Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Batik yang di ampu oleh
dan
oleh
Syifa Nurazizah
NIM 2005709
BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT. yang
maha pengasih dan penyayang yang telah memberikan rahmat serta hidayah,
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Eksplorasi Batik Khas Daerah Setempat” dengan tepat waktu.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj. Isma Widiaty,
S.Pd., M.Pd. dan Ibu Mirna Purnama Ningsih, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu
mata kuliah Batik yang telah memberikan kepercayaan dengan memberikan tugas
ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
saya dalam penyelesaian makalah ini.
Pada dasarnya tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk memenuhi
salah satu tugas perkuliahan. Tetapi besar harapan saya dari hasil makalah ini
semoga dapat menjadi konstribusi positif bagi pengembangan wawasan para
pembaca dan semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi banyak pihak.
Aamiin.
Selain itu, saya sebagai penulis mengakui bahwa masih banyak kekurangan
yang terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh
pihak senantiasa saya harapkan demi kesempurnaan karya yang akan saya buat di
kemudian hari.
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Salah satunya yaitu
batik yang merupakan kain bermotif khas nusantara yang dibuat dengan
menggunakan lilin, kemudian diwarnai dengan teknik yang khas. Perbedaan teknik,
corak, dan warna tersebut menghasilkan keragaman batik yang unik. Kerajinan
batik merupakan salah satu jenis kerajinan asli bangsa Indonesia yang sudah sangat
terkenal dengan keindahan motifnya dan dengan berbagai nilai filosofi. Badan
khusus PBB yaitu UNESCO bahkan telah mencanangkan batik sebagai warisan
budaya dunia, tepatnya pada 2 Oktober 2009. Motif batik sendiri telah menjadi
penanda atau karakter yang merupakan simbol identitas dan jatidiri bangsa
Indonesia.
Pada zaman dahulu, batik hanya pantas digunakan pada acara tertentu
seperti upacara adat pernikahan dan acara resmi lainnya. Penggunaan batik di masa
penjajahan membedakan orang pribumi dan non pribumi. Namun, makna batik
sudah mengalami pergeseran karena sekarang setiap orang dari berbagai suku dan
kelas merasa bangga mengenakan batik. Indonesia mempunyai beberapa motif
yang terkait dengan budaya setempat. Beberapa faktor yang mempengaruhi
lahirnya motif-motif batik antara lain letak geografis, misalnya di daerah pesisir
1
2
akan menghasilkan batik dengan motif yang berhubungan dengan laut, begitu pula
dengan yang tinggal di pengunungan akan terinspirasi oleh alam sekitarnya seperti
sifat dan tata penghidupan daerah, kepercayaan dan adat di suatu daerah, serta
keadaan alam sekitar termasuk flora dan fauna.
Setiap daerah memiliki batik dengan ciri khasnya sendiri, itu sama seperti
cerminan bangsa bahwa setiap daerah memiliki kebudayaan yang berbeda
(Suryanti, S. 2013). Contohnya seperti rancangan batik yang berasal dari Kab.
Bandung yang terinspirasi dari pohon kina yang sempat tumbuh subur dan memiliki
produksi yang bagus di Kabupaten Bandung pada zaman Belanda. Pemerintah
Kabupaten Bandung melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
tengah menyiapkan konsep motif batik kina untuk ikon kain batik Kabupaten
Bandung. Selain Kabupaten Bandung yang sedang merancang motif batik, Kota
Bandung juga memiliki ciri khas batik yang sangat digemari seperti batik motif
bunga patrakomala (Ki Merak), burung cangkurileung (Kutilang), pasupati, dan
lain sebagainya. Meski bukan kota penghasil batik, Bandung memiliki banyak
produsen lokal. Salah satunya Batik Komar yang terkenal akan Kampung Batik
Cigadung yang sudah diresmikan sejak 2014. Motif-motif yang dikembangkan
Batik Komar selalu identik dengan Bandung yang menjadikannya sebagai ciri khas
Kota Bandung.
Dari latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan di atas, maka
dapat disimpulkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
1.3.2 Untuk mengetahui filosofi dari motif ragam hias kota Bandung.
Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Batik.
Meningkatkan pengetahuan bagi para pembaca agar dapat mengetahui motif ragam
hias Kota Bandung dan juga dapat melestarikannya. Selain itu, makalah ini
diharapkan dapat menjadi rujukan atau referensi terkait dengan kata kunci yang
berhubungan dengan pembuatan makalah ini.
Dari makalah ini terdapat manfaat praktis bagi penulis yaitu untuk menambah
pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan pengetahuan penulisan karya tulis
ilmiah sebagai bahan acuan untuk ke depannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Ragam motif batik Jawa Barat pada umumnya terinspirasi oleh keindahan
dan kekayaan alam yang subur di wilayah Priangan yang sering digambarkan secara
naturalistik. Karena kota Bandung termasuk salah satu kota yang berada di Jawa
Barat tentunya sejarahnyapun tidak jauh berbeda. Asal mula batik di Jawa Barat
terikat kuat dengan kedatangan para pengungsi Perang Diponegoro sekitar tahun
1825-1830. Mereka yang berbondong-bondong datang dari Jawa Tengah itulah
yang kemudian menghasilkan batik Tatar Sunda.
Dalam buku Batik Tatar Sunda karya Saftiyaningsih Ken Atik, dan Didit
Pradito menjelaskan bahwa sebagian pengungsi itu ialah pembatik dari Banyumas.
Mereka banyak memberikan pengaruh, terutama pada warna latar batik Ciamis,
Indramayu, dan Tasikmalaya. Sejak kedatangan pengungsi Perang Diponegoro
tersebut batik diterima baik oleh masyarakat Jawa Barat termasuk masyarakat Kota
Bandung.
Tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya Kota Bandung sendiri memiliki
ciri khas batik asli yang dipengaruhi oleh eksistensi Kerajaan Pakuan Pajajaran.
Motif-motif tersebut diuraikan dalam naskah kuno yang berjudul Siksa Kanda Ing
Karesian. Ketua Umum Asosiasi Perajin dan Pengusaha Batik Indonesia
mengatakan bahwa naskah yang ditulis pada 1518 tersebut menjelaskan tentang
kisah kerajaan pajajaran. Naskah tersebut berisi tentang falsafah kehidupan, tata
kelola pemerintahan, termasuk istilah-istilah motif batik yang digunakan pada saat
itu.
4
5
Motif ragam hias batik kota Bandung banyak menggambarkan motif yang
diambil dari lingkungan sekitar seperti lingkungan hidup dan kebudayaan maupun
kesenian masyarakat yang ada disekitar. Dimana semua karya yang dibuat memiliki
dasar observasi lapangan yang dilakukan terlebih dahulu. Batik ciri khas Kota
Bandung yang dibuat oleh tim batik Komar mempunyai beberapa motif yaitu
sebagai berikut:
6
Gambar 2.1
publikasi.mercubuana.ac.id
Gambar 2.2
publikasi.mercubuana.ac.id
Motif batik banji ini merupakan salah satu motif batik tertua yang berupa
bentuk silang dengan diberi tambahan garis-garis pada ujungnya dengan gaya
melingkar ke kanan dan ke kiri. Motif tersebut dikenal oleh berbagai kebudayaan
kuno di seluruh dunia dan sering disebut swastika. Di Nusantara sendiri motif ini
tidak memiliki batasan pada seni batik saja. Tetapi dijumpai pula sebagai hiasan
benda-benda lain yang tersebar di banyak pulau. Pola batik banji sendiri termasuk
ke dalam pola geometris.
7
Gambar 2.3
publikasi.mercubuana.ac.id
Motif batik bunga patrakomala merupakan salah satu motif batik flora yang
menjadi ciri khas Kota Bandung dan bunga tersebut sudah dipatenkan oleh pemda
Kota Bandung sebagai ciri khas batik Kota Bandung.
Gambar 2.4
publikasi.mercubuana.ac.id
Motif batik ini tentunya terinspirasi dari aksara sunda tepatnya aksara sunda
kuno. Aksara sunda kuno disebut juga sebagai aksara yang digunakan pada prasasti-
prasasti dan piagam (serta naskah) pada jaman kerajaan Sunda dan pada saat ini
sering ditemukan pada penunjuk jalan di Kawasan kota Bandung.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ragam motif batik Jawa Barat pada umumnya terinspirasi oleh keindahan
dan kekayaan alam yang subur di wilayah Priangan yang sering digambarkan secara
naturalistik. Karena kota Bandung termasuk salah satu kota yang berada di Jawa
Barat tentunya sejarahnyapun tidak jauh berbeda. Asal mula batik di Jawa Barat
terikat kuat dengan kedatangan para pengungsi Perang Diponegoro sekitar tahun
1825-1830. Mereka yang berbondong-bondong datang dari Jawa Tengah itulah
yang kemudian menghasilkan batik Tatar Sunda.
3.2 Saran
8
DAFTAR PUSTAKA
Inovasi Desain dengan Metode Diversifikasi Terapan Ragam Hias Batik Kota
Bandung Modern Dalam Skala Ekonomi Kreatif
Suantara, D., Siregar, Y., & Moeliono, M. (2016). Karakteristik kain ATBM Dobby
hasil pengembangan motif batik khas kota Bandung sebagai motif tenun
ikat untuk kain kemeja. Arena Tekstil, 31(1).
Sylvia, N., Pradipta, B., & Mandra, D. (2019). Identitas Kota Bandung pada Batik
Komar Berdasarkan Teori Kevin Lynch. JURNAL NARADA, 6, 263-272.
Santoso, B, A. (2016). Baru Tahu Kan Kalau Bandung Punya Batik Khas?
Motifnya Seperti Ini. [Online]. Diakses dari
https://www.tribunnews.com/travel/2016/04/26/baru-tahu-kan-kalau-
bandung-punya-batik-khas-motifnya-seperti-ini