan


penurunan aset tetap
METODE PENYUSUTAN
Harus dapat menggambarkan manfaat
ekonomi atau kemungkinan jasa (service
potential) yang akan mengalir ke pemerintah

Metode saldo
Metode unit
Metode garis menurun ganda
produksi (unit of
lurus (straight (double
production
line method) declining
method)
method)
Penetapan Masa Manfaat Aset Tetap
Masa manfaat aset tetap yang dapat disusutkan
harus ditinjau secara periodik dan jika terdapat
perbedaan besar dari estimasi sebelumnya,
penyusutan periode sekarang dan yang akan
datang harus dilakukan penyesuaian

Untuk obyektifitas dalam penetapan masa


manfaat aset tetap (sebagai dasar menentukan
metode penyusutan) disarankan agar
penetapannya diusulkan oleh instansi teknis
terkait dan selanjutnya ditetapkan dengan
Peraturan Menteri Keuangan.
PENILAIAN KEMBALI (REVALUATION)

Penilaian kembali atau revaluasi aset tetap pada


umumnya tidak diperkenankan. Penyimpangan dari
ketentuan ini mungkin dilakukan berdasarkan
ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional.

Selisih antara nilai revaluasi dengan nilai tercatat


dibukukan dalam akun ekuitas
ASET BERSEJARAH

Merupakan aset tetap yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah yang
karena umur dan kondisinya harus dilindungi oleh peraturan yang berlaku
dari segala macam tindakan yang dapat merusak aset tetap tersebut

Diungkapkan dalam CaLK saja tanpa nilai

Beberapa aset bersejarah juga memberikan potensi manfaat lainnya


kepada pemerintah selain nilai sejarahnya. Untuk kasus tersebut, aset ini
akan diterapkan prinsip-prinsip yang sama seperti aset tetap lainnya.
ASET INFRASTRUKTUR atau Militer

Merupakan Sifatnya khusus Terdapat


Tidak dapat
bagian dari satu dan tidak ada batasan-batasan
dipindah-
sistem atau alternatif lain untuk
pindahkan, dan
jaringan penggunaannya pelepasannya
PENGHENTIAN/PELEPASAN
Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau
bila aset secara permanen dihentikan penggunaannya dan
tidak ada manfaat ekonomi masa yang akan datang.

Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas


harus dieliminasi dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan.

Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah


tidak memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke
pos aset lainnya sesuai dengan nilai tercatatnya.
PENGUNGKAPAN
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat (carrying
amount)

Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan:

• Penambahan;
• Pelepasan;
• Akumulasi penyusutan dan perubahan nilai
• Mutasi aset tetap lainnya.

Informasi penyusutan, meliputi:

• Nilai penyusutan;
• Metode penyusutan yang digunakan;
• Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
• Nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir periode;
PENGUNGKAPAN
Eksistensi dan batasan hak milik atas aset tetap;

Kebijakan akuntansi untuk kapitalisasi yang berkaitan


dengan aset tetap;

Jumlah pengeluaran pada pos aset tetap dalam


konstruksi; dan

Jumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.


JURNAL PEROLEHAN ASET
Pada 1 Juli 20X2 SKPD ABC membeli tanah dengan harga 850juta ditambah biaya
untuk pengurusan surat-surat kepemilikan sebesar 50juta, LS.
Pada 1 Juli 20X2 SKPD ABC membeli tanah dan bangunan dengan harga 1.000juta.
Nilai tanah dan bangunan jika dijual terpisah nilai tanah 480juta dan bangunan 720
juta, LS.
Tanggal Finansial Anggaran

1 Juli Tanah 850.000.000 Belanja modal 850.000.000

R/K PPKD 850.000.000 Estimasi Perubahan SAL 850.000.000

1 Juli Tanah 400.000.000 Belanja modal 1.000.000.000

Bangunan 600.000.000 Estimasi Perubahan SAL 1.050.000.000

Pendapatan bunga – LO 10.000.000

Nilai tanah 480 / (480+720) x 1.000 = 400juta


Nilai bangunan 720 / (480+720) x 1.000 = 600 juta
JURNAL DEPRESIASI ASET
Pada 1 Juli 20X2 SKPD ABC mengakui dan menghitung depresiasi.
Bangunan nilai perolehan 6.000 juta disusutkan 20 tahun. Kendaraan
800 juta disusutkan 8 tahun, peralatan A 400juta disusutkan 8 tahun
dan peralatan B 200 juta disusutkan 4 tahun. Penyusutan dengan
menggunakan metode garis lurus
Tanggal Finansial Anggaran

1 Juli Beban depresiasi 140.000.000 Tidak ada jurnal

Akumulasi Depresiasi 140.000.000

Bangunan 6.000 / 20 x 6/12 = 30juta


Kendaraan 800 / 8 x 6/12 = 50
Peralatan A 480 / 8 x 6/12 = 30
Peralatan B 240 / 4 x 6/12 = 30
TOTAL 140juta
JURNAL PENJUALAN ASET
Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC menjual kendaraan
dengan harga 40 juta. Kendaraan tersebut dibeli 10 tahun
yang lalu dengan harga 200juta, telah disusutkan semua
sehingga nilai buku 0.
Tanggal Finansial Anggaran

30 Des Kas 40.000.000 Estimasi Perubahan 40.000.000


SAL
Akumulasi Depresiasi 200.000.000 Pendapatan lain-lain 40.000.000
Kendaraan 200.000.000
Surplus penjualan 40.000.000
kendaraan

Kendaraan nilai buku 0, 40 juta adalah surplus penjualan kendaraan.


JURNAL PENJUALAN ASET
Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC menjual peralatan
dengan harga 30 juta. Peralatan harga perolehan 80juta,
telah didepresiasikan 4 tahun (dari 8 tahun masa mafaat),
nilai buku tersisa 40 juta.
Tanggal Finansial Anggaran

30 Des Kas 30.000.000 Estimasi Perubahan SAL 10.000.000


Akumulasi Depresiasi 40.000.000 Pendapatan lain-lain 10.000.000
Defisit penjualan peralatan 10.000.000

Peralatan 80.000.000

Peralatan nilai buku 20 juta. Defisit penjualan peralatan 30 – 40 = (10)


JURNAL PENGHAPUSAN ASET
Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC melakukan penghapusan peralatan
yang hilang karena banjir besar yang terjadi pada tahun tersebut. Nilai
aset yang dihapuskan sebesar 400juta dengan akumulasi depreasiasi
300juta. Penghapusan aset dilakukan dengan mengikuti prosedur
penghapusan sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Tanggal Finansial Anggaran

30 Des Akumulasi Depresiasi 300.000.000 Tidak ada jurnal


Defisit penghapusan peralatan 100.0000.000
Peralatan 400.000.000

LAMPIRAN 1 PP NO. 71 TAHUN 2010 100


JURNAL PENERIMAAN HIBAH ASET
Pada 30 Juni 20X2 SKPD ABC menerima kendaraan senilai
200juta hibah dari sebuah perusahaan. Kendaraan tersebut
didepresiasikan selama 8 tahun.
Tanggal Finansial Anggaran

30 Juni Kendaraan 200.000.000 Tidak ada jurnal


Pendapatan hibah LO 200.000.000
31 Des Beban Depresiasi 12.500.000 Tidak ada jurnal
Akumulasi Depresiasi 12.500.000
JURNAL PENYELESAIAN KDP
Pada 30 Juni 20X2 SKPD ABC menyelesaikan KDP berbentuk gedung
yang telah dibangun mulai tahun 20X0. Saldo KDP pada 1 Januari 20X2
sebesar 800juta. Penyelesaian KDP di tahun 20X2 sebesar 200juta.
Gedung didepresiasikan 20 tahun.

Tanggal Finansial Anggaran

30 Juni KDP 200.000.000 Belanja Modal 200.000.000


Kas 200.000.000 Estimasi Perubahan SAL 200.000.000

30 Juni Bangunan 1.000.000.000 Tidak ada jurnal


KDP 1.000.000.000
31 Des Beban Depresiasi 25.000.000 Tidak ada jurnal
Akumulasi Depresiasi 25.000.000
JURNAL REVALUASI ASET
Pada 30 Desember 20X2 SKPD ABC melakukan revaluasi bangunan karena
berdasarkan hasil pemeriksaan, bangunan tersebut nilainya tidak mencerminkan
keadaan yang sebenarnya. Nilai bangunan tersebut saat ini 400juta dan akumulasi
depresiasi 400juta. Hasil penilaian menyatan nilai bangunan tersebut 200juta.
Bangunan hasil revaluasi diyakini masih memiliki masa manfaat 10 tahun ke depan
Tanggal Finansial Anggaran

30 Des Akumulasi depresiasi 200.000.000 Tidak ada jurnal


Ekuitas 200.000.000
METODE Eliminasi
30 Des Akumulasi depresiasi 400.000.000 Tidak ada jurnal
Bangunan 400.000.000
Bangunan 200.000.000
Ekuitas 200.000.000
KLASIFIKASI ASET TETAP

Tanah
Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi dan jaringan
Aset Tetap Lainnya

Konstruksi Dalam Pengerjaan

104
KASUS-KASUS KEPEMILIKAN TANAH
Dikuasai dan/atau digunakan ▪ Tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan sebagai
oleh pemerintah namun belum aset tetap tanah pada neraca pemerintah.
ada bukti kepemilikan yang sah ▪ Diungkapkan secara memadai dalam CaLK

Tanah dimiliki oleh ▪ Tanah tersebut tetap harus dicatat dan disajikan sebagai
pemerintah, namun dikuasai aset tetap tanah pada neraca pemerintah
dan/atau digunakan oleh pihak ▪ Diungkapkan secara memadai dalam CaLK bahwa tanah
lain tersebut dikuasai pihak lain

Tanah dimiliki oleh suatu ▪ Dicatat dan disajikan pada neraca entitas pemerintah
entitas pemerintah, namun yang mempunyai bukti kepemilikan, serta diungkapkan
dikuasai dan/atau digunakan di CaLK.
oleh entitas pemerintah yang ▪ Entitas pemerintah yang menguasai dan/atau
lain menggunakan tanah cukup mengungkapkan tanah
tersebut secara memadai dalam CaLK
TANAH WAKAF
Tanah yang digunakan/dipakai oleh
instansi pemerintah yang berstatus
tanah wakaf tidak disajikan dan
dilaporkan sebagai aset tetap
tanah pada neraca pemerintah,
melainkan cukup diungkapkan
secara memadai pada CaLK.
RENOVASI ASET TETAP Bultek

Merupakan perbaikan aset tetap dilingkungan satuan kerja pada K/L yang memenuhi syarat
Milik sendiri kapitalisasi.

Dicatat sebagai penambah nilai perolehan aset tetap terkait.

Sampai dengan tanggal pelaporan belum selesai dikerjakan, atau sudah selesai pengerjaannya
namun belum diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP

Apabila renovasi telah selesai sebelum tanggal pelaporan akan dibukukan sebagai aset tetap lainnya-
Bukan milik- aset renovasi dan disajikan di neraca sebagai kelompok aset tetap.
dalam lingkup
Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai dikerjakan, atau sudah
entitas selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP.
pelaporan Pada akhir tahun anggaran, aset renovasi ini seyogyanya diserahkan pada pemilik

Apabila renovasi telah selesai dilakukan sebelum tanggal pelaporan akan dibukukan sebagai aset
Bukan milik- tetap lainnya-aset renovasi dan disajikan di neraca sebagai kelompok aset tetap.
di luar lingkup
Apabila sampai dengan tanggal pelaporan renovasi tersebut belum selesai dikerjakan, atau sudah
entitas selesai pengerjaannya namun belum diserahterimakan, maka akan dicatat sebagai KDP.
pelaporan Pada akhir masa perjanjian pinjam pakai atau sewa, aset renovasi ini seyogyanya diserahkan pada
pemilik
Bultek

REKLASIFIKASI ASET TETAP


Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan
aktif pemerintah tidak memenuhi definisi aset
tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya
sesuai dengan nilai tercatatnya.

Reklasifikasi aset tetap ke aset lainnya dapat


dilakukan sepanjang waktu, tidak tergantung
periode laporan.
ASET TETAP KERJASAMA Bultek

Aset tetap dapat dikerjasamakan dengan pihak lain.

Dipengaruhi bentuk kontrak, aset diakui jika sudah diserahterimakan,


diberikan penjelasan jika aset tersebut dalam kerjasama.

Kerjasama dapat berbentuk pemakaian aset, pengelolaan operasi


bersama atau pengelolaan entitas.

aset → aset tetap, pengelolaan entitas → investasi


KERJASAMA ASET TETAP
BTO → Built Transfer Operate, Bangun Serah Operasi
• Dibangun mitra, setelah selesai aset diserahkan,
• Mitra atau pemerintah mengoperasikan
• Aset diakui saat penyerahan, diberikan klasifikasi khusus aset kerjasama dan
dicatat utang sebesar nilai kini pembayaran di masa depan .
• Setelah kontrak selesai, dikembalikan menjadi aset tetap
BOT → Built Operate Transfer, Bangun Operasi Serah
• Dibangun mitra, setelah selesai digunakan sampai akhir kontrak, baru diserahkan
• Mitra mengoperasikan, pemerintah memperoleh pendapatan
• Aset diakui setelah penyerahan, selama kontrak bangunan tidak diakui, tanah
diklasifikasikan aset kerjasama,.
• Setelah kontrak selesai tanah dan bangunan yang diserahkan akan
direklasifikasikan menjadi aset tetap.
PSAP NO. 08
AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
CAKUPAN KONSTRUKSI DALAM
PENGERJAAN (KDP)
• Tanah
• Peralatan dan Mesin
• Gedung dan Bangunan
• Jalan, irigasi dan Jaringan
• Aset tetap lainnya

yang proses perolehannya


dan/atau pembangunannya
membutuhkan suatu periode
tertentu dan belum selesai

112
KONTRAK KONSTRUKSI MELIPUTI
kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung
dengan perencanaan konstruksi aset, seperti jasa arsitektur;

kontrak untuk perolehan atau konstruksi aset;

kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung


dengan pengawasan konstruksi aset

kontrak untuk membongkar atau merestorasi aset dan


restorasi lingkungan.
Konstruksi tiap Aset Diperlakukan Sebagai
Kontrak Konstruksi Yang Terpisah Jika

Proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset;

Setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah dan kontraktor


serta pemberi kerja dapat menerima atau menolak bagian
kontrak yang berhubungan dengan masing-masing aset tersebut;

Biaya masing-masing aset dapat diidentifikasikan.

114
PENYATUAN DAN SEGMENTASI
KONTRAK KONSTRUKSI
Suatu kontrak dapat • Aset tambahan
berisi klausul yang tersebut berbeda
memungkinkan secara signifikan
konstruksi aset tambahan dalam rancangan,
atas permintaan pemberi teknologi, atau fungsi
kerja atau dapat diubah dengan aset yang
sehingga konstruksi aset tercakup dalam
tambahan dapat
dimasukkan ke dalam
kontrak semula; atau
kontrak tersebut. • Harga aset tambahan
Konstruksi tambahan tersebut ditetapkan
diperlakukan sebagai tanpa
suatu kontrak konstruksi memperhatikan
jika: harga kontrak semula

115
PENGAKUAN KDP
besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonomi masa yang akan datang berkaitan
dengan aset tersebut akan diperoleh;

biaya perolehan tersebut dapat diukur


secara andal; dan

aset tersebut masih dalam proses


pengerjaan.

116
PENGUKURAN BIAYA KONSTRUKSI
Secara Swakelola:
• biaya yang berhubungan langsung dengan konstruksi;
• biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan
dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut;
• biaya lain yang secara khusus dibebankan sehubungan konstruksi ybs.

Secara Kontrak:
• Termin yang telah dibayarkan;
• Kewajiban yang msh harus dibayar;
• Pembayaran klaim kepada kontraktor/pihak ketiga, misalnya klaim
karena keterlambatan yang disebabkan oleh pemberi kerja
KAPITALISASI BIAYA PINJAMAN
Jika konstruksi dibiayai dari pinjaman maka biaya pinjaman yang timbul
selama masa konstruksi dikapitalisasi dan menambah biaya konstruksi,
sepanjang biaya tersebut dapat diidentifikasikan dan ditetapkan secara
andal.

Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi tidak boleh melebihi jumlah


biaya bunga yang dibayar dan yang masih harus dibayar pada periode
yang bersangkutan.

Apabila pinjaman digunakan untuk membiayai beberapa jenis aset yang


diperoleh dalam suatu periode tertentu, biaya pinjaman periode yang
bersangkutan dialokasikan ke masing-masing konstruksi dengan metode
rata-rata tertimbang atas total pengeluaran biaya konstruksi.

118
KAPITALISASI BIAYA PINJAMAN
Apabila kegiatan pembangunan konstruksi dihentikan
sementara tidak disebabkan oleh hal-hal yang bersifat force
majeur maka biaya pinjaman yang dibayarkan selama masa
pemberhentian sementara pembangunan konstruksi
dikapitalisasi.

Kontrak konstruksi yang mencakup beberapa jenis pekerjaan


yang penyelesaiannya jatuh pada waktu yang berbeda-beda,
maka jenis pekerjaan yang sudah selesai tidak diperhitungkan
biaya pinjaman. Biaya pinjaman hanya dikapitalisasi untuk
jenis pekerjaan yang masih dalam proses pengerjaan.

119
PENGUNGKAPAN KDP

Rincian kontrak Nilai kontrak Jumlah biaya yang


KDP berikut tingkat konstruksi dan telah dikeluarkan
penyelesaian dan sumber dan yang masih
jangka waktunya pendanaannya harus dibayar

Uang muka kerja


Retensi
yang diberikan

120
PENYELESAIAN KDP

Dipindahkan ke aset tetap yang


bersangkutan jika konstruksi secara
Dokumen sumber untuk pengakuan
substansi telah selesai dikerjakan dan
penyelesaian suatu KDP adalah Berita
konstruksi tersebut telah dapat
Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP).
memberikan manfaat/jasa sesuai
tujuan perolehan
PENGHENTIAN KDP
Berita Acara
No Pembangunan Aset Penyelesaian Pemanfaatan Aset Penyajian
Pekerjaan (BAPP)
1. Selesai Sudah diperoleh Sudah Aset Tetap
dimanfaatkan
2. Selesai Sudah diperoleh Belum Aset Tetap
dimanfaatkan
3. Selesai Belum diperoleh Sudah KDP
dimanfaatkan
4. Selesai sebagian Belum diperoleh Sebagian sudah KDP
dimanfaatkan
5. Selesai sebagian, karena sebab tertentu (misalnya terkena bencana KDP dapat
alam/force majeur) aset tersebut hilang, maka penanggung jawab dihapuskan
aset tersebut membuat pernyataan hilang
6. Belum selesai BAST sudah ada - KDP
PENGHENTIAN KDP

Apabila dihentikan KDP diniatkan untuk


pembangunannya untuk dihentikan pembangunannya
sementara waktu, maka KDP secara permanen maka KDP
tersebut tetap dicantumkan tersebut harus dieliminasi
ke dalam neraca dan kejadian dari neraca dan kejadian ini
ini diungkapkan secara diungkapkan secara memadai
memadai dalam CaLK. dalam CaLK.
JURNAL PENGELUARAN &
PENYELESAIAN KDP
Pada 30 Desember 20X0 SKPD ABC melakukan pengeluaran untuk KDP berbentuk
gedung sebesar 700juta. Pada 30 Desember 20X1 pengeluaran untuk
pembangunan sebesar 500juta. Pada 30 Juni pengeluaran 300 juta dan gedung
diserahterimakan dan mulai digunakan. Depresiasi 20 tahun.

Tanggal Finansial Anggaran


30/12/20X0 KDP 700.000.000 Belanja Modal 700.000.000
Kas 700.000.000 Estimasi Perubahan SAL 700.000.000
30/12/20X1 KDP 500.000.000 Belanja Modal 500.000.000
Kas 500.000.000 Estimasi Perubahan SAL 500.000.000
30/6/20X2 KDP 300.000.000 Belanja Modal 300.000.000
Kas 300.000.000 Estimasi Perubahan SAL 300.000.000
30/6/20X2 Aset Tetap 1.400.000.000 Tidak ada jurnal
KDP 1.400.000.000
31/12/20X2 Beban dep. 75.000.000 Tidak ada jurnal
Ak. Dep 75.000.000
PSAP NO. 09
AKUNTANSI KEWAJIBAN
KEWAJIBAN
Utang yang
timbul dari
peristiwa masa
lalu yang
penyelesaiannya
mengakibatkan
aliran keluar
sumber daya
ekonomi
pemerintah
126
KLASIFIKASI KEWAJIBAN

Kewajiban Jangka Pendek


•Diharapkan dibayar <= 12 bulan
setelah tanggal pelaporan

Kewajiban Jangka Panjang


•diselesaikan dalam waktu >12 bulan.
127
Kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu 12 bulan berikutnya
tetap diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika

jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 bulan

bermaksud untuk mendanai kembali (refinance) kewajiban tersebut atas


dasar jangka panjang

maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan


kembali (refinancing), atau adanya penjadwalan kembali terhadap
pembayaran, yang diselesaikan sebelum Laporan Keuangan disetujui
PENGAKUAN KEWAJIBAN
Jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran
sumber daya ekonomi akan dilakukan untuk
menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat
pelaporan, dan perubahan atas kewajiban
tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang
dapat diukur dengan andal

Diakui pada saat dana pinjaman diterima oleh


pemerintah atau dikeluarkan oleh kreditur sesuai
dengan kesepakatan, dan/atau pada saat
kewajiban timbul.

129
PENGUKURAN KEWAJIBAN

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal

Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan


dan dinyatakan dalam mata uang rupiah

Penjabaran mata uang asing menggunakan


kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca

130
UTANG KEPADA PIHAK KETIGA
Pada saat pemerintah menerima hak atas
barang, termasuk barang dalam perjalanan
yang telah menjadi haknya, pemerintah
harus mengakui kewajiban atas jumlah yang
belum dibayarkan untuk barang tersebut

Jumlah kewajiban yang disebabkan transaksi


antar unit pemerintahan harus dipisahkan
dengan kewajiban kepada unit
nonpemerintahan

131
UTANG TRANSFER

Merupakan kewajiban suatu


entitas pelaporan untuk
Diakui dan dinilai sesuai
melakukan pembayaran
dengan peraturan yang
kepada entitas lain sebagai
berlaku
akibat ketentuan
perundang-undangan

132
UTANG BUNGA
Utang bunga atas utang pemerintah harus dicatat sebesar
biaya bunga yang telah terjadi dan belum dibayar

Bunga dimaksud dapat berasal dari utang pemerintah


baik dari dalam maupun luar negeri

Utang bunga atas utang pemerintah yang belum dibayar


harus diakui pada setiap akhir periode pelaporan sebagai
bagian dari kewajiban yang berkaitan

133
UTANG PFK
Pada akhir periode pelaporan, saldo
pungutan/potongan berupa PFK yang
belum disetorkan kepada pihak lain harus
dicatat pada laporan keuangan sebesar
jumlah yang masih harus disetorkan

134
BAGIAN LANCAR UTANG JANGKA
PANJANG

Nilai yang dicantumkan dalam laporan keuangan untuk


bagian lancar utang jangka panjang adalah jumlah yang
akan jatuh tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal
pelaporan

135
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
Utang pemerintah harus diungkapkan secara rinci dalam
bentuk daftar skedul utang

Informasi yang harus disajikan dalam CaLK :

• Jumlah saldo kewajiban jangka pendek dan jangka panjang berdasarkan


pemberi pinjaman
• Jumlah saldo kewajiban berdasarkan jenis sekuritas dan jatuh temponya
• Bunga pinjaman yang berlaku
• Konsekuensi penyelesaian kewajiban sebelum jatuh tempo
• Perjanjian restrukturisasi utang
• Jumlah tunggakan pinjaman →daftar umur utang berdasarkan kreditur
• Biaya pinjaman (perlakuan, jumlah yang dikapitalisasi, tingkat kapitalisasi)

136
PSAP NO. 10
KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN
AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI,
DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
KOREKSI KESALAHAN

Jumlah koreksi yang Koreksi yang


berhubungan dengan berpengaruh material
periode sebelumnya pada periode berikutnya
• harus dilaporkan • harus diungkapkan
dengan menyesuaikan pada catatan atas
baik Saldo Anggaran laporan keuangan
Lebih maupun saldo
ekuitas

138
KOREKSI KESALAHAN

Kesalahan yang tidak berulang


• Terjadi pada periode berjalan
• Terjadi pada periode sebelumnya
Kesalahan yang berulang dan sistemik
• Kesalahan yang disebabkan sifat alamiah (normal)
dari jenis-jenis transaksi tertentu yang diperkirakan
akan terjadi secara berulang

139
KOREKSI KESALAHAN
Tidak berulang

Terjadi pada periode berjalan

Mempengaruhi maupun tidak mempengaruhi posisi kas

Pembetulan pada akun yang bersangkutan dalam periode


berjalan

baik akun pendapatan-LRA atau akun belanja maupun akun


pendapatan-LO atau akun beban
140
KOREKSI KESALAHAN
Tidak berulang

Terjadi pada periode-periode sebelumnya

Mempengaruhi posisi kas

Laporan keuangan periode tersebut belum terbit

Pembetulan pada akun pendapatan-LRA atau akun belanja maupun akun pendapatan-LO atau akun
beban periode yang bersangkutan

141
KOREKSI KESALAHAN ATAS BELANJA
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Laporan keuangan sudah terbit
Mempengaruhi posisi kas (menambah/mengurang saldo kas)

Menambah kas Mengurangi Kas

Pembetulan pada akun pendapatan pembetulan pada akun Saldo


lain-lain-LRA Anggaran Lebih

142
KOREKSI KESALAHAN ATAS
PEROLEHAN ASET SELAIN KAS
Tidak berulang

Terjadi pada periode sebelumnya

Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang posisi kas)

Laporan keuangan periode tersebut sudah terbit.

Pembetulan pada akun kas dan akun aset yang bersangkutan


KOREKSI KESALAHAN ATAS BEBAN
Tidak berulang
Terjadi pada periode sebelumnya
Laporan keuangan periode tersebut sudah terbit
Mempengaruhi posisi kas dan tidak mempengaruhi posisi aset selain kas

Pengurangan Beban Penambahan Beban

Pembetulan pada akun pendapatan


pembetulan pada akun Ekuitas
lain-lain-LO
KOREKSI KESALAHAN ATAS
PENDAPATAN-LRA
Tidak berulang

Terjadi pada periode sebelumnya

Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang saldo kas)

Laporan keuangan sudah terbit.

Pembetulan pada akun kas dan akun Saldo Anggaran Lebih

145
KOREKSI KESALAHAN ATAS PENERIMAAN
PENDAPATAN-LO
Tidak berulang

Terjadi pada periode sebelumnya

Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang saldo kas)

Laporan keuangan sudah terbit.

Pembetulan pada akun Kas dan akun Ekuitas


KOREKSI KESALAHAN ATAS PENERIMAAN &
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
Tidak berulang

Terjadi pada periode sebelumnya

Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang saldo kas)

Laporan keuangan sudah terbit.

Pembetulan pada akun kas dan akun Saldo Anggaran Lebih


KOREKSI KESALAHAN ATAS
PENCATATAN KEWAJIBAN
Tidak berulang

Terjadi pada periode sebelumnya

Mempengaruhi posisi kas(menambah/mengurang saldo kas)

Laporan keuangan sudah terbit.

Pembetulan pada akun kas dan kewajiban yang bersangkutan


KOREKSI KESALAHAN
Tidak berulang

Terjadi pada periode-periode sebelumnya

Tidak mempengaruhi posisi kas

Sebelum maupun setelah laporan keuangan terbit

Pembetulan pada akun-akun neraca terkait pada periode kesalahan ditemukan


KOREKSI KESALAHAN
Kesalahan berulang dan sistemik tidak perlu koreksi hanya dicatat pada saat
terjadi pengeluaran kas untuk mengembalikan kelebihan pendapatan dengan
mengurangi pendapatan-LRA maupun pendapatan-LO yang bersangkutan

Koreksi kesalahan periode-periode yang lalu yang mempengaruhi posisi kas


dilaporkan dalam Laporan Arus Kas tahun berjalan pada aktivitas yang
bersangkutan

Koreksi kesalahan diungkapkan pada CALK


PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar,
konvensi-konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik
spesifik yang dipilih oleh suatu entitas pelaporan dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan

Perubahan kebijakan akuntansi harus disajikan pada


Laporan Perubahan Ekuitas dan diungkapkan dalam CALK
PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI
Revisi estimasi karena perubahan kondisi yang mendasari estimasi tersebut,
atau karena terdapat informasi baru, pertambahan pengalaman dalam
mengestimasi, atau perkembangan lain

Pengaruh atau dampak perubahan estimasi akuntansi disajikan pada O pada


periode perubahan dan periode selanjutnya sesuai sifat perubahan.

Pengaruh perubahan terhadap LO periode berjalan dan yang akan datang


diungkapkan dalam CALK. Apabila tidak memungkinkan, harus diungkapkan
alasan tidak mengungkapkan pengaruh perubahan itu.
OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
Adalah penghentian suatu misi atau tupoksi tertentu yang berakibat pelepasan atau
penghentian suatu fungsi, program, atau kegiatan, sehingga aset, kewajiban, dan
operasi dapat dihentikan tanpa mengganggu fungsi, program, atau kegiatan yang lain.

Informasi penting dalam operasi yang tidak dilanjutkan misalnya hakikat operasi,
kegiatan, program, proyek yang dihentikan, tanggal efektif penghentian, cara
penghentian, pendapatan dan beban tahun berjalan sampai tanggal penghentian
apabila dimungkinkan, dampak sosial atau dampak pelayanan, pengeluaran aset atau
kewajiban terkait pada penghentian apabila ada harus diungkapkan pada CALK.
OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN
Agar laporan Keuangan disajikan secara komperatif , suatu segmen yang
dihentikan itu harus dilaporkan dalam Laporan Keuangan walaupun
berjumlah nol untuk tahun berjalan. Dengan demikian, operasi yang
dihentikan tampak pada Laporan Keuangan. (par 48)

Pendapatan dan beban operasi yang dihentikan pada suatu tahun berjalan,
diakuntansikan dan dilaporkan seperti biasa, seolah-olah operasi itu berjalan
sampai akhir tahun Laporan Keuangan. Pada umumnya entitas membuat
rencana penghentian, meliputi jadwal penghentian bertahap atau sekaligus,
resolusi masalah legal, lelang, penjualan, hibah dan lain-lain. (par 49)
Bukan Penghentian Operasi bila
Penghentian suatu program, kegiatan, proyek, segmen secara
evolusioner/alamiah.

Fungsi tersebut tetap ada

Beberapa jenis subkegiatan dalam suatu fungsi pokok dihapus, selebihnya


berjalan seperti biasa. Relokasi suatu program, proyek, kegiatan ke wilayah
lain

Menutup suatu fasilitas yang ber-utilisasi amat rendah, menghemat biaya,


menjual sarana operasi tanpa mengganggu operasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai