“PENILAIAN KINERJA”
Disusun oleh :
KELOMPOK 6
FAKULTAS EKONOMI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Manajemen dan penilaian kinerja” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Ibu Estu mahanani selaku Dosen pada mata kuliah manajemen sumber daya
manusia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang manajemen sumber daya manusia bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada anggota kelompok ini yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami dan berguna bagi kami
sendiri maupun semua orang yang membacanya. Terimakasih.
Daftar Isi
Simpulan ……………………………………….………… 13
Saran ……………………………………………………… 13
PENDAHULUAN
1.2.Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada
makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian manajemen kinerja dan penilaian kinerja?
2. Bagaimana metode penilaian prestasi kerja?
3. Apa saja indicator prestasi kerja?
4. Apa saja kesalahan dalam penilaian prestasi kerja?
1.3.Tujuan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka
tujuan yang hendak dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Pengertian manajemen kinerja dan penilaian kinerja
2. Metode penilaian prestasi kerja
3. Indicator prestasi kerja
4. Kesalahan dalam penilaian prestasi kerja
BAB II
PEMBAHASAN
Melalui metode ini manajer menilai dengan mengunakan data masa lalu
untuk menentukan seberapa besar produktifitas seorang karyawan. Teknik-teknik
penilaian ini terdiri dari:
Tenik ini adalah teknik yang paling sederhana dan mudah dimana atasan langsung
memberikan penilaian kepada karyawan dengan menggunakan skala yang
biasanya berupa angka atau huruf.
b. Checklist.
a. Penilaian diri.
b. Penilaian psikologis.
Metode ini dilakukan jika perusahaan memiliki tim penilai khusus untuk
mengidentifikasi kemampuan manajemen di masa depan. Penilaian ini bisa
meliputi wawancara mendalam, tes-tes psikologi, diskusi kelompok simulasi, dan
sebagainya untuk mengevaluasi potensi karyawan diwaktu yang akan datang.
d. Pendekatan management by objective.
Menurut Rivai (2009) ada 3 (tiga) pendekatan yang paling sering dipakai dalam
penilaian prestasi kerja, antara lain:
Sistem ini terdiri dari dua bagian, yaitu suatu daftar karakteristik, bidang,
ataupun perilaku yang akan dinilai dan sebuah skala ataupun cara lain untuk
menunjukkan tingkat kinerja dari tiap halnya. Perusahaan yang menggunakan
sistem ini bertujuan untuk menciptakan keseragaman dan konsistensi dalam
proses penilaian prestasi kerja. Kelemahan sistem ini adalah karena sangat
mudahnya untuk dilakukan, para manajerpun jadi mudah lupa mengapa mereka
melakukannya dan sistem inipun disingkirkannya.
Adapun tujuan dan manfaat dari penilaian prestasi kerja (Mangkuprawira 2004)
adalah sebagai berikut:
1. Perbaikan kinerja.
2. Penyesuaian kompensasi.
3. Keputusan penempatan.
7. Ketidak-akuratan informasional.
Efek halo (halo effect) adalah suatu kesalahan dilakukan manajer karena m
enggunakan hanya satu factor mewakili factor lain dalam mengambil keputusan ut
uk menentukan kinerja seseorang. Sebagai contoh, seorang karywan memiliki kes
etiaan yang tinggi, manajer memberikan penilaian tinggi tanpa memerhatikan fact
or lain. Suatu kemungkinan terjadi seorang karyawan baik dalam kesetiaan tetapi
belum tentu baik pada factor lain, seperti kuantitas dan kualitas hasil pekerjaannya
. Memang, jarang sekali seorang karyawan baik atau buruk dalam semua factor pe
kerjaannya. Tetapi, seorang karyawan baik atau buruk pada suatu factor tertentu p
erlu pertimbangan atas factor lain sebelum memutusan dalam penilaian kinerja.
Ada penilain yang enggan memberi penilain kinerja bawahannya baik atau
buruk, sehingga memberikan penilain rata-
rata, walaupun kinerjannya bervariasi. Kesalahan seperti ini mungkin terjadi karen
a penilai kurang informasi, tesedia waktu yag sedikit dalam menilai, kurang penge
tahuan yang memadai mengenai factor yang dinilai.
Dalam banyak program evaluasi prestasi kerja, perilaku yang paling baru
(recent behaviour) dari karyawan yang dinilai mewarnai penilaian. Dengan hanya
menggunakan perilaku yang paling baru untuk mengadakan evaluasi dapat menim
bulkan kesalahan yang dinamakan kesalahan peristiwa baru
(recency events error).
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Manajemen kinerja adalah sebuah proses untuk menetapkan apa yang
harus dicapai, dan pendekatannya untuk mengelola dan pengembangan manusia
melalui suatu cara yang dapat meningkatkan kemungkinan bahwa sasaran akan
dapat dicapai dalam suatu jangka waktu tertentu baik pendek maupun panjang.
Sedangkan penilaian kinerja merupakan salah satu bagian dari manajemen kinerja
yang bermaksud untuk mengevaluasi kinerja karyawan saat ini dan/atau di masa
lalu relatif terhadap standar kinerjanya.
Adapun pelaku penilaian dilakukan oleh atasan langsung atau pihak dari
SDM yang mampu menilai. Sedangkan jenis-jenis penilaian di antaranya
penilaian para atasan yang menilai bawahnannya. 2) Bawahan yang menilai
atasannya. 3) Anggota kelompok menilai satu sama lain. 4) penilaian pegawai
sendiri. 5) Penilaian dengan multisumber dan 6) Sumber-sumber dari luar. Metode
yang dapat digunakan dalam penilaian kinerja di antaranya, Rating
Scale, Checklist, Metode peristiwa kritis, penilaian diri (self Appraisals),
Penilaian psikologis (psychological appraisals), Pendekatan management by
objectives. Adapun proses penilaian kinerja terdiri dari tiga langkah pokok, yakni
menetapkan standar kerja, menilai kinerja aktual karyawan secara relatif terhadap
standar (ini biasanya melibatkan beberapa formulir penilaian), memberikan
umpan balik kepada karyawan dengan tujuan membantunya untuk menghilangkan
defisiensi kinerja atau untuk terus berkinerja di atas standar.
3.2. Saran
Demikianlah makalah yang dapat penulis susun, tentunya makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu pemakalah sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk memperbaiki makalah ini. Penulis juga meminta maaf
apabila ada penulisan dan ulasan yang salah atau kurang. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
https://ekonomimanajemen.com/manajemen-kinerja/
https://www.gomarketingstrategic.com/indikator-indikator-prestasi-
kerja-untuk-meningkatkan-kinerja-karyawan/
http://belajarilmukomputerdaninternet.blogspot.com/2013/06/metode-
penilaian-prestasi-kerja.html?m=1
http://candrasuprastyo94.blogspot.com/2015/06/penilaian-kinerja-
karyawan.
Soal
Jawaban
2. Cash Flow Measures, yang mendasarkan kinerja pada arus kas operasi
operating cash flow. Termasuk dalam kategori ini adalah Free Cash Flow,
Cash Flow Return On Gross Investment ROGI, Cash Flow Return On
Investment CFROI, Total Shareholder Return TSR, dan Total Business
Return TBR
3. Value Measures, yang mendasarkan kinerja pada nilai manajemen value
based management, termasuk dalam kategori ini adalah Economic Value
Added EVA, Market Value Added MVA, Cash Value Added CVA, dan
Shareholder Value SHV.
Rasio keuangan merupakan alat yang sangat berguna, tetapi tidak terlepas
dari beberapa keterbatasan dan harus digunakan dengan hati-hati karena rasio
disusun dari data akuntansi dan data tersebut dipengaruhi oleh penafsiran yang
Universitas Sumatera Utara 12 berbeda. Penggunaan data industri sebagai
pembanding perlu pula ditaksirkan dengan hati-hati. Mungkin saja prestasi dan
kondisi keuangan seluruh industri memang kurang memuaskan. Dengan demikian
untuk satu perusahaan yang kebetulan berada diatas rata-rata, belumlah dapat
dikatakan sebagai hasil yang memuaskan.
Tujuan dari evaluasi kinerja adalah untuk memberitahu sisi positif dan
negatif kinerja seorang karyawan. Bila Anda terlalu fokus hanya pada sisi
negatifnya saja, tentu akan membuat karyawan menjadi kecewa dan serba salah.
Hal ini juga dapat mempengaruhi kinerja karena semangat kerja yang dimiliki
oleh karyawan tersebut menurun dan bisa saja mereka akan mempertimbangkan
dirinya untuk tetap bertahan atau justru memilih keluar dari perusahaan. Oleh
karena itulah, usahakan agar selalu memberikan sisi positif karyawan saat
memberikan evaluasi.
Evaluasi kinerja berlaku untuk semua, baik itu atasan maupun karyawan.
Oleh karena itu, evaluasi kinerja karyawan tidak boleh dilakukan secara sepihak.
Atasan harus mempersilahkan karyawan untuk memberikan respon dengan
memberikan penilaian kepada atasannya. Berilah mereka kesepatan untuk
menyampaikan segala unek-unek selama bekerja di kantor, agar perbaikan bisa
menyeluruh, tidak untuk karyawan saja. Jangan membuat karyawan takut karena
adanya evaluasi kinerja. Evaluasi kinerja dirancang untuk membuat kinerja yang
ada pada perusahaan berjalan dengan lebih lancar, bukan mengintimidas
5. PENILAIAN KINERJA
Yang di maksud disini kita harus mengetahui terlebih dahulu masalah masalah
yang ada.
Ketika kita mau melakukan penilaian kita harus benar –benar pintar menggunakan
alat mana yang paling tepat untuk melakukan penilaian kinerja tersebut dan
mempertimbangkannya terlebih dahulu.
Catatan harian disini membantu kita untuk menyesuaikan hasil penilaian kita
dengan realita yang sebenarnya dan untuk memperbaiki hasil akhir penilaian
kinerja tersebut.
Tujuan disini untuk mengetahui mana karyawan yang kinerjanya kurang baik dan
mana karyawan yang kinerjanya baik dan patut di contoh oleh karyawan yang
lain.
Penyelia dan karyawan ketika melakukan penilai kinerja harus melakukan umpan
balik yang baik antara satu sama lainnya dan sebagai penyeli harus bersikap yang
adil kepada semua karyawan ketika melakukan penilaian (objektif).
2. Komisi penilaian
3. Penilaian diri sendiri
4. Penilaian bawahan
5. 360 Derajat
Dalam bab ini, kita mendefinisikan manajemen bakat sebagai proses berorientasi
sasaran yang terintegrasi untuk merencanakan, merekrut, mengembangkan,
menilai, dan mengompensasi karyawan. Mengelola secara aktif bagaimana
karyawan dinilai dan diberi imbalan adalah praktik manajemen bakat yang
terbaik.
· Salah satu contoh yang dapat mengilustrasikan bagaimana hal ini bekerja
dalam praktiknya adalah : Unilever memasukkan 15% dari karyawan per
tingkatan manajemen ke dalam daftar potensi tinggi mereka setiap tahun dan
berharap bahwa orang-orang ini masuk ke tingkatan manajemen selanjutnya
dalam lima tahun.