MATA KULIAH
STATISTIKA PENELITIAN PENDIDIKAN
“UKURAN PEMUSATAN DATA”
Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Makalah sebagai tugas wajib yang
dikerjakan secara berkelompok dalam mata kuliah Statistika Penelitian Pendidikan, yang
berjudul ““Ukuran Pemusatan Data”. Dan kami sangat berterima kasih kepada Dosen Teori dan
Praktik Supervisi Pendidikan yang telah memberikan tugas untuk membuat Makalah ini.
Kami sangat berharap Makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai “Ukuran Pemusatan Data”. Kami sebagai Penyusun sadar makalah ini
jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik maupun saran diharapkan dapat diberikan kepada kami
oleh pembaca untuk lebih menyempurnakan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
1.3 Tujuan penulisan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ukuran Pemusatan Data ............................................................ 4
2.2 Jenis Ukuran Pemusatan Data ..................................................................... 5
2.3 Hubungan antara Mean, Median dan Modus ................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Deskripsi data yang dilakukan meliputi ukuran pemusatan dan penyebaran data. Ukuran
pemusatan data meliputi nilai rata-rata (median), modus, dan median. kuartil, desil dan
persentil.
1
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan dari makalah ini adalah
1. Apakah pengertian Ukuran Pemusatan Data ?
2. Apa saja Jenis Jenis Ukuran Pemusatan Data ?
3. Apa Hubungan antara Mean, Median dan Modus Bagaimanakah penghitungan modus
dalam olah data?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Misalkan kita mempunyai data mentah dalam bentuk array X = X 1, X2, . . . , Xn. Pada Bab ini
kita akan mempelajari beberapa ukuran yang dapat memberikan informasi tentang
bagaimana data-data ini mengumpul atau memusat.
∑ 𝑋𝑗 = 𝑋1 + 𝑋2 + ⋯ + 𝑋𝑛
𝑗=1
X 2 3 5 7 17.
3
2.2 Jenis Ukuran Pemusatan Data
A. Mean
Mean adalah rata-rata matematika sederhana dari sekumpulan dua atau lebih bilangan. Mean
menunjukkan distribusi nilai yang sama untuk kumpulan data tertentu. Untuk menghitung
mean, kamu perlu menambahkan nilai total yang diberikan dalam data dan kemudian
membagi jumlahnya dengan jumlah nilai total.
Ada beberapa jenis mean, dan metode penghitungan mean bergantung pada hubungan
yang diketahui atau diasumsikan mengatur anggota lain. Nilai mean dapat ditentukan
dengan membagi jumlah data dengan banyaknya data. Mean (rataan) dapat dicari dari
berbagai jenis data tunggal atau data kelompok. Mean (rataan) dapat dicari dari
berbagai jenis data tunggal atau data kelompok.
Untuk menghitung mean aritmatika dari sekumpulan data, pertama-tama kamu harus
menjumlahkan semua nilai data (x) dan kemudian membagi hasilnya dengan jumlah nilai (n).
Karena ∑ adalah simbol yang digunakan untuk menunjukkan bahwa nilai-nilai akan
dijumlahkan, rumus mean aritmatika (x̄) adalah: x̄ = ∑x / n
Contoh 2 :
Misal dalam satu kelas terdapat 20 siswa dan diperoleh persentase:
88,82,88,85,84,80,81,82,83,85,84,74,75,76,89,90, 89,80,82,83.
Tentukan mean yang diperoleh kelas tersebut.
Jawaban:
Rata-rata = Jumlah persentase yang diperoleh 20 siswa di kelas : Jumlah siswa
Rata-rata = [88 + 82 + 88 + 85 + 84 + 80 + 81 + 82 + 83 + 85 + 84 + 74 + 75 + 76 + 89 + 90
+ 89 + 80 + 82 + 83] : 20
Rata-rata = 1660 ; 20 = 83
4
Jenis-jenis mean
Ada tiga jenis nilai mean yang dipelajari dalam statistik. Ini meliputi mean aritmatika, mean
geometris, dan mean harmonik.
1. Mean aritmatika
Saat kamu menjumlahkan semua nilai dan membaginya dengan jumlah nilai, itu disebut
mean aritmetika. Untuk menghitung, cukup jumlahkan semua bilangan yang diberikan lalu
bagi dengan banyaknya bilangan yang diberikan.
2. Mean geometris
Rata-rata geometris adalah rata-rata yang berguna untuk kumpulan bilangan positif, yang
diinterpretasikan menurut hasil kali mereka (seperti halnya dengan tingkat pertumbuhan)
dan bukan jumlah mereka (seperti halnya dengan mean aritmatika).
3. Mean Harmonik
Rata-rata harmonik adalah rata-rata yang berguna untuk kumpulan bilangan yang
ditentukan dalam kaitannya dengan beberapa unit, seperti dalam kasus kecepatan yaitu,
jarak per unit waktu.
B. Modus
Modus adalah nilai dari variabel atau observasi yang memiliki frekuensi tertinggi (Anto
Dajan, 2008: 140). Modus adalah nilai yang paling sering muncul atau mempunyai frekuensi
tertinggi (Matrikulasi S2, 2011: 20). “Another, less frequently used index of central tendency is
called the mode”.
Selain itu, modus ialah indeks yang frekuensinya lebih sering digunakan pada pusat
(James dan Kenetha, 1973:14). Ahmad Sudijono (2011:105) menjelaskan bahwa modus
adalah suatu skor atau nilai yang mempunyai frekuensi paling banyak atau nilai yang memiliki
frekuensi maksimal dalam distribusi data. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, maka
dapat disimpulkan bahwa modus merupakan nilai yang paling sering muncul atau yang
memiliki frekuensi tertinggi pada sebuah data.
Modus digunakan untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi. Modus atau
mode umumnya dilambangkan dengan Mo. Dalam data bisa terdapat satu modus (unimodus),
dua modus (bimodus), lebih dari dua modus (multimodus), atau sama sekali tidak memiliki
modus. Jika data pengamatan memiliki jumlah frekuensi yang sama berarti data tersebut tidak
memiliki modus. Modus dibagi menjadi dua yakni modus data tunggal dan modus data
kelompok.
5
1. Modus Data Tunggal
Mencari modus data tunggal dapat dilakukan dengan mudah dan cepat; yaitu hanya
dengan memeriksa (mencari) diantara skor yang ada, yang memiliki frekuensi paling
banyak. Skor atau nilai yang memiliki frekuensi paling banyak itulah yang disebut sebagai
modus.
a. Sekumpulan data: 2, 3, 4, 4, 5
Maka modusnya adalah 4 muncul 2 kali.
b. Sekumpulan data: 3, 3, 3, 4, 4, 5, 5, 5, 6, 9
Maka modusnya adalah 3 dan 5 masing-masing muncul 3 kali.
c. Sekumpulan data: 1, 1, 2, 3, 4, 4, 5, 6, 7, 7, 8
Maka modusnya adalah 1, 4, dan 7 masing-masing muncul 2 kali
d. Sekumpulan data: 3, 4, 5, 6, 7
Maka modusnya tidak ada.
Selain itu, dalam hal ini, modus dapat dicontohkan misalnya data tentang usia 50 orang
Guru Pendidikan Biologi di suatu Sekolah Menengah Atas dapat dicari modusnya dengan
cara berikut ini.
Tabel 1. Tabel distribusi frekuensi untuk mencari modus
Usia (x) f
31 12
30 5
29 7
28 4
27 4
26 8
25 3
24 2
23 5
Total N = 50
Modus dari data di atas adalah 31, karena dari 50 orang Guru Biologi tersebut, yang
paling banyak adalah yang berusia 31 tahun.
6
2. Modus Data Berkelompok Rumus modus dengan data
berkelompok
Modus =
Keterangan:
𝐵 : Batas bawah kelas modus, yaitu interval dengan frekuensi terbanyak.
P : panjang kelas interval pada kelas modus.
𝑏1 : selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas interval dengan
tanda kelas lebih kecil sebelum tanda kelas modus.
Jawaban
Frekuensi t tertinggi adalah pada frekuensi 17 dengan interval 45-49. Maka
diketahui,
B mod : 45 – 0,5 = 44,5
P :5
b1 : 17 -13 = 4
b2 : 17 – 14 = 3
Mo = = 44,5 + 5 = 47,36
C. Median
Anto Dajan (2008:130), mengatakan bahwa median merupakan nilai sentral dari sebuah
distribusi frekuensi. Nilai sedemikian itu merupakan nilai sentral berhubungan dengan posisi
sentral yang dimilikinya dalam sebuah distribusi.
7
Maka median juga disebut sebagai rata-rata posisi (positional average). Secara teoritis,
median membagi seluruh jumlah observasi atau pengukuran ke dalam 2 bagian yang sama.
Jumlah frekuensi nilai-nilai observasi yang lebih kecil dari median akan sama dengan jumlah
frekuensi nilai-nilai observasi yang lebih besar dari median tersebut.
Apabila data numerik, yang terdiri atas n skor diurutkan dari yang terkecil sampai yang
terbesar, maka data itu disebut juga statistik urutan, sedangkan skor yang nomor urutnya k,
disebut statistik urutan ke-k dan dinyatakan lambang X[k]. Dalam hal demikian, rentang data
= X[n] − X[1]
Jika n merupakan bilangan ganjil, maka statistik urutan ke merupakan skor yang
terletak di tengah setelah data diurutkan. Skor itu disebut median. Jadi, apabila n adalah
bilangan ganjil, Median =
Apabila n merupakan bilangan genap, maka median data adalah rata-rata dari dua skor
yang di tengah, yaitu:
Median =
Contoh Soal
Jika dari hasil ujian tujuh orang mahasiswa diperoleh nilai 6, 7, 9, 5, 8, 10, 8. Untuk
menentukan median dari nilai tersebut data diurutkan dari yang kecil ke yang besar:
5 6 7 8 8 9 10
Karena n = 7 (ganjil), sehingga mediannya adalah
Median =
Median =
Contoh lain
8
Tentukan median dari data berikut:
Nilai Frekuensi
2 4
4 3
5 1
7 5
8 8
Jumlah 21
Jawab:
n = 21 (ganjil) sehingga mediannya adalah
median =
Kelas Frekuensi
57,1 – 64,0 5
64,1 – 71,0 16
71,1 - 78 40
78,1 - 85 10
85,1 – 92 5
92,1 - 99 6
jumlah 82
Dari suatu tabel distribusi frekuensi seperti ini, yang disebut median ialah bilangan yang
dapat dianggap sebagai statistik urutan ke seandainya dalam setiap kelas, skor (data)
tersebar merata di dalam interval kelasnya.
Berdasarkan tabel sebelumnya, median ialah bilangan yang dianggap sebagai statistik
urutan ke 41, karena n = 82
Median =
Keterangan:
9
: jumlah semua frekuensi
: jumlah semua frekuensi kelas dengan tanda kelas lebih kecil dari tanda
kelas median
D. KUARTIL
Jika sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama banyak, sesudah
disusun menurut urutan nilainya, maka bilangan pembaginya disebut KUARTIL.Ada tiga
buah kuartil yaitu kuartil pertama, kuartil kedua, kuartil ketiga yang masing-masing
disimbolkan dengan Q1 ,Q2 , dan Q3 .
10
E. PERSENTIL
Jika kumpulan data itu dibagi menjadi 100 bagian yang sama, maka di dapat
sembilan puluh sembilan pembagi dan tiap pembagi dinamakan PERSENTIL. Dinotasikan
1
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Ukuran pemusatan adalah sembarang ukuran yang menunjukkan pusat segugus data, yang
telah diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau sebaliknya dari yang terbesar
sampai yang terkecil. Salah satu kegunaannya adalah untuk membandingkan dua (populasi )
atau contoh, karena sangat sulit untuk membandingkan masing-masing anggota dari masing-
masing anggota populasi. Nilai ukuran pemusatan ini dibuat sedemikian sehingga cukup
mewakili seluruh nilai pada data yang bersangkutan.
2. Nilai Pemusatan data yang sering digunakan adalah Mean,Median, Modus, Kuartil, Desil,
Persentil.
3. Mean atau rataan merupakan salah satu ukuran untuk memberikan gambaran yang lebih
jelas dan singkat tentang sekumpulan data. Rumus yang digunakan ialah
4. Modus adalah nilai yang paling sering muncul. Jika kita tertarik pada data frekuensi, jumlah
dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan modus.
5. Median adalah nilai pengamatan yang terletak di tengah-tengah data yang kita punyai dan
telah diurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya.
6. Kuartil atau perempatan adalah sekumpulan data dibagi menjadi empat bagian yang sama
banyak, sesudah disusun menurut urutan nilainya
7. Persentil adalah sekumpulan data itu dibagi menjadi 100 bagian yang sama, maka di dapat
sembilan puluh Sembilan
8. Hubungan antara Mean, Median dan Modus adalah : Mean – modus = 3 ( Mean – Median)
3.2 Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah ni diperlukan beberapa revisi demi perbaikan yang
mencakup materi modus dan median. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun agar semakin baik dalam menyusun artikel-artikel pada kesempatan
berikutnya.
2
DAFTAR PUSTAKA
M.Iqbal Hasan. 1999. Pokok- pokok Materi Statistik I ( Statistik Deskriptif) Jakarta: Bumi
Aksara
PPS UNY. (2011). Statistika: Matrikulasi S2 Program Pascasarjana UNY. Yogyakarta:
UNY.