Anda di halaman 1dari 4

Nama: Aisyah Ametti

Nim: 21031044

TUGAS I PSIKOLOGI PENDIDIKAN

RESUME:

Pertumbuhan Dan Perkembangan

A. Pengertian pertumbuhan dan Perkembangan


Pertumbuhan adalah Perubahan fisiologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi-fungsi fisik yang berjalan normal pada anak yang sehat dalam
perjalanan waktu tertentu. Sedangkan Perkembangan adalah proses perubahan dalam
pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan & interaksi degan
lingkungannya. Dengan kata lain perkembangan merupakan perubahan fungsional
yang dipengaruhi oleh tingkat kematangan fisik.

B. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perkembangan


 Faktor herediter,lingkungan dan kematangan
Salah satu yang mempengaruhi perkembangan pada manusia adalah faktor
herediter atau hereditas yang berarti faktor keturunannya. Dan termasuk juga
lingkungan akan mempengaruhi perkembangan pada manusia baik itu
lingkungan dalam maupung lingkungan luar tempat ia bergaul dan belajar
berdasarkan pengalamannya. Perbedaan individual meningkat sejalan dengan
bertambahnya usia. Banyak perubahan yang khas pada bayi dan kanak-kanak
awal, seperti kemampuan berjalan dan bicara, yang umumnya berhubungan
dengan kematangan tubuh dan otak. Sejalan anak tumbuh menjadi remaja dan
dewasa, perbedaan individual dalam karakteristik bawaan dan pengalaman
hidup memainkan peran yang lebih besar (Papalia, dkk., 2009)
 Konteks Perkembangan
Manusia adalah makhluk sosial. Sejak awal, mereka berkembang dalam
konteks sosial. Secara umum, konteks yang langsung berhubungan dengan

1
seorang bayi adalah keluarga. Pada gilirannya, keluarga adalah bagian dari
pengaruh perubahan yang lebih besar, yang meliputi lingkungan tempat
tinggal dan masyarakat luas (Papalia, dkk., 2009).
a. Keluarga
Orang tua akan menjadi pengaruh besar terhadap perkembanagan
seseorang jika orang tuanya baik atau pandai mendidik .Perkembangan
anak justru akan lebih baik . Namun,sebaliknya jika orang tuanya tidak
beres hal tersebut akan berdampak pada perkembangan anak yang akan
berakibat fatal.
b. Status sosialekonomi dan lingkungan tempat tinggal
Status sosialekonomi keluarga didasarkan pada pendapatan dan
pendidikan keluarga, serta tingkat pekerjaan orang dewasa dalam rumah
tangga. Sekalipun banyak penelitian menunjukkan bahwa status sosial
ekonomi mempengaruhi proses perkembangan (seperti interaksi verbal ibu
dengan anak-anaknya) dan hasil-hasil perkembangan (seperti kesehatan
dan performa kognitif), pengaruh tersebut terhadap proses-proses ini
bersifat tidak langsung.

c. Budaya dan ras/kelompok etnik


Budaya mengacu pada keseluruhan cara hidup dari masyarakat atau
kelompok meliputi adat, tradisi, belief (keyakinan), nilai, bahasa, dan
produkproduk fisik dari alat hingga karya seni (Papalia dkk., 2009). Semua
tingkah laku tersebut dipelajari dan diwariskan pada anggota-anggota
kelompok masyarakat di budaya tersebut. Dalam keluarga, nilai-nilai
biasanya diwariskan oleh orang tua kepada anak-anaknya.

 Pengaruh Waktu: Periode Sensitif atau Kritis


Periode kritis adalah waktu tertentu ketika munculnya suatu kejadian
ataupun ketidakhadiran suatu kejadian mempunyai pengaruh khusus pada
perkembangan seseorang (Papalia dkk., 2009). Sebagai contoh, kejadian yang
berlangsung pada saat kehamilan. Jika ibu yang hamil terkena sinar X,
memakan obat-obatan tanpa konsultasi dengan dokter kandungan, atau
mengalami penyakit tertentu pada waktu-waktu tertentu selama kehamilan,

2
bayinya dapat berisiko mengalami masalah tertentu kelak. Periode kritis juga
terjadi di awal masa kanak-kanak.

C. Prinsip dan Hukum Perkembangan


Ciri-ciri perkembangan menunjukkan gejala-gejala yang secara relatif teratur.
Sehingga terjadi pola-pola perkembangan yang sistematis. Atas dasar itu, maka para
ahli merumuskan prinsip-prinsip perkembangan.

1. Perkembangan fungsi-fungsi jasmaniah dan fungsi-fungsi rohaniah berlangsung


dalam proses satu kesatuan yang menyeluruh (integral). Prinsip ini sering disebut
sebagai hukum kesatuan organis (fungsional). Prinsip ini berarti bahwa organ-
organ atau fungsi-fungsi itu proses perkembangannya bukan secara sendiri-
sendiri, terpisah satu sama lain. Melainkan satu dengan yang lain saling
berhubungan dan bahkan saling ketergantungan.
2. Setiap individu mempunyai kecepatan sendiri-sendiri dalam perkembangannya.
Prinsip ini mengandung maksud bahwa perkembangan antara sejumlah anak
tidaklah sama,belum tentu sama pula tingkat perkembangan yang dicapainya pada
suatu saat tertentu, baik pola perkembangan seluruhnya, maupun dalam aspek
tertentu dari perkembangan itu.
3. Perkembangan seorang individu, baik keseluruhan maupun setiap aspeknya,
kelangsungannya tidak konstan melaikan berirama. Ini berarti bahwa proses
perkemangan itu kadang-kadang cepat, kadang-kadang lambat, atau mungkin
berhenti untuk beberapa waktu. Perkembangan kemampuan berbicara sebagai
suatu bentuk pekembangan misalnya, padasuatu saat cepat memperooleh kata-
kata baru beserta pengertiannya dalam waktu jangka singkat,
4. Proses perkembangan itu megikuti pola tertentu. Prinsip ini menyatakan bahwa
setiap aspek perkembangan kelangsungan mengikuti aturan yang relatif tetap,
sesuai dengan perkembangan itu sendiri.
5. Proses perkembangan berlangsung secara berkesinambungan Dengan prinsip ini
berarti apa yang sudah dicapai pada saat-saat yang lalu merupakan bagian tak
terpisahkan dengan bagian-bagian sebelumya.
6. Antara aspek perkembangan dengan aspek perkembangan yang lain saling
berkaitan atau saling berkolerasi secara bermakna. Dengan prinsip ini dapat
dicontohkan, bahwa perkembangan kesanggupan berjalan akan berkolerasi

3
dengan perkembangan dan pertumbuhan otot-otot, syaraf-syaraf, tulang-tulang
kaki dan sebagainya. Prinsip ini dipandang sebagai hukum kolerasi
perkembangan.
7. Perkembangan berlangsung dari pola-pola yang bersifat umum menuju pola-pola
yang bersifat khusus. Prinsi ini pada dasarnya menyatakan, bahwa perkembangan
bermula dari “globalitas” yang dengan melalui proses berangsur-angsur semakin
muncul “perincian-perincian” yang smakin beraneka ragam.
D. Hubungan Perkembangan dalam proses pendidikan dan pembelajaran

Perkembangan dengan belajar memiliki hubungan sangat erat, sehingga hampir semua
proses perkembangan memerlukan belajar. Daam konteks belajar formal, antara proses
perkembangan dengan belajar (proses belajar mengajar) yang dikelola oleh guru terdapat
ikatan yang sangat kuat yang mengikat kedua proses tersebut. Demikian eratnya ikatan
tersebut, maka hampir tidak ada proses perkembangan siswa baik jasmani maupun rohani
yang terlepas dari proses belajar mengajar dalam pendidikan.

    Hal-hal yang mempengaruhi proses belajar anak antara lain adalah sebagai berikut:

1)      Kegiatan Fisik

Kegiatan fisik mempunyai arti penting dalam kegiatan belajar. Posisi ini tidak hanya sebagai
penopang kegiatan belajar, tetapi juga berperan untuk mendapatkan keterampilan-
keterampilan tertentu. Keberhasilan anak melewati fase pertumbuhan fisik membuat anak
menjadiorang yang siap secara fisik.

2)      Perkembangan kognitif

Proses perkembagan kognitif manusia mulai berlangsung sejak ia baru lahir. Bekal dan modal
dasar perkembangan manusia yaitu kasitas motor dan kapasitas sensori sampai batas tertentu
yang dipengaruhi oleh aktivitas kognitif. Dengan melalui pancaindera anak melakukan
aktivitas kognitif untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan sosialnya. Pengalaman langsung berdasarkan pengamatan terhadap suatu objek
adalah awal pengenalan terhadap suatu objek.

Anda mungkin juga menyukai