Anda di halaman 1dari 10

Indra Herlambang

Indra Herlambang adalah seorang pembawa acara dan aktor asal Indonesia yang lahir


pada tgl 16 Maret 1976. Ia telah memulai kariernya sejak tahun 2002 silam sebagai penyiar
radio di Bandung. Indra Herlambang telah dikenal sebagai salah satu presenter kondang Tanah
Air.Maka tak heran, jika sosok Indra Herlambang sering muncul wara-wiri di layar kaca televisi.
Tak hanya menjadi presenter, Indra Herlambang juga memiliki bakat akting. Terbukti dirinya
pernah membintangi film layar lebar.

Namun namanya melambung di dunia hiburan tahun 2003 ketika ia menjadi presenter
acara infotaiment, !nsert. Sejak saat itu, Indra Herlambang kerap wara wiri menjadi pemandu
acara di sejumlah program acara televisi.Hingga saat ini ia telah memandu 22 acara di layar
kaca.Indra pun berhasil masuk kedalam nominasi sebagai Presenter Favorit di Panasonic
Awards. Sukses menjadi pembawa acara, Indra merambah ke dunia seni peran. Debut aktingnya
melalui film layar lebar berjudul Janji Joni (2005), dan dilanjut Pesan dari Surga (2006). Bertotal
ia telah membintangi lima film. Dan tiga acara komedi seperti Warkop DKI The Series, So What
Gitu Lho, dan Mr. Bego. Selain itu ia melebarkan sayapnya menjadi seorang penulis skenario, ia
menjadi penulis skenario di Mereka Bilang Saya Monyet (2009), Rectoverso (2013), dan Mika
(2013).Indra Herlambang berhasil meraih penghargaan sebagai Penulis Skenario Terbaik 2009 di
Festival Film Indonesia.

Ayu Dewi

Nama Ayu Dewi tentu sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Dewi mengawali
karir sebagai penyiar radio hingga model, tidak lama kemudian akhirnya ia melakoni dunia
Televisi hingga nama Ayu dikenal oleh seluruh netizen karena tingkah kocaknya. Wanita
Jakarta, 7 September 1984 itu memang kerap bulak-balik di layar kaca TV nasional. Ayu pernah
memandu acara musik hingga sinetron. Dewi juga pernah melakoni sejumlah film diantaranya
"Mereka Bilang Saya Monyet (2010)" hingga "Espresso (2010)" Ayu Dewi dikenal punya gaya
khas ceplas-ceplos berkat pengalaman Radionya.
Film
 Raya and the Last Dragon (2021) sebagai Sisu
 Trinity Traveler  (2019) sebagai Bu Boss
 Hanum & Rangga: Faith & the City (2018) sebagai Iis
 Trinity, the Nekad Traveler (2017) sebagai Bu Boss
 Viva JKT48  (2014) sebagai Miss Kejora
 Tiran: Mati di Ranjang (2010) sebagai Lisye
 Penganten Sunat (2010) sebagai Lela
 Ada Kamu, Aku Ada  (2008)
 Gara-gara Bola (2008) sebagai Nina
 Mereka Bilang, Saya Monyet! (2007) sebagai Venny
Acara TV
 DahSyat (RCTI)
 Online (Trans TV)
 Sentil (Trans TV)
 Yuk Keep Smile (Trans TV)
 Ngabuburit (Trans TV)
 Late Night Show  (Trans TV)
 Live With Raffi Ayu (Trans TV)
 Alhamdulillah Kita Sahur  (Trans 7)
 Idola Cilik (RCTI)
 The Rooftop  (Trans 7)
 Liga Dangdut Indonesia (Indosiar)
 Hijab Look 2018 (RCTI)
 Bintang Pantura 5 (Indosiar)
 Bibli.com Histeria 12.12: Kujerat Kau dengan Jeritan (RCTI dan MNCTV)
 Suka-suka Sore-Sore (MNCTV)
 Adu DahSyat (RCTI)
 Gong Show Indonesia  (RCTI)
 DahSyatnya RaDen Ayu (RCTI)
 DahSyatnya Ramadan 2020 (RCTI)
 DahSyatnya 2020 (RCTI)
 DahSyatnya 2021 (RCTI)
 The Next Influencer (antv)
 Sing Like Mama (GTV)
 Dewan Curhat  (Trans 7)
 DahSyatnya 2022 (RCTI)
 Sweety Amazing Baby Star (antv)
Penghargaan 
 !nsert Awards 2015 (2015) – Best Expressive Celebrity – Ayu Dewi
 DahSyatnya Awards 2013 (2013) – Host Tamu Terdahsyat – DahSyat
 DahSyatnya Awards 2012 (2012) – Host Tamu Terdahsyat – DahSyat
Nominasi
 Panasonic Gobel Awards 2015 (2015) – Presenter Musik / Variety Show &
Entertainment – DahSyat
Kepiawaiannya dalam membawakan acara serta didukung dengan pembawaannya yang ceria dan
ekspresif menjadikannya disukai publik Tanah Air.

1. Nadiem Makarim
Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. (lahir 4 Juli 1984  adalah seorang politisi,
dan pengusaha berkebangsaan Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia pada Kabinet Indonesia
Maju pemerintahan Presiden Joko Widodo-K.H Ma'ruf Amin, yang dilantik pada 23
Oktober 2019. Ia merupakan pendiri Gojek, sebuah perusahaan transportasi dan penyedia
jasa berbasis daring yang beroperasi di Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara
seperti Singapura, Vietnam, dan Thailand.

Karir Dan Bisnis


Pada tahun 2006, Nadiem memulai kariernya sebagai konsultan manajemen
di McKinsey & Company. Setelah memperoleh gelar MBA, ia terjun sebagai pengusaha
dengan mendirikan  Zalora Indonesia. Di perusahaan tersebut ia juga menjabat
sebagai Managing Editor. Setelah keluar dari Zalora, ia kemudian menjabat sebagai Chief
Innovation Officer (CIO) Kartuku, sebelum akhirnya fokus mengembangkan Gojek yang
telah ia rintis sejak tahun 2011.[9][10] Saat ini Gojek merupakan perusahaan rintisan
terbesar di Indonesia. Pada bulan Agustus 2016, perusahaan ini memperoleh pendanaan
sebesar US$550 juta atau sekitar Rp7,2 triliun dari konsorsium yang terdiri dari KKR,
Sequoia Capital, Capital Group, Rakuten Ventures, NSI Ventures, Northstar Group, DST
Global, Farallon Capital Management, Warburg Pincus, dan Formation Group.
Prestasi Dan Pengakuan

 Pada tahun 2016, Nadiem menerima penghargaan The Straits Times Asian of


the Year, dan merupakan orang Indonesia pertama yang menerima penghargaan
tersebut sejak pertama kali didirikan pada tahun 2012. Penghargaan Asian of the
Year diberikan kepada individu atau kelompok yang secara signifikan berkontribusi
pada meningkatkan kesejahteraan orang di negara mereka atau Asia pada umumnya.
Beberapa penerima sebelumnya termasuk pendiri Singapura, Lee Kuan Yew, Perdana
Menteri India Narendra Modi, Perdana Menteri Jepang Shinzo
Abe, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping, dan Presiden Myanmar Thein
Sein. Penghargaan tersebut datang karena perusahaan berfokus pada peningkatan
kesejahteraan sektor informal. Pada saat yang sama, ini dapat membantu
menyediakan mata pencaharian bagi masyarakat Indonesia dengan mengubah pasar
dan model bisnis tradisional.
 Nadiem masuk dalam daftar Bloomberg 50 versi 2018.[52] Bloomberg menilai
tidak ada aplikasi lain yang telah mengubah kehidupan di Indonesia dengan cepat dan
mendalam seperti Gojek. Aplikasi Gojek diluncurkan pada 2015 dengan fokus pada
pemesanan ojek, dan kemudian berkembang menjadi aplikasi untuk membayar
tagihan, memesan makanan, hingga membersihkan rumah. "The Bloomberg 50"
berisi sosok-sosok ternama dalam bidang bisnis, hiburan, keuangan, politik, hingga
ilmu pengetahuan dan teknologi. Sepak terjang Nadiem yang kini mengembangkan
Gojek ke Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam membuat Bloomberg
menyandingkan namanya dengan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador,
pendiri Spotify Daniel Ek, penyanyi Taylor Swift, dan grup musik K-pop BTS.
 Pada Mei 2019, Nadiem menjadi tokoh termuda se-Asia yang menerima
penghargaan Nikkei Asia Prize ke-24 untuk Inovasi Ekonomi dan
Bisnis. Penghargaan diberikan kepada individu atau organisasi yang berkontribusi
bagi pengembangan kawasan Asia dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi
masyarakat Asia. Nadiem menggandakan hadiah yang diterima menjadi Rp860 juta
untuk donasi pendidikan anak mitra pengemudi Gojek. Penghargaan ini berkaitan
dengan kontribusi Gojek dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, memudahkan
keseharian pengguna hingga meningkatkan pendapatan mitranya. Gojek
berkontribusi Rp55 triliun terhadap perekonomian Indonesia, dengan penghasilan
rata-rata mitra GoRide dan GoCar naik 45% dan 42% setelah bergabung dengan
Gojek, dan volume transaksi UMKM kuliner naik 3,5 kali lipat semenjak menjadi
mitra GoFood.
 Pada tahun 2017, Gojek masuk dalam Fortune’s Top 50 Companies That
Changed The World, dan mendapatkan peringkat 17. Pada tahun 2019, Gojek
kembali menjadi satu-satunya perusahaan Asia Tenggara yang masuk ke daftar
Fortune’s 50, dan naik ke peringkat 11 dari 52 perusahaan kelas dunia.

Willian Tanuwijaya
William Tanuwijaya (lahir 11 November 1981) merupakan
seorang pengusaha Indonesia yang juga merupakan pendiri Tokopedia, sebuah situs
web perdagangan elektronik yang memungkinkan penggunanya untuk membeli barang secara
daring.
Lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, William yang kala itu baru lulus SMA
merantau ke Jakarta untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik, mengikuti keinginan Ayah
dan Pamannya. Sayangnya pada tahun kedua perkuliahan, ayah William jatuh sakit sehingga
mengharuskan William untuk mencari pekerjaan sampingan agar tetap dapat berkuliah di
Jakarta. Keadaan yang mendesak ini lantas memunculkan kecintaan William pada dunia internet.
Pekerjaan sampingannya sebagai seorang penjaga warnet ternyata mengantarkan William
meluncurkan Tokopedia pada 2009, tentunya setelah melalui berbagai perjuangan yang tidak
mudah.
Tokopedia saat ini merupakan salah satu perusahan rintisan (startup) berstatus unicorn,
alias mempunyai valuasi lebih dari US$ 1 miliar.[5] Perusahaan tersebut juga berhasil meraih
Android Excellence Apps sebagai aplikasi terbaik pilihan Google di Play Store.[6] William juga
berhasil memperoleh penghargaan Young Global Leaders pada tahun 2016, sebagai salah
seorang pemimpin muda yang berpengaruh di dunia.[7] Bersama dengan Nadiem
Makarim (Founder & CEO PT. Go-Jek Indonesia), dan Achmad Zaky (CEO PT Bukalapak),
dan Sigit Arifianto (CEO Lister), William menjadi salah satu CEO Terpopuler Indonesia
versi LinkedIn.

 Game Developer, PT Boleh Net Indonesia, Juni 2003 – September 2003 (4 bulan)
 Software Developer,  PT Signet Pratama, September 2003 – Mei 2004 (9 bulan)
 Software Developer, PT Sqiva Sistem, Mei 2004 – Maret 2005 (11 bulan)
 IT and Business Development Manager, PT Indocom Mediatama, Oktober 2006 –
Desember 2008 (2 tahun 3 bulan)
 Co-founder, CEO  PT Tokopedia, Januari 2009 – Saat ini (6 tahun 10 bulan)

Edward Tirnata
Edward Tirtanata lahir di Bandung pada 13 Desember 1988. Pria yang akan berusia 33
tahun ini merupakan lulusan dari Northeastern University, Amerika Serikat dengan
jurusan ganda di bidang keuangan dan akutansi. 
Sebelum membangun Kopi Kenangan, Edward pernah berjualan baju. Di mana, baju-baju
tersebut dibelinya di Tanah Abang dan kemudian dijualnya kembali di acara-acara musik.
Selain itu, Edward Tirtanata juga pernah menjalani bisnis di bidang batu bara. Tapi usaha
tersebut berujung bangkrut lantaran mengalami penurunan harga yang tajam. Karena hal
ini, Edward sampai harus menjual rumah dan aset keluarganya yang lain. Dia pun sempat
bekerja sebagai managing partner di iHuntington Consulting. Kemudian pada 2015 lalu,
Edward Tirtanata memulai bisnis teh yang diberinama Lewis & Carroll Tea. Inspirasi
bisnis ini datang saat ibu Edward berkunjung ke sebuah kedai teh di Boston, Amerika
Serikat. Di kedai itu, para pengunjung bisa mencium banyak aroma teh yang diinginkan
sebelum diracik.
Edward Tirtanata pun menjual teh per cangkir seharga Rp40-60 ribu. Ternyata harga
tersebut terlalu mahal untuk sebagian orang Indonesia sehingga hasilnya kurang sesuai
harapan. Dalam tiga bulan pertama, tidak ada pengunjung yang datang. Tapi setelah
promosi di media sosial, akhirnya konsumen mulai berdatangan.
Belajar dari kesalahannya, Edward Tirtanata kemudian berusaha untuk mengamati tren.
Dia pun menyadari kalau banyak orang yang suka nongkrong sambil minum kopi. Akan
tetapi, jumlah kafe masih sedikit dan harga kopi yang dijual relatif mahal.
Edward Tirtanata lantas mengajak rekannya sejak masa sekolah, James Pranoto untuk
mendirikan kafe yang menjual kopi lokal bekualitas tapi dengan harga terjangkau. Sampai
akhirnya, muncul bisnis Kopi Kenangan di tahun 2017. Edward dan James memulai bisnis
kopi ini dengan modal Rp150 juta. 
Menariknya, kedai Kopi Kenangan pertama dibuka di Menara Standard Chartered,
Kuningan, Jakarta Selatan. Langkah Edward dan James ini terbilang berani, pasalnya di
gedung tersebut sudah ada 3 coffeeshop yang telah menjadi pemain lama di industri kopi. 
Nama Kopi Kenangan sendiri terinspirasi dari satu produk yang pernah Edward Tirtanata
temukan. Nama ini kemudian dipilih karena memiliki arti mendalam. Nama tersebut juga
diharapkan membuat para pembeli merasa nyaman dan terkesan lebih akrab. 

Edward dan James juga berhasil menyedot perhatian masyarakat dengan nama menu kopi
yang tergolong unik, mulai dari Kopi Kenangan Mantan, Kopi Kenangan Masa Lalu
hingga Kopi Lupakan Dia. Yang tidak kalah mengejutkan, resep andalaannya yakni Kopi
Kenangan Mantan baru ditemukan semalam sebelum gerainya launching.

Lebih lanjut, banyak pembeli yang akhirnya secara sukarela mempromosikan menu unik
Kopi Kenangan di media sosial mereka. Kopi mereka pun semakin disukai karena
memasang harga mulai dari Rp15 ribu untuk satu gelas. Harga ini tentu lebih terjangkau
dibandingkan kopi merek Internasional.

di hari pembukaannya, Kopi Kenangan berhasil menjual 700 gelas. Berkat aplikasi pesan
antar makanan online, Kopi Kenangan semakin dikenal orang-orang bahkan yang ada
diluar gedung kedainya.

Penjualan Kopi Kenangan pun 60-70 persen berasal dari aplikasi ojek online. Maka tidak
heran kalau Edward Tirtanata dan James Pranoto bisa balik modal dari gerai pertama
Kopi Kenangan hanya dalam waktu 3 bulan saja. Pada 19 Oktober 2018 atau tepatnya
setahun setelah berdiri, Kopi Kenangan sudah mendapat pendaan awal dari investor lokal
modal ventura (VC) Alpha JWC Ventures. Kemudian untuk pendanaan Seri A, Kopi
Kenangan memperoleh investasi senilai US$ 20 juta (sekitar Rp287,9 miliar) yang
dipimpin oleh Sequoia Capital pada Juni 2019.

Di tahun yang sama, Kopi Kenangan kembali mendapat suntikan dana dari perusahaan
Arrive milik rapper Jay Z dan petenis dunia, Serena William sebesar Rp280 miliar.
Terakhir pada Mei 2020 lalu, Kopi Kenangan mendapat pendanaan Seri B sebesar US$
109 juta (sekitar Rp1,6 triliun).

Dana ini kabarnya akan digunakan untuk membuka toko baru, mengembangkan produk-
produk baru, serta membuat aplikasi mobile Kopi Kenangan. Nantinya, aplikasi tersebut
bisa memudahkan konsumen dalam menemukan lokasi toko, melakukan pre-order hingga
pembayaran. 

Rizky Febian

Rizky Febian Adriansyah Sutisna (lahir 25 Februari 1998) adalah seorang penyanyi-penulis


lagu, aktor, dan pembawa acara berkebangsaan Indonesia. Rizky mendapatkan pengakuan luas
pasca merilis debut solonya sebagai penyanyi dewasa berjudul "Kesempurnaan Cinta" pada
tahun 2015.[1] Adapun di awal kariernya sebagai penyanyi Rizky telah meraih sembilan
penghargaan termasuk 2 Anugerah Musik Indonesia 2016 sebagai Pendatang Baru Terbaik-
Terbaik dan Penulis Lagu Pop Terbaik[2] serta 1 Anugerah Planet Muzik 2016 sebagai Artis Baru
Lelaki Terbaik.

Karir
2009–2014: Awal karier
Mengikuti jejak karier sang ayah, Rizky Febian juga terjun ke dunia hiburan yang
ia rintis sejak kecil. Rizky Febian pertama kali muncul di televisi melalui komedi
situasi berjudul Awas Ada Sule di tahun 2009 sebanyak 1 episode memerankan tokoh Sule
kecil pada episode kedelapan berjudul "Mantra Tatang Sutarma". Selanjutnya dirinya pernah
menjadi pengisi acara dalam program komedi bulan Ramadan, Saung Sule bersama sang
ayah, Sule yang ditayangkan di stasiun televisi Trans7 pada tahun 2011.[16]
Pada awal tahun 2012 tepatnya pada 7 Februari 2012, Rizky merintis karier sebagai
penyanyi dengan merilis singel perdana berjudul "Papa Telepon" yang ia bawakan
bersama Sule di bawah naungan perusahaan rekaman Falcon Music. Setahun setelahnya,
pada 7 November 2013 ia bersama Sule dan Andre Taulany mengeluarkan lagu kolaborasi
berjudul "Smile You Don't Cry" berunsur musik house dengan Sule sebagai penyanyi utamanya.
Kadang ketiganya disebut juga sebagai grup 3 Djanggo.
Usai tampil di sebuah program komedi di salah satu stasiun televisi swasta, Rizky
mencoba untuk pemilihan pemeran pada sejumlah film layar lebar dan film televisi.[17] Setelah
mengikuti beberapa kali pemilihan pemeran akhirnya ia mendapatkan kesempatan membintangi
film Sule Detektif Tokek garapan Reka Wijaya yang tayang pada 14 Maret 2013.[18]
Pada tahun 2014, Rizky dipercaya sebagai pembawa acara dalam program Kata
Bergaya yang ditayangkan di antv berdampingan dengan Sule.[19] Rizky membawakan acara
tersebut selama 28 episode pertama sebelum akhirnya digantikan oleh Uya Kuya sejak episode
ke-29.
2015: Debut solo dan terobosan
Pasca menandatangi kontrak dan bergabung dengan perusahaan NET. Talent
Management, Rizky Febian merilis debut singelnya sebagai penyanyi dewasa berjudul
"Kesempurnaan Cinta" pada 11 Agustus 2015. Awal dirinya bergabung dengan perusahaan
tersebut dan merilis singel yakni ketika Rizky menawari Sule untuk dibuatkan sebuah lagu. Sule
menyetujui permintaan tersebut dan Rizky menulis lagu "Kesempurnaan Cinta". "Kesempurnaan
Cinta" sering Sule dengarkan termasuk ketika Sule memandu acara televisinya. Hingga salah
seorang petinggi Net Visi Media mendengar lagu tersebut dan mengajak bekerjasama.[20]
Rizky mengaku lagu tersebut terinspirasi dari kisah cinta orang tuanya. Lagu tersebut tercipta
pasca Rizky pindah dari Bandung ke Jakarta.[21]
Berkat "Kesempurnaan Cinta", di awal kariernya Rizky telah dinominasikan dalam 17
nominasi dalam berbagai ajang perhargaan dan memenangkan 10 penghargaan di antaranya
2 Anugerah Musik Indonesia, 1 Anugerah Planet Muzik, 1 Dahsyatnya Awards 2016,
2 Indonesian Choice Awards 2016, 1 Inbox Awards 2016, 1 Nickelodeon Indonesia Kids' Choice
Awards dan 2 SCTV Music Awards 2016.
2018: Jejak
Dua tahun pasca perilisan debut singelnya sebagai penyanyi dewasa, tepatnya pada
tanggal 23 November 2018 Rizky Febian merilis album studio perdananya
berjudul Jejak melalui Net Visi Media.[22] Jejak terdiri dari sembilan lagu yang seluruhnya adalah
lagu baru dengan mengusung tema romansa. Rizky mengaku Jejak mewakili cerita di balik
perjalanan bermusiknya sejak tahun 2011 serta merupakan wujud kedewasaanya dari sisi usia
dan bermusik.[23]
Dalam pengerjaan album Jejak berlangsung selama 5 bulan dalam persiapan albumnya.
Adapun Rizky menggandeng beberapa produser musik di antaranya Laleilmanino, Rudi Pohang,
dan Ajeir Effendi. Jejak berhasil dinominasikan dalam ajang perhargaan Anugerah Musik
Indonesia 2019 untuk kategori Album Terbaik-Terbaik serta Album Pop Terbaik.[24]
2020: Garis Cinta
Setelah mendirikan label rekamannya sendiri, RFAS Music, Rizky Febian merealisasi
karya impiannya di bidang musik yang sempat terhalang oleh peraturan dan kebijakan label
rekaman. Salah satunya adalah proyek trilogi Garis Cinta. Rizky mengaku trilogi Garis
Cinta menjadi pencapaian terbesar Rizky Febian sepanjang tahun 2020.[25]
Secara berurutan Garis Cinta terdiri dari lagu "Cuek", "Mantra Cinta" dan "Makna
Cinta". Lagu-lagunya sendiri bertema tentang berbagai fase dalam menjalani suatu hubungan.
Dalam pengerjaan lagunya Rizky Febian berkontribusi dalam menciptakan lagu "Cuek" dan
"Makna Cinta" sedangkan lagu "Mantra Cinta" diciptakan oleh Donne Maula. Ia juga
menggandeng Ajier Effendi sebagai produser musik.[26]

Bisnis
Usaha
Pasca tidak memperpanjang kontrak dengan NET. Talent Management, pada tahun 2020 Rizky
mendirikan label sendiri bernama RFAS Music yang merupakan kepanjangan dari nama
lengkapnya.[82] Alasan pendirian label tersebut untuk mengembangkan potensinya sebagai
penyanyi dan penulis lagu serta lebih bebas untuk berkarya di dunia musik.[83] RFAS Music
pertama kali dikenalkan dalam sebuah intimate concert di Dago Tea House, Bandung pada 25
Februari 2020 bersamaan dengan perilisan singel "Tak Lagi Sama" yang merupakan produksi
pertama label tersebut.[84]
Di samping itu Rizky Febian juga memiliki usaha di bidang fesyen yang ia dirikan sejak 2019.
Beberapa produk dari usahanya yakni tas, kaos, jaket dan headwear.

Isyana Sarasvati

Isyana Sarasvati (lahir 2 Mei 1993) merupakan penyanyi-penulis lagu,


berkebangsaan Indonesia. Isyana merupakan lulusan dari Nanyang Academy of Fine
Arts, Singapura dan Royal College of Music, Britania Raya.[2][3] Isyana yang menyusun sendiri
semua lagunya[4] juga pernah menjadi penyanyi opera di Singapura.[5][6] Dia telah
mendapatkan penghargaan sebagai "Best Asian Artist Indonesia 2016, Best Composer of the
Year 2017" dari MAMA (Mnet Asian Music Awards) dan dinobatkan dalam "30 Under 30 Asia
2020" oleh Forbes.

Latar belakang
Sebelum publik mengenalnya sebagai penyanyi pop dan penulis lagu, Isyana lebih dulu terjun di
dunia musik klasik sebagai solois dan resitalis. Ia juga telah berpartisipasi dalam berbagai
kompetisi musik. Prestasinya termasuk menjadi komponis terbaik pada usia 15 tahun, salah
satunya menciptakan komposisi lagu yang bertajuk "Wings of Your Shadow", lagu tersebut
terpilih sebagai komposisi terbaik dan masuk kedalam Top 12 electonis dari 3.500 peserta anak-
anak di dunia pada International Junior Original Concert. Sebagai hasilnya, ia terpilih untuk
konser pada IJOC 2008 di Bunkamura Hall, Tokyo, Jepang.[7] Isyana bergabung dengan Sony
Music Indonesia pada tahun 2014 dan mulai merilis 2 single, "Keep Being You" (2014) dan
"Tetap Dalam Jiwa" (2015). Ia juga telah merilis 3 album yang banyak mendapat respon positif
dan sukses di pasaran.[8]
Pada 2 September 2018, di Asian Games 2018 ke-18 Jakarta-Palembang, Indonesia, Isyana
menjadi penampil pertama dalam Closing Ceremony Asian Games dengan lagu "Asia's
Who We Are" di hadapan lebih dari 55.000 audiens di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
[9]
 Pada Mei 2019, Walt Disney Pictures menggandeng Isyana bersama Gamaliel
Tapiheru untuk menyanyikan lagu soundtrack di film Disney, Aladdin yang berjudul "A
Whole New World" versi Indonesia, namun tetap menggunakan Bahasa Inggris. Mereka
berdua pun secara langsung mewawancarai Alan Menken selaku komposer dalam film-film Walt
Disney Animation Studios di Tokyo, Jepang.[10] Di bulan Juli 2019, Isyana resmi menjadi
juri The Voice Indonesia menggantikan posisi Anggun bersama juri bertahan lainnya
seperti Armand Maulana, Titi DJ, Nino RAN & Vidi Aldiano.[11] Berkat popularitas &
kepiawaiannya dalam menjadi juri, Isyana kembali terpilih sebagai coach The Voice Kids
Indonesia season 4.[12]
Setelah di bulan Februari 2019 masuk kedalam daftar 30 under 30 Forbes
Indonesia kategori art, style & entertainment, [13] Pada April 2020, Isyana berhasil masuk
dalam daftar 30 under 30 Forbes Asia versi Forbes pada kategori Entertainment &
Sports[14] dan juga masuk di kategori Celebrities (kategori khusus).[15] Setelah 6 tahun
bernaung dibawah label Sony Music Indonesia, pada 20 Oktober 2020 lewat akun media sosial
pribadinya Isyana resmi mengumumkan bahwa dia mendirikan label musik sendiri yang
bernama REDROSE RECORDS.[16] Pada 2 Februari 2021, Isyana dan Rayhan (suaminya),
merilis sebuah single yang berjudul "1+1" sebagai wedding anniversary mereka yang
pertama. Lagu tersebut juga rilis di berbagai platform musik digital.[17]
Pada 10 Maret 2022, Garena Free Fire Indonesia mengumumkan kolaborasinya bersama
Isyana dengan konsep The Diva dalam Battle In Style, kolaborasi tersebut menghasilkan
video musik dengan lagu bertemakan Free Fire yang diaransemen oleh Isyana sendiri.
[18]
 Kolaborasi ini juga menghadirkan Bundle spesial pilihan Isyana (Coral Tribal) bertemakan
samurai Jepang yang juga hadir di dalam video musiknya.[19][20] Bahkan FF Esport ID
menggandeng lagu "IL SOGNO" milik Isyana dengan video lirik bertemakan FFIM yang dirilis
pada saluran Youtube FF Esport ID dan menjadi backsound pada ajang kompetisi Free Fire
Indonesia Masters 2022 Spring.[21]

Anda mungkin juga menyukai