Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH
STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN
“UKURAN PEMUSATAN DATA”

Oleh :

1. Ulva Kasmarantina NIM 20206013131


2. Nanik Oktaria NIM 20206013132
3. Narullita NIM 20206013133

PROGRAM PASCA SARJANA


PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah sebagai tugas wajib yang
dikerjakan secara berkelompok dalam mata kuliah Statistika Penelitian Pendidikan, yang
berjudul ““Ukuran Pemusatan Data”. Dan kami sangat berterima kasih kepada Dosen Teori dan
Praktik Supervisi Pendidikan yang telah memberikan tugas untuk membuat Makalah ini.

Kami sangat berharap Makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai “Ukuran Pemusatan Data”. Kami sebagai Penyusun sadar makalah ini
jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik maupun saran diharapkan dapat diberikan kepada kami
oleh pembaca untuk lebih menyempurnakan makalah ini.

Kayugung, Maret 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan penulisan .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ukuran Pemusatan Data ............................................................ 4
2.2 Jenis Ukuran Pemusatan Data ..................................................................... 5
2.3 Hubungan antara Mean, Median dan Modus ................................................ 13

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 14
3.2 Saran ............................................................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Statistika adalah ilmu pengetahuan yang telah banyak digunakan dalam kehidupansehari-
hari. Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa laludan juga
untuk membuat rencana masa datang. Selain itu pimpinan mengambil manfaat dari kegunaan
statistika untuk melakukan tindakan-tindakan yang perlu dalam menjalankan tugasnya. Kata
Statistika berbeda dengan Statistik. Statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan data,
bilangan maupun non-bilangan yang disusundalam tabel ataupun diagram, yang melukiskan
suatu persoalan.
Penerapan ilmu statistik telah merambah pada bidang pendidikan. Tidak terkecuali pada
pendidikan tinggi. Di dalam ilmu statistika terdapat berbagai pengolahan data yang berperan
dalam penelitian kuantitatif. Fenomena fenomena yang terjadi di dalam masyarakat dapat
dijadikan sebagai data untuk diolah kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, maupun
diagram. Kemunculan data yang beragam inilah selanjutnya akan menimbulkan data yang
sering muncul diantara data lainnya serta nilai tengah dari data yang sedang diolah.
Dalam bidang pendidikan, istilah modus dan median sering dijumpai pada data yang
terdapat di sekolah, misalnya data nilai ulangan harian kelas V, data nilai UTS, UAS, dan data
lainnya. Beragam data yang diolah dapat meningkatkan keterampilan pendidik terutama guru
dalam mengolah data secara akurat. Keterampilan tersebut tentunya bersandar pada ilmu
statistik yang sejak awal mempelajari tentang penghitungan data.
Mean, Median, Modus sama-sama merupakan ukuran pemusatan data yang termasuk
kedalam analisis statistika deskriptif. Namun, ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing dalam menerangkan suatu ukuran pemusatan data. Untuk tahu kegunaannya
masing-masing dan kapan kita mempergunakannya, perlu diketahui terlebih dahulu pengertian
analisis statistika deskriptif dan ukuran pemusatan data. Analisis Statistika deskriptif
merupakan metode yang berkaitan dengan penyajian data sehingga memberikan informasi
yang berguna. Upaya penyajian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan informasi penting
yang terdapat dalam data ke dalam berntuk yang lebih ringkas dan sederhana yang pada
akhirnya mengarah pada keperluan adanya penjelasan dan penafsiran.

Deskripsi data yang dilakukan meliputi ukuran pemusatan dan penyebaran data. Ukuran
pemusatan data meliputi nilai rata-rata (median), modus, dan median. kuartil, desil dan
persentil.
1
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan dari makalah ini adalah
1. Apakah pengertian Ukuran Pemusatan Data ?
2. Apa saja Jenis Jenis Ukuran Pemusatan Data ?
3. Apa Hubungan antara Mean, Median dan Modus Bagaimanakah penghitungan modus
dalam olah data?

1.3. Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilakukan atau dicapai sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian Ukuran Pemusatan Data
2. Mengetahui Jenis Jenis Ukuran Pemusatan Data
3. Mengetahui hubungan antara Mean, Median dan Modus

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ukuran Pemusatan Data


Ukuran pemusatan adalah sembarang ukuran yang menunjukkan pusat segugus data, yang
telah diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya dari yang terbesar
sampai yang terkecil. Salah satu kegunaan dari ukuran pemusatan data adalah untuk
membandingkan dua (populasi ) atau contoh, karena sangat sulit untuk membandingkan
masing-masing anggota dari masing-masing anggota populasi. Nilai ukuran pemusatan ini
dibuat sedemikian sehingga cukup mewakili seluruh nilai pada data yang bersangkutan.
1. Mendefinisikan ukuran-ukuran data numerik yg menjelaskan ‘ciri-ciri’ data.
2. Sembarang ukuran yang menunjukkan pusat segugus data yang telahdiurutkan dari yang
terkecil hingga terbesar atau sebaliknya
3. Merupakan penyederhanaan data untuk mempermudah peneliti membuat interpretasi
dan mengambil suatu kesimpulan

Misalkan kita mempunyai data mentah dalam bentuk array X = X 1, X2, . . . , Xn. Pada Bab ini
kita akan mempelajari beberapa ukuran yang dapat memberikan informasi tentang
bagaimana data-data ini mengumpul atau memusat.

Notasi sigma dan sifat-sifatnya


𝑛

∑ 𝑋𝑗 = 𝑋1 + 𝑋2 + ⋯ + 𝑋𝑛
𝑗=1

Notasi lain adalah ∑ 𝑋 = ∑𝑛𝑗=1 𝑋𝑖,𝑗

CONTOH : Misalkan diberikan array X = 2, 3, 5, 7. Disini X1=2, X2=3, X3=5, X4=7.


Diperoleh

 X  2  3  5  7  17.

3
2.2 Jenis Ukuran Pemusatan Data
A. Mean
Mean adalah rata-rata matematika sederhana dari sekumpulan dua atau lebih bilangan. Mean
menunjukkan distribusi nilai yang sama untuk kumpulan data tertentu. Untuk menghitung
mean, kamu perlu menambahkan nilai total yang diberikan dalam data dan kemudian
membagi jumlahnya dengan jumlah nilai total.
Ada beberapa jenis mean, dan metode penghitungan mean bergantung pada hubungan
yang diketahui atau diasumsikan mengatur anggota lain. Nilai mean dapat ditentukan
dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Mean (rataan) dapat dicari dari
berbagai jenis data tunggal atau data kelompok. Mean (rataan) dapat dicari dari
berbagai jenis data tunggal atau data kelompok.

 Rumus mean adalah:


Mean = Jumlah Data : Banyak Data
Intinya kamu hanya perlu jumlahkan semua angka, lalu bagi dengan banyaknya angka yang
ada.
Contoh 1 :
4, 5, 8, 9, 12
Mean = (4+5+8+9+12) : 5 = 7.6

Untuk menghitung mean aritmatika dari sekumpulan data, pertama-tama kamu harus
menjumlahkan semua nilai data (x) dan kemudian membagi hasilnya dengan jumlah nilai (n).
Karena ∑ adalah simbol yang digunakan untuk menunjukkan bahwa nilai-nilai akan
dijumlahkan, rumus mean aritmatika (x̄) adalah: x̄ = ∑x / n

Contoh 2 :
Misal dalam satu kelas terdapat 20 siswa dan diperoleh persentase:
88,82,88,85,84,80,81,82,83,85,84,74,75,76,89,90, 89,80,82,83.
Tentukan mean yang diperoleh kelas tersebut.
Jawaban:
Rata-rata = Jumlah persentase yang diperoleh 20 siswa di kelas : Jumlah siswa
Rata-rata = [88 + 82 + 88 + 85 + 84 + 80 + 81 + 82 + 83 + 85 + 84 + 74 + 75 + 76 + 89 + 90
+ 89 + 80 + 82 + 83] : 20
Rata-rata = 1660 ; 20 = 83

4
 Jenis-jenis mean
Ada tiga jenis nilai mean yang dipelajari dalam statistik. Ini meliputi mean aritmatika, mean
geometris, dan mean harmonik.
1. Mean aritmatika
Saat kamu menjumlahkan semua nilai dan membaginya dengan jumlah nilai, itu disebut
mean aritmetika. Untuk menghitung, cukup jumlahkan semua bilangan yang diberikan lalu
bagi dengan banyaknya bilangan yang diberikan.
2. Mean geometris
Rata-rata geometris adalah rata-rata yang berguna untuk kumpulan bilangan positif, yang
diinterpretasikan menurut hasil kali mereka (seperti halnya dengan tingkat pertumbuhan)
dan bukan jumlah mereka (seperti halnya dengan mean aritmatika).
3. Mean Harmonik
Rata-rata harmonik adalah rata-rata yang berguna untuk kumpulan bilangan yang
ditentukan dalam kaitannya dengan beberapa unit, seperti dalam kasus kecepatan yaitu,
jarak per unit waktu.

B. Modus
Modus adalah nilai dari variabel atau observasi yang memiliki frekuensi tertinggi (Anto
Dajan, 2008: 140). Modus adalah nilai yang paling sering muncul atau mempunyai frekuensi
tertinggi (Matrikulasi S2, 2011: 20). “Another, less frequently used index of central tendency is
called the mode”.
Selain itu, modus ialah indeks yang frekuensinya lebih sering digunakan pada pusat
(James dan Kenetha, 1973:14). Ahmad Sudijono (2011:105) menjelaskan bahwa modus
adalah suatu skor atau nilai yang mempunyai frekuensi paling banyak atau nilai yang memiliki
frekuensi maksimal dalam distribusi data. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa modus merupakan nilai yang paling sering muncul atau yang
memiliki frekuensi tertinggi pada sebuah data.
Modus digunakan untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi. Modus atau
mode umumnya dilambangkan dengan Mo. Dalam data bisa terdapat satu modus (unimodus),
dua modus (bimodus), lebih dari dua modus (multimodus), atau sama sekali tidak memiliki
modus. Jika data pengamatan memiliki jumlah frekuensi yang sama berarti data tersebut tidak
memiliki modus. Modus dibagi menjadi dua yakni modus data tunggal dan modus data
kelompok.

5
1. Modus Data Tunggal
Mencari modus data tunggal dapat dilakukan dengan mudah dan cepat; yaitu hanya
dengan memeriksa (mencari) diantara skor yang ada, yang memiliki frekuensi paling
banyak. Skor atau nilai yang memiliki frekuensi paling banyak itulah yang disebut sebagai
modus.
a. Sekumpulan data: 2, 3, 4, 4, 5
Maka modusnya adalah 4 muncul 2 kali.
b. Sekumpulan data: 3, 3, 3, 4, 4, 5, 5, 5, 6, 9
Maka modusnya adalah 3 dan 5 masing-masing muncul 3 kali.
c. Sekumpulan data: 1, 1, 2, 3, 4, 4, 5, 6, 7, 7, 8
Maka modusnya adalah 1, 4, dan 7 masing-masing muncul 2 kali
d. Sekumpulan data: 3, 4, 5, 6, 7
Maka modusnya tidak ada.

Selain itu, dalam hal ini, modus dapat dicontohkan misalnya data tentang usia 50 orang
Guru Pendidikan Biologi di suatu Sekolah Menengah Atas dapat dicari modusnya dengan
cara berikut ini.
Tabel 1. Tabel distribusi frekuensi untuk mencari modus
Usia (x) f
31 12
30 5
29 7
28 4
27 4
26 8
25 3
24 2
23 5
Total N = 50

Modus dari data di atas adalah 31, karena dari 50 orang Guru Biologi tersebut, yang
paling banyak adalah yang berusia 31 tahun.

6
2. Modus Data Berkelompok Rumus modus dengan data
berkelompok
Modus =
Keterangan:
𝐵 : Batas bawah kelas modus, yaitu interval dengan frekuensi terbanyak.
P : panjang kelas interval pada kelas modus.
𝑏1 : selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas interval dengan
tanda kelas lebih kecil sebelum tanda kelas modus.

𝑏2 : frekuensi kelas modus dikurangi dengan frekuensi kelas sesudahnya.

Contoh: Tentukan modus dari data pada tabel sebagai berikut.


Tabel 2. Tabel modus data ber kelompok
Interval Frekuensi
30 – 34 8
35 – 39 10
40 – 44 13
45 – 49 17
50 - 54 14
55 – 59 11
60 - 64 7

Jawaban
Frekuensi t tertinggi adalah pada frekuensi 17 dengan interval 45-49. Maka
diketahui,
B mod : 45 – 0,5 = 44,5
P :5
b1 : 17 -13 = 4
b2 : 17 – 14 = 3

Mo = = 44,5 + 5 = 47,36

Jadi modus data dalam tabel ini adalah 47,36.

C. Median
Anto Dajan (2008:130), mengatakan bahwa median merupakan nilai sentral dari sebuah
distribusi frekuensi. Nilai sedemikian itu merupakan nilai sentral berhubungan dengan posisi
sentral yang dimilikinya dalam sebuah distribusi.

7
Maka median juga disebut sebagai rata-rata posisi (positional average). Secara teoritis,
median membagi seluruh jumlah observasi atau pengukuran ke dalam 2 bagian yang sama.
Jumlah frekuensi nilai-nilai observasi yang lebih kecil dari median akan sama dengan jumlah
frekuensi nilai-nilai observasi yang lebih besar dari median tersebut.

Apabila data numerik, yang terdiri atas n skor diurutkan dari yang terkecil sampai yang
terbesar, maka data itu disebut juga statistik urutan, sedangkan skor yang nomor urutnya k,
disebut statistik urutan ke-k dan dinyatakan lambang X[k]. Dalam hal demikian, rentang data
= X[n] − X[1]

Jika n merupakan bilangan ganjil, maka statistik urutan ke merupakan skor yang

terletak di tengah setelah data diurutkan. Skor itu disebut median. Jadi, apabila n adalah
bilangan ganjil, Median =

Apabila n merupakan bilangan genap, maka median data adalah rata-rata dari dua skor
yang di tengah, yaitu:

Median =

Contoh Soal
Jika dari hasil ujian tujuh orang mahasiswa diperoleh nilai 6, 7, 9, 5, 8, 10, 8. Untuk
menentukan median dari nilai tersebut data diurutkan dari yang kecil ke yang besar:
5 6 7 8 8 9 10
Karena n = 7 (ganjil), sehingga mediannya adalah
Median =

Median data tunggal


Misalnya nilai delapan orang mahasiswa yaitu 6, 7, 9, 5, 8, 10, 7, dan 9. Data diurutkan
dari yang kecil ke yang besar:
5 6 7 7 8 9 9 10

Median =

Contoh lain

8
Tentukan median dari data berikut:
Nilai Frekuensi
2 4
4 3
5 1
7 5
8 8
Jumlah 21

Jawab:
n = 21 (ganjil) sehingga mediannya adalah

median =

Median data berkelompok

Misalnya diketahui data dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:

Kelas Frekuensi
57,1 – 64,0 5
64,1 – 71,0 16
71,1 - 78 40
78,1 - 85 10
85,1 – 92 5
92,1 - 99 6
jumlah 82

Dari suatu tabel distribusi frekuensi seperti ini, yang disebut median ialah bilangan yang
dapat dianggap sebagai statistik urutan ke seandainya dalam setiap kelas, skor (data)
tersebar merata di dalam interval kelasnya.
Berdasarkan tabel sebelumnya, median ialah bilangan yang dianggap sebagai statistik
urutan ke 41, karena n = 82

Nilai median tersebut ditentukan dengan rumus:

Median =

Keterangan:

𝐵𝑚 : Batas bawah kelas median (kelas yang memuat median)


: panjang kelas median

9
: jumlah semua frekuensi
: jumlah semua frekuensi kelas dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda
kelas median

𝑓 : frekuensi kelas median

Jadi, dari data dalam tabel distribusi frekuensi tersebut diperoleh:


Kelas median adalah kelas ke-3 yaitu kelas: 71,1 – 78,0 karena median ialah bilangan
yang dapat dianggap statistik urutan ke atau statistik urutan ke-41.

𝐵𝑚𝑒𝑑 = 71,1 – 0,05 = 71,05


=7
= 5 + 16 = 21
𝑓𝑚𝑒𝑑 = 40

Median = = 71,05 + 7 = 71,05 + 3,5 = 74,55

D. KUARTIL
Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama banyak, sesudah
disusun menurut urutan nilainya, maka bilangan pembaginya disebut KUARTIL.Ada tiga
buah kuartil yaitu kuartil pertama, kuartil kedua, kuartil ketiga yang masing-masing
disimbolkan dengan Q1 ,Q2 , dan Q3 .

Untuk menentukan nilai kuartil caranya :


 Susun data menurut urutan nilainya
 Tentuksn letak kuartil
j (n=1)
Letak Qj =data ke dengan j =1,2,3
4

10
E. PERSENTIL

Jika kumpulan data itu dibagi menjadi 100 bagian yang sama, maka di dapat
sembilan puluh sembilan pembagi dan tiap pembagi dinamakan PERSENTIL. Dinotasikan

2.3 Hubungan Antara Mean, Median dan Modus

Hubungan antara Mean, Median dan Modus adalah :


Mean – modus = 3 ( Mean – Median)
Ketiga nilai tersebut dapat dilihat sebagai berikut :

1
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Ukuran pemusatan adalah sembarang ukuran yang menunjukkan pusat segugus data, yang
telah diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya dari yang terbesar
sampai yang terkecil. Salah satu kegunaannya adalah untuk membandingkan dua (populasi )
atau contoh, karena sangat sulit untuk membandingkan masing-masing anggota dari masing-
masing anggota populasi. Nilai ukuran pemusatan ini dibuat sedemikian sehingga cukup
mewakili seluruh nilai pada data yang bersangkutan.
2. Nilai Pemusatan data yang sering digunakan adalah Mean,Median, Modus, Kuartil, Desil,
Persentil.
3. Mean atau rataan merupakan salah satu ukuran untuk memberikan gambaran yang lebih
jelas dan singkat tentang sekumpulan data. Rumus yang digunakan ialah
4. Modus adalah nilai yang paling sering muncul. Jika kita tertarik pada data frekuensi, jumlah
dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan modus.
5. Median adalah nilai pengamatan yang terletak di tengah-tengah data yang kita punyai dan
telah diurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya.
6. Kuartil atau perempatan adalah sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama
banyak, sesudah disusun menurut urutan nilainya
7. Persentil adalah sekumpulan data itu dibagi menjadi 100 bagian yang sama, maka di dapat
sembilan puluh Sembilan
8. Hubungan antara Mean, Median dan Modus adalah : Mean – modus = 3 ( Mean – Median)

3.2 Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah ni diperlukan beberapa revisi demi perbaikan yang
mencakup materi modus dan median. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar semakin baik dalam menyusun artikel-artikel pada kesempatan
berikutnya.

2
DAFTAR PUSTAKA

Anto Dajan. (2008). Pengantar Metode Statistik Jilid I. Jakarta: LP3ES.

Anas Sudijono. (2011). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Endang Soenarya. 1993. Statistika Dasar Universitas.M25. Bandung.

M.Iqbal Hasan. 1999. Pokok- pokok Materi Statistik I ( Statistik Deskriptif) Jakarta: Bumi
Aksara
PPS UNY. (2011). Statistika: Matrikulasi S2 Program Pascasarjana UNY. Yogyakarta:
UNY.

Anda mungkin juga menyukai