Anda di halaman 1dari 1

Saifudin ~ 335

perundang-undangan –termasuk UU—, harus memenuhi asas-asas


sbb.: i. kejelasan tujuan; ii. kelembagaan atau organ pembentuk yang
tepat; iii. kesesuaian antara jenis dan materi muatan; iv. dapat
dilaksanakan; v. kedayagunaan dan kehasilgunaan; vi. kejelasan
rumusan; keterbukaan.260 Dari berbagai asas tersebut, tampaknya
partisipasi masyarakat dari aspek asas kejelasan rumusan belum
cukup untuk dituangkan dalam UU tersendiri. Sebab, dalam suatu
UU biasanya terdapat asas, tujuan, perintah, larangan dan sanksi
yang merupakan satu kesatuan pemikiran utuh mengenai persoalan
yang akan diatur. Persoalan sanksi inilah yang tampaknya masih
berat untuk situasi kondisi dalam perpolitikan di Indonesia sekarang
ini. Artinya, apakah lembaga legislatif telah siap ketika melanggar
ketentuan yang akan diatur dalam UU partisipasi masyarakat dalam
pembentukan UU ? Dengan kata lain, apakah bangsa ini telah siap dengan
konsekuensi adanya UU tersendiri tentang partisipasi masyarakat dalam
proses pembentukan UU ? Rasanya bangsa Indonesia masih butuh waktu
untuk menuju ke proses pembentukan UU yang partisipatif dengan UU
yang tersendiri.
Ketiga, pengaturan melalui Peraturan Pemerintah atau Peraturan
Presiden. Pengaturan partisipasi masyarakat dalam proses
pembentukan UU ketika akan dituangkan dalam tingkatan Peraturan
Pemerintah atau bahkan Peraturan Presiden, rasanya juga kurang
pada tempatnya. Sebab, kedua jenis peraturan perundang-undangan
tersebut dibuat secara sepihak oleh presiden yang berarti penyelenggara
kekuasaan eksekutif. Lebih dari itu, untuk dibuatnya Peraturan
Pemerintah harus ada delegasi kewenangan dari UU. Artinya harus
ada ketentuan dari suatu UU yang memerintahkan suatu persoalan
diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. Dalam hal ini, Pasal
53 UU No. 10 Tahun 2003 tidak memerintahkan partisipasi masyarakat
dalam proses pembentukan UU diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Pemerintah. Akan tetapi, kalau Peraturan Presiden tentang partisipasi

260
Pasal 5 UU No. 10 Tahun 2004. Lihat Jazim Hamidi dan Budiman NPD Sinaga,
Pembentukan … Op. Cit., hlm. 39.

Anda mungkin juga menyukai