Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“PERALATAN YANG DIGUNAKAN PADA TEGANGAN TINGGI”


Mata Kuliah Tegangan Tenaga Tinggi

Disusun Oleh:

Nur Kasmiranti 200204500002

Ubaidah Al Fauzi 200204501007

Abdul Rahmat Lampay 200204502007

FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul  ”Peralatan Tegangan Tinggi” ini tepat
pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
kami yaitu Bapak Firdaus, S.Pd., M.T. dan Bapak Dr. Syamsurijal, S.Pd., M.T. pada mata kuliah
Tegangan Tenaga Tinggi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang peralatan tegangan tinggi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Firdaus, S.Pd., M.T. Bapak Dr.
Syamsurijal, S.Pd., M.T. selaku dosen pada mata kuliah Tegangan Tenaga Tinggi yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan
program studi yang kami tekuni.

Kami menyadari makalah kami masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 13 Februari 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Secara umum Sistem tegangan tinggi adalah semua tegangan yang dianggap cukup tinggi
oleh para teknisi listrik sehingga di perlukan pengujian dan penggukuran dengan tegangan
tinggi yang semuanya bersifat khusus dan memerlukan teknik-teknik tertentu (subyektip),
atau dimana gejala-gejala tegangan tinggi mulai terjadi (obyektip).
Besarnya arus dan tegangan yang muncul dalam sistem tenaga listrik secara tiba-tiba dan
melonjak tinggi, baik itu yang berasal dari dalam sistem maupun dari luar lingkungan,
menuntut sistem pengamanan lebih terhadap alat listrik,maupun bahan isolasi itu sendiri. Hal
ini sulit untuk dihentikan sebab tingginya lonjakan tegangan yang muncul secara tiba-tiba
dan hanya dalam hitungan milisekon. Untuk melindungi alat, diperlukan isolasi yang mampu
memisahkan antara dua bagian yang bertegangan umumnya dengan bahan-bahan dielektrik.
Namun, secara harfiah, point utama dari isolasi adalah sebagai pemisah antar bagian yang
bertegangan, sehingga tidak menyebabkan terjadinya loncatan bunga api yang berujung pada
kerusakan alat maupun bahan isolasi.
Peran utama dari tujuan pembuatan suatu isolasi adalah mampu mencegah loncatan
energi dan melindungi alat-listrik maupun bahan isolasi itu sendiri, sehingga mampu
menekan biaya pengeluaran akibat dari kerusakan alat, baik pada sistem tenaga listrik itu
sendiri maupun peralatan rumah tangga. Sebab, seperti yang kita ketahui alat pada sistem
tenaga listrik sangat mahal dan biaya yang dibutuhkan untuk membangkitkan suatu tenaga
listrik bisa mencapai miliaran rupiah. Untuk itu, diperlukan upaya-upaya yang dapat
meminimkan biaya yang begitu besar. Di samping itu juga merugikan rakyat apabila
terjadinya lonjakan tegangan atau swicthing setelah mati lampu, sebab dapat merusak alat-
alat rumah tangga.
Transformator merupakan suatu alat listrik yang termasuk ke dalam klasifikasi mesin
listrik statik yang berfungsi menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan
rendah dan sebaliknya. Atau dapat juga diartikan mengubah tegangan arus bolak-balik dari
satu tingkat ke tingkat yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip-
prinsip induksi-elektromagnet. Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi
berlapis dan dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Transformator Arus Adalah trafo yang digunakan untuk mengambil input data masukan
berupa besaran arus dengan cara perbandingan belitan pada belitan primer atau sekunder.
Trafo ini biasa digunakan untuk pengukuran tak langsung beban arus yang mengalir ke
pelanggan kemudian membatasinya. Selain itu bisa juga besaran arusnya diambil sebagai
input data masukan peralatan pengaman jaringan.

B. Rumusan masalah
1. Menjelaskan pengertian umum peralatan tegangan tinggi!
2. Menjelaskan fungsi dan keguanaan peralatan tegangan tinggi!
3. Menjelaskan jenis-jenis peralatan tegangan tinggi!
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian umum peralatan tegangan tinggi


Secara umum Sistem tegangan tinggi adalah semua tegangan yang dianggap cukup
tinggi oleh para teknisi listrik sehingga di perlukan pengujian dan penggukuran dengan
tegangan tinggi yang semuanya bersifat khusus dan memerlukan teknik-teknik tertentu
(subyektip), atau dimana gejala-gejala tegangan tinggi mulai terjadi (obyektip). Tegangan
Tinggi ini diklasifikasikan dalam berapa tingkatan yaitu :
1. Tegangan Tinggi/High Voltage (H V) :
30 Kv, 66 Kv, 70 Kv, & 150 Kv
2. Tegangan Extra Tinggi / Extra High Voltage (E H V) :
220 Kv, 500 Kv, & 765 Kv
3. Tegangan Ultra Tinggi / Ultra High Voltage (UHT) :
> 765 Kv

B. Fungsi dan kegunaan peralatan tegangan tinggi

Beberapa fungsi dan kegunaan yang dicakup dalam bidang teknik tegangan tinggi adalah
persoalan – persoalan pokok sebagai berikut:

1. Teknik pembangkit dan pengujian tegangan tinggi, termasuk antara lain klasifikasi
pengujian H.V. dalam laboratorium, pembangkit dan pengujian dengan tegangan AC
pembangkitan dan pengujian dengan tegangan DC, pembangkit dan pengujian dengan
tegangan impuls.
2. Koordinasi isolasi, yang menyangkut persoalan-persoalan koordinasi isolasi antara
peralatan listrik di satu pihak dan alat-alat pelindung di lain pihak.
3. Beberapa gejala tegangan tinggi, dimana antara lain akan dibahas soal-soal
korona (corona), gangguan radio (radio interfence), gangguan televisi (television
interference) dan gangguan berisik (audible noise).
4. Beberapa komponen peralatan tegangan tinggi, misalnnya isolator, bahan-bahan
dielectric, bushing, dan sebagainnya.
5. Instrumentasi tegangan tinggi, misalnnya osilograf dan meter-meter khusus untuk
pengukuran tegangan tinggi.
6. Surja hubung, yang berhubungan dengan naiknnya tegangan sejalan dengan kenaikan
tenaga yang harus disalurkan, memegang peranan yang menentukan dalam penetapan
isolasi.

C. Jenis-jenis peralatan tegangan tinggi

Jadi, Peralatan Tegangan Tinggi adalah berbagai macam peralatan khusus yang mampu
bekerja dan mempunyai daya tahan terhadap tegangan tinggi yang dapat menahan tingginya
tegangan yang akan diterapkan ke peralatan tersebut. Berikut adalah macam-macam
peralatan yang dibutuhkan yang digunakan untuk pembangkitan dan pengujian tegangan
tinggi.

1. Ligthning Arrester

Biasa disebut dengan Arrester dan berfungsi sebagai pengaman instalasi (peralatan
listrik pada instalasi Gardu Induk) dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir
(ligthning Surge) maupun oleh surja hubung ( Switching Surge ).
2. Transformator Tegangan

Trafo satu fasa yang menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah yang
dapat diukur dengan voltmeter yang berguna untuk indikator, relai dan alat sinkronisasi.

3. Transformator Arus

Trafo digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusan amper lebih yang
mengalir pada jaringan tegangan tinggi. Jika arus yang mengalir pada tegangan rendah
dan besarnya dibawah 5 amper, maka pengukuran dapat dilakukan secara langsung
sedangkan untuk arus yang mengalir besar, maka harus dilakukan pengukuran secara
tidak langsung dengan menggunakan trafo arus (sebutan untuk trafo pengukuran arus
yang besar). Disamping itu trafo arus berfungsi juga untuk pengukuran daya dan energi,
pengukuran jarak jauh dan rele proteksi.

4. Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB)

Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat berbeban


(pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus gangguan). Pada waktu
menghubungkan atau memutus beban, akan terjadi tegangan recovery yaitu suatu
fenomena tegangan lebih dan busur api, oleh karena itu sakelar pemutus dilengkapi
dengan media peredam busur api tersebut, seperti media udara dan gas SF6.

5. Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS)


Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain
yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian yang tidak
berbeban .

6. Transformator Daya

Transformator Daya adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk
menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau
sebaliknya. Dalam operasi penyaluran tenaga listrik transformator dapat dikatakan
jantung dari transmisi dan distribusi. Dalam kondisi ini suatu transformator diharapkan
dapat beroperasi secara maksimal (kalau bias secara terus menerus tanpa berhenri).
Mengingat kerja keras dari suatu transformator seperti itu, maka cara pemeliharaan juga
dituntut sebaik munkin. Oleh karena itu tranformator harus dipelihara dengan
menggunakan system dan peralatan yang benar,baik dan tepat. Untuk itu regu
pemeliharaan harus mengetahui bagian-bagian tranformator dan bagian-bagian mana
yang perlu diawasi melebihi bagian lainnya. Berdasarkan tegangan operasinya dapat
dibedakan menjadi tranformator 500/150 kV dan 150/70 kV biasa disebut Interbus
Transformator (IBT).Transformator 150/20 kV dan 70/20 kV disebut juga trafo distribusi.
Titik netral transformator ditanahkan sesuai dengan kebutuhan unutk system pengamanan
/ proteksi, sebagai contoh transformator 150/70 kV ditanahkan secara langsung di sisi
netral 150 kV dan transformator 70/20 kV ditanahkan dengan tahanan rendah atau
tahanan tinggi atau langsung disisi netral 20 kV nya.

7. Regulator Tegangan
Alat ini digunakan untuk mengatur tegangan yang akan masuk ke transformator.
Masukannya adalah berupa tegangan AC 220 V satu fasa. Sedangkan keluarannya adalah
tegangan AC yang nilainya dapat divariasikan antara 0 sampai 220 V. Keluaran dari
regulator tegangan ini akan menuju ke transformator. Berikut adalah gambar regulator
tegangan.

8. Resistor Tegangan Tinggi


Bila yang akan dibangkitkan adalah berupa tegangan tinggi DC, maka digunakan
resistor tegangan tinggi. Selain sebagai beban, resistor ini juga dapat digunakan sebagai
pengukur tegangan dengan cara mencuplik tegangan dari resistor tersebut dengan
menggunakan resistor ukur kemudian disambungkan dengan Digital Measuring
Instrument (DMI). Berikut adalah penggambaran dari resistor tegangan tinggi.

9. Kapasitor Tegangan Tinggi


Bila yang akan dibangkitkan adalah berupa tegangan tinggi AC, maka digunakan
kapasitor tegangan tinggi. Seperti halnya pada resistor tegangan tinggi, kapasitor
tegangan tinggi juga dapat digunakan untuk mencuplik tegangan sehingga tegangan dari
kapasitor dapat diukur dengan menggunakan Digital Measuring Instrument
(DMI).Berikut adalah penggambaran dari resistor tegangan tinggi.

10. Elektroda Tegangan Tinggi


Tegangan berlebih yang dibangkitkan oleh trafo dapat menyebabkan kerusakan pada
trafo itu sendiri.Oleh karena itu dibutuhkan suatu proteksi untuk menghindari adanya
kelebihan tegangan tersebut. Salah satu cara untuk menghindari adanya hal tersebut
adalah dengan menggunakan elektroda tegangan tinggi. Bila terjadi tegangan berlebih,
maka elektroda tegangan tinggi akan terjadi breakdown. Bila terjadi breakdown, maka
Operating Terminal (OT) akan mentrip koneksi regulator ke trafo. Sehingga tidak ada
lagi tegangan yang menuju ke trafo.

11. Digital Measuring Instrument (DMI)


Untuk mengukur tegangan pada saat pembangkitan tegangan tinggi, dapat digunakan
suatu alat ukur yang dinamakan dengan Digital Measuring Instrument (DMI).Alat ini
dapat mengukur tegangan tinggi AC, DC maupun impuls.Berikut adalah penggambaran
dari Digital Measuring Instrument (DMI).

12. Operating Terminal (OT)


Regulator tegangan yang digunakan pada pembangkitan tegangan tinggi, tidak
mungkin diatur (dinaikkan/diturunkan tegangannya) dengan tangan langsung.Untuk itu,
digunakanlah suatu alat khusus yang dapat mengatur regulator tegangan dari jarak jauh,
yaitu Operating Terminal. Selain dapat menaikkan dan menurunkan tegangan regulator
tegangan, OT juga berlaku sebagai saklar untuk tegangan yang akan masuk ke regulator
dan yang akan masuk ke trafo. Dan juga, OT bertindak pula sebagai pengaman/ alat
proteksi. Jika terjadi breakdown pada elektroda tegangan tinggi, maka saklar tegangan
yang akan masuk ke trafo terputus. Berikut adalah penggambaran dari Operating
Terminal (OT).

13. Peralatan Grounding


Tegangan yang ditumpu oleh peralatan-peralatan diatas, termasuk dalam tegangan
tinggi, maka arus sisa pada peralatan diatas pun juga memiliki nilai yang tinggi. Untuk
menghindari adanya kecelakaan pada orang yang akan menyentuh peralatan tersebut.

14. Dioda Tegangan Tinggi


Dioda Tegangan Tinggi ini digunakan pada rangkaian pembangkit tegangan tinggi
DC.Berfungsi untuk menyearahkan tegangan AC yang keluar dari trafo tegangan tinggi
menjadi tegangan DC.
15. Resistor Pengaman
Untuk mencegah arus balik yang tinggi yang dapat merusak trafo, maka dapat
digunakan resistor pengaman.Resistor ini dipasang antara trafo dengan resistor
pembangkitan dan biasanya memiliki nilai 10 sampai 20 MOhm.

16. Peralatan Pengaman


Untuk melindungi pekerja atau orang yang sedang berhubungan dengan peralatan
tegangan tinggi, dapat digunakan sepatu pengaman (safety shoes). Berikut adalah
penggambaran dari safety shoes.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://123dok.com/document/z3g9m07y-macam-macam-peralatan-tegangan-tinggi.html

https://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000013957206/peralatan-listrik-tegangan-tinggi/

Anda mungkin juga menyukai