Anda di halaman 1dari 5

Hand Out

Mata kuliah : Asuhan Kebidanan II (Persalinan)


Topik/ Sub topik : Mekanisme Persalinan Normal
Waktu : 120 menit
Dosen : Masayu Delta Sarimalini, SST.M.Kes

Sumber Pustaka
1. Cunningham, Mac Donald, 2019, William’s Obststetri Edisi 18, Jakarta : EGC
2. Sarwono, Hanifa, 2016, Ilmu Kebidanan, Jakarta : YBPSP
3. Varney, Helen, 2016, Varney’s Midwifery, Boston : Blackwell Scientific.

Objektif Perilaku Siswa


Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
dengan tepat mekanisme persalinan normal.
PENDAHULUAN
Proses persalinan sangat dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu power,
passage, dan pasanger. Pada faktor passage atau factor ibu ukuran panggul
sangat mempengaruhi jalannya/ proses persalinan. Sedangkan faktor
passenger/ janin adalah kepala. Karena dalam persalinan perbandingan antara
besarnya kepala dan luasnya panggul merupakan hal yang menentukan.
Jika kepala dapat melewati jalan lahir maka bagian-bagian lain dapat
menyusul dengan mudah. Menurut penelitian Cadweel dkk, 1934, 95% dari
semua kehamilan, janin dengan presentasi belakang kepala/ oksiput. Oksiput
memasuki panggul dengan sutura sagitalis melintang.
Ukuran kepala janin hampir sama dengan ukuran dalam panggul. Karena
bentuk panggul yang tidak teratur, maka ketika kepala janin masuk panggul
harus menyesuaikan diri dengan bentuk panggul mulai dari PAP ke bidang
tengah panggul dan PBP, supaya janin dapat lahir.

handout Mekanisme Persalinan 1


Askeb II (Persalinan)
MATERI
 Proses penyesuaian masuknya kepala janin ke dalam panggul merupakan
mekanisme persalinan. Pada proses ini kepala janin melakukan gerakan-
gerakan tertentu, yaitu :
1. Penurunan
Turunnya kepala dapat dibagi dalam :
a. Masuknya kepala dalam PAP
Masuknya kepala ke dalam PAP biasanya dengan sutura sagitalis
melintang dan dengan fleksi yang ringan.
Sinklitismus : Sutura sagitalis terdapat di tengah-tengah jalan lahir
dan tepat diantara simfisis dan promontorium.
Asinklitismus : Sutura sagitalis agak ke depan mendekati symfisis
atau agak ke belakang mendekati promontorium.
Asinklitismus anterior : Sutura sagitalis mendekati promontorium
sehingga os parietal depan lebih rendah dari os parietal belakang.
Asinklitismus posterior : Sutura sagitalis mendekati simfisis dan os
parietal belakang lebih rendah dari os parietal depan.

b. Majunya kepala
Pada primigravida majunya kepala terjadi setelah kepala masuk ke
dalam rongga panggul dan biasanya baru mulai pada kala II.
Pada multipara majunya dan masuknya kepala janin ke dalam rongga
panggul terjadi bersamaan.

handout Mekanisme Persalinan 2


Askeb II (Persalinan)
Yang menyebabkan majunya kepala adalah :
a. Tekanan cairan amnion
b. Tekanan langsung fundus pada bokong
c. Kontraksi otot-otot abdomen
d. Ekstensi dan pelurusan badan janin.
Majunya kepala terjadi bersamaan dengan gerakan-gerakan yang lain,
yaitu : Fleksi, Putaran paksi dalam dan ekstensi.
2. Fleksi
Dengan majunya kepala maka fleksi juga bertambah hingga ubun-ubun
kecil jelas lebih rendah dari ubun-ubun besar, karena diameter
suboksipito bregmatika (9,5 cm) menggantikan diameter suboksipito
frontalis (11 cm).
Fleksi kepala biasanya terjadi bila penurunan kepala menemukan
tahanan, apakah dari serviks, dinding panggul atau dasar panggul.

3. Rotasi Dalam/ Putar Paksi Dalam


Yaitu pemutaran kepala janin secara perlahan menggerakan oksiput dari
posisi asalnya ke anterior menuju simfisis pubis, atau ke posterior menuju
lubang sacrum.
Rotasi dalam tidak terjadi sendiri, tetapi selalu bersamaan dengan
majunya kepala dan tidak terjadi sebelum kepala sampai Hodge III,
kadang-kadang baru setelah kepala sampai di dasar panggul.
Sebab–sebab terjadinya rotasi dalam:
a. Pada letak fleksi, bagian belakang kepala atau oksiput merupakan
bagian terendah dari kepala.
b. Bagian terendah dari kepala ini mencari tahanan yang paling sedikit.

handout Mekanisme Persalinan 3


Askeb II (Persalinan)
c. Ukuran terbesar dari bidang tengah panggul adalah diameter antero
posterior.
4. Ekstensi
Setelah kepala janin sampai pada dasar panggul, terjadilah ekstensi atau
defleksi kepala. Hal ini disebabkan karena :
o Sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah kedepan dan
atas, sehingga kepala harus mengadakan ekstensi untuk melaluinya.
o Adanya dua kekuatan, yang satu mendesaknya ke bawah
o Satunya tahanan dasar panggul yang menolaknya ke atas.
Resultantenya adalah kekuatan ke arah depan atas.
Setelah suboksiput tertahan pada pinggir bawah simpisis maka yang
dapat maju karena kekuatan tersebut di atas bagian yang berhadapan
dengan suboksiput, maka lahirlah berturut-turut pada pinggir atas
perineum ubun-ubun besar, dahi, hidung, mulut dan akhirnya dagu
dengan gerakan ekstensi. Dan sebagai hipomoklion (pusat pemutaran)
adalah sub oksiput.

5. Rotasi Luar/ Putaran Paksi Luar


Putaran ini untuk menghilangkan torsi pada leher yang terjadi karena
putaran paksi dalam. Kepala memutar kembali searah punggung janin.
Gerakan ini disebabkan karena ukuran bahu (diameter bisakromial)
menempatkan diri dalam diameter antero posterior dari pintu bawah
panggul.

handout Mekanisme Persalinan 4


Askeb II (Persalinan)
6. Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar bahu depan sampai di bawah simpisis dan
menjadi hipomoklion untuk melahirkan bahu belakang. Kemudian bahu
depan menyusul dan selanjutnya badan anak lahir searah dengan jalan
lahir.

handout Mekanisme Persalinan 5


Askeb II (Persalinan)

Anda mungkin juga menyukai