Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIK UM

HIDROGEOLOGI
SIKLUS HIDROLOGI DAN PENGAPLIKASIAN HUKUM DARCY

Disusun Oleh :
FAKHRINUL RAMADHAN
F1D219023

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi, terjadinya,
peredaran, sifat-sifat kimia dan fisiknya, dan reaksi dengan lingkungannya,
termasuk hubungannya dengan makhluk-makhluk hidup.
Hidrogeologi adalah merupakan perpaduan antara ilmu geologi dengan ilmu
hidrolika yang kajiannya dititik beratkan pada gerakan didalam air tanah secara
hidrolik. Gabungan dua kata hidro dan geologi menunjukkan secara implisit
pengertian geologi dan air atau dengan kata lain adalah merupakan suatu studi
tentang interaksi antara kerangka unsur batuan dengan air tanah. Dalam
istilah hidrolika maka istilah gerakan dalam tanah dikenal dengan hidrolika
dalam media porus, karena air tanah mengalir diantara sela-sela butiran tanah
yang sekaligus sebagai media. Hidrologi mempelajari siklus air di alam
raya. Siklus hidrologi atau siklus air meliputi kejadian-kejadian air menguap ke
udara, kemudian mengembun dan menjadi hujan atau salju, masuk ke dalam
tanah atau mengalir di atas permukaan tanah, lalu berkumpul di danau atau
laut, menguap lagi dan seterusnya. Maka hidrogeologi dapat diartikan ilmu yang
mempelajari mengenai air beserta proses, sifat fisik, dan keterdapatannya di
alam

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum kali ini dalah:
1. Mengetahui siklus Hidrologi
2. Menentukan konduktivitas hidrolik (K)
3. Menentukan Keccepatan aliran (v)
1.3 Alat dan Bahan
1.3.1 Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
1. Alat Tulis
2. LKS
3. Pensil Warna
4. Clipboard
1.3.2 Bahan yang diguakan pada praktikum kali ini adalah :
1. Maket siklus hidrologi.
BAB II
DASAR TEORI
Ilmu Hidrogeologi merupakan perpaduan ilmu geologi dan ilmu hidrolika.
Dalam buku ini dititik beratkan pada gerakan/aliran air di dalam tanah secara
hirolik. Gabungan dua kata hidro dan geologi menunjukkan secara implisit
pengertian geologi dari air. Atau dengan kata lain adalah merupakan suatu
studi tentang interaksi antara kerangka sistem batuan dan atau dengan air
tanah. Dari sudut pandang hidrolika maka istilah gerakan aliran dalam tanah
dikenal dengan hirolika dalam media porous, karena airtanah mengalir di sela-
sela butiran tanah yang sekaligus sebagai media (Toth, 1990).
Hidrologi mempelajari siklus air di alam raya. Siklus hidrologi atau siklus
air meliputi kejadian-kejadian air menguap ke udara, kemudian mengembun
dan menjadi hujan atau salju, masuk ke dalam tanah atau mengalir di atas
permukaan tanah, lalu berkumpul di danau atau laut, menguap lagi dan
seterusnya. Maka hidrogeologi dapat diartikan ilmu yang mempelajari mengenai
air beserta proses, sifat fisik, dan keterdapatannya di alam (Kodoatie, 1990).

Gambar 1. Siklus Hidrologi


Sumber : Wikipedia.org
Menurut Bambang Hermanto (2012), bahwa macam-macam air sebagai
berikut:
1. Air Tanah Freatik merupakan air tanah dangkal, contohnya air sumur yang
terletak di antara air permukaan dan lapisan kedap air (impermeabel).
2. Air Tanah Dalam (Artesis) meruapakan air tanah dalam, terletak di antara
lapisan akuifer dengan lapisan batuan kedap air (akuifer terkekang).
3. Air Tanah Meteorit (Vados) merupakan air tanah yang berasal dari proses
presipitasi (hujan) dari awan yang mengalami kondensasi bercampur debu
meteorit.
4. Air Tanah Baru (Juvenil) merupakan air tanah yang terbentuk dari dalam
bumi karena intrusi magma. air tanah juvenil ditemukan dalam bentuk air
panas (geyser).
5. Air Konat merupakan air tanah yang terjebak pada lapisan batuan purba
sehingga sering disebut fosil water.
Menurut (Fetter 1994), Berdasarkan pada kondisi fisik batuan dalam
kaitannya dalam kemampuan batuan untuk menyimpan air tanah, maka
terdapat beberapa istilah sebagai berikut :
1. Akuifer (aquifer), yaitu suatu tubuh batuan, tanah atau regolith yang
berfungsi sebagai reservoir dan mempunyai harga porositas serta
permeabilitas yang baik sehingga mampu menyimpan dan meluluskan
airtanah dalam jumlah cukup besar dan cukup suplesi. Contoh : batupasir
dan batugamping.
2. Akuitar (aquitar), yaitu batuan atau regolith dengan harga permeabilitas kecil
tetapi masih mengandung airtanah dalam jumlah yang cukup dan dapat
berperan sebagai media transmisi air yang berasal dari satu akuifer ke
akuifer lainnya. Contoh : batulanau, batulempung pasiran.
3. Akuiklud (aquiclude), yaitu batuan atau regolith yang termasuk kategori
kedap air (impermeabel), tetapi masih mampu menyimpan air dalam jumlah
yang tidak banyak dan tidak mampu untuk meluluskannya. Contoh :
batulempung.
4. Akuiflug (aquiflug), yaitu batuan atau regolith yang sama sekali kedap air
serta tidak dapat mengandung air dan mempunyai harga permebilitas nol.
Contoh : Granit.
Menurut Rohmat (2009), Hantaran hidraulik tanah timbul adanya pori kapiler yang
saling bersambungan dengan satu dengan yang lain. Secara kuantitatif hantaran
hidraulik jenuh dapat diartikan sebagai kecepatan bergeraknya suatu cairan pada
media berpori dalam keadaan jenuh. Dalam hal ini sebagai cairan adalah air dan
sebagai media pori adalah tanah. Penetapan hantaran hidraulik didasarkan pada
hukum Darcy.Dalam hukum ini tanah dianggap sebagai kelompok tabung kapiler
halus.
3.2 Pembahasan
Siklus hidrologi adalah siklus air yang terjadi di bumi diawali dengan
penguapan air laut, sungai, danau dan sumber air yang lain, kemudian terjadi
kondensasi terbentuklah awan yang jenuh air dan akan dibantu angin untuk
proses perpindahannya kemudian akan turun kembali kepermukaan. Siklus
hidro sendiri dibagi menjadi menjadi 3 berdasarkan prosesnya yaitu siklus
pendek, sedang dan panjang. Siklus hidro pendek yaitu siklus yang proses
penguapannya dan turunnya hanya terjadi di laut. Siklus sedang proses
penguapannya terjadi dilaut atau pun darat kemudian dibantu angin untuk
pergerakan awannya dan akan turun hujan didarat kemudian akan
dikembalikan lagi kelaut melalui sungai sungai dan infiltrasi kedalam tanah.
Dan siklus Panjang sendiri juga melibatkan penguapan dilaut dan didarat atau
pun juga dari transpirasi tumbuhan yang kemudian awan hasil kondensasi
dibawa angin ke tempat yang lebih tinggi. Jika awan sudah sangat jenuh
dengan air maka akan turun hujan atau pun salju jika suhunya rendah. Siklus
Hidrogeologi adalah siklus pergerakan air yang melalui pori pori tanah ataupun
juga rekahan rekahan yang ada di batuan yang ada dibawah permukaan bumi.
Ada 4 kondisi kemampuan batuan untuk menyimpan air tanah yaitu
akuifer,akuitar, akuiklud dan akuiflug. Akuifer berfungsi reservoir dan
mempunyai porositas dan permeabilitas yang baik contohnya adalah batupasir.
Akuitar mempunyai permeabilitas kecil masih bisa menyimpan airtanah dalam
jumlah yang cukup. Contohnya adalah batulanau, batulempung pasiran.
Akuiklud masuk kategori yang kedap air tapi masih mampu menyimpan air
dalam jumlah yang kurang tapi tidak mampu meluluskan air. Dan Akuiflug
sendiri merupakan batuan yang kedap air.
Hukum Darcy adalah hukum yang mendefinisikan kemampuan fluida
mengalir melalui media berpori seperti batu. Pengaplikasian hukum Darcy ini
banyak digunakan di teknik sipil, pertambangan, pertanian dan hidrologi. Dari
praktikum hukum Darcy diketahui h1 = 245 m, h2 = 215 m, L = 200 m, Q =
2148,3 m³/hari T= 28 m, l = 165 m. Ditanya konduktivitas hidrolik (K)
dan kecepepatan aliran(v). Dari perhitungan mengunakan persamaan
Darcy didapatlah konduktifitas hidroliknya 3,1 m/hari dan kecepatan
alirannya 0,465 m3/hari. Dari nilai konduktifitas hidroliknya dapat kita
ketahui dari tabel representative Values Of K menurut Jhonson diambil dari
Todd tahun 1980, materialnya yaitu berupa sandstone-medium-grained.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun Kesimpulan dari praktikum kali ini yaitu
1. Siklus hidrologi adalah siklus air yang terjadi di bumi diawali dengan
penguapan air laut, sungai, danau dan sumber air yang lain, kemudian
terjadi kondensasi terbentuklah awan yang jenuh air dan akan dibantu
angin untuk proses perpindahannya kemudian akan turun kembali
kepermukaan. Siklus hidro sendiri dibagi menjadi menjadi 3
berdasarkan prosesnya yaitu siklus pendek, sedang dan panjang.
2. Menentukan nilai konduktifitas hidrolik (K) menggunakan rumus
turunan terlebih dahulu, dimulai dari mencari headloss dan panjang
aliran, kemudian menghitung landasan hidrolika.
3. Untuk mendapatkan nilai V bisa kita dapat dari rumus V=K.i yaitu
Konduktifitas Hidrolik dikalikan dengan harga landaian hidrolika.

4.2 Saran
Ada baiknya praktikan membaca modul dan referensi lain sebelum
praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Hermanto, 2012. Analisis Hidrologi. Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta.
Fetter, 1994. Hidrologi Teknik. Erlangga : Jakarta.

Kodoatie, R.J., 1990. Pengantar Hidrogeologi. ANDI : Yogyakarta.


Rohmat, 2009. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Erlangga. Jakarta.
Toth, 1990. Geohidrologi. Jurusan Teknik Geologi. FT UGM. Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai