Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH BAHASA INDONESIA

BULLYING di Kalangan Remaja

DOSEN PENGAMPU:
Hafiza Elya Nirta, S.Pd, M.Pd

DISUSUN OLEH:
Muhammad lutfi Amri (NIM:12160111229)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM
2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang ,saya ucapkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpakan rahmat dan hidayah nya kepada saya ,sehingga saya bisa
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Bullying di Kalangan Remaja”
Makalah ini saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak,sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan
lancar.terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
makalah ini
Ucapan Terimakasih juga saya ucapkan kepada ibunda Hafiza Elya Nirta
yang telah memberikan tugas makalah ini kepada saya,sehingga saya dapat berlatih
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua,saya menyadari masih banyak kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.oleh karna ini dengan senang hati saya
menerima segala saran dan kritikan para pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah yang berjudul “Bullying
dikalangan remaja” ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca

Pekanbaru,07 desember 2021

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... I

DAFTAR ISI ..........................................................................................II

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1


1.1 Latar belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................................ 1
1.4 Manfaat.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................... 2


2.1 Defnisi Bullying .................................................................................... 2
2.2 Fenomena Bullying ............................................................................... 2
2.3 Dampak Bullying .................................................................................. 3
2.4 Solusi dalam Memerangi Bullying ....................................................... 3

BAB III PENUTUP ................................................................................. 4


3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 4
3.2 Saran.................................................................................................. 4

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa remaja adalah fase perkembangan transisi antara masa kanak kanak dan
masa dewasa.
Pada masa ini remaja memiliki kondisi psikis yang sangat labil dikarenakan pada
fase ini para remaja mencari jati diri.biasanya mereka selalu penasaran dan selalu
ingin mengetahui hal hal baru dilingkungan sekitarnya.
Pada masa ini remaja dituntut untuk memiliki kematangan emosi,sosial,fisik
dan psikis.
Setiap remaja sebenarnya memiliki potensi untuk mencapai kematangan
kepribadian yang memungkinkan mereka untuk menjalani kehidupan dan
menghadapi permasalahan dalam hidup secara wajar,namun potensi ini akan
terhambat dan sulit untuk berkembang jika tidak ditunjang dengan faktor fisik dan
faktor lingkungan yang memadai.
Lemahnya emosi seseorang akan berdampak pada masalah masalah yang
akan dihadapi oleh para remaja contohnya adalah bullying.budaya bullying sangat
marak terjadi dilingkungan remaja,bahkan budaya bullying ini sering terindikasi
didalam lingkungan sekolah.sekolah yang harusnya membentuk karakter siswa
namun nyatanya tak sedikit kasus kasus bullying yang beredar dan kerap terjadi
dilingkungan sekolah.bullying adalah kekerasan anak yang dilakukan oleh teman
sebaya kepada seorang anak yang lebih rendah atau lebih lemah untuk mendapatkan
kepuasan tertentu.budaya bullying ini tentu saja sangat meresahkan karena sangat
berpengaruh bagi masa depan seorang remaja.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana fenomena bullying dikalangan remaja?
2. Bagaimana dampak bullying dikaangan remaja?
3.Bagaimana Solusi agar kasus kasus bullying dapat diatasi?
1.3 Tujuan
1. untuk mengetahui fenomena bullying yang kerap terjadi di kalangan
remaja
2.untuk memahami dampak dari fenomena bullying dikalangan remaja
3.untuk mengetahui solusi dari fenomena bullying dikalangan remaja

1
1.4 Manfaat
1. Memberi informasi kepada pembaca mengenai maraknya fenomena
bullying dikalangan remaja
2.Memberi pemahaman bahaya dari fenomena bullying dikalngan remaja.
3.Memberi informasi mengenai solusi dalam mengatasi fenomena bullying
dikalangan remaja.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Bullying
Definisi bullying merupakan sebuah kata serapan dari bahasa Inggris.
Bullying berasal dari kata bully yang artinya penggertak, orang yang mengganggu
orang yang lemah. Beberapa istilah dalam bahasa Indonesia yang seringkali
dipakai masyarakat untuk menggambarkan fenomena bullying di antaranya adalah
penindasan, penggencetan, perpeloncoan, pemalakan, pengucilan, atau intimidasi
(Susanti, 2006). Barbara Coloroso (2003:44) : “Bullying adalah tindakan
bermusuhan yang dilakukan secara sadar dan disengaja yang bertujuan untuk
menyakiti, seperti menakuti melalui ancaman agresi dan menimbulkan terror.
Termasuk juga tindakan yang direncanakan maupun yang spontan bersifat nyata
atau hampir tidak terlihat, dihadapan seseorang atau di belakang seseorang,
mudah untuk diidentifikasi atau terselubung dibalik persahabatan, dilakukan oleh
seorang anak atau kelompok anak.
2.2 Fenomena Bullying

Membahas mengenai fenomen bullying tidak pernah habisnya,setiap tahun


ada saja fenomena fenomena bullying yang terjadi di indonesia.kasus bullying yang
cukup kerap terjadi ini seringkali terjadi didalam sekolah ,bahkan hasil penelitian
di lima negara oleh International Center for Research on Women (ICRW) (2015),
menyebutkan bahwa Indonesia menduduki tingkat pertama dalam kejadian bullying
dengan presentase 83%.Komisi perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat
pada tahun 2014-206 terdapat 647 kasus pelaporan kejadian bullying disekolah dan
253 kasus diantaranya melaporkan remaja yang menjadi pelaku bullying.
Fenomena bullying yang terjadi cukup beragam.kekerasan yang dilakukan
oleh pelaku mulai dari kekerasan psikologi seperti pengucilan,mengejek atau
bahkan telah sampai pada kekerasan fisik seperti memukul korban.
Para pelaku yang umumnya adalah remaja sering kali menjadi agresif yang
disebabkan oleh film atau video game yang menunjukkan tindakan agresif sehingga
para remaja yang melihat nya pun terpengaruh dari tindakan agresif yang ia lihat.
Menurut psikolog Seto Mulyadi, Bullying disebabkan karena :
1)Menurutnya, saat ini remaja di Indonesia penuh dengan tekanan. Terutama yang

2
datang dari sekolah akibat kurikulum yang padat dan teknik pengajaran yang terlalu
kaku. Sehingga sulit bagi remaja untuk menyalurkan bakat nonakademisnya
Penyalurannya dengan kejahilan-kejahilan dan menyiksa. 2) Budaya feodalisme
yang masih kental di masyarakat juga dapat menjadi salah satu penyebab bullying
sebagai wujudnya adalah timbul budaya senioritas, yang bawah harus menurut
dengan yang atas.
2.3 Dampak bullying
Dampak bullying sangat besar .pelaku maupun korban akan merasakan
dampak nya.penelitian yang dilakukan oleh Skrzypiec et al.(2012) menghasilkan
pemahaman bahwa dampak negatif bullying dirasakan oleh korban dan
pelaku.penelitian itu menggunakan alat ukur strengths and Difficulties
questionnaire.korban dan pelaku bullying mengalami gangguan kesehatan mental.
Korban bullying sering ditemukan terisolasi bahkan tidak memiliki
teman.korban bullying juga mengalami kekerasan fisik.tindakan kekerasan baik
secara verbal dan fisik seringkali menjadi faktor trauma baik jangka pendek
maupun jangka panjang bagi korban.trauma yang tentu saja mempengaruhi
terhadap penyesuaian diri dan lingkungan.banyak korban bullying yang memilih
putus sekolah dikarenakan trauma yang ia rasakan.
Dari segi kesehatan psikis korban akan mengalami ganagguan
depresi,gangguan kecemasan dan gangguan kepribadian antisosial.hal ini terkadang
membuat korban bisa saja menjadi seorang pelaku dimasa yang akan datang.pelaku
yang berasal dari korban dimasa lalunya akan terus menjadi rantai yang tak terputus
dan membuat dampak yang lebih besar.
Pelaku biasanya akan melakukan tindakan tercela demi menutupi perilaku
nya.seringkali melakukan kebohongan,perusakan properti hingga akitivitas diluar
batas seperti seks bebas dan minuman keras kerap menjadi kegiatan yang dilakukan
oleh pelaku sehingga dari permasalahan moral muncul lah permasalahan lain
seperti permasalahan keuangan.
Hal hal yang telah dsebutkan diatas tentu saja merupakan dampak yang
besar bagi pelaku dan korban bullying yang dapat mebahayakan keduanya.
2.4 Solusi dalam memerangi bullying
Dari dampak dampak yang telah jelas sangat berbahaya dan mempengaruhi
kehidupan,kita perlu solusi agar tindakan bullying dapat diberantas.berikut adalah
solusi yang harus dilakukan demi memberantas bullying terutama dikalangan
remaja,
Pertama,membantu anak anak dan remaja mengetahui dan memahami
bulllying.tidak hanya memberi tahu mengenai bullying ,berikanlah informasi
mengenai bahaya bullying sehingga menghindari orang terdekat kita untuk menjadi
pelaku bullying.

3
Kedua,jika orang terdekat kita yang menjadi korban bullying berilah saran
saran mengenai cara-cara menghadapi bullying.contoh cara menghadapi bullying
agar si korban tidak terus menerus dibully adalah dengan mengabaikan si
pelaku,menjauhi pelaku atau menyampaikan keberatan dengan perlakukan pelaku
kepada si korban dengan terbuka dan percaya diri.dengan bekal yang diberikan
kepada orang terdekat kita dapat meminimalisir menjadi korban bullying.
Ketiga,membangun hubungan dan komunikasi 2 arah yang
baik.kebanyakan korban merasa malu untuk mengadukan masalahnya kepada orang
tua,oleh karna itu para orang tua dan orang terdekat nya harus menjalin komunikasi
yang baik sehingga korban merasa aman jika menceritakan permasalahannya.
Keempat,membantu anak dalam menemukan minat dan bakatnya.dengan
mengetahui minat,bakat dan potensi anak kita bisa mengarahkannya untuk terus
mengembangkannya sehingga bertemu dengan orang orang yang memiliki minat
dan bakat yang sama dan bisa membuat seorang anak memiliki perkembangan yang
pesat.
Kelima,memberi teladan melalui sikap dan perilaku.jika tidak ingin anak
menjadi seorang pelaku bullying maka hindarilah bersikap dan berperilaku
buruk,sebab anak akan terpengaruh dan mengikutinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bullying adalah tindakan bermusuhan yang dilakukan secara sadar dan
disengaja yang bertujuan untuk menyakiti, seperti menakuti melalui ancaman agresi
dan menimbulkan terror.
Dampak dampak dari perilaku bully akan dirasakan oleh pelaku dan
korban.dengan dampak dari kesehatan psikis dan kesehata fisik maka dirasa perlu
solusi untuk memerangi tindak bullying .pertama, membantu anak anak dan remaja
mengetahui dan memahami bulllying.kedua, jika orang terdekat kita yang menjadi
korban bullying berilah saran saran mengenai cara-cara menghadapi
bullying.ketiga, membangun hubungan dan komunikasi 2 arah yang baik. Keempat,
membantu anak dalam menemukan minat dan bakatnya. Kelima,memberi teladan
melalui sikap dan perilaku.
3.2 Saran
Menyadari penulisan dari makalah ini jauh dari kata sempurna minimal kita
bisa mengimplementasi tulisan ini dalam kehidupan kita demi memberantas
tindakan bullying disekitar kita.jika bukan kita yang memulainya maka tidak akan
pernah menemui titik selesainya.semoga pembaca bisa lebih cermat dalam bergaul
terhadap sesama dan dapat menerapkan solusi dari penulis.

4
DAFTAR PUSTAKA
Darmayanti, K. K. H., Kurniawati, F., & Situmorang, D. D. B. (2019). Bullying di
sekolah: Pengertian, dampak, pembagian dan cara
menanggulanginya. PEDAGOGIA, 17(1), 55-66.
Fataruba, R. (2016). Peran Tekanan Teman Sebaya Terhadap Perilaku Bullying
Pada Remaja Di Sekolah. In Seminar ASEAN Kedua Psychology dan Humanity,
Psychology Forum UMM,(19-20 Februari 2016), hal (Vol. 356).
SUSANTO, D. W. (2010). Fenomena korban perilaku bullying pada remaja Dalam
dunia pendidikan (Doctoral dissertation, PRODI PSIKOLOGI UNIKA
SOEGIJAPRANATA).
Yuliani, N. (2019). Fenomena kasus bullying di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai